Author: CNBCindonesia.com

  • Aplikasi Pengganti ChatGPT Buatan China Ramai Diserbu, Ini Alasannya

    Aplikasi Pengganti ChatGPT Buatan China Ramai Diserbu, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi ‘Douboo’ buatan ByteDance menempati posisi pertama sebagai layanan chatbot AI yang paling banyak digunakan di China. Pengguna aktif bulanannya (MAU) mencapai 157 juta pada Agustus 2025, menurut data dari QuestMobile.

    Daubao berhasil mengalahkan DeepSeek, layanan AI populer yang mengguncang raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) karena biaya pengembangannya murah, tetapi super canggih.

    Dikutip dari The Gaming Board Room berdasarkan laporan Wired, keunggulan Doubao tidak terletak pada kecanggihan teknologinya yang superior dibandingkan DeepSeek. Namun, Doubao berhasil memposisikan diri sebagai aplikasi untuk publik, dengan antarmuka yang ramah pengguna (user-friendly).

    Aplikasi pengganti ChatGPT di China tersebut dirilis pada akhir Agustus 2023. Saat DeepSeek menggemparkan industri teknologi di Januari 2025 melalui model R1, Doubao sempat tak terdengar.

    Namun, pelan-pelan Doubao kembali bangkit karena konsisten memberikan layanan yang menyasar publik umum. Pelajaran yang bisa diambil adalah fokus Doubao untuk konsumen, integrasi, serta kemudahan desainnya untuk dinavigasi.

    Hal ini ternyata lebih penting ketimbang melulu menggenjot spesifikasi dan kecanggihan model utama, seperti yang dilakukan DeepSeek.

    DeepSeek menjadi sorotan karena kebaruan teknisnya, tetapi Doubao berkembang pesat melalui aplikasi yang familiar, onboarding yang lancar, dan peningkatan pengalaman pengguna yang berulang.

    Hal ini membuktikan bahwa inovasi model bisa membuat layanan seperti DeepSeek menjadi sensasional. Namun, hal itu tak secara otomatis membuat DeepSeek mampu mempertahankan penggunaannya secara massal.

    Kasus ini menekankan bahwa sukses komersil di layanan AI sangat tergantung pada eksekusi produk, serta moderasi konten dan kepercayaan pengguna. Kesuksesan AI tak semata-mata bermodalkan terobosan riset yang mentah.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Perwakilan Dagang RI di 33 Negara Jadi Etalase Promosi TKI

    Video: Perwakilan Dagang RI di 33 Negara Jadi Etalase Promosi TKI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pihaknya akan memanfaatkan perwakilan perdagangan di 33 negara untuk mempromosikan jasa tenaga kerja indonesia yang terampil.

    Simak informasi dalam program Trade Expo CNBC Indonesia, Jumat (17/10/2025).

  • Amerika OTW Krisis Serius, Bom Utang hingga Perang Saudara

    Amerika OTW Krisis Serius, Bom Utang hingga Perang Saudara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri hedge fund Bridgewater Associates, Ray Dalio, memperingatkan Amerika Serikat (AS) menuju krisis serius. Dalam sebuah wawancara, Dalio mengatakan hal ini akibat kenaikan utang dan perpecahan politik.

    Seperti rekan-rekan seprofesi lainnya seperti Jamie Dimon dan Jerome Powell, Dalio khawatir akan datang saat di mana jumlah utang yang harus dijual AS melebihi minat pasar untuk membelinya. Ia secara khusus memperingatkan bahwa rasio utang-terhadap-PDB AS yang saat ini berada di sekitar 125 % berisiko memicu “bom utang” (debt bomb) jika investor kehilangan kepercayaan.

    Kondisi ini akan memaksa pembeli utang menuntut premi yang lebih tinggi untuk menjamin imbal hasil. Bahkan, keluar dari pasar sama sekali.

    “Ketika utang dan layanan utang relatif terhadap pendapatan Anda, itu seperti plak di arteri yang kemudian mulai menekan pengeluaran,” ujarnya dikutip Fortune, Jumat (17/10/2025).

    Selain ancaman ekonomi, Dalio juga sangat prihatin terhadap konflik internal di AS. Ia mencatat bahwa AS kini lebih terpecah dibandingkan masa lalu, dengan survei Gallup tahun lalu menunjukkan 80 % warga Amerika percaya negara mereka “sangat terpecah” pada isu-isu utama.

    Pendiri Bridgewater itu memperingatkan bahwa jika gesekan di AS terus berlanjut, kemampuan individu untuk “saling menyakiti” tidak pernah setinggi ini. AS bisa kembali ke masa bak “perang sipil”.

    “Kami berada dalam peperangan. Ada perang finansial, perang uang. Ada perang teknologi, ada perang geopolitik, dan ada lebih banyak perang militer,” katanya.

    “Jadi, kita memiliki semacam perang sipil yang berkembang di AS dan di tempat lain, di mana ada perbedaan yang tidak dapat didamaikan,” jelasnya.

    Bukan Hal Baru

    Kekhawatiran Dalio mengenai ketegangan geopolitik yang dapat meluas menjadi konflik global bukanlah hal baru. Kembali pada tahun 2023, Dalio telah memperingatkan bahwa kemungkinan perang dunia ketiga telah meningkat menjadi 50% setelah invasi Rusia ke Ukraina dan konflik Israel-Hamas.

    Meskipun beberapa pihak menganggap peringatan Dalio berlebihan, kehati-hatiannya terbukti di masa lalu. Terutama ketika Bridgewater mulai memperingatkan risiko besar yang tertanam “dalam sistem” sebelum krisis keuangan 2008.

    Dalam menghadapi kondisi yang mengkhawatirkan ini, Dalio menekankan pentingnya sejarah.

    “Kapan pun ada hal-hal yang datang yang belum pernah saya lihat sebelumnya, saya benar-benar perlu memahami apakah hal itu terjadi dalam sejarah sehingga saya dapat memahami mekanismenya, itulah mengapa saya mempelajari sejarah,” tambahnya.

    Ia juga menawarkan prinsip pribadinya tentang kekhawatiran. Menurutnya, kekhawatiran merupakan tanda bahwa seseorang telah mengenali atau memahami sesuatu

    “Dalam sejarah kita harus menyadari bahwa semua tatanan harus berakhir, dan kemudian ada tatanan baru, dan ada tantangan. Saya punya prinsip, jika Anda khawatir, Anda tidak perlu khawatir. Dan jika Anda tidak khawatir, Anda perlu khawatir, jika Anda khawatir, maka Anda akan mengurus apa yang Anda khawatirkan dan [mencegahnya] terjadi,” tegasnya.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Kemendag dan Kementerian PMI Teken MoU Perkuat Ekspor dan SDM

    Video: Kemendag dan Kementerian PMI Teken MoU Perkuat Ekspor dan SDM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau MOU untuk memperkuat sinergi antara peningkatan ekspor dan Perlindungan Pekerja Migran.

    Simak informasi dalam program Trade Expo CNBC Indonesia, Jumat (17/10/2025).

  • Komen Tak Terduga Bos Besar Google Saat Ditendang ChatGPT

    Komen Tak Terduga Bos Besar Google Saat Ditendang ChatGPT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri teknologi berubah total sejak kemunculan ChatGPT, layanan chatbot AI besutan OpenAI yang meluncur pada November 2022. Sejak saat itu, para raksasa teknologi berlomba-lomba meluncurkan layanan AI dengan inovasi lebih jauh dari sekadar chatbot berbasis teks.

    Google yang dulunya merupakan ‘raja’ mesin pencari, kini harus berhadapan dengan banyak pesaing baru yang mematrikan AI dalam layanannya. Google juga tak tinggal diam dengan merilis aplikasi AI Gemini yang sudah tersedia di seluruh ekosistem produknya.

    Sebelum kemunculan ChatGPT, Google sejatinya sudah mengembangkan produk AI selama bertahun-tahun. Namun, ChatGPT membuat raksasa teknologi harus bertarung lebih cepat dan intens.

    Baru-baru ini, CEO Alphabet yang merupakan induk Google, Sundar Pichai, mengungkap reaksinya di era-era awal perilisan ChatGPT. Ia menceritakan pengalamannya dalam gelaran teknologi tahunan ‘Dreamforce’ dari Salesforce.

    CEO Salesforce Marc Benioff menanyakan Pichai tentang posisi Google yang saat itu menjadi ‘pemimpin absolut AI’ ketika harus berhadapan dengan peluncuran ChatGPT dari perusahaan kecil (kala itu) asal San Francisco.

    Pichai mengatakan Google sebenarnya saat itu sudah membuat perkembangan signifikan untuk produk-produk AI, termasuk membuat versi chatbot internal.

    “Tapi Anda benar, kredit untuk OpenAI yang meluncurkannya pertama kali,” kata Pichai, dikutip dari Business Insider, Jumat (17/10/2025).

