Author: CNBCindonesia.com

  • Raja Hacker China Terungkap, AS Teriak Pembunuh

    Raja Hacker China Terungkap, AS Teriak Pembunuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mengeluarkan sanksi ke perusahaan keamanan siber asal China atas tuduhan penyerangan siber besar-besaran. Pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan serangan itu bisa membunuh banyak orang.

    Dalam pernyataannya pada pekan ini, pemerintah AS mengatakan Sichuan Silence Information Technology yang berbasis di Chengdu, bersama dengan salah satu karyawannya, Guan Tianfeng, menyebarkan software berbahaya ke lebih dari 80.000 sistem jaringan (firewall) yang dijalankan ribuan perusahaan di seluruh dunia pada April 2020.

    Software berbahaya itu tak hanya mencuri data, tetapi digunakan untuk menjalankan ransomware yang melumpuhkan jaringan perusahaan dengan mengenkripsi data.

    “Jika tak ada upaya penanggulangan atau mitigasi, potensi dampaknya bisa sangat serius atau menyebabkan hilangnya nyawa manusia,” tertera dalam pernyataan Departemen Keuangan AS, dikutip Rabu (11/12/2024).

    Guan secara terpisah didakwa melakukan konspirasi untuk melakukan penipuan komputer dan jaringan, menurut dakwaan Departemen Kehakiman yang dipublikasikan pada Selasa (10/12) waktu setempat.

    FBI menawarkan $10 juta (Rp 159 juta) untuk mengumpulkan informasi tentang pria berusia 30 tahun itu, perusahaannya, atau dugaan aktivitas peretasan mereka.

    Sichuan Silence tak segera memberikan respons. Reuters juga tak bisa mencari lokasi kontak Guan yang di internet menggunakan akronim ‘gxiaomao’.

    Sebelumnya, Sichuan Silence telah dituduh terlibat dalam aktivitas digital berbahaya. Pada 2022 silam, Meta Platform menuduh firma tersebut terkait dalam kampanye konspirasi online yang mempromosikan klaim dari pakar biologi palsu. Ia mengatakan AS mengintervensi pencarian asal-usul Covid-19.

    (fab/fab)

  • Penyakit Misterius Muncul di Negara Ini, Ratusan Orang Meninggal

    Penyakit Misterius Muncul di Negara Ini, Ratusan Orang Meninggal

    Jakarta, CNBC Indonesia– Sebuah penyakit misterius baru kini muncul di barat daya Republik Demokratik Kongo (DRC). Setidaknya 143 orang tewas selama dua minggu ini.

    Mengutip laman resmi aliansi vaksin global, Gavi, Rabu (11/12/2024), penyakit tersebut menyebabkan sejumlah gejala seperti flu, berupa demam, sakit kepala, batuk, dan anemia. Mengutip Reuters, seorang ahli epidemiologi mengatakan bahwa sebagian besar wanita dan anak-anak yang terkena dampak serius dari penyakit tersebut.

    “Sejauh ini hanya sedikit yang diketahui tentang penyakit tersebut,” muat laman itu.

    Pejabat di DRC sendiri tengah menyelidiki insiden ini untuk mengidentifikasi penyebab wabah mematikan ini. Awalnya, mereka akan mempertimbangkan kemungkinan penyakit yang diketahui endemik di wilayah tersebut seperti malaria, demam berdarah, atau Chikungunya.

    Namun, mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mendeteksi penyebabnya karena masalah infrastruktur pengujian diagnostik, serta kesulitan dalam pengumpulan sampel, pengangkutan sampel tersebut ke laboratorium, dan pengujian. Di negara-negara berpenghasilan rendah, seperti DRC, banyak laboratorium klinis hanya dapat menguji patogen umum. Keterbatasan dalam kualitas dan kinerja beberapa laboratorium klinis mereka juga menjadi masalah.

    “Jika bukan salah satu tersangka yang biasa, deteksi patogen yang lebih langka sering kali mengharuskan sampel dikirim ke laboratorium yang lebih spesialis yang dapat melakukan pengujian khusus, seperti pengurutan gen,” tambah laman tersebut.

    “Ini bisa berarti bahwa sampel perlu dikirim ke laboratorium di luar negeri. Namun, pembagian sampel biologis tersebut secara internasional sangat kontroversial karena kekhawatiran bahwa manfaatnya sering kali tidak dibagi secara adil antarnegara,” jelasnya.

