Author: Beritasatu.com

  • Hotman Paris Beri Pencerahan Hukum Soal Perseteruan Nikita Mirzani dengan Lolly

    Hotman Paris Beri Pencerahan Hukum Soal Perseteruan Nikita Mirzani dengan Lolly

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara ternama Hotman Paris Hutapea atau Hotman Paris memberikan pencerahan terhadap kasus yang menjadi sorotan publik, terkait perseteruan antara Nikita Mirzani dengan putrinya, Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly di Polres Jakarta Selatan.

    “Pencerahan hukum dari Hotman Paris, Nikita melaporkan seorang pria ke polisi dalam kapasitas ibu dari anak di bawah umur,” kata Hotman Paris dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (11/1/2025).

    “Artinya, Nikita bertindak sebagai wali sebagai undang-undang dan bukan berdasarkan surat kuasa,” ungkapnya.

    Hotman Paris menegaskan, secara legalitas hukum maka Lolly berada satu kesatuan dengan Nikita yang sesuai dengan aturan undang-undang dan bukan berdasarkan surat kuasa.

    “Artinya lagi Nikita dan putrinya adalah satu kesatuan sebagai pelapor dalam laporan polisi, hanya saja diwakilkan oleh Nikita demi undang-undang karena putrinya masih di bawah umur,” ungkapnya.

    Hotman Paris meminta agar pihak Nikita Mirzani memastikan secara kebenaran, terkait ada ucapan yang diduga dilontarkan dari kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution yang menyebut Lolly telah memberikan kuasa kepadanya.

    “Namun, apakah benar? Nah, ini harus dicek dahulu kebenarannya. Apakah benar, pengacara dari si pria atau terlapor yang katanya ada yang bilang dia mengaku sudah mendapat surat kuasa dari Lolly,” tanya Hotman Paris.

    Hotman Paris mengatakan, apabila kebenaran dari dugaan ucapan Razman Arif Nasution yang menyebut sudah mendapat kuasa dari Lolly maka sudah melanggar aturan hukum di Indonesia.

    “Kalau itu benar maka itu tidak boleh, karena sama saja pengacara tersebut bertindak dalam dua kapasitas yang saling dua kepentingan berbeda, yaitu sebagai pengacara dari terlapor dan juga sebagai pengacara dari pelapor yaitu Lolly yang dalah bagian satu kesatuan dengan ibunya sebagai pelapor,” ungkapnya.

    “Begitu loh analisa hukumnya. Kalau analisa hukum kita tinggi maka pengusaha-pengusaha akan percaya sama kita,” tutup Hotman Paris yang memberikan pencerahan hukum terkait perseteruan Lolly dengan ibunya, Nikita Mirzani.

  • Komitmen dalam Tata Kelola Perusahaan, Ini Capaian Pertamina Sepanjang 2024

    Komitmen dalam Tata Kelola Perusahaan, Ini Capaian Pertamina Sepanjang 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) secara berkelanjutan terus perkuat penerapan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh bisnis usahanya. Berbagai capaian telah diraih oleh perusahaan, salah satunya ditunjukkan pada kepatuhan dan pencapaian dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pejabat di lingkungan Pertamina Group. 

    Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina berkomitmen penuh dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Pada tahun 2024, jumlah Wajib Lapor LHKPN Pertamina Group merupakan yang terbanyak dari seluruh BUMN. 

    “Walau menjadi yang terbanyak namun tingkat kepatuhan wajib lapor di Pertamina mencapai 100 persen pada periode tahun sebelumnya dan seluruhnya tepat waktu,” ungkap Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

  • Kasus Hasto Kristiyanto-Harun Masiku, KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan 2 Kader PDIP Pekan Depan

    Kasus Hasto Kristiyanto-Harun Masiku, KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan 2 Kader PDIP Pekan Depan

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan ulang agenda pemeriksaan terhadap dua kader PDI Perjuangan (PDIP) menjadi pekan depan untuk kasus dugaan suap penetapan anggota DPR periode 2019-2024 serta perintangan penyidikannya. Tersangka dalam kasus tersebut yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (HK) dan salah satu buronan KPK, Harun Masiku (HM).

