Author: CNBCindonesia.com

  • Heboh Google Cloud API Diblokir di RI, Komdigi Buka Suara

    Heboh Google Cloud API Diblokir di RI, Komdigi Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan Google Cloud API Storage sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Layanan antarmuka terporgram tersebut umumnya digunakan pengembang aplikasi untuk menyimpan dan mengakses data menggunakan infrastruktur Google.

    Pemblokiran Google Cloud API Storage berdampak pada antarmuka aplikasi yang menggunakan infrastruktur tersebut. Informasi terkait pemblokiran ini ramai dibahas netizen di media sosial X.

    Dalam situs aduan konten negatif ‘Trust Positif’ milik Komdigi, subdomain storage.googleapis.com terdaftar dalam deretan situs yang diblokir.

    Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komdigi, Sofyan Kurniawan, membenarkan pihaknya sempat melakukan pemblokiran.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, kami Sudah berkoordinasi dengan pihak Google. Dan saat ini statusnya Sudah kami normalisasi kembali,” kata dia melalui pesan singkat, dikutip Senin (2/12/2024).

    Lebih lanjut, alasan pemblokiran ditengarai temuan sisipan konten terkait judi online dalam subdomain storage.googleapis.com. Namun, Google dikatakan telah merespons permintaan Komdigi untuk melakukan takedown terhadap konten tersebut.

    “Kami sudah meminta Google untuk menghilangkan sisipan konten tersebut,” ujar Sofyan.

    (fab/fab)

  • BI Ngebut Digitalisasi, Gubernur Perry Beberkan Kecanggihannya

    BI Ngebut Digitalisasi, Gubernur Perry Beberkan Kecanggihannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia terus mengembangkan sistem pembayaran digital Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir telah melahirkan terobosan seperti QRIS dan BI Fast.

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan Bank Indonesia punya 5 inisiatif digitalisasi sistem pembayaran Indonesia. Rencana BI telah dituangkan dalam cetak biru sistem pembayaran Indonesia 2025-2030 yang telah diluncurkan pada Agustus 2024.

    “Kami luncurkan 1 Agustus 2024 yang lalu melalui 5 inisiatif pengembangan infrastruktur, industri, inovasi, internalisasi dan juga rupiah digital dengan semboyan satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,” kata Perry, akhir pekan lalu.

    Pertama adalah pengembangan infrastruktur BI Fast yang terus dikembangkan lewat interkoneksi dengan sistem industri pembayaran dan RTGS dengan dukungan standar nasional, pengembangan pusat data, serta payment ID dan BI payment info.

    Kedua, BI mendorong konsolidasi industri sesuai kemampuan transaksi, interkoneksi, kompetensi, manajemen risiko, dan infrastruktur untuk diklasifikasi menjadi PSP utama dan non-utama. 

    Ketiga, inovasi QRIS yang terus diperluas dengan target 58 juta pengguna dan 40 juta pedagang. “Kami juga akan berkolaborasi dengan ASPI [asosiasi sistem pembayaran Indonesia] untuk mendirikan Bank Indonesia Digital Innovation Center atau BIDIK,” kata Perry.

    Keempat, perluasan kerja sama QRIS dengan sejumlah negara baik di Asia maupun dengan negara di wilayah lain.

    “Tidak hanya di Asia tapi juga dengan Jepang, dengan Korea, dengan Uni Arab Emirat maupun dengan sejumlah negara lain,” kata Perry.

    Terakhir, Perry menjelaskan bahwa eksperimen rupiah digital sebagai alat pembayaran yang sah terus dilanjutkan.

    “Elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah juga kami akan teruskan melalui penyeluruhan bantuan sosial maupun juga untuk kartu kredit Indonesia segmen pemerintah.”

    (dem/dem)

  • Bocoran Lengkap Samsung Galaxy S25, Cek Jadwal Rilisnya

    Bocoran Lengkap Samsung Galaxy S25, Cek Jadwal Rilisnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seri Samsung Galaxy S25 beberapa saat lalu dilaporkan sudah mendapat sertifikasi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC). Hal ini mengindikasikan seri flagship tersebut segera meluncur.

    Bocoran terkait seri Samsung Galaxy S25 sudah ramai beredar di internet. Dari dokumen FCC, tampak beberapa peningkatan signifikan yang disiapkan Samsung untuk model reguler dan Plus.