    Laporan sama juga dilihat di situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dikatakan bagaimana antara 24 Oktober hingga 5 Desember 2024, zona kesehatan Panzi di Provinsi Kwango, DRC mencatat 406 kasus penyakit yang tidak terdiagnosis dengan gejala demam, sakit kepala, batuk, pilek, dan nyeri tubuh.

    “Semua kasus yang parah dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah. Di antara kasus-kasus tersebut, 31 kematian telah tercatat,” ujarnya.

    “Mayoritas kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Daerah tersebut pedesaan dan terpencil, dengan akses yang semakin terhambat oleh musim hujan yang sedang berlangsung.,” tambahnya.

    Sulitnya jarak menjadi tantangan bagi staf kesehatan. Tantangan-tantangan ini ditambah dengan diagnostik yang terbatas di wilayah tersebut, muat telah menunda identifikasi penyebab yang mendasarinya.

    “Kasus telah dilaporkan dari sembilan dari 30 area kesehatan di zona kesehatan Panzi: Kahumbulu, Kambandambi, Kanzangi, Kasanji, Kiama, Mbanza Kipungu, Makitapanzi, Mwini ngulu, dan Tsakala Panzi. Mayoritas kasus (95,8%) dilaporkan dari wilayah kesehatan Tsakala Panzi (169), Makitapanzi (142), dan Kanzangi (78),” rinci WHO lagi.

    “Di zona kesehatan Panzi, anak-anak berusia 0-14 tahun mewakili 64,3% dari semua kasus yang dilaporkan, dengan kelompok usia 0-59 bulan, 5-9 tahun, dan 10-14 tahun masing-masing mencakup 53%, 7,4%, dan 3,9% dari kasus,” tambahnya.

    “Perempuan merupakan 59,9% dari total kasus. Di antara kematian, 71% berusia di bawah 15 tahun, dengan 54,8% dari total kasus adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun. Semua kasus parah dilaporkan mengalami kekurangan gizi. Ada 145 kasus berusia 15 tahun ke atas, yang sembilan di antaranya meninggal. Kematian terutama terjadi di masyarakat desa,” ujarnya lagi.

    (sef/sef)

  • 13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Jazirah Arab masih terus terjadi. Israel yang masih terlibat peperangan di Gaza, Palestina, dan ketegangan dengan Hizbullah, di Lebanon, kini melancarkan serangan ke Suriah.

    Negara yang baru jatuh dari rezim Bashar Al-Assad tersebut dilaporkan digempur habis-habisan dalam 48 jam terakhir. Bahkan ada 480 serangan yang dilakukan negara zionis.

    Bukan itu saja, di Laut Merah, pasukan Houthi dari Yaman juga menyerang kapal perang AS. Ini merupakan bagian dari protes lama kelompok itu atas serangan Israel ke Gaza yang tak berakhir sejak Oktober 2023 hingga kini, yang telah memakan korban 40.000 lebih warga.

    Lalu apa saja update lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).

    1.Israel Bombardir 480 Serangan ke Suriah

    Israel melancarkan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah. Pengumuman diberikan tentara IDF, Selasa waktu setempat.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF (tentara) menyerang sebagian besar persediaan senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dikutip AFP.

    “Target tersebut termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota,” tambahnya.

    2.PM Suriah Transisi Ditunjuk

    Perdana menteri transisi baru Suriah ditunjuk pada Selasa waktu setempat. Kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Assad menunjuk Mohammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan sementara untuk menjalankan negara itu hingga 1 Maret.

    “Kini saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Bashir kepada televisi Qatar Al Jazeera dalam wawancara pertamanya sejak diangkat.

    Minggu, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi pemberontak sekutu menduduki Damaskus setelah serangan 14 hari yang melumpuhkan pasukan Assad di sejumlah kota besar, seperti Aleppo, Hama, dan Homs. Assad sendiri melarikan diri dan mendapat suaka dari Moskow, Rusia.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, telah mengumumkan pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan dan bersumpah untuk mengejar mantan pejabat senior yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang. Ini merujuk perang saudara sejak 2011, di mana rezim Assad yang otoriter melakukan pembantaian terhadap suara-suara oposisi, menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat belalasan juta orang mengungsi baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

    Jolani sendiri Selasa berusaha meredakan kekhawatiran tentang bagaimana Suriah akan diperintah. Ia mengatakan ke laman Inggris Sky News bahwa Suriah “kelelahan” oleh perang dan tidak akan kembali ke perang.

    3.AS Dukung Israel Invasi Suriah?

    AS telah membela serangan militer Israel ke Suriah. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk membela diri.