    Ketika OpenAI meluncurkan ChatGPT, perusahaan itu dibekingi oleh Microsoft yang merupakan pesaing Google. Kemuncurlan ChatGPT dinilai sebagai tantangan besar bagi dominasi Google di sektor AI.

    The New York Times kala itu melaporkan bahwa manajemen Google mengeluarkan ‘kode merah’, dan Pichai menginstruksikan beberapa tim untuk fokus ke upaya pengembangan AI.

    Dalam perbincangan dengan Benioff, Pichai membandingkan momen tersebut dengan momen-momen lain yang telah ia saksikan di sektor internet konsumen. Misalnya ketika Google mengembangkan pencarian video, kemudian YouTube muncul. Google kemudian mencaplok YouTube pada 2026.

    Contoh lainnya ketika Facebook melihat popularitas konten foto di feed, kemudian Instagram muncul. Akhirnya, Facebook mengakuisisi Instagram.

    “Kami tahu di dunia yang berbeda, kami mungkin akan meluncurkan chatbot kami beberapa bulan di depan,” kata Pichai.

    “Kami saat itu belum mencapai tingkat di mana kami bisa merilisnya. Masih banyak masalah yang kami hadapi kala itu,” ia menambahkan.

    Pichai menekankan bahwa Google sudah menggelontorkan investasi besar-besaran di sektor AI sebelum ChatGPT rilis. Misalnya dari tim riset untuk memproduksi chip sendiri dalam infrastruktur penopangnya.

    Ia mengklaim Google kala itu sudah berada di posisi yang baik dalam pengembangan AI, ketika ChatGPT meluncur. Ia juga memberikan komen tak terduga terkait perasaannya saat diselip oleh OpenAI. Bukannya geram, Pichai mengaku antusias.

    “Buat saya, ketika ChatGPT meluncur, sebenarnya kontras dari apa yang orang-orang luar rasakan. Saya justru antusias karena saya tahu jendelanya sudah bergeser,” ia menuturkan.

    Beberapa saat setelah ChatGPT rilis, Pichai mengatakan Google tak segera merilis chatbot saingannya karena sang raksasa mesin pencari memiliki risiko reputasi yang lebih besar ketimbang OpenAI.

    Pada Maret 2024, Google akhirnya merilis chatbot AI miliknya. Tadinya dinamai ‘Bard’, lalu belakangan berubah menjadi Gemini. Saat ini, Gemini juga menyediakan fitur penciptaan visual Nano Banana yang populer. Gemini juga sudah tersedia di semua lini produk Google.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bos Mata-mata Inggris Mendadak Kasih Peringatan Bahaya, Dunia Suram!

    Bos Mata-mata Inggris Mendadak Kasih Peringatan Bahaya, Dunia Suram!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan buatan (AI) yang beroperasi tanpa kendali manusia di masa depan, dinilai bisa menjadi ancaman keamanan. Hal tersebut diungkap oleh Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Inggris (MI5), Ken McCallum.

    Ia mengeluarkan peringatan keras soal potensi bahaya AI yang bisa beroperasi tanpa kendali manusia.

    Dalam pidato tahunannya, McCallum menyebut bahwa sistem AI otonom dapat menjadi ancaman keamanan di masa depan jika tidak diawasi dengan ketat.

    “Pada tahun 2025 ini, ketika kita masih berhadapan dengan berbagai ancaman masa kini, kita juga perlu menelusuri batas baru, potensi risiko dari sistem AI non-manusia yang bisa menghindari pengawasan dan kendali manusia,” kata McCallum, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).

    Meski begitu, McCallum menegaskan dirinya tidak sedang memprediksi skenario kehancuran seperti dalam film fiksi ilmiah Terminator, yang menggambarkan AI menjadi sadar diri dan berusaha memusnahkan manusia.

    Namun, ia menilai perkembangan AI yang begitu cepat harus diantisipasi sejak dini oleh lembaga keamanan seperti MI5.

    “AI mungkin tidak pernah ‘berniat’ mencelakai kita. Namun akan sangat ceroboh jika kita mengabaikan potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya. Kami sudah menanganinya,” ujarnya.

    McCallum menjelaskan bahwa saat ini badan keamanan Inggris sudah memanfaatkan AI untuk meningkatkan efektivitas kerja. Sementara kelompok teroris menggunakannya untuk propaganda dan pengintaian target.

    Di sisi lain, aktor negara menggunakan teknologi ini untuk memanipulasi pemilu dan memperkuat serangan siber.