    Keduanya dikatakan akan dibekali standar Wi-Fi 7, meningkat dari Wi-Fi 6E pada Galaxy S24 dan Galaxy S24 Plus. Sementara Galaxy S24 Ultra sebelumnya sudah menggunakan Wi-Fi 7 dan dipertahankan pada Galaxy S25 Ultra.

    Sebelumnya, Galaxy S24 reguler dan Plus tak bisa menggunakan Wi-Fi 7 karena tidak didukung oleh prosesor aplikasi (AP) Exynos 2400. Sementara Galaxy S24 Ultra yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 sudah mendukung standar konektivitas tersebut.

    Meski Galaxy S24 reguler dan Plus di beberapa pasar seperti Amerika Serikat (AS), China, dan Kanada menggunakan Snapdragon 8 Gen 3, bukan Exynos 2400, namun tetap saja diseragamkan menggunakan Wi-Fi 6E.

    Untuk Galaxy S25 reguler dan Plus, Exynos 2500 wajib mendukung Wi-Fi 7, atau kemungkinan Samsung akan mengganti chip yang digunakan. Kemungkinan besar kandidatnya adalah MediaTek Dimensity 9400 atau Snapdragon 8 Elite.

    Snapdragon 8 Elite digadang-gadang akan digunakan pada Galaxy S25 reguler dan Plus di pasar AS, China, dan Kanada.

    Sebagai informasi, perbedaan standar Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 terletak pada kecepatan. Wi-Fi 6E memiliki tingkat data maksimum 2.4Gbps, berbanding dengan 5.8Gbps pada Wi-Fi 7.

    Selain itu, Wi-Fi 7 juga memiliki latensi rendah dan saluran bandwidth 320MHz berbanding 120MHz pada Wi-Fi 6E.

    Menurut dokumen sertifikasi FCC, Galaxy S25 reguler juga menjadi satu-satunya seri terbaru Samsung yang tak mendukung konektivitas Ultra-wideband (UWB). UWB digunakan untuk mencari barang hilang secara presisi dengan sistem pendeteksi menggunakan aksesori Galaxy Smart Tag+.

    Dibandingkan Bluetooth, UWB memiliki rentang lebih panjang, latensi lebih rendah, dan tingkat transmisi data lebih tinggi, dikutip dari PhoneArena, Senin (2/12/2024).

    Secara garis besar, berikut rumor spesifikasi Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, Galaxy S25 Ultra, dikutip dari TechRadar:

    Samsung Galaxy S25

    Layar: AMOLED 6,2-inci
    Resolusi: 1080×2340 piksel
    Refresh rate: 120Hz

    Chipset: Snapdragon 8 Elite

    Kamera utama: 50MP (wide), 12MP (ultra-wide), 10MP (telefoto 3x zoom)

    Kamera depan: 12MP

    RAM: 12GB

    Penyimpanan: 12GB, 256GB, 512GB

    Baterai: 4.000 mAh

    Samsung Galaxy S25 Plus

    Layar: AMOLED 6,7-inci
    Resolusi: 1440×3120 piksel
    Refresh rate: 120Hz

    Chipset: Snapdragon 8 Elite

    Kamera utama: 50MP (wide), 12MP (ultra-wide), 10MP (telefoto 3x zoom)

    Kamera depan: 12MP

    RAM: 12GB

    Penyimpanan: 256GB, 512GB

    Baterai: 4.900 mAh

    Samsung Galaxy S25 Ultra

    Layar: AMOLED 6,9-inci
    Resolusi: 1440×3120+ piksel
    Refresh rate: 120Hz

    Chipset: Snapdragon 8 Elite

    Kamera utama: 200MP (wide), 50MP (ultra-wide), 50MP (telefoto 5x zoom), 10MP (telefoto 3x zoom)

    Kamera depan: 12MP

    RAM: 16GB

    Penyimpanan: 256GB, 512GB, 1TB

    Baterai: 5.000 mAh

    Samsung Galaxy S25 Slim

    Selain tiga varian yang sebelumnya ada, kabarnya Galaxy S25 juga akan membawa gebrakan baru dengan menghadirkan varian Slim. Sesuai namanya, model tersebut akan tampak lebih tipis.

    Belum banyak rumor yang diketahui soal varian Slim. Namun, digadang-gadang kameranya akan setingkat dengan varian Ultra.