    Hal ini terkait mobilitas pasukan Israel ke sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dalam jumpa pers Miller mengklaim bahwa gerakan IDF dilakukan untuk mencegah militan yang berbasis di Suriah mengambil alih wilayah perbatasan dan melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.

    Pasukan Israel bergerak ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu. Ini setelah pasukan pemberontak Suriah merebut Damaskus dan memaksa mantan Presiden Bashar Assad meninggalkan negara itu.

    Pada hari Senin, pasukan Israel bergerak melewati zona penyangga dan memasuki wilayah Suriah, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menciptakan “wilayah keamanan” baru di sana yang akan bebas dari “senjata strategis berat dan infrastruktur teroris”. Menurut Miller, dengan meninggalkan posisinya di wilayah sekitar zona penyangga, Tentara Suriah “berpotensi menciptakan kekosongan” yang dapat diisi oleh organisasi teroris.

    PBB mengecam Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu melanggar perjanjian pelepasan dan menekankan bahwa “tidak boleh ada pasukan atau aktivitas militer di wilayah pemisahan”. Sejumlah negara Timur Tengah juga mengecam langkah Israel melewati Dataran Tinggi Golan, menuduhnya mengatur perampasan tanah secara ilegal.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah” dan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. Pernyataan serupa disampaikan oleh Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.

    4.Warning Uni Eropa

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas memperingatkan tentang risiko kekerasan sektarian dan kebangkitan ekstremis di Suriah. Ia bahkan mendesak kekuatan internasional untuk membantu transisi damai setelah jatuhnya Assad.

    “Kita harus menghindari terulangnya skenario mengerikan di Irak, Libya, dan Afghanistan,” kata Kallas dalam sidang anggota parlemen UE, dikutip AFP.

    “Merupakan peran kami sebagai mitra internasional untuk mendampingi rakyat Suriah dalam menyatukan kembali masyarakat yang hancur,” tambahnya.

    Kallas mengatakan ada pertanyaan mengenai apakah kelompok Islamis HTS, yang mempelopori penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad dan pernah berakar di Al-Qaeda, “telah berubah”. Diplomat tertinggi Uni Eropa itu mengatakan penggulingan Assad merupakan “pukulan telak” bagi sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran.

    “Mereka melemah, teralihkan, dan kewalahan di wilayah-wilayah lain di Timur Tengah dan Ukraina,” katanya.

    Kallas mengatakan Suriah membutuhkan “proses pembangunan kembali yang inklusif” yang melibatkan kaum minoritas serta perempuan dan anak perempuan.

    UE, tambahnya, akan memantau kondisi kemanusiaan untuk melihat apakah lebih banyak bantuan diperlukan dan akan membantu upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Assad atas kejahatannya.

    5.Erdogan Buka Suara soal Suriah

    Presiden Recep Tayyip Erdogan buka suara soal Suriah. Ia mengatakan negeri itu tidak boleh dibagi lagi.

    Turki pun akan bertindak terhadap siapa pun yang berusaha membahayakan wilayahnya. Perlu diketahui kedua negara merupakan tetangga dekat yang berbagi perbatasan.

    “Mulai sekarang, kita tidak dapat membiarkan Suriah terbagi lagi,” katanya merujuk kekhawatiran muncul periode ketidakpastian di Suriah setelah penggulingan Assad.

    “Setiap serangan terhadap kebebasan rakyat Suriah, stabilitas pemerintahan baru, dan integritas tanahnya akan membuat kita menentangnya,” tambahnya.

    Turki telah lama berupaya mencegah separatis Kurdi memperluas pengaruh mereka di Suriah, tempat mereka mendominasi wilayah timur laut yang luas sejak 2012. Ankara melihat pasukan Kurdi, terutama kelompok militan YPG, sebagai perpanjangan dari organisasi PKK yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara Turki sejak 1980-an.

    Pada hari Minggu, diplomat utama Turki, Hakan Fidan, memperingatkan para pejuang Kurdi untuk tidak mencoba memperluas pengaruh mereka di Suriah. Selama 10 hari terakhir, pasukan yang didukung Turki di Suriah utara telah melakukan serangan di utara, merebut beberapa wilayah yang dikuasai Kurdi.

    Turki juga mengecam Israel karena memperluas wilayahnya ke Suriah setelah pasukannya memasuki zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan setelah penggulingan Assad. Turki menegaskan kembali dukungannya terhadap “integritas teritorial” Suriah.