    “Seiring kemampuan AI yang terus melaju pesat, MI5 perlu memikirkan secara mendalam sejak sekarang seperti apa bentuk ‘pertahanan kerajaan’ di masa depan,” kata McCallum menutup pidatonya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Manusia Cerdas Karena Racun Timbal, Peneliti Ungkap Dampak ke Otak

    Manusia Cerdas Karena Racun Timbal, Peneliti Ungkap Dampak ke Otak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti menemukan alasan manusia lebih cerdas dibanding spesies homnin lain yang sudah punah. Salah satu pemicunya ternyata adalah timbal, elemen logam yang kini menjadi salah satu sumber polusi terbesar.

    Laporan penelitian University of California San Diego School of Medicine menemukan bahwa nenek moyang manusia dan spesies kera besar lainnya terpapar timbal jauh lebih awal dari yang dipercaya sebelumnya.

    Eksposur timbal terjadi sekitar 2 juta tahun sebelum manusia mulai menambang logam, termasuk timbal. Paparan elemen ini diperkirakan memicu evolusi otak manusia, yang menjadi dasar perkembangan sosial dan bahasa. Perbedaannya adalah varian genetik khusus yang hanya ada di manusia modern (Homo sapiens). 

    Dalam artikel yang diterbitkan di Science Advance, para peneliti memaparkan riset yang mencakup pemeriksaan fosil gigi dari 51 homonid yang ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa. Homonid atau kera besar yang dijadikan sampel termasuk manusia modern, spesies yang sudah punah seperti Neanderthal, spesies nenek moyang manusia seperti Australopithecus africanus, hingga kera besar yang sudah punah seperti Gigantopithecus blacki.

    Dari semua fosil yang dipelajari, paparan timbal ditemukan pada 73 persennya. Sekitar 71 persen sampel dari manusia modern dan manusia purba terkontaminasi timbal. Eksposur paling besar ditemukan pada fosil G. blacki yang usianya 1,8 juta tahun.

    Sebelumnya padahal paparan timbal dipercaya baru muncul di era Romawi, yaitu dari pipa saluran air dari timbal yang digunakan hingga era revolusi industri.

    “Kita berhenti menggunakan timbal setelah memahami racun di dalamnya, tetapi tidak ada yang pernah mempelajari era prasejarah,” kata Alyyson Muotori dari UC San Diego School of Medicine.

    Peneliti kaget ketika menemukan pola pada gigi dari manusia dari abad ke-20 yang terpapar timbal dari bensin dan car, serupa dengan pola pada gigi fosil manusia purba. Mereka menduga manusia purba terpapar timbal saat mencari air.

    “Kemungkinannya mereka mencari gua yang di dalamnya ada air mengalir. Gua mengandung timbal, sehingga mereka terkontaminasi. Berdasarkan enamel gigi, [paparan timbal] sudah ada sejak dini,” kata Muotori.

    Paparan padahal timbal mengganggu perkembangan dan fungsi otak, menghambat kecerdasan dan regulasi emosi.

    Berdasarkan temuan ini, Muotri dan tim bertanya-tanya. Bagaimana manusia modern bisa “sukses” dibanding spesies lain di lingkungan “beracun.”

    Temuan awal dari Muotri menyoroti gen bernama neuro-oncological ventral antigen 1 (NOVA1). NOVA1 adalah kunci perkembangan saraf dengan menentukan cara sel saraf bereaksi atas paparan timbal. Jika aktivitas NOVA1 terganggu, aktivitas sistem saraf juga tertanggu.

    Gen NOVA1 pada manusia modern dan manusia purba seperti Neanderthals sama persis, kecuali 1 DNA.

    “Semua serupa kecuali variasi gen tersebut, mendorong kita untuk bertanya apakah ada mutasi spesifik yang membedakan kita dan Neanderthals, memberikan kita keunggulan,” katanya. 

    Peneliti kemudian bereksperimen dengan dua variasi sel otak (organoids), dengan dan tanpa NOVA1.

    “Kami kemudian memaparkan kedua jenis organoid dengan timbal dalam jumlah yang sangat kecil. Perbedaannya sangat jelas. Organoid dengan gen purba menunjukkan tanda stres yang sangat jelas. Koneksi saraf tidak bekerja dengan efisien, bagian terkait komunikasi dan perilaku sosial terganggu,” kata Muotri dalam The Conversation. “Organoid dengan gen modern, bertahan jauh lebih baik.”

    Hasil ini, lanjutnya, penting dalam memahami dampak lingkungan terhadap evolusi manusia. Kemunculan varian modern NOVA1 “melindungi” manusia modern dari dampak besar timbal, kemudian mendorong perkembangan bahasa dan sosial.

    “Bahasa adalah keunggulan yang sangat penting, dampaknya transformasional, sumber kekuatan super kita. Karena kita memiliki bahasa, kita bisa mengelola masyarakat dan bertukar ide, membuat kita bisa berkoordinasi dalam kelompok besar,” kata Muotri. “Neanderthal mungkin punya kemampuan untuk berpikir abstrak, tetapi mereka tidak bisa menyampaikannya ke satu sama lain. Alasannya mungkin karena mereka tidak pernah punya sistem komunikasi yang seefisien bahasa manusia.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Macan Tutul Punya Induk Macan Kumbang di Karawang, Ini Kata Ahli

    Macan Tutul Punya Induk Macan Kumbang di Karawang, Ini Kata Ahli

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli buka suara soal fenomena aneh tertangkap kamera di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang. Induk macan kumbang tertangkap dalam kamera jebak membawa dua anaknya yang memiliki corak berbeda.

    Salah satu anaknya terlihat memiliki corak khas macan tutul, sedangkan anak lainnya memiliki warna kulit hitam pekat (melanistik).

    “Iya untuk penampakan macan tutul dari Pegunungan Sanggabuana membawa satu ekor anak macan kumbang dan tutul itu memang benar hasil ekspedisi kami,” kata Peneliti dari Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Bernard Triwinarta Wahyu Wiryanta, dikutip dari Detikcom.

    Bernard mengatakan fenomena itu wajar, sebab macan kumbang dan macan tutul berasal dari jenis yang sama yakni Panthera Pardus Melas.

    “Pertanyaannya apakah bisa macan kumbang melahirkan anak macan tutul? Apa mungkin macan kumbang kawin dengan macan tutul hingga anaknya kumbang dan tutul? Itu hal yang wajar terjadi, sebab macan tutul dan macan kumbang adalah spesies atau jenis yang sama, bukan 2 jenis yang berbeda sehingga keduanya kawin kemudian melahirkan 2 anak yang berbeda juga mungkin terjadi,” kata dia.

    Lebih lanjut, Bernard menjelaskan macan kumbang disebut pula sebagai melanistik karena warnanya hitam yang diakibatkan faktor pigmen. Di sisi lain, macan tutul memiliki warna kuning dengan tambahan motif tutul.

    Menurutnya perkawinan silang umum terjadi di kawasan hutan liar. Begitu juga yang terlihat di Pegunungan Sanggabuana.

    “Di kawasan hutan liar seperti kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana, umum terjadi perkawinan antara macan kumbang dan macan tutul,” ungkapnya.

    Dalam kasus ini, kemungkinan induk macan kumbang melanistik kawin dengan pejantan macan tutul berwarna normal.

    “Ini yang satu normal dan yang satu melanistik. Jadi bisa dipastikan kalau induk macan tutul melanistik atau kumbang tersebut kawin dengan pejantan macan tutul normal,” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peneliti Sudah Tahu Cara Rambut Uban Hitam Lagi, Ramu Obatnya

    Peneliti Sudah Tahu Cara Rambut Uban Hitam Lagi, Ramu Obatnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rambut beruban sering disebut jadi tanda penuaan atau stres. Sebuah penelitian menemukan cara mengembalikan warna rambut tersebut.

    Penelitian dari Sekolah Kedokteran Grossman New York University mengungkapkan awal terbentuknya uban yakni sel punca melanosit yang terjebak (McSC) tidak membuat protein yang dibutuhkan pada pigmen rambut.

    Dalam penelitian yang menggunakan tikus sebagai subjek penelitian ditemukan sel-sel McSC berpindah pada kompartemen folikel rambut yang berkembang. Hal ini membuat sel-sel itu bisa mengambil protein untuk regenerasi menjadi sel pigmen yang mewarnai rambut seiring pertumbuhan.

    Sel-sel tersebut akan berpindah antara tingkat kematangan karena terus berpindah antar kompartemen.

    Namun pada beberapa kasus hal ini tak terjadi. Sel-sel McSC bisa saja tidak bisa kembali ke kompartemen germinal, tempat protein WNT untuk mendorong sel beregenerasi menjadi sel pigmen.

    Artinya tidak ada sel pigmen dan munculnya rambut beruban.

    Temuan itu menyimpulkan saat McSC terus bergerak maka rambut berwarna akan tetap ada. Penelitian juga mengungkapkan sel tersebut juga bisa dibuat bergerak lagi.

    Peneliti doktoral di NYU Langone Health, Qi Sun mengatakan kemungkinan hal yang sama juga bisa terjadi pada manusia. Jadi ada cara untuk mengembalikan rambut yang beruban.

    “Mekanisme baru bisa meningkatkan kemungkinan posisi tetap sel punca melanosit yang sama mungkin ada pada manusia. Jadi berpotensi untuk membalikkan atau mencegah uban pada rambut manusia dengan membantu sel yang terhambat bergerak kembali antar kompartemen folikel rambut yang berkembang,” kata dia dikutip dari Menshealth.

    Menurutnya sel McSC bekerja untuk memproduksi pigmen. Ini berbeda dengan sel yang bertanggung jawab pada pertumbuhan rambut.

    Penelitian NYU juga mengungkapkan jumlah sel McSC pada tonjolan folikel terus meningkat seiring bertambahnya usia proses pertumbuhan kembali rambut. Sementara pada beberapa kasus, tonjolan folikel yang tidak menghasilkan pigmen mengandung 505 dari keseluruhan sel McSC.

    Kini, langkah selanjutnya bagi tim penelitian adalah mempelajari cara membuat sel McSC yang bermasalah ini untuk bisa kembali bergerak. Dengan begitu dapat menghasilkan pigmen untuk mencegah adanya uban.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Burung Sudah Lama Mati Mau Dihidupkan Lagi

    Burung Sudah Lama Mati Mau Dihidupkan Lagi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hal tak biasa ingin dikerjakan perusahaan Colossal Biosciences. Mereka ingin menghidupkan burung purba yang sudah punah 600 tahun lalu, Moa.

    Burung purba yang ingin dihidupkan kembali itu dilaporkan menghuni Selandia Baru. Hewan dengan tinggi 3,8 meter dan berat lebih dari 225 kilogram hidup hingga 600 tahun lalu di pemukiman Maori.

    Untuk menghidupkannya, Colossal Biosciences akan bekerja sama dengan Sir Peter Jackson yang dikenal sebagai sutradara film Lord of the Rings. Sementara proyek de-extinction itu dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian Ngai Tahu antara suku utama Maori di Pulau Selandia Baru dengan Universitas Cantenbury di Christchurch.

    Jackson yang juga investor Colossal dan ikut membantu Pusat Penelitian Ngai Tahu, mengatakan usulan ini bertujuan memastikan beberapa spesies yang terancam di Selandia Baru bisa terlindungi di masa depan, dikutip dari New York Post, Kamis (16/10/2025).

    Burung Emu. (Dok. Freepik/Sharon Housley – DejaVu Designs)

    Untuk melakukannya, tim akan mengurutkan dan merekonstruksi genom pada sembilan spesies Moa yang punah. Selain itu juga mengurutkan genom berkualitas dari kerabat hewan itu.

    Kemudian, tim akan menggunakan prekursor sperma dan sel telur membuat burung pengganti. Mereka akan mengubah secara genetik agar mirip dengan Moa.

    Penggantinya kemungkinan berasal dari dua kerabat Moa yang masih hidup yakni Emu dan Tinamou. New York Post mencatat pengganti tercocok adalah Emu dengan tubuh yang bisa tumbuh mencapai 6 kaki 2 inci, mirip dengan Moa.

    Tim peneliti juga akan mendapatkan tantangan lain. Yakni ukuran telur Moa lebih besar dari Emu jika menggunakan media itu sebagai inkubasi nantinya.

    “Kami menjajaki berbagai strategi untuk inkubasi telut buatan, yang bisa ditetapkan untuk biaya de-extinction Moa atau konservasi burung,” jelas kepala ilmuwan Colossal, Beth Saphiro.

    Namun proyek tersebut tak semudah itu. Bahkan para ahli menyebutkan sebagai proses menghidupkan kembali serigala mengerikan.

    Termasuk lebih menantang, karena Moa telah jauh terpisah dari kerabat terdekatnya yang masih hidup. Jaraknya mencapai 58 juta tahun dengan Tinamou dan 65 juta tahun lalu bersama Emu.

    Sementara serigala hanya terpisah dari canid yang mirip dengan serigala modern, kelompok mencakup serigala abu-abu, hanya sekitar 5,7 juta tahun lalu.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]