    Berbagai rumor ini tentu belum bisa dipercaya 100%. Kita tunggu saja hingga peluncuran resmi seri Galaxy S25 yang dikabarkan pada 31 Januari 2025 mendatang.

    (fab/fab)

  • Komdigi dan Microsoft Bikin Program Latih 1 Juta Talenta AI

    Komdigi dan Microsoft Bikin Program Latih 1 Juta Talenta AI

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan Microsoft dengan meluncurkan ElevAIte Indonesia. Ini adalah program pelatihan kecerdasan buatan (AI) untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.

    ElevAIte Indonesia akan melibatkan mitra dari pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas. Program ini dirancang untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru yang tercipta dari teknologi AI, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, kualitas pekerjaan, dan inovasi.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengatakan bahwa kolaborasi, komunikasi, dan negosiasi adalah kunci untuk memastikan teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab.

    “Pemanfaatan AI tidak bisa dilakukan secara sepihak. Kita memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat. Melalui inisiatif seperti ElevAIte Indonesia, kami ingin menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk memperkuat ekosistem nasional sambil tetap menjaga nilai-nilai etika dan kepentingan bersama,” kata Meutya dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Senin (2/12/2024).

    Sementara Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menyebut program ini semakin penting mengingat meningkatnya kebutuhan keterampilan AI dalam dunia kerja.

    Menurut laporan Work Trend Index yang Microsoft dan LinkedIn keluarkan di awal 2024, 69% pemimpin di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI.

    Sebanyak 76% bahkan cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit namun handal menggunakan AI, dibandingkan kandidat berpengalaman tanpa kemampuan AI.

    Untuk itu, ElevAIte Indonesia akan berfokus pada pembekalan keterampilan mengadopsi AI secara bertanggung jawab. Mulai dari menggunakan tools AI agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, hingga mengembangkan solusi AI.

    “Penting untuk diingat bahwa transformasi AI bukan hanya transformasi teknologi, melainkan transformasi nasional. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Kemkomdigi dan segenap ekosistem nasional untuk memberdayakan talenta Indonesia,” ujar Dharma.

    Implementasi ElevAIte Indonesia akan terbagi ke dalam lima pilar utama, dengan Biji-Biji Initiative dan Dicoding sebagai mitra pelatihan. Berikut kelima pilar tersebut

    1. Menyiapkan lembaga pemerintah untuk mendorong kecakapan AI nasional

    Pilar ini berfokus pada pemberian pelatihan keterampilan AI bagi aparatur sipil negara, penguatan kapabilitas keamanan siber di lembaga pemerintahan, dan inisiasi pelayanan publik berbasis AI.

    2. Integrasi AI di industri strategis nasional

    Pilar ini berfokus pada percepatan transformasi AI bagi pelaku industri Indonesia, mulai dari UMKM hingga enterprise, guna meningkatkan inovasi dan menciptakan nilai ekonomi AI baru.

    3. Keterampilan AI dalam dunia pendidikan

    Pilar ini berfokus pada revolusi pembelajaran dalam berbagai sistem pendidikan di Indonesia, pembekalan keterampilan AI bagi pendidik, dan pengembangan generasi developer baru di Indonesia.

    4. Peningkatan keterampilan AI bagi komunitas

    Pilar ini berfokus pada pemberian keterampilan AI bagi kelompok masyarakat yang kurang terlayani, kurang terwakili, dan termarjinalkan secara digital. Termasuk di antaranya adalah perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat yang berada di daerah-daerah terpencil.

    5. Demokratisasi AI bagi setiap individu

    Pilar ini hendak memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar AI. Untuk itu, sebagai bagian dari ElevAIte Indonesia, Microsoft telah meluncurkan AI Skills Navigator, sebuah platform yang menyatukan seluruh konten pembelajaran dari Microsoft Learn dan LinkedIn Learning.

    (fab/fab)

  • Nasib Miris Aplikasi China Usai Ditendang dari Indonesia

    Nasib Miris Aplikasi China Usai Ditendang dari Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendapatan PDD Holdings yang merupakan induk aplikasi e-commerce Temu anjlok. Harga murah yang ditawarkan raksasa e-commerce itu ternyata sudah tak efektif untuk menarik minat beli masyarakat. 