    6.PBB: HTS Beri Pesan Baik ke Warga Suriah

    PBB memberi respons sendiri terhadap kelompok bersenjata yang memaksa presiden Suriah Assad melarikan diri, HTS. Meski HTS terkait dengan Front Al-Nusra, yang sempat menjadi bagian dari Al-Qaeda dan sembilan tahun lalu dimasukkan dalam daftar organisasi teroris, Dewan Keamanan PBB mengatakan “ada pesan baik” yang dikirim badan itu ke Suriah.

    “Realitas sejauh ini adalah bahwa HTS dan juga kelompok bersenjata lainnya telah mengirimkan pesan yang baik kepada rakyat Suriah,” kata utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengatakan kepada wartawan di Jenewa.

    “Mereka telah mengirimkan pesan persatuan, inklusivitas,” tambahnya seraya menambahkan bahwa di Aleppo dan Hama pihaknya melihat hal-hal “meyakinkan di lapangan”.

    “Namun yang tidak perlu kita lihat tentu saja adalah pernyataan yang baik dan apa yang kita lihat di lapangan pada awalnya, bahwa ini tidak ditindaklanjuti dalam praktik pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang,” tambahnya lagi.

    7.Nasib Iran-Rusia yang Bela Assad

    Kejatuhan Assad membuat sejumlah negara meyoroti Iran dan Rusia. Keduanya merupakan sekutu Assad kala ia memimpin.

    Beberapa jam setelah Assad jatuh pada hari Minggu pagi, Iran mengatakan pihaknya memperkirakan hubungan dengan Damaskus akan terus berlanjut berdasarkan ‘pendekatan yang berwawasan jauh dan bijaksana’ kedua negara. Teheran juga menyerukan pembentukan pemerintahan inklusif yang mewakili semua elemen masyarakat Suriah.

    Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi pada hari Senin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi telah memberikan suaka kepada Assad. Ia menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik dan mengatakan Putin tidak berencana untuk menemuinya.

    Meski begitu, kantor berita Rusia Interfax, mengutip seorang anggota parlemen, mengatakan Moskow akan menanggapi dengan keras setiap serangan terhadap pangkalan militernya di Suriah. Diketahui, pangkalan Angkatan Laut Timur Tengah terbesar Rusia berada di Tartus di pantai Mediterania Suriah.

    Bersambung ke halaman 2>>

    8.Kedutaan AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Suriah

    Kedutaan AS meminta semua warganya meninggalkan Suriah. Negeri itu memperingatkan situasi keamanan yang “tidak menentu dan tidak dapat diprediksi” di seluruh negeri.

    “Pemerintah AS tidak dapat menyediakan layanan konsuler rutin atau darurat apa pun kepada warga AS di Suriah,” bunyi postingan X tersebut dikutip Al-Jazeera.

    Pilihan utama yang diberikan kepada warga negara adalah pergi melalui perbatasan Turki. Namun kedutaan besar AS di Turki harus memfasilitasi pemindahan ini.

    “Jika Anda berada di Suriah, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk,” kata postingan tersebut lagi.

    9.Hizbullah Respons Suriah

    Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon pada hari Selasa menyatakan harapan bahwa penguasa baru Suriah akan menolak “pendudukan Israel” atas tanah mereka. Hizbullah sendiri telah bertempur dalam perang Suriah untuk mendukung Assad, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu Iran, pemasok senjata kepada kelompok Lebanon tersebut.

    “Kami berharap melihat Suriah menjadi stabil … dan mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel, sambil mencegah campur tangan asing dalam urusannya,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.

    10.Update Terbaru Gaza

    Kekerasan di Gaza masih terjadi. Dalam update AFP Rabu, jumlah korban tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan Israel terus bertambah.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 44.786 orang tewas selama lebih dari 14 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. Jumlah tersebut mencakup sedikitnya 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

    11.Netanyahu Tak Akan Hetikan Perang Gaza

    PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.

    “Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi — dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, seperti dilansir AFP.

    Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan “pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya” untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.

    12.Gedung Putih: Pasukan AS Tetap di Suriah

    Pasukan AS akan tetap berada di Suriah setelah jatuhnya Assad. Seorang pejabat Gedung Putih menegaskannya merujuk langkah itu sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang difokuskan pada penghancuran pejuang ISIL (ISIS).

    “Pasukan itu berada di sana untuk alasan yang sangat spesifik dan penting, bukan sebagai semacam alat tawar-menawar,” kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters NEXT di New York.

    “Pasukan AS telah berada di sana selama lebih dari satu dekade untuk memerangi ISIS … kami masih berkomitmen pada misi itu,” tambahnya.