    Adapun dua kader PDIP yang pemeriksaannya dijadwalkan ulang yakni anggota DPR Maria Lestari (ML) serta mantan terpidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri (SB). Saeful sebelumnya diagendakan menjalani pemeriksaan KPK pada Rabu (8/1/2025), sedangkan Maria pada Kamis (9/1/2025).

    Hanya saja, keduanya tidak menghadiri agenda pemeriksaan KPK yang telah dijadwalkan. Padahal, keterangan mereka dibutuhkan tim penyidik KPK untuk mengusut kasus tersebut.

    “Untuk saudara SB dan saudara ML ya itu info dari penyidik sudah dijadwalkan pemanggilan ulang minggu depan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di Jakarta, Jumat (10/1/2025) terkait kasus Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku.

    Keduanya diharapkan dapat bersikap kooperatif dengan menghadiri agenda pemeriksaan pekan depan. Namun, KPK belum merilis secara resmi di hari apa pemeriksaan dilakukan. “Tanggalnya belum bisa disampaikan,” ungkap Tessa.

    Hasto sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap penetapan anggota DPR periode 2019-2024 dan perintangan penyidikannya. Kasus dugaan suap tersebut menyeret mantan caleg PDIP Harun Masiku yang kini masih buron. KPK di lain sisi melakukan pengembangan hingga kemudian menetapkan tersangka baru dalam kasus tersebut, yakni Hasto Kristiyanto (HK) dan orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah (DTI).

    Hasto Kristiyanto sendiri turut terjerat dalam dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku. Dia diduga melakukan sejumlah perbuatan yang menghambat penyidikan KPK dalam kasus tersebut.

  • Kabur dari Rumah Aman karena Ada Gadis Open BO, Intip Fasilitas VVIP untuk Lolly di RS Polri

    Kabur dari Rumah Aman karena Ada Gadis Open BO, Intip Fasilitas VVIP untuk Lolly di RS Polri

    Jakarta, Beritasatu.com – Anak perempuan selebritas Nikita Mirzani, Laura Mezani Nasseru Asry, atau yang akrab disapa Lolly, kembali menjadi pusat perhatian masyarakat. Ia tiba-tiba kabur dari rumah aman pada Kamis, 9 Januari 2024. Saat itu, Lolly mendadak muncul di kantor Razman Arif Nasution, kuasa hukum kekasihnya, Vadel Badjideh.

    Razman Arif Nasution mengaku sangat terkejut karena tidak menyangka Lolly kabur dari rumah aman. Ada alasan khusus mengapa Lolly merasa tidak betah di sana. Salah satunya adalah ketidaknyamanan karena harus tinggal bersama beberapa penghuni rumah aman lain yang memiliki latar belakang kasus berbeda.

    “Aku kabur karena enggak betah,” ujar Lolly di Polres Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025) dini hari.

    Lolly menjelaskan bahwa ia merasa tidak nyaman tinggal di rumah aman karena berada bersama orang-orang yang menurutnya asing dan aneh. Hal tersebut mendorongnya untuk keluar dan menemui pengacara Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution.

    “Enggak betah, disatuin sama yang open BO, HIV, orang gila,” jelas Lolly.

    Lolly sebut ucapan Nikita Mirzani berkomunikasi dengannya via hand phone adalah bohong belaka. – (Beritasatu.com/YouTube)

    Kini, Lolly telah dibawa oleh Razman Arif Nasution ke RS Polri Kramat Jati. Ia bahkan menempatkan anak perempuan satu-satunya Nikita Mirzani itu di ruangan VVIP.