    Temu dikenal sebagai layanan yang menjual barang dengan sangat murah. Konsep bisnisnya yang menghubungkan konsumen akhir langsung ke produsen disorot dunia.

    Nama PDD Holdings sebagai pemilik Temu dan Pinduoduo langsung menjadi raja e-commerce China dalam waktu singkat. Namun dalam laporan terbaru, kinerja perusahaan tak sebaik yang dibayangkan.

    Dalam laporan Reuters, PDD Holdings gagal mempertahankan perkiraan pasar untuk pendapatan dan laba kuartal tiga.

    Pendapatan perusahaan memang mengalami lonjakan 44% pada kuartal yang berakhir 30 September 2024 lalu. Jumlahnya 99,35 miliar yuan (Rp 217,8 triliun), namun di bawah perkiraan 17 analis dalam LSEG mencapai 102,65 miliar yuan (Rp 225 triliun), dikutip dari Reuters.

    Penghasilan bersih dilaporkan 24,98 miliar yuan (Rp 54,7 triliun), naik 15,54 miliar yuan (Rp 34 triliun) pada tahun lalu. PDD melaporkan laba yang yang disesuaikan 18,59 yuan (Rp 40.700) per saham dari estimasi 19,79 yuan (Rp 43.400).

    Eksekutif perusahaan juga mengumumkan penerapan sejumlah kebijakan pengurangan biaya dan dukungan pedagang.

    Kehilangan pendapatan telah terjadi pada kuartal 2 lalu. Saham PDD juga mengalami penurunan terbesar, yang membuat modalisasi pasar menghilang hampir US$55 miliar (Rp 874,2 triliun).

    Sebagai informasi, pemerintah Indonesia juga telah melarang aplikasi Temu buatan PDD beroperasi di dalam negeri. Sebab harganya yang miring membuat Temu berpotensi ‘membunuh’ Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tanah Air.

    Tak cuma Temu, pemerintah juga tegas melarang masuknya aplikasi e-commerce serupa, Shein. 

    Gebrakan Indonesia ini tampak diikuti oleh negara lain. Beberapa saat lalu, giliran Vietnam yang mengancam akan melarang Temu dan aplikasi ‘fast fashion’ lain dari China, Shein, mulai akhir bulan ini.

    Pemerintah Vietnam mengatakan bahwa kedua e-commerce China itu belum mendapat izin untuk berbisnis di negara tersebut.

    (fab/fab)

  • Data Center Makin Padat dan Cerdas, Begini Cara Menyikapinya

    Data Center Makin Padat dan Cerdas, Begini Cara Menyikapinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tekanan Data Center untuk berkembang makin tinggi seiring dengan kebutuhan teknologi terbaru. Kecerdasan Buatan (AI), Machine Learning (ML), dan Internet of Things (IoT), sehingga memicu peningkatan kepadatan dan kecerdasan di dalam Data Center.

    Seorang peneliti di Omdia menggambarkan perubahan ini sebagai transformasi Data Center dari “pabrik komputasi dan penyimpanan” menjadi “pabrik AI”. Untuk itu, operator Data Center harus mendesain ulang fasilitas lama dan merancang fasilitas baru yang mampu menampung kepadatan lebih tinggi, efisiensi lebih besar, keandalan yang meningkat, dan keberlanjutan yang lebih baik.

    Untuk fasilitas baru maupun lama, kunci utama dalam memenuhi kebutuhan masa depan adalah daya. Kualitas dan distribusi daya adalah fondasi bagi semua teknologi baru ini.

    Peralatan pemantauan daya yang kritis, intelligent rack PDU, dan track busway menjadi elemen penting yang harus ada untuk memastikan fondasi yang kuat dan siap menghadapi masa depan.

    Tantangan Downtime: Peran Kualitas Daya

    Data Center beroperasi tanpa henti, dan downtime dapat menyebabkan kerugian besar. Gangguan listrik dapat menyebabkan kerugian mulai dari ratusan ribu hingga jutaan dolar. Menurut survei Uptime Institute 2023, 60% operator Data Center mengalami downtime dalam tiga tahun terakhir, dengan masalah daya menjadi penyebab utamanya. Seringkali, kualitas daya kurang diperhatikan, padahal fluktuasi daya dapat merusak peralatan dan menyebabkan downtime.

    Peralatan Data Center sangat sensitif terhadap gangguan daya seperti penurunan atau kenaikan voltase, distorsi harmonik, dan transient. Sensitivitas ini meningkat dengan kehadiran peralatan seperti server, sistem penyimpanan, dan inverter UPS yang dapat menyebabkan gangguan pada bentuk gelombang voltase. Dengan adanya peralatan High Performance Computing (HPC) seperti AI cluster, penting bagi operator untuk memantau kualitas daya secara proaktif.

    Pemantauan Kualitas Daya dengan Intelligent Rack PDUs Generasi Terbaru

    Peralatan yang mendukung pemantauan kualitas daya secara terus-menerus akan membantu mengurangi downtime. Raritan dan Server Technology menghadirkan intelligent rack PDUs seperti PRO4X dan PX4, yang memberikan visibilitas dan kontrol penuh untuk pemantauan daya.

    PDUs ini menawarkan instalasi mudah tanpa alat khusus, mendukung outlet dengan kepadatan tinggi, dan dapat diintegrasikan dengan solusi DCIM atau BMS yang sudah ada. Dengan visibilitas real-time, PRO4X dan PX4 membantu dalam perencanaan kapasitas, optimasi beban kerja, pemantauan lingkungan, kontrol akses, dan menjaga uptime.

    Mencapai Kepadatan Lebih Tinggi dengan Inovasi Track Busway

    Kebutuhan daya untuk chip berkapasitas tinggi dan teknologi baru lainnya akan semakin meningkat. Penelitian Precedence memprediksi pasar AI global akan tumbuh dari US$ 454 miliar pada 2022 menjadi US$ 2,6 triliun pada 2032.

    Hal ini akan memicu peningkatan konsumsi daya di Data Center, yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 1.000 TWh pada 2026.
    Kepadatan daya pada rak akan meningkat dari 20 kW saat ini menjadi 40 kW atau lebih, bahkan hingga 80-200 kW per rak pada kasus ekstrem. Untuk mendukung kepadatan yang tinggi ini, diperlukan sistem distribusi daya yang andal dan fleksibel.

    Starline Track Busway adalah solusi distribusi daya yang efisien dengan desain overhead, menghindari masalah kabel di lantai seperti aliran udara yang terhambat dan potensi tersandung. Sistem ini menawarkan berbagai ukuran hingga 1250 ampere dan dapat disesuaikan tanpa gangguan daya saat kebutuhan kepadatan meningkat.

    Mengintegrasikan Semuanya dengan Critical Power Monitor

    Elemen kunci yang menyatukan semuanya adalah Starline Critical Power Monitor generasi ketiga, M70 CPM. Sistem ini memberikan data real-time bagi manajer Data Center untuk mengoptimalkan kinerja infrastruktur listrik mereka. M70 CPM dilengkapi fitur pemantauan suhu, alarm suara, dan layar yang dapat diputar untuk visibilitas mudah. Selain itu, M70 CPM mendukung berbagai protokol komunikasi untuk integrasi yang lebih luas.

    Mengikuti Inovasi Teknologi

    Seiring Data Center yang semakin padat dan cerdas, manajer fasilitas memerlukan alat canggih untuk menghadapi tantangan ini. PRO4X dan PX4 intelligent rack PDUs, Starline Track Busway, dan M70 CPM dirancang untuk membantu operator Data Center dalam mengelola daya dengan andal, efisien, dan scalable. Dengan memanfaatkan teknologi ini, manajer Data Center dapat mengoptimalkan fasilitas mereka untuk menghadapi era kepadatan dan penggunaan daya yang tinggi.

    (rah/rah)

  • Aplikasi HP Ramal Tanggal Kematian Manusia Bikin Heboh

    Aplikasi HP Ramal Tanggal Kematian Manusia Bikin Heboh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah aplikasi di HP berbasis sistem kecerdasan buatan (AI) menghebohkan internet. Aplikasi bernama ‘Death Clock’ tersebut bisa memprediksi harapan hidup seseorang berdasarkan gaya hidup.

    Popularitas aplikasi tersebut kian meningkat karena banyak yang penasaran tentang prediksi tanggal kematian mereka. Sejak diluncurkan pada Juli lalu, aplikasi Death Clock sudah di-download lebih dari 125.000 kali.

    Bahkan, pakar keuangan dan para ekonom memutuskan untuk mencoba aplikasi tersebut, menurut beberapa laporan.

    Lantas, bagaimana cara kerja Death Clock? Dikutip dari TheWeek, Senin (2/12/2024), aplikasi tersebut dikembangkan Brent Franson.

    Death Clock menggunakan paket data lebih dari 1.200 studi harapan hidup dan 53 juta partisipan untuk membeberkan prediksi terpersonalisasi ke pengguna aplikasi.

    Beberapa faktor yang dipertimbangkan adalah pola makan, olahraga, tingkat stres, dan pola tidur, untuk meramalkan tanggal kematian, dilaporkan oleh Bloomberg.

    Awalnya, Death Clock menemukan peminat di kalangan penggemar kesehatan dan binaraga. Mereka menggunakan aplikasi tersebut sebagai panduan menjalani hidup yang lebih sehat.

    Kendati demikian, Brent Franson mengklaim hasil yang disediakan AI pada aplikasi tersebut mengalami peningkatan signifikan pada standar harapan hidup.

    Para pakar keuangan tertarik dengan Deatch Clock karena angka harapan hidup menjadi faktor penentu pada sistem keuangan.

    Franson mengatakan kepada Bloomberg bahwa algoritma yang diproduksi aplikasi mampu memberikan pengukuran yang tepat terkait harapan hidup orang-orang.

    Dengan begitu, Death Clock bisa menjadi aset penting bagi pemerintah dan individu. Pasalnya, aplikasi itu bisa membantu kalkulasi ekonomi seperti kebutuhan pemasukan pensiun, cakupan lebijakan pada pendanaan asuransi jiwa dan pembayaran pensiun, serta rencana keuangan.

    Seseorang yang mengetahui angka harapan hidupnya bisa membuat rencana lebih tepat untuk tabungan dan investasi masa depan, menurut laporan tersebut.

    Aplikasi tersebut dilaporkan memberlakukan biaya langganan sebesar US$40 per tahun. Pantauan CNBC Indonesia, saat ini di Apple App Store dan Google Play Store ada banyak aplikasi kloning Death Clock. Namun, sulit ditemukan aplikasi asli buatan Brent Franson.

    (fab/fab)

  • Luhut Beberkan Harta Karun Baru Sumber Cuan RI

    Luhut Beberkan Harta Karun Baru Sumber Cuan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut setidaknya ada dua sumber cuan baru untuk Indonesia. Pertama adalah e-katalog dan kedua adalah kecerdasan buatan atau AI.

    Ia menyebut 90% belanja negara akan masuk melalui e-katalog. Artinya akan ada efisiensi 40% dan akan menjadi sumber pendapatan baru bagi negara.

    Luhut kemudian menyebut, e-katalog versi ke-6 akan segera diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita buat e-katalog, digitalize itu kita punya belanja pemerintah berapa ribu triliun sekarang 90% sudah masuk. Nanti Presiden akan launching versi ke-6 e-katalog,” ujarnya dalam acara Transformasi Tata Kelola dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Senin (2/12/2024)

    “Itu 90% itu seluruh belanja negara akan masuk di situ. Artinya akan ada efisiensi 40% dan itu akan jadi source of revenue baru,” imbuh Luhut.

    Kemudian data-data yang Indonesia miliki bisa diolah dengan AI yang kemudian bisa dirancang untuk memecahkan sesuatu masalah di kemudian hari.

    Ia lalu mencontohkan pengalamannya saat mengatasi kelangkaan minyak goreng beberapa waktu yang lalu.

    Dengan digitalisasi data menggunakan AI, ia bisa tahu masalah yang terjadi dari hulu ke hilir. Bahkan sampai ke masalah kelapa sawit yang ternyata luas kebunnya melebihi dari yang diketahui sebelumnya.

    “Nah digitalize data pengalaman saya menangani kelangkaan dari minyak goreng sampai saya bawa ke hulu, sampai kepada kelapa sawit, baru kita tahu ternyata luas kelapa sawit kita 18 juta hektar kita nggak tahu sebenarnya, tahunya 12 juta,” jelas Luhut.

    “Jadi 6 juta hektar, bertahun-tahun tidak bayar pajak. Eh, fakta ini. Jadi tadi yang dibilang si Rabin, Rabin bilang source of revenue, itu source of revenue,” pungkasnya.

    (fab/fab)

  • Telkomsel Jalin Nusa, Sinergi Transformasi Digital Lintas Industri

    Telkomsel Jalin Nusa, Sinergi Transformasi Digital Lintas Industri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel, melalui unit bisnis, Telkomsel Enterprise, menggelar acara Jajaran Lintas Nusantara (Jalin Nusa) bertema “Rayakan Jejak Perubahan”. Dalam acara ini, Telkomsel mempertemukan pemimpin bisnis dari berbagai sektor industri untuk merayakan kolaborasi dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia.

    Jalin Nusa bertujuan memperkuat sinergi dengan para pelanggan bisnis dan mitra strategis, mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta berkontribusi terhadap visi Indonesia Emas 2045. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi RI, Todotua Pasaribu, menyatakan, transformasi digital merupakan faktor penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    “Melalui kolaborasi lintas sektor seperti yang dilakukan Telkomsel di acara Jalin Nusa ini, kami percaya bahwa sinergi antara inovasi teknologi dan kebijakan strategis dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan mendukung perkembangan sektor B2B secara berkelanjutan,” ungkap Todotua dalam keterangan resmi, Senin (2/12/2024).

    Di sisi lain, Direktur Group Business Development Telkom Indonesia, Honesti Basyir, mengatakan melalui Jalin Nusa, Telkomsel mempertemukan pemimpin lintas sektor untuk merayakan kolaborasi dalam mempercepat transformasi digital Indonesia.

    “Inisiatif ini mencerminkan semangat Five Bold Moves Telkom Group – dari penguatan infrastruktur digital hingga inovasi layanan berbasis AI sebagai langkah nyata mendukung pelanggan bisnis dan mitra strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” jelas Honesti.

    Bukan cuma itu, Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, mengatakan, sebagai bagian dari Telkom Group, Telkomsel berkomitmen untuk menjadi technology power house yang membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis pelanggan di segmen B2B mulai dari korporasi, pemerintah, UMKM hingga startup.

    “Kami terus mengidentifikasi peluang serta mengatasi tantangan melalui teknologi terbaru seperti IoT, Hyper-Connectivity, dan AI, serta berkolaborasi dengan mitra strategis untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” jelas Soon Nam.

    Dalam acara Jalin Nusa, Telkomsel menampilkan berbagai kolaborasi strategis dengan solusi enterprise unggulan, seperti solusi verifikasi digital Telco Verify bersama BRI, solusi pertambangan Smart Mining dengan PPA, solusi iklan digital Digiads bersama Samsung, solusi peningkatan produktivitas Paket Swadaya untuk mitra driver Gojek, sampai dengan Metahuman sekaligus virtual account manager berbasis AI, Ted, yang turut mempresentasikan ragam implementasi AI di Telkomsel kepada para pemimpin bisnis.

    Diskusi panel dalam acara ini menghadirkan perwakilan pemerintah dan pemimpin industri yang membahas peluang serta tantangan ekonomi digital di tahun 2025. Diskusi ini menggali strategi berbasis data untuk mempercepat digitalisasi di sektor-sektor kunci, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor yang akan mendukung pertumbuhan bisnis dan ekonomi Indonesia.

    Selain itu, Telkomsel memberikan penghargaan kepada pelanggan dan mitra B2B terbaik yang telah Berani Jadi Lebih dan berinovasi bersama Telkomsel dalam mendukung digitalisasi dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat serta ekonomi. Penghargaan ini mengapresiasi kontribusi mereka dalam meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan visi strategis.

    “Sebagai digital ecosystem enabler, Telkomsel ingin terus menjadi mitra strategis bagi para pemimpin industri dalam mengakselerasi transformasi digital. Kami berharap transformasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi bisnis, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap kemajuan ekosistem digital yang inklusif serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selaras dengan visi Indonesia Emas 2045,” tutup Soon Nam.

    Telkomsel juga mengundang para pelanggan bisnis dan mitra strategis untuk bergabung dalam Telkomsel Enterprise Solution Day 2025, sebuah acara eksklusif yang akan membuka peluang kolaborasi baru guna menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Untuk informasi selengkapnya tentang solusi enterprise terbaik dari Telkomsel bagi segmen bisnis, kunjungi lamantsel.id/enterprise.

    Telkomsel dan Amartha Jalin Kerja Sama di Jalin Nusa, Dukung Inklusi Keuangan

    Bertepatan dengan penyelenggaraan Jalin Nusa, Telkomsel mengumumkan kerja sama strategis dengan Amartha, penyedia layanan pendanaan digital terkemuka. Kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan solusi keuangan digital yang berdampak positif bagi masyarakat yang kurang terlayani (underserved) dan tanpa akses ke layanan perbankan (unbanked).

    Telkomsel dan Amartha akan saling memperkuat keunggulan dari bisnis utama mereka, dan dalam waktu dekat akan memperkenalkan dua layanan bersama:

    • Solusi Keuangan Digital untuk Pembelian Paket Telekomunikasi Secara Fleksibel

    Layanan ini memungkinkan pelanggan Telkomsel untuk membeli pulsa dan paket data dengan metode use now, pay later. Solusi ini memberikan fleksibilitas pembayaran bagi pelanggan, sehingga mereka dapat tetap terhubung tanpa perlu khawatir tentang pembayaran langsung di muka.

    • Produk Telekomunikasi Khusus untuk Mendukung Pengelolaan Bisnis

    Sebuah layanan yang dirancang untuk membantu UMKM, khususnya perempuan pengusaha mikro, agar dapat lebih efektif mengelola usaha mereka. Produk ini menawarkan paket komunikasi yang terjangkau dan esensial untuk menjaga konektivitas dengan pelanggan dan pemasok, serta mendukung pertumbuhan bisnis mereka.

    Melalui pengembangan kedua layanan tersebut, Telkomsel dan Amartha berkomitmen memperluas inklusi keuangan dengan menawarkan opsi pembayaran yang sederhana dan fleksibel sesuai kebutuhan pelanggan dan masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    (rah/rah)

  • Pakar Ungkap Bahaya Penipu Online Menular ke Luar Angkasa

    Pakar Ungkap Bahaya Penipu Online Menular ke Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hacker tak cuma menyerang sistem yang ada di Bumi. Mereka berpotensi untuk merambah ke luar angkasa.

    Dampak yang ditimbulkan dari peretasan aktivitas luar angkasa cukup besar. Salah satunya hilangnya data misi yang tengah dilakukan.

    “Konsekuensi dari aktivitas siber jahat termasuk hilangnya data misi, berkurangnya masa pakai atau kemampuan sistem atau konstelasi antariksa atau kendali pada kendaraan,” kata Direktur Kontrak dan Akuisisi Keamanan nasional Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS, William Russell, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (2/12/2024).

    Tiga segmen utama yang paling rentan diserang adalah luar angkasa, darat, dan antara keduanya. Pendiri dan CEO VFT Solutions Wayne Lonstein menjelaskan kerusakan pada salah satu sistem saja bisa membuat kegagalan bagi semua.

    Artificial Intelligence (AI), teknologi yang tengah naik daun belakangan ini, disebut jadi risiko besar untuk aktivitas luar angkasa. Risiko serangan siber meningkat dengan penggunaan integrasi AI, yang membuat keterlibatan manusia lebih sedikit dalam proyek.

    Pengawasan manusia yang lebih sedikit juga disinggung oleh kepala bagian teknologi OrbiSky Systems, Sylvester Kaczmarek. Menurutnya para penyerang bisa memasukkan data rusak ke model AI dan mengekstrak informasi sensitif.

    “AI bisa juga untuk melaksanakan operasi spionase atau sabotase yang canggih pada sistem antariksa, dampaknya mengubah parameter misi atau mencuri informasi sensitif,” ujar Kaczmarek.

    Lonstein memberikan rekomendasi untuk melakukan pengujian ketat pada sistem AI yang digunakan di luar angkasa. Harus ada simulasi sebelum dilakukan penerapan dan melakukan redundansi.

    “Terapkan redundan untuk memastikan saat satu komponen AI gagal yang lain bisa mengambil alih, jadi menjaga integritas dan fungsionalitas misi,” ucapnya.

    Selain itu, sistem AI harus didesain untuk adanya tindakan reaktif saat ada peretasan. Jadi bisa langsung kembai ke status aman setelah kejadian.

    “Pastikan kontrol darat bisa mengabaikan atau mengintervensi pengambilan keputusan secara manual. Jika diperlukan, memberikan lapisan keamanan tambahan,” tutur Lonstein.

    (fab/fab)