Author: CNBCindonesia.com

  • Video: Di KTT G20, Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Pangan

    Video: Di KTT G20, Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Pangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menghadiri sesi pertama KTT G20 di Brasil. Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rencana Indonesia untuk dapat swasembada pangan dalam kurun waktu 4 tahun.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, (Selasa, 19/11/2024).

  • Potret Suku Maori Turun ke Jalan, ‘Serbu’ Parlemen Selandia Baru

    Potret Suku Maori Turun ke Jalan, ‘Serbu’ Parlemen Selandia Baru

    Aksi hari ini mungkin merupakan protes terbesar yang pernah terjadi di negara tersebut dalam mendukung hak-hak suku Māori, sebuah isu yang telah menjadi perhatian Selandia Baru modern sejak awal sejarahnya. Unjuk rasa itu mengikuti tradisi panjang demonstrasi damai yang telah menandai titik balik dalam sejarah Selandia Baru modern. (REUTERS/Lucy Craymer)

  • Video: Aturan Baru Mobil Listrik Impor, Bebas Bea Masuk-Diskon PPNBM

    Video: Aturan Baru Mobil Listrik Impor, Bebas Bea Masuk-Diskon PPNBM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menerbitkan aturan baru soal pembebasan tarif impor mobil listrik. Mobil listrik Completely Built Up atau CBU masih bebas bea masuk dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPNBM namun ada syaratnya.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, (Selasa, 19/11/2024).

  • SMI Beri Pinjaman ke Pemda Hampir Rp 39 T, Uangnya Buat Ini!

    SMI Beri Pinjaman ke Pemda Hampir Rp 39 T, Uangnya Buat Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah daerah telah mendapatkan komitmen pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI pada tahun ini senilai Rp 38,98 triliun hingga September 2024.

    Direktur Utama SMI, Reynaldi Hermansjah mengatakan, pemberian pembiayaan ke pemerintah daerah di Indonesia dilakukan melalui dua skema, yakni melalui program pemulihan ekonomi pasca Covid-19 dan pembiayaan reguler.

    “Di sini kami ingin laporkan total komitmen sampai September 2024 telah mencapai hampir Rp 39 triliun,” kata Direktur Utama SMI, Reynaldi Hermansjah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (19/11/2024).

    Khusus untuk pembiayaan publik yang disalurkan melalui skema Pemulihan Ekonomi Daerah (PEN) senilai Rp 35,27 triliun, sementara itu untuk pembiayaan daerah reguler senilai Rp 3,7 triliun.

    “Melalui konsep PEN khusunya dalam konteks untuk tanggulangi akibat krisis Covid 2020-2021 total komitmen kami telah mencapai kurang lebih Rp 35,27 triliun, dan terlihat sebaran wilayahnya cukup meluas, sedangkan pembiayaan daerah reguler kita telah melaskankan komitmen Rp 3,7 triliun,” ucap Reynaldi.

    Dana pinjaman ini digunakan pemerintah daerah untuk berbagai pembangunan, seperti di sektor rumah sakit, jalan, maupun pasar. Contohnya untuk pembangunan RSUD Provinsi Sulawesi Utara Kelas B senilai Rp 300 miliar untuk konstruksi, Rp 15 miliar untuk landscaping dan Rp 25 miliar untuk layanan pelengkap.

    Adapula komitmen untuk pembangunan RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan nilai pinjaman Rp 34,97 miliar, dan untuk pembangunan Pasar Bauntung di Kota Banjarbaru dengan nilai pinjaman Rp 104,5 miliar.

    “Sebagian besar di sektor rumah sakit jalan dan pasar. Proyek-proyek pinjaman daearah yang telah kami laksanakan salah satu contohnya dari berbagai macam proyek itu ada RSUD di Provinsi Sulawsi Utara Kelas B, lalu RS juga yang kita biayai di Jabar, dan pasar di Banjarbaru” ucap Reynaldi.

    (arj/mij)

  • Bos Apple Buka-bukaan Rahasia Besar Perusahaan

    Bos Apple Buka-bukaan Rahasia Besar Perusahaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple diam-diam memiliki ‘senjata rahasia’ dalam membuat chip untuk berbagai lini produknya. Hal tersebut diungkap dua eksekutif Apple dalam sebuah wawancara dengan The Indian Express.

    Seperti diketahui, Apple mengandalkan chip rancangan sendiri untuk setiap perangkat. VP Apple untuk Platform Architecture, Tim Millet, bersama dengan VP Apple untuk Mac Product Marketing, Tom Boger, mengatakan perusahaan sengaja tak membuat banyak jenis chip.