    Berdasarkan penelusuran Beritasatu.com di situs resmi RS Polri Kramat Jati, terdapat tiga ruangan VVIP yang tersedia di rumah sakit tersebut. Ketiganya adalah VVIP Promoter 6 Khusus Kepresidenan, VVIP Promoter 5, dan VVIP Anton 4.

    Bisa dipastikan bahwa Lolly tidak akan menempati ruangan VVIP Promoter Khusus Kepresidenan karena ruangan tersebut memang hanya disiapkan untuk pejabat penting negara, khususnya Presiden dan Wakil Presiden.

    Kemungkinan besar, Lolly akan ditempatkan di antara ruangan VVIP Promoter 5 atau VVIP Anton 4. Kedua ruangan tersebut memiliki tarif dan fasilitas yang berbeda.

    Ruang VVIP Promoter 5 membutuhkan biaya sebesar Rp 1,25 juta per hari. Fasilitas yang disediakan meliputi 1 tempat tidur pasien, 1 kamar tunggu pasien, kamar mandi dalam, ruang tamu pribadi, kulkas, AC, TV, meja makan, dan lemari pakaian pasien.

    Sebaliknya, ruang VVIP Anton 4 memiliki tarif lebih tinggi, yaitu Rp 2,125 juta per hari. Tarif yang lebih besar ini disertai fasilitas yang jauh lebih lengkap dibandingkan VVIP Promoter 5. Beberapa fasilitas yang tersedia di VVIP Anton 4 adalah 1 tempat tidur pasien, 1 kamar tunggu pasien, kamar mandi dalam dengan water heater, ruang tamu pribadi, kulkas, AC, TV, meja makan, lemari pakaian pasien, dan sofa.

    “Saya mau memastikan bahwa Saudari Lolly sudah berada di tempat baru di ruangan kelas VVIP. Sekarang kondisi di sini (RS Polri) sangat aman dan nyaman serta ter-cover keperluannya,” ungkap Razman Arif Nasution.
     

  • Lolly Pilih Keluar dari Kartu Keluarga, Nikita Mirzani: Ami Akan Selalu Mencintai Kamu

    Lolly Pilih Keluar dari Kartu Keluarga, Nikita Mirzani: Ami Akan Selalu Mencintai Kamu

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani buka suara terkait keinginan putrinya, Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly yang memilih untuk keluar dari kartu keluarga (KK) Nikita Mirzani seperti yang diutarakan tim pengacara Razman Arif Nasution.

    “Ami tidak pernah berharap, tidak pernah mau kamu harus melalui cobaan yang berat ini dan saat Ami mendengar (memilih untuk keluar dari kartu keluarga) bahwa kamu mengambil keputusan yang besar dalam hidupmu Ami merasa kecewa,” ungkap Nikita Mirzani dikutip dari YouTube miliknya, Sabtu (11/1/2025).

    Nikita Mirzani meminta kepada Lolly untuk memikirkan dengan matang atas keinginannya untuk keluar dari kartu keluarga. Nikita Mirzani berharap, apa yang menjadi keinginan dari putrinya merupakan bagian dari emosi sesaat.

    “Ami tetap akan selalu mencintai kamu. Kamu adalah anak perempuan satu-satunya yang Ami miliki dan tidak ada yang lebih berharga dari Ami selain kebahagiaan kamu,” jelasnya lagi.

    Nikita Mirzani juga rela apabila keinginan Lolly untuk tidak lagi menganggap dirinya sebagai ibu kandungnya. Baginya, yang terpenting pemilihan dari Lolly bisa menjadi kebahagiaan buat putrinya itu.

    “Ami mengikhlaskan segala keputusan yang kamu ingin perbuat, meski terkadang Ami merasa kehilangan. Mungkin di suatu saat nanti, saat menjadi seorang ibu maka kamu akan memahami betapa besar perjuangan seorang ibu dan cinta yang diberikan dari ibu kepada anaknya,” ungkapnya.

    Selain ingin keluar dari kartu keluarga, Lolly juga meminta agar Nikita Mirzani untuk tidak datang di Rumah Sakit Polri yang menjadi tempat sementara untuknya. Nikita Mirzani pun mendoakan agar putrinya selalu dalam keadaan yang sehat.

    “I love you Laura Meizani Mawardi. Jaga diri baik-baik kamu, ya. Apa pun yang terjadi, maka Ami akan selalu ada untuk kamu,” lanjutnya.

    Nikita Mirzani meminta kepada Lolly yang memilih menjauh darinya, agar bisa mencari dirinya apabila saat orang lain menjauhkan putrinya.

    “Saat, tidak ada satu orang pun yang memperhatikan kamu atau orang meninggalkan kamu maka pintu rumah akan selalu terbuka 24 jam untuk kamu,” tutup Nikita Mirzani sambil mengusap air mata.

    Sebelumnya, pengakuan mengejutkan datang dari Lolly yang meminta untuk keluar dari kartu keluarga (KK) akibat tidak tahan menghadapi ibunya, Nikita Mirzani.

    Permintaan Lolly untuk keluar dari kartu keluarga (KK) Nikita Mirzani diutarakan oleh tim kuasa hukum Razman Arif Nasution, Rahmad Riadi.

    “Lolly bilang ‘om, kalau seandainya terjadi (keluar dari kartu keluarga) maka saya memohon kepada semuanya untuk mengajukan permohonan ke pengadilan agar saya bisa diadopsi’,” kata tim kuasa hukum Razman Arif Nasution, Rahmad Riadi di Polres Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

    Mendengar ungkapan dari Lolly, membuat Rahmad Riadi mempertanyakan kepada putri Nikita Mirzani terkait keluarga yang diinginkannya itu.

    “Saya bertanya kepada dia (Lolly) ‘kamu mau siapa untuk menjadi orang tua di antara semua yang ada di sini’. Di situ Lolly dengan jelas mengatakan ‘saya mau bersama Pak Razman’,” jelasnya lagi menirukan keinginan Lolly.

  • Pekerja Gen Z Kerap Bermasalah hingga Perusahaan Hindari Perekrutan Fresh Graduate di Masa Mendatang

    Pekerja Gen Z Kerap Bermasalah hingga Perusahaan Hindari Perekrutan Fresh Graduate di Masa Mendatang

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan disebut tidak puas dengan kinerja karyawan baru dari generasi Z atau gen Z yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 atau yang saat ini berusia 8 hingga 23 tahun. Hal ini membuat perusahaan kemungkinan menghindari perekrutan lulusan baru di masa mendatang.

    Mengutip Euro News, Sabtu (11/1/2025), hal ini terjadi karena gen Z disebut belum siap untuk memasuki dunia kerja. Banyak dari mereka yang mengeluh mengenai bagaimana cara menyesuaikan diri di tempat kerja. Perusahaan disebut ragu untuk memberikan pekerjaan untuk gen z.

    Hal ini terungkap dari laporan platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent. Laporan itu berdasarkan survei lebih dari 1.000 orang human resources development (HRD) manager yang mengurus masalah perekrutan karyawan baru.

    Survei itu mengungkap 1 dari enam pemberi kerja enggan memberikan pekerjaan untuk gen Z terutama karena reputasi mereka yang merasa berhak atas sesuatu dan mudah tersinggung.

    Selain itu, laporan itu juga mengungkap gen z tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak baik dalam bekerja, dan secara umum tidak siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.

    Dosen senior Haas School of Business di University of California, Berkeley Holly Schroth menjelaskan, fokus gen Z hanya pada kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi saja.

    Namun, mereka tidak mendapatkan pengalaman kerja sehingga menyebabkan harapan yang tidak realistis tentang tempat kerja dan cara menghadapi atasan.

    “Mereka (gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja,” kata Schroth.

    Ia menyebut, perusahaan harus benar-benar melakukan orientasi karyawan baru dan memberikan pelatihan yang memadai.

    “Selain itu, perusahaan harus berperan sebagai pelatih dan manajer,” tambah dia.

    Selain itu, survei juga mengungkap enam dari 10 perusahaan melaporkan telah memecat lulusan baru dari gen Z pada 2024.

    Alasan pemecatan terkait dengan kurangnya motivasi karyawan, kurang profesional, dan komunikasi yang buruk.

    Selain itu, beberapa pekerja Gen Z mereka kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

    Penasihat utama pengembangan karier dan pendidikan Intelligent Huy Nguyen mengatakan, banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini mungkin kesulitan memasuki dunia kerja. Hal itu karena adanya perbedaan dari apa yang biasa mereka alami selama menempuh pendidikan.

    “Mereka sering kali tidak siap menghadapi lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya tempat kerja, dan ekspektasi pekerjaan yang mandiri,” paparnya dalam menanggapi dinamika pekerja gen Z.

  • Berseteru dengan Lolly, Nikita Mirzani: Maafkan Ami, Anakku

    Berseteru dengan Lolly, Nikita Mirzani: Maafkan Ami, Anakku

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani akhirnya meminta maaf kepada putrinya, Laura Meizani Nasseru Asry (LM) atau Lolly atas perseteruan keduanya. Permintaan maaf Nikita Mirzani itu disampaikan di YouTube miliknya.

    “Hai, anakku Laura Meizani Mawardi. Ini aku, Ami (panggilan Nikita Mirzani untuk Lolly) adalah orang yang sampai kapan pun selalu mendoakan kamu,” kata Nikita Mirzani, Sabtu (11/1/2025).

    “Sebagai seorang ibu, Ami ingin mengatakan agar kamu tahu bahwa sejak kamu dilahirkan, Ami selalu berusaha sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik untuk kamu dan masa depanmu. Ami minta maaf apabila pernah melakukan kesalahan terhadap kamu, anakku,” ungkap Nikita Mirzani meneteskan air mata.

    Nikita Mirzani mengaku, perbuatannya yang keras terhadap Lolly dilakukan agar anaknya bisa hidup sukses di masa mendatang. Apalagi, di mata Nikita Mirzani, putrinya merupakan seorang perempuan yang wajib mendapat perlindungan yang ketat ketimbang laki-laki.

    “Ami galak karena semua itu dilakukan demi kebaikanmu. Ami ingin kamu bahagia dan terlindungi,” ujarnya.

    “Anakku, percayalah tidak ada seorang ibu yang tidak sayang kepada anaknya. Hanya ibu yang akan ada selalu dalam suka maupun duka,” bebernya.

    Nikita Mirzani juga meminta maaf, apabila Lolly harus melalui cobaan yang berat dalam hidupnya meski usianya masih di bawah umur.

    “Ami tidak pernah berharap kamu harus melalui cobaan yang berat ini. Dan, saat Ami mendengar bahwa kamu mengambil keputusan yang besar dalam hidupmu, Ami merasa kecewa,” tuturnya.

    “Namun, lebih dari itu biar kamu mengetahui bahwa Ami tetap akan selalu mencintai kamu. Kamu adalah anak perempuan satu-satunya yang Ami miliki dan tidak ada yang lebih berharga dari Ami selain kebahagiaan kamu,” ungkap Nikita Mirzani yang meminta maaf atas perseteruannya dengan putrinya, Lolly akibat diduga tidak menyetujui hubungan Lolly dengan Vadel Badjideh.

  • Politikus Senior PDIP Emir Moeis Minta Prabowo Benahi KPK agar Tetap Profesional

    Politikus Senior PDIP Emir Moeis Minta Prabowo Benahi KPK agar Tetap Profesional

    Jakarta, Beritasatu.com – Politikus senior PDIP Emir Moeis, menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera memperbaiki tata kelola negara dan sistem hukum di Indonesia. Salah satu fokusnya adalah memastikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tetap profesional dan tidak terjebak dalam kepentingan politik.

    Emir menyinