Author: CNBCindonesia.com

  • Aplikasi Paling Populer di iPhone Dilarang di Indonesia

    Aplikasi Paling Populer di iPhone Dilarang di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aplikasi belanja online, Temu dilaporkan jadi aplikasi paling banyak diunduh di iPhone sepanjang 2024. Meski banyak masalah selama setahun ini, nampaknya tidak memengaruhi banyak orang untuk tetap menggunakannya.

    Platform ini diketahui menjual barang dengan harga murah. Bahkan merugikan banyak pemain UMKM, hal ini juga ditakutkan bisa terjadi jika masuk ke Indonesia.

    Pemerintah sendiri akhirnya memblokir akses Temu sejak Oktober lalu. Budi Arie Setiadi yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan pemblokiran karena aplikasi meresahkan masyarakat, khususnya para pelaku UMKM.

    Platform dari China itu juga tidak dipercaya oleh sejumlah orang. Dalam sebuah survei pada pertengahan tahun ini, 94% responden tidak mempercayai Temu.

    Temu juga disebut pernah salah menangani data pelanggan mereka di masa lalu.

    Dalam laporan Apple, Temu berada di puncak daftar aplikasi gratis paling banyak didownload. Platform itu mengalahkan banyak aplikasi media sosial lain, seperti Threads, Tiktok, hingga Instagram.

    Sementara untuk aplikasi berbayar paling banyak diunduh adalah layanan utilitas proksi Shadowrocket.

    Apple juga menyajikan daftar aplikasi populer di iPad. Beberapa nama besar seperti Youtube, Netlix, Max, Disney Plus, Google Chrome dan Tiktok berada di posisi teratas.

    Berikut daftar aplikasi paling banyak diunduh di iPhone tahun 2024, dikutip dari Tech Radar, Kamis (19/12/2024):

    Aplikasi Gratis

    1. Temu: Shop Like a Billionaire

    2. Threads

    3. TikTok

    4. ChatGPT

    5. Google

    6. Instagram

    7. WhatsApp Messenger

    8. CapCut – Video Editor

    9. YouTube: Watch, Listen, Stream

    10. Gmail – Email by Google

    Aplikasi Berbayar

    1. Shadowrocket

    2. HotSchedules

    3. Procreate Pocket

    4. 75 Hard

    5. AnkiMobile Flashcards

    6. AutoSleep Track Sleep on Watch

    7. Paprika Recipe Manager 3

    8. TonalEnergy Tuner & Metronome

    9. Goblin Tools

    10. Forest: Focus for Productivity

    Aplikasi Game Gratis

    1. Block Blast!

    2. MONOPOLY GO!

    3. Roblox

    4. Call of Duty®: Warzone™ Mobile

    5. Township

    6. Last War:Survival

    7. Royal Match

    8. Brawl Stars

    9. Subway Surfers

    10. My Perfect Hotel

    Aplikasi Game Berbayar

    1. Minecraft: Play with Friends

    2. Heads Up!

    3. Geometry Dash

    4. Papa’s Freezeria To Go!

    5. Bloons TD 6

    6. Five Nights at Freddy’s

    7. Plague Inc.

    8. MONOPOLY: The Board Game

    9. Stardew Valley

    10. Red’s First Flight

    (dem/dem)

  • Ini Peta Garis Depan PD 3 Jika Perang Rusia Pecah Lawan NATO di Eropa

    Ini Peta Garis Depan PD 3 Jika Perang Rusia Pecah Lawan NATO di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemimpin Eropa telah berulang kali memperingatkan bahwa serangan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius misalya mengungkapkan kemungkinan perang baru yang lebih besar dalam sebuah wawancara sejak Juni, menyebut Putin akan “menyerang negara NATO” dan menegaskan “kita harus siap berperang 2029”.

    Hal sama juga dikatakan kepala intelijen Bruno Kahl. Ia mengatakan dari apa yang dilihat, Moskow memang bersiap perang dengan Barat.

    Sebagaimana diketahui negara Eropa kebanyakan adalah negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Jika serangan benar-benar dilakukan Rusia ke salah satu negara Eropa yang anggota NATO, berdasarkan Pasal 5 piagam NATO, serangan terhadap satu anggota itu bisa memicu respons kolektif, membuat perang dunia 3 (PD 3) pecah.

    Mengutip laman Amerika Serikat (AS) Newsweek Kamis (19/12/2024), memang terdapat beberapa titik api potensial jika Rusia benar-benar melancarkan agresi di benua itu. Lalu di mana saja?

    Eropa Timur

    “Tidak diragukan lagi bahwa Putin akan terus secara agresif mengejar kepentingannya di Eropa, dan khususnya Eropa Timur,” kata seorang profesor ilmu politik di North Central College, William Muck.

    “Jika ada satu faktor motivasi bagi Putin selama 25 tahun terakhir, itu adalah perluasan NATO,” tambah Muck.

    “Dia akan berusaha memanfaatkan celah apa pun untuk memajukan pengaruh Rusia di seluruh wilayah.”

    Menurut Muck, negara seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, memiliki populasi Rusia yang besar. Ini bisa menjadi faktor pendorong penting untuk “intervensionisme Putin”.

    “Saat kita memikirkan potensi titik api di masa depan, negara-negara Baltik menjadi contoh penting untuk menguji kekuatan pencegah NATO,” kata Muck.

    Pernyataan Muck pernah didukung data dinas intelijen luar negeri Estonia awal 2024, di mana mereka mengatakan bahwa NATO “bisa menghadapi pasukan besar bergaya Soviet dalam dekade berikutnya” jika Moskow mereformasi militernya. Sementara itu, di negara tetangga Lithuania, piramida beton antitank yang dikenal sebagai “gigi naga” mulai dipasang guna menghalau jika benar serangan Rusia terjadi.

    Lokasi mereka yang berada di sebelah daerah kantong Rusia, Kaliningrad, juga secara strategis bisa jadi garis potensial dalam konflik apa pun antara Moskow dan aliansi tersebut. Kaliningrad adalah ibu kota Oblast Kaliningrad, sebuah daerah administratif Federasi Rusia yang terletak di jauh dari dataran Kremlin, dan berada antara negara Lituania dan Polandia.

    Anggota Baru NATO

    Anggota baru NATO juga bisa menjadi titik api. Di antaranya Swedia dan Finlandia.

    Swedia, salah satu anggota termuda NATO, melalui Menteri Pertahanan Sipil Carl-Oskar Bohlin mengatakan bahwa “perang bisa saja terjadi di Swedia”. Sementara panglima tertinggi negara itu, Micael Bydén, memperingatkan warga Swedia untuk “mempersiapkan diri secara mental” menghadapi konflik.

    Anggota baru lain, Finlandia, yang mencakup perbatasan sepanjang 830 mil dengan Rusia, juga bisa jadi merupakan garis depan yang memungkinkan PD 3. Negara Nordik yang bergabung dengan aliansi tersebut pada tahun 2023 telah menuduh Moskow memicu krisis migran di perbatasannya.

    “Moskow memiliki banyak pilihan untuk menguji kekompakan aliansi tersebut, termasuk perampasan tanah terbatas,” kata Letnan Jenderal Jürgen-Joachim von Sandrart, mantan kepala Korps Multinasional NATO di Timur Laut.

    Celah Sulwaki

    Koridor Suwalki, yang juga dikenal sebagai Celah Suwalki, juga bisa menjadi titik panas awal PD 3. Koridor ini juga menampung ribuan pasukan Rusia, jet tempur canggih, dan senjata nuklir, serta merupakan satu-satunya jalur darat atau rel kereta api yang menghubungkan Polandia dan Eropa Tengah ke negara-negara Baltik.

    Wilayah Eropa Lain

    Wilayah lain di Eropa juga bisa rentan. Seorang laksamana muda AS yang sudah pensiun, Mark Montgomery, mengatakan pengaruh Rusia dalam konflik yang lebih kecil di Georgia dan Serbia dapat meningkat lebih jauh.

    “Putin telah menekan batas dengan Serbia…dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia),” katanya.

    “Ia juga telah menekan keras Georgia,” tambahnya merujuk negara bekas republik Soviet yang kini terpecah belah oleh protes karena pemerintah yang berkuasa berupaya menjalin hubungan lebih dekat dengan Moskow.