    Alhasil, Apple bisa lebih fokus mengembangkan chip yang spesifik dibuat untuk produk-produk mereka. Apple tak memiliki ambisi untuk menjadi produsen chip bagi pabrikan lainnya.

    “Kami merancan chip dari awal untuk produk-produk kami. Ini adalah strategi yang menguntungkan bagi kami,” kata Boger, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (19/11/2024).

    “Perusahaan lain yang mencari uang dari penjualan chip akan memiliki beban untuk menambahkan margin,” Millet menambahkan.

    Apple mulai membuat chip rancangan sendiri pada 2010 silam. Kala itu, Apple memperkenalkan chip A4 yang digunakan untuk iPad generasi pertama dan iPhone 4.

    Sejak itu, Apple terus mengembangkan semikonduktor mereka sendiri. Strategi ini memberikan kontrol penuh bagi perusahaan.

    Namun, konsekuensinya adalah biaya lebih yang harus dikeluarkan untuk riset dan pengembangan. Selain itu, ada juga kontrak yang terdampak dengan pembuat chip seperti Intel dan Imagination Technologies.

    Chip teranyar Apple, M4 Pro dan M4 Max, diperkenalkan pada bulan lalu untuk Mac. Millet mengatakan chip buatan Apple memiliki tiga keunggulan, yakni dari segi arsitektur, desain, dan teknologi proses.

    “Tool keempat kami yang benar-benar merupakan ‘senjata rahasia’ kami, menurut saya adalah kemampian untuk merancang bersama chip-chip ini dengan tim luar biasa, baik di divisi sistem maupun perancang produk,” ia menuturkan.

    Pada 2022 lalu, CEO Apple Tim Cook mengatakan Apple akan mulai menggunakan chip yang dibuat di Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

    Pasalnya, TSMC yang merupakan manufaktur chip Apple telah menelurkan fasilitas pabrik di Arizona. TSMC juga mengatakan Apple bisa menjadi klien terbesar di fasilitas Arizona.

    Pengumuman dari Cook muncul setelah Presiden Joe Biden berupaya untuk menggenjot produksi chip dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dengan pabrikan asing.

    Kebijakan CHIPS Act yang diteken menjadi aturan resmi pada 2022 memberikan pendanaan sebesar US$52,7 miliar untuk riset, pengembangan, manufaktur, serta pengembangan tenaga kerja di sektor semikonduktor di AS.

    (fab/fab)

  • Startup Cuma Butuh 1 Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya

    Startup Cuma Butuh 1 Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa di masa depan perusahaan rintisan atau startup hanya butuh 1 orang karyawan saja. Sisanya, startup akan berjalan dengan bantuan 10.000 GPU kecerdasan buatan (AI).

    Hal tersebut diungkap Altman dalam podcast terbaru bersama CEO YC Garry Tan.

    Mulanya Altman mengatakan akan ada lima tingkat pengembangan AI yang akan mengarah ke Artificial General Intelligence (AGI).

    Tahap pertama adalah chatbot, diikuti oleh reasoner, yang menurut OpenAI kini telah tercapai dengan o1.

    Tahap berikutnya adalah agen, diikuti oleh inovator yang mampu melakukan penemuan ilmiah, dan membuat suatu organisasi otonom sepenuhnya.

    Menanggapi hal tersebut, Garry Tan menggambarkan hal ini sebagai sebuah pola, di mana pada level tertentu, agen AI yang bisa mengoreksi diri sendiri akan berkolaborasi seperti organisasi mikro.

    Hal ini sejalan dengan pemikiran Altman sebelumnya tentang bagaimana perangkat AI akan segera mencapai titik di mana mereka dapat mereplikasi seluruh hasil kerja karyawan manusia.

    “Dalam obrolan santai saya dengan teman-teman CEO teknologi, ada semacam taruhan untuk satu orang yang bernilai miliaran dolar, yang tidak akan terbayangkan tanpa AI. Dan sekarang itu akan terjadi,” katanya, dikutip dari Analytics India Mag, Selasa (19/11/2024).

    Pertanyaan tentang startup dengan satu orang yang bernilai miliaran dolar bukanlah hal baru dan telah dibahas oleh pendiri a16z Marc Andreessen dan Ben Horowitz dalam podcast mereka sebelumnya.

    Andreessen mencatat bahwa startup bernilai triliunan dolar dengan hanya satu orang sudah ada, yakni Bitcoin.

    Ini dikaitkan dengan karya seorang kreator anonim, Satoshi Nakamoto. Ia memposisikan Bitcoin sebagai contoh utama dari proyek yang sangat berdampak yang dibuat oleh satu orang.

    Mereka berdua juga berbicara tentang bagaimana penyebaran alat canggih dan mekanisme alih daya dapat memungkinkan lebih banyak perusahaan bernilai miliaran dolar dengan jumlah karyawan yang sedikit, bahkan jika otomatisasi penuh belum memungkinkan.

    (fab/fab)

  • Bank Negara Ini Patungan Bangun Pengganti Google-Microsoft

    Bank Negara Ini Patungan Bangun Pengganti Google-Microsoft

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank sentral India berencana menawarkan layanan cloud dengan harga terjangkau untuk bank dan lembaga keuangan agar mereka tidak bergantung kepada perusahaan asing seperti Microsoft, Amazon, dan Google.

    Reuters melaporkan bahwa layanan cloud yang ditawarkan oleh bank sentral India akan didukung oleh perusahaan teknologi lokal. Layanan cloud ini akan menjadi alternatif dari layanan global seperti Amazon Web Services, Microsoft Azure, Google Cloud, dan IBM Cloud.

    Menurut data IDC, Nilai pasar cloud di India diperkirakan mencapai US$ 8,3 miliar pada 2023 dan diproyeksikan mencapai US$ 24,2 miliar pada 2028. Mayoritas pasar tersebut diisi oleh layanan cloud asing.

    “Kami ingin memulai implementasi dalam skala lebih kecil dalam beberapa bukan ke depan,” kata salah satu sumber Reuters.

    Program layanan cloud ini akan ditawarkan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan. Sumber Reuters menjelaskan bahwa layanan cloud ini akan dirancang untuk bank dan lembaga keuangan kecil yang selama ini tidak mampu membayar layanan cloud global.

    Rencana layanan cloud ini sebelumnya telah dibocorkan oleh Gubernur bank sentral India, Shaktikanta Das. Proyek ini dipimpin oleh divisi riset yang diberi nama Layanan Teknologi Finansial India kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan perusahaan teknologi swasta.

    EY dikabarkan bertindak sebagai penasihat di proyek yang digarap dengan modal US$ 2,72 miliar. Bank dan lembaga keuangan lain nantinya diberikan kesempatan untuk memegang saham perusahaan layanan cloud tersebut.

    Perusahaan yang ingin bergabung menyediakan layanan cloud harus membangun data center di Mumbai dan Hyderabad.

    (dem/dem)

  • 4 Pertanyaan Besar Bill Gates, Ada yang Bisa Jawab?

    4 Pertanyaan Besar Bill Gates, Ada yang Bisa Jawab?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft dan figur filantropi kawakan, Bill Gates, memiliki pertanyaan besar bagi manusia di masa depan.

    Ia mengatakan ada 4 hal yang ingin ditanyakan jika bertemu manusia yang hidup di tahun 2100 atau 76 tahun dari sekarang. 

    Rasa penasaran Gates diungkapkan dalam sebuah wawancara di podcast baru-baru ini. Ia mengaku sangat tertarik dengan keadaan generasi mendatang, khususnya ketika mengatasi tantangan khususnya terkait teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).

    “Saya menyebutnya empat catatan kaki. AI, senjata nuklir, senjata bioteror, dan polarisasi,” kata Gates soal pertanyaan untuk manusia tahun 2100, dikutip dari Benzinga, Selasa (19/11/2024).

    Masalah-masalah tersebut, menurutnya tetap ada dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun, dia mengatakan kehidupan telah jauh lebih baik selama lima dekade terakhir.

    Gates juga menyatakan tetap optimistis pada kehidupan 76 tahunan lagi. Manusia akan bisa mengembangkan strategi untuk mengelola masalah yang ada.

    Namun, dia mengingatkan pula harus ada tata kelola inovasi saat mengatasi tantangan. Khususnya pada AI, karena teknologi itu akan terus berkembang di masa depan.

    Dalam kesempatan yang sama, Gates mengatakan manfaat besar penggunaan AI pada beberapa bidang seperti kesehatan dan pendidikan. Keuntungannya akan jauh lebih besar daripada tantangan yang ditimbulkan dari AI, ucapnya.

    Gates diketahui cukup antusias dengan perkembangan AI. Bahkan dia menggunakan alat-alat teknologi tersebut seperti chatbot populer ChatGPT.

    Pria 69 tahun itu menyoroti soal kegunaan chatbot AI dalam kehidupan sehari-hari. Sebab dia yakin potensi platform untuk meningkatkan kehidupan manusia sehari-hari.