    13.Kapal Perang AS Didrone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Merah masih membara. Terbaru, Rabu (11/12/2024), AFP melaporkan serangan dilakukan kelompok Houthi Yaman ke dua kapal perang Amerika Serikan (AS) jenis perusak, yang tengah mengawal tiga kapal dagang melalui wilayah tersebut.

    Perlu diketahui, Houthi terus menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November 2023. Pemberontak Yaman itu beralasan, ini bagian dari dampak perang Israel yang menghancurkan Gaza sejak Oktober tahun lalu hingga kini, dengan 40.000 lebih korban tewas.

    Houthi mengatakan akan menyerang kapal-kapal yang memiliki kepentingan dengan Israel. AS sendiri merupakan sekutu Tel Aviv.

    Dalam pernyataannya Houthi mengaku menargetkan lima kapal. “Bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

    Meski begitu, AS menegaskan kapal perangnya telah menangkis serangan tersebut. Dikatakan bahwa kapal perusak telah mengalahkan beberapa sistem udara tak berawak (OWA UAS/drone) dan satu rudal jelajah antikapal (ASCM) Houthi.

    “Memastikan keselamatan kapal dan personelnya, serta kapal sipil dan awaknya,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial.

    “Serangan sembrono tersebut tidak mengakibatkan cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal mana pun,” tambah CENTCOM, yang mencatat bahwa kapal perang yang sama telah menangkis serangan Huthi lainnya dalam dua minggu terakhir.

    AS dan sejumlah sekutunya telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman logistik dari serangan-serangan Huthi. Pasukan Washington juga telah melakukan serangan-serangan udara yang sering terhadap Huthi dalam upaya untuk melemahkan kemampuan mereka dalam menargetkan pengiriman.

    Pages

  • PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wacana perang dunia ketiga (PD 3) masih kencang disuarakan sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.

    Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam meletakkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.

    “Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat,” kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip Newsweek, dikutip Rabu (11/12/2024).

    Namun, Rusia bukanlah satu-satunya kemungkinan pemicu konflik global. Laksamana Muda pensiunan Mark Montgomery dan mantan pejabat Menteri Pertahanan AS James Anderson mengatakan bahwa setiap perang besar hampir pasti akan terjadi akibat ketegangan antara lima pemain utama yakni Rusia, China, Korea Utara (Korut), Iran, dan AS.

    Berikut sejumlah fakta dan skenario PD 3 bila benar-benar terjadi dikutip Selasa (10/12/2024).

    1. Bagaimana Perang Dunia III Bisa Mulai?

    Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.

    Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang ‘panas’ global yang sesungguhnya.

    Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

    “Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu,” kata Anderson. “Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu.”

    “Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China,” tambahnya.

    Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.

    “Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana,” kata Montgomery.

    “Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi,” jelasnya.

    Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.

    2. Negara yang Terlibat

    Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.

    Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.

    Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.

    Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat

    “Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar,” ungkap Montgomery.

    “Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan,” tambahnya.

    3. Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi

    Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.

    Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.

    “Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York,” ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.

    “Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota,” ujarnya.

    4. Perang Nuklir

    Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.

    Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.

    Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.

    “Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain,” tutur Anderson.

    Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai ‘respons’ daripada serangan pertama.

    “Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan,” pungkasnya.

    (sef/sef)

  • Israel Seret Netanyahu ke Pengadilan, Kini Terancam Penjara

    Israel Seret Netanyahu ke Pengadilan, Kini Terancam Penjara

    Berkuasa hampir berturut-turut sejak 2009, Netanyahu, 75 tahun, merupakan pemimpin Israel dengan masa jabatan terlama. Ia juga merupakan PM pertama yang didakwa melakukan kejahatan. Persidangan kasusnya ini sendiri terjadi saat ia memimpin Israel dalam keadaan perang dengan milisi Gaza Palestina, Hamas, serta beberapa milisi sokongan Iran lainnya di kawasan. Jika terbukti, ia terancam masuk penjara di negeri sendiri.(via REUTERS/MENAHEM KAHANA)

  • Potret Pelaku Penembak Mati Bos Asuransi, Umurnya Baru 26 Tahun

    Potret Pelaku Penembak Mati Bos Asuransi, Umurnya Baru 26 Tahun

    Seorang pria memegang tanda sambil berdiri di pinggir jalan dekat restoran McDonald’s tempat tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, yang diidentifikasi sebagai Luigi Mangione, 26 tahun, ditangkap, di Altoona, Pennsylvania, AS. (REUTERS/Matthew Hatcher)

  • Israel Bombardir Suriah Usai Rezim Bashar Al-Assad Tumbang

    Israel Bombardir Suriah Usai Rezim Bashar Al-Assad Tumbang

    “Israel menghancurkan situs militer terpenting di Suriah, termasuk bandara Suriah dan gudang-gudangnya, skuadron pesawat, radar, stasiun sinyal militer, dan banyak depot senjata dan amunisi di berbagai lokasi di sebagian besar wilayah Suriah,” ujar SOHR dan dikutip AFP. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP)

  • 6 Update Situasi Suriah, Penyebab Keruntuhan Rezim Assad-Nasib Iran

    6 Update Situasi Suriah, Penyebab Keruntuhan Rezim Assad-Nasib Iran

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang sudah berlangsung sejak tahun 2000, berhasil digulingkan dan tumbang. Situasi ini pun mengakhiri Perang Saudara yang berlangsung selama 13 tahun di Negeri Syam tersebut.

    Perang ini berakhir setelah adanya sejumlah pihak yang terlibat untuk menjatuhkan Assad dan kekuasaan Partai Baath yang dinaunginya. Salah satunya adalah pasukan pemberontak Suriah, yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

    Berikut update terkait situasi di Suriah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (10/12/2024):

    Alasan Jatuhnya Rezim Assad di Suriah

    Keruntuhan rezim Assad disebut-sebut terjadi akibat perang kelompok Hizbullah dengan Israel. Ini merupakan salah satu efek domino yang terjadi sejak serangan Hamas ke Israel dan sebaliknya pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Dilansir The Guardian pada Senin (9/12/2024), Hizbullah, gerakan Syiah Lebanon yang telah lama didukung oleh Iran dalam perjuangan bersama mereka melawan Israel, disebut salah perhitungan dalam membantu Hamas dalam perang di Gaza dengan membuka front di garis biru yang ditetapkan PBB yang memisahkan Lebanon dari tetangga mereka, Israel.

    Setelah hampir setahun serangan lintas batas yang saling berbalas yang menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dari rumah mereka, Israel meningkatkan kampanyenya pada September. Israel berhasil menghancurkan sebagian besar struktur komando Hizbullah melalui serangan udara, termasuk sekretaris jenderalnya yang telah lama menjabat, Hassan Nasrallah, dan mengusir para pejuang kelompok itu dari zona demarkasi melalui serangan darat.

    Dua bulan kemudian, Teheran memberi tahu Hizbullah, mereka tidak mampu menanggung lebih banyak kerugian. Kelompok itu pun tertatih-tatih ke meja perundingan, menyetujui gencatan senjata dengan persyaratan yang menguntungkan Israel.

    Di sisi lain, kelompok Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memulai serangannya ke kota Aleppo pada hari yang sama ketika Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Lebanon.

    HTS Islamis, bersama dengan payung milisi yang didukung Turki yang dikenal sebagai Tentara Nasional Suriah, merasakan adanya peluang, mempertaruhkan bahwa sekutu Assad telah melemah dan tidak terorganisir.

    Mereka bergerak ke Aleppo, yang kabarnya untuk menghalangi serangan rezim yang direncanakan terhadap benteng mereka di Suriah barat laut, dan mendapati bahwa tentara Damaskus yang korup dan terdemoralisasi tidak siap dan hanya memberikan sedikit perlawanan.

    Nasib Iran Pasca Tumbangnya Rezim Assad

    Kemunduran Assad rupanya memberikan tekanan yang berat bagi Iran, yang merupakan penyokong utamanya.

    Ahli Keamanan di King’s College London (KCL), Andreas Krieg mengatakan, kondisi ini kemudian harus memaksa Iran dan proksinya, yang dikenal sebagai ‘Poros Perlawanan’, untuk berkonsentrasi pada wilayah asal mereka dan bukan terlibat di peperangan di luar negara mereka

    “Dengan demikian, poros itu akan kehilangan cita rasa transnasionalnya dan kedalaman strategis regionalnya,” ujarnya kepada AFP, dikutip Selasa (10/12/2024).

    Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 merupakan awal mula dari pelemahan poros sokongan Iran. Kekuatan militer Hizbullah telah dirusak dan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, telah dibunuh oleh Israel. Israel, di sisi lain, telah menyerang jalur pasokan militer dan keuangan Hizbullah dari Iran melalui Suriah.

    Pendukung Iran yang tersisa berada di Yaman dan Irak. Meski sempat berulang kali mengganggu AS dan sekutunya di kawasan itu, namun menjadi pengganggu tampaknya tidak dapat melakukan perubahan besar.

    “Mereka kemungkinan akan kehilangan (pengaruh) itu,” tambah Krieg.