    Anggota lain NATO, Turki, yang berbatasan dengan Republik Kaukasus Selatan- yang berperang singkat dengan Rusia pada tahun 2008- juga rentan. Hal itu menyebabkan deklarasi kemerdekaan oleh wilayah Abkhazia yang memisahkan diri, yang telah menghadapi protes atas undang-undang pro-Moskow.

    “Jika aliansi NATO dapat tetap bersatu meskipun Rusia berupaya keras untuk mendorong kekacauan dan perpecahan, itu akan secara dramatis mengurangi peluang Putin memperluas perangnya di luar Ukraina,” tambah Muck lagi.

    (sef/sef)

  • 45.000 Orang Sudah Tewas, Israel Terus Bombardir Gaza

    45.000 Orang Sudah Tewas, Israel Terus Bombardir Gaza

    Meski pembicaraan gencatan senjata kini tengah dibicarakan di Doha, Qatar, Israel terus menggempur Gaza. Membasmi Hamas, penguasa Gaza, menjadi alasan meski 45.000 orang telah tewas, data yang dihitung sejak Oktober 2023 hingga akhir pekan lalu. (REUTERS/Stringer)

  • Kawasan Industri Nikel RI Ini Sudah ‘Tanam Uang’ Hingga Rp552 Triliun

    Kawasan Industri Nikel RI Ini Sudah ‘Tanam Uang’ Hingga Rp552 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terhitung pada tahun 2015 lalu hingga tahun 2024 sudah menggelontorkan investasi jumbo mencapai US$ 34,3 miliar setara Rp 552,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.100).

    Direktur Komunikasi IMIP, Emilia Bassar mengatakan bahwa total investasi yang telah digelontorkan oleh pengelola kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah tersebut terhitung hingga Agustus 2024 ini.

    “Ini datanya, untuk akumulasi investasinya dari 2015 sampai 2024 itu senilai US$ 34,3 miliar. Kemudian dengan konversi sekarang ya, jadi teman-teman bisa hitung dengan konversi sekarang ini 16.100 untuk US$ 1-nya,” ujarnya dalam acara Press Briefing PT IMIP, di kantornya, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

    Adapun, berdasarkan paparannya, investasi yang digodok oleh pihaknya tahun terus meningkat dari tahun 2022. Dari tahun 2022 hingga 2023 investasi perusahaan meningkat sebesar US$ 0,54 miliar setara 8,69 triliun.

    Sedangkan, investasi dari tahun 2023 ke tahun 2024 ini meningkat sebesar US$ 4,16 miliar setara Rp 6,69 triliun.

    Tidak hanya itu, Emilia menyebutkan pihaknya sudah menyetorkan kewajiban untuk negara berupa pajak hingga US$ 1,16 miliar setara Rp 18,56 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per US$). Dia mengatakan jumlah setoran pajak tersebut terhitung untuk tahun 2023 lalu.

    “(Pajak) yang sudah kita bayar ke negara di 2023 US$ 1,16 miliar, jadi sekitar Rp 16 T atau mungkin sampai menuju ke Rp 17 T ya. Bisa ga 17T? Mungkin ya, dikali Rp 16.000 sekarang ini ya kursnya,” ujarnya.

    Adapun, dalam paparannya, Emilia menyebutkan pada tahun 2022 lalu pihaknya juga sudah menyetorkan pajak pada negara mencapai US$ 1,32 miliar setara Rp 21,12 triliun.

    Sedangkan, untuk tahun 2021, pihaknya menyetorkan pajak pada negara sebesar US$ 655 juta setara Rp 10,48 triliun.

    Selain itu, Emilia menyebutkan saat ini pihaknya telah menghitung devisa hasil ekspor yang dihasilkan oleh pihaknya hingga November 2024 ini sebesar US$ 14,45 miliar setara Rp 232,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.100 per US$).

    “Lalu untuk devisa ekspor, itu juga hingga November 2024 nilainya sudah mencapai US$ 14,45 miliar,” bebernya.

    Adapun, dalam paparannya, devisa hasil ekspor perusahaan terhitung lebih tinggi yakni pada tahun 2023 sebesar US$ 15,49 setara Rp 249,3 triliun. Sedangkan, untuk tahun 2022 devisa hasil ekspor perusahaan terhitung mencapai US$ 15,03 miliar setara Rp 241,9 triliun.