    (fab/fab)

  • Tanda Kiamat, Asap Mengepul Tiba-tiba Muncul di Antartika

    Tanda Kiamat, Asap Mengepul Tiba-tiba Muncul di Antartika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada fenomena berbeda di Antartika. Beberapa saat lalu, NASA melaporkan wilayah berlapis es tersebut mengeluarkan asap.

    Laporan itu berasal dari gambar yang diambil satelit Landsat 8 milik Survei Geologi AS pada 10 Oktober 2024. Tampak Sea Smoke atau Asap Laut di bagian atas gletser Pine Island.

    Ahli Glasiologi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Christopher Shuman, menjelaskan gambar yang diambil satelit menggambarkan kekuatan angin. Ternyata Sea Smoke itu merupakan fenomena kabut karena adanya uap yang naik.

    Terdapat perbedaan suhu saat peristiwa ini terjadi. Saat itu udara dingin melintas di atas air yang hangat di tepi gletser dan membentuk asap.

    Angin akan mendorong air dan es laut menjauh dan akan membuat air yang hangat menggantikannya, dikutip dari USA Today, Selasa (19/11/2024).

    USA Today menuliskan fenomena angin bisa membantu ilmuwan memahami perubahan iklim Antartika. Khususnya yang terjadi di wilayah gletser Pine Island.

    Sementara itu, Pine merupakan salah satu jalur utama es dari lapisan es Antartika barat ke laut Amundsen. Gletser Pine juga jadi salah satu yang cepat mencair di Antartika.

    Pine mengandung banyak cukup es untuk membuat permukaan laut global naik. Kenaikannya bisa mencapai empat kaki atau sekitar 121 cm.

    Banyak es yang telah mencair di glester Pine selama tiga dekade terakhir. Termasuk gunung es berukuran dua kali lipat Washington DC pada 2020 lalu.

    (fab/fab)

  • Google Sudah Ditinggal, Gen Z Ramai-ramai Beralih ke Penggantinya

    Google Sudah Ditinggal, Gen Z Ramai-ramai Beralih ke Penggantinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama ini Google menjadi sumber pencarian informasi terbaru. Melalui pencarian topik di Google, masyarakat bisa mengakses portal berita online untuk mendapatkan berita.

    Namun, pola tersebut mulai ditinggalkan. Influencer kini menjadi sumber berita baru bagi para generasi Z atau Gen Z di Amerika Serikat, terutama dalam pembahasan politik seperti pemilihan presiden AS beberapa waktu yang lalu.

    Hal ini diketahui dari riset yang dilakukan oleh Pew Research Center terhadap 10.658 orang Amerika selama musim panas 2024.

    Riset tersebut mengambil sampel dari 500 influencer berita populer dan konten yang mereka hasilkan yang diperoleh dari tinjauan 28.000 akun media sosial.

    “Kami juga melakukan survei perwakilan nasional terhadap warga Amerika untuk lebih memahami siapa yang mengkonsumsi berita dari influencer ini,” tulis lembaga tersebut dalam laporannya, dikutip Selasa (19/11/2024).

    Hasilnya, sebanyak 37% warga AS yang berusia 18 hingga 29 tahun mengatakan mereka secara teratur mendapatkan informasi seputar politik tetama pmeilu AS dari para influencer media sosial.

    Adapun influlencer ini banyak ditemukan di situs media sosial X (85%), Instagram (50%), YouTube (44%), Facebook (32%), dan Thread (30%).

    Influencer berita secara eksplisit menyatakan diri sebagai Republikan, konservatif, atau pro-Donald Trump (27%),dan Demokrat, liberal, atau pro-Kamala Harris (21%).

    Di antara orang Amerika yang menonton berita dari influencer di media sosial, sebagian besar (65%) mengatakan bahwa influencer telah membantu mereka lebih memahami peristiwa dan isu-isu terkini.

    Dalam skala tujuh dari sepuluh mengatakan bahwa berita yang mereka dapatkan dari influencer berita setidaknya agak berbeda dari berita yang mereka dapatkan dari sumber lain.

    Untuk diketahui, di tengah panasnya pemilu AS 2024, influencer mengambil peran penting dalam menyampaikan informasi kepada warga.

    Partai Republik maupun Demokrat memberikan kredensial kepada kreator konten untuk meliput konvensi mereka, dan mendorong para influencer untuk membagikan visi misi politik mereka.

    Para influencer juga mewawancarai para kandidat dan mengadakan penggalangan dana untuk mereka.

    (fab/fab)