    Ribuan Warga Iran Pulang dari Suriah

    Fatemeh Mohajerani, juru bicara pemerintah Iran, mengatakan 4.000 warga negara Iran telah kembali ke negara itu dari Suriah sejak Assad digulingkan.

    “Mereka berangkat dengan 10 penerbangan yang diselenggarakan oleh maskapai penerbangan Iran Mahan,” kata Mohajerani di Teheran.

    Foto: Pemberontak menyatakan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berakhir. Warga Suriah yang sebelumnya kabur ke Lebanon untuk menghindari kekerasan rezim Assad pun mengantre di perbatasan untuk pulang kampung. (REUTERS/Mohammed Yassin)
    Pemberontak menyatakan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berakhir. Warga Suriah yang sebelumnya kabur ke Lebanon untuk menghindari kekerasan rezim Assad pun mengantre di perbatasan untuk pulang kampung. (REUTERS/Mohammed Yassin)

    PBB Buka Suara Soal Periode Kritis Suriah

    Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, meminta setiap transisi politik di Suriah harus mencakup akuntabilitas di balik kejahatan yang dilakukan di bawah pemerintahannya.

    “Setiap transisi politik harus memastikan akuntabilitas bagi para pelaku pelanggaran serius dan menjamin bahwa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” kata Turk kepada wartawan di Jenewa, seperti dikutip AFP, Senin.

    Ketika ditanya apakah Assad termasuk di antara mereka yang harus dimintai pertanggungjawaban, Turk mengatakan “mantan presiden Suriah dan siapa pun yang berada di posisi kepemimpinan senior, memang ada alasan serius untuk percaya mereka mungkin telah melakukan kejahatan kekejaman”.

    “Sangat penting bahwa semua bukti dikumpulkan dan disimpan dengan cermat untuk digunakan di masa mendatang,” tambahnya.

    Komentarnya muncul setelah Assad melarikan diri dari Suriah ketika pemberontak yang dipimpin Islam menyerbu Damaskus, memicu perayaan di seluruh negeri dan sekitarnya atas berakhirnya pemerintahannya yang menindas.

    Turk menggambarkan “pelanggaran hak asasi manusia yang paling serius… termasuk penyiksaan dan penggunaan senjata kimia”.

    Perubahan mendadak dan dramatis di Suriah membawa “harapan bahwa ini akan menjadi kesempatan bagi negara untuk membangun masa depan yang didasarkan pada hak asasi manusia, kebebasan, dan keadilan”, kata Turk.

    Ia menambahkan, “reformasi aparat keamanan akan menjadi kunci. Transisi ini juga harus memastikan bahwa tragedi orang hilang ditangani.”

    Qatar Kutuk Pendudukan Israel di Suriah

    Dalam konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan tidak dapat diterima bagi Israel untuk mengeksploitasi situasi saat ini di Suriah dan melanggar kedaulatannya.

    Ia menambahkan Qatar telah mengutuk keras serangan Israel di perbatasan dengan Suriah, menekankan: “Ini akan membawa kawasan itu ke dalam lebih banyak masalah.”

    Juru bicara itu juga mengatakan negara Teluk itu “mendesak” meminta masyarakat global untuk bertindak agar hukum internasional dipatuhi.

    “Kami memiliki konvensi internasional, kami memiliki kedaulatan dan persatuan wilayah Suriah,” katanya. “Tidak seorang pun diizinkan, dalam keadaan apa pun, termasuk pendudukan Israel, untuk merebut peluang untuk menduduki … wilayah Suriah.”

    Ia menyimpulkan bahwa ini adalah “pelanggaran yang dilakukan oleh Israel terhadap wilayah Suriah”.

    Foto: Serangkaian ledakan keras terdengar di Damaskus, Suriah pada Selasa, (10/12/2024), di tengah laporan bahwa Israel secara sistematis menggempur instalasi militer Suriah setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP)
    Serangkaian ledakan keras terdengar di Damaskus, Suriah pada Selasa, (10/12/2024), di tengah laporan bahwa Israel secara sistematis menggempur instalasi militer Suriah setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP)

    Israel Lancarkan Ratusan Serangan Udara di Suriah

    Pesawat tempur Israel telah menargetkan pabrik-pabrik di Aleppo milik angkatan udara Suriah, serta gudang senjata dan amunisi di pinggiran Damaskus dan sejumlah tempat lain di seluruh Suriah. Hal ini disampaikan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

    Pemantau perang mengatakan “serangan tersebut mengakibatkan penghentian total pertahanan udara dan melumpuhkan semua posisi yang menjadi target”.

    Daftar lengkap aset militer yang menjadi target di berbagai provinsi, termasuk Deir Az Zor, Hama, Homs. Al-Hasakah, Latakia, Damaskus, Rif Dimashq, Deraa, al-Quneitra, dan Aleppo.

    (dce)

  • Video : Penjualan Motor di RI Tembus 5,9 Juta Unit

    Video : Penjualan Motor di RI Tembus 5,9 Juta Unit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang Januari-November 2024 tembus 5,9 Juta unit. Khusus bulan November mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (10/12/2024).

  • China Kirim Gerombolan Besar Pasukan Angkatan Laut, Latihan Perang?

    China Kirim Gerombolan Besar Pasukan Angkatan Laut, Latihan Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China telah mengerahkan armada angkatan lautnya secara besar-besaran hingga memicu kekhawatiran Taiwan. Pengerahan yang terbesar di perairan regional dalam 3 dekade ini disebut-sebut menimbulkan ancaman yang lebih nyata dibandingkan latihan perang China sebelumnya.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li-fang mengatakan, skala pengerahan angkatan laut China di wilayah yang membentang dari pulau-pulau Jepang selatan hingga ke Laut China Selatan saat ini adalah yang terbesar sejak Beijing mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan menjelang pemilihan presiden Taiwan tahun 1996.

    “Skala saat ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan empat sebelumnya,” kata Sun, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/12/2024). “Terlepas dari apakah mereka telah mengumumkan latihan, mereka menimbulkan ancaman besar bagi kita.”

    Pada Senin, Militer Taiwan meningkatkan kewaspadaannya setelah mengatakan China telah memesan wilayah udara dan mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai.

    Perwira intelijen senior kementerian Hsieh Jih-sheng mengatakan pada konferensi pers yang sama, sejauh ini belum ada latihan tembak langsung di tujuh zona ruang udara “yang dilindungi” milik China, dua di antaranya berada di Selat Taiwan, tetapi telah terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas China di utara Taiwan selama hari terakhir.

    Jumlah kapal angkatan laut dan penjaga pantai China di wilayah tersebut, yang menurut sumber keamanan Taiwan sekitar 90, “sangat mengkhawatirkan”, dan China membidik negara-negara lain di wilayah tersebut dan bukan hanya Taiwan.

    Menurut Hsieh, pengerahan China di Rantai Pulau Pertama – yang membentang dari Jepang melalui Taiwan, Filipina dan seterusnya ke Kalimantan, yang melingkupi laut pesisir China- ditujukan untuk penolakan wilayah guna mencegah pasukan asing ikut campur.

    Kementerian tersebut mengatakan angkatan laut China sedang membangun dua “tembok” di Pasifik, satu di ujung timur Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan dan yang lainnya lebih jauh di Pasifik.

    “Mereka mengirimkan pesan yang sangat sederhana dengan dua tembok ini: mencoba menjadikan Selat Taiwan sebagai laut dalam China,” kata Hsieh.

    Sebelumnya pada Selasa, kementerian pertahanan mengatakan telah mendeteksi 47 pesawat militer yang beroperasi di sekitar pulau tersebut selama 24 jam terakhir, serta 12 kapal angkatan laut dan sembilan kapal “resmi”, yang merujuk pada kapal-kapal dari lembaga yang seolah-olah sipil seperti penjaga pantai.

    Dari pesawat tersebut, 26 terbang di daerah di sebelah utara Taiwan di lepas pantai provinsi Zhejiang China, enam di Selat Taiwan dan 15 lainnya di sebelah barat daya pulau tersebut, menurut peta yang disediakan kementerian dalam pernyataan harian paginya tentang aktivitas China.

    Seorang sumber keamanan senior Taiwan mengatakan pesawat China tersebut mensimulasikan serangan terhadap kapal angkatan laut asing dan berlatih mengusir pesawat militer dan sipil sebagai bagian dari “latihan blokade”.

    Militer China belum berkomentar dan belum mengonfirmasi bahwa mereka melakukan latihan apa pun.

    China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri atas penolakan pulau itu, diperkirakan akan meluncurkan latihan untuk mengekspresikan kemarahannya atas lawatan Presiden Lai Ching-te ke Pasifik yang berakhir pada Jumat, yang termasuk persinggahan di Hawaii dan wilayah AS di Guam.

    Lai dan pemerintahannya menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

    China telah mengadakan dua putaran latihan perang besar di sekitar Taiwan sepanjang tahun ini.

    (dce)