    (haa/haa)

  • Video: PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Kocek Warga Makin Tipis

    Video: PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Kocek Warga Makin Tipis

    Video

    Video: PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Kocek Warga Makin Tipis

    News

    7 jam yang lalu

  • Pasukan Putin Kian Menggila, Rusia Rebut 2 Wilayah Baru di Ukraina

    Pasukan Putin Kian Menggila, Rusia Rebut 2 Wilayah Baru di Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Rusia terus bergerak maju di wilayah Ukraina. Terbaru, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim telah merebut dua permukiman baru di wilayah Donetsk di Ukraina timur.

    Dilansir Reuters, kementerian tersebut mengatakan dalam pengarahan harian bahwa pasukannya telah “membebaskan” Stari Terny dan Trudove, keduanya terletak di dekat kota industri Kurakhove, yang tampaknya akan segera direbut Rusia.

    Moskow telah maju di Ukraina timur selama berbulan-bulan, memanfaatkan keunggulannya terhadap tentara Ukraina yang kewalahan dan kalah persenjataan.

    Kurakhove adalah kota industri strategis di tepi waduk yang coba dikepung Moskow. Stari Terny terletak di tepi barat laut waduk dan Trudove terletak sekitar 10 kilometer (6 mil) di selatan Kurakhove.

    Kepala militer Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan pada hari Selasa bahwa “situasi paling sulit” saat ini berada di sekitar Kurakhove dan pusat pasokan Pokrovsk di utara wilayah Donetsk.

    Gubernur wilayah Donetsk, Vadym Filashkin, mengatakan pada Rabu (18/12/2024) bahwa serangan Rusia telah merusak “banyak gedung bertingkat dan rumah-rumah pribadi” di wilayah Kurakhove dan sekitarnya.

    Pasukan Rusia juga terus mengintensifkan serangannya terhadap pasukan Ukraina di wilayah Kursk.

    Syrsky mengatakan pasukannya kelelahan dan kalah jumlah di sepanjang garis depan sepanjang 1.170 km. Ia juga menambahkan bahwa Rusia “secara aktif” menggunakan pasukan Korea Utara, yang ikut mengalami kerugian besar.

    “Untuk hari ketiga musuh melakukan serangan intensif di wilayah Kursk,” kata Syrsky.

    Informasi yang sama juga dialamatkan oleh pejabat Amerika Serikat. Seorang pejabat militer AS mengatakan pasukan Korea Utara telah menderita beberapa ratus korban di wilayah Kursk, dan pangkat mereka berkisar dari pasukan tingkat rendah hingga ‘sangat dekat dengan puncak’.

    Militer Ukraina mengatakan dalam laporan larut malam bahwa pasukannya telah menangkis 42 serangan Rusia di wilayah Kursk. Laporan sebelumnya mengatakan jumlah bentrokan pertempuran telah meningkat menjadi 68 dalam 24 jam, naik dari penghitungan harian sekitar 40 minggu lalu.

    Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Kursk pada Agustus lalu, tetapi sejak itu telah kehilangan lebih dari 40% wilayah yang dikuasainya.

    (luc/luc)

  • Potret Kehancuran Mayotte Dihantam Siklon Chido, Kematian di Mana-Mana

    Potret Kehancuran Mayotte Dihantam Siklon Chido, Kematian di Mana-Mana

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Eks Negara Soviet Sebut Perang NATO-Rusia Jadi Awal ‘Kiamat’

    Eks Negara Soviet Sebut Perang NATO-Rusia Jadi Awal ‘Kiamat’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemungkinan eskalasi ketegangan antara NATO dan Rusia menjadi perang langsung, yang ia gambarkan sebagai skenario bencana global.

    Aliyev menegaskan bahwa perang semacam itu akan membawa kehancuran besar dan tak ada pihak yang dapat mengklaim kemenangan.

    “Memikirkan skenario ini, di mana NATO dan Rusia terlibat dalam perang panas, sama saja dengan membayangkan kiamat,” ujar Aliyev, dilansir RT, Rabu (18/12/2024).

    Ia menambahkan bahwa “tidak ada negara, bahkan yang berada jauh dari kawasan NATO dan Rusia, yang akan merasa aman” jika konflik tersebut terjadi.

    Aliyev menyatakan harapannya bahwa Washington, Moskow, dan para pemimpin global lainnya memiliki kebijaksanaan politik yang cukup untuk mencegah skenario mengerikan itu menjadi kenyataan.

    “Jika diperlukan, kami siap berkontribusi untuk meredakan ketegangan,” imbuhnya.

    Ketegangan antara Rusia dan NATO telah lama dipicu oleh ekspansi aliansi militer tersebut di Eropa, yang menurut Moskow mengancam keamanan nasionalnya. Konflik di Ukraina, yang semakin memanas sejak 2022, sebagian besar disebabkan oleh niat NATO untuk memasukkan negara itu ke dalam keanggotaannya, menurut pejabat Rusia.

    Aliyev juga menyinggung kekhawatiran Azerbaijan terkait NATO, terutama karena keterlibatan aliansi itu dengan Armenia, rival utama Azerbaijan.

    “Infrastruktur NATO sedang dibangun di perbatasan kami di sisi Armenia, dengan dalih pengamat Eropa,” jelas Aliyev.

    Azerbaijan dan Armenia telah terlibat konflik berkepanjangan selama beberapa dekade, terutama terkait wilayah Nagorno-Karabakh, yang memiliki populasi besar etnis Armenia.

    Wilayah tersebut memproklamasikan kemerdekaan setelah runtuhnya Uni Soviet dan menikmati pemerintahan de facto hingga Azerbaijan merebut kembali kendali melalui dua kampanye militer besar pada 2020 dan 2023.

    Konflik ini juga memicu bentrokan langsung di perbatasan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Armenia, yang sebelumnya mengandalkan Rusia sebagai sekutu tradisional, mulai beralih ke negara-negara Barat seperti Prancis untuk mendapatkan bantuan militer.

    (luc/luc)

  • Uang Rp 4,2 Triliun Lenyap Seketika Buat Tebus Dosa Facebook

    Uang Rp 4,2 Triliun Lenyap Seketika Buat Tebus Dosa Facebook

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meta didenda Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) senilai 251 juta Euro atau Rp 4,2 triliun. Perkaranya terkait pelanggaran keamanan Facebook yang terungkap pada September 2018 lalu.

    Kejadian tersebut terjadi pada Juli 2017, saat fitur ‘View As’ diluncurkan Facebook. Fitur itu memungkinkan pengguna bisa melihat laman akunnya seperti yang dilihat orang lain.

    Namun ternyata muncul bug yang memungkinkan aktor jahat bisa memberikan akses penuh ke Facebook pengguna. Bug itu memungkinkan mereka menggunakan fitur bernama Happy Birthday Composer untuk menghasilkan token.

    Token tersebut digunakan untuk mereka melakukan eksploitasi kombinasi fitur yang sama pada akun lain untuk mendapatkan akses tidak sah ke profil dan data pengguna lain.

    Kejadian tersebut berdampak pada 29 juta akun Facebook secara global. Sekitar 3 juta berasal dari Uni Eropa.

    Data yang berhasil dilanggar termasuk nama lengkap pengguna, email, nomor telepon, lokasi, tempat kerja, tanggal kelahiran, agama, jenis kelamin, kelompok pengguna bergabung dan data pribadi anak-anak.

    Atas dasar itu Meta dinyatakan melanggar aturan perlindungan data pribadi yang berlaku di Eropa, GDPR. Aturan itu mensyaratkan adanya pelaporan cepat dan komprehensif soal insiden keamanan utama.

    Terkait hal tersebut, juru bicara Meta Emily Westcott mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan memperbaiki masalah pada 2018. Termasuk memberitahu mereka yang terdampak.

    “Kami memiliki berbagai langkah di industri untuk melindungi orang di seluruh platform kami,” jelasnya, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (18/12/2024).

    Sebelumnya DPC pernah menyeret Meta soal pelanggaran keamanan tahun 2019. Kabarnya ratusan juta password pengguna disimpan dalam plaintext di server perusahaan.

    Atas kejadian itu, DPC memberikan denda pada Meta sebesar 91 juta euro atau Rp 1,5 triliun.

    (fab/fab)

  • Video : Mendagri Sentil Kepala Daerah Soal Anggaran Stunting

    Video : Mendagri Sentil Kepala Daerah Soal Anggaran Stunting

    Video :

    Video : Mendagri Sentil Kepala Daerah Soal Anggaran Stunting

    News

    8 jam yang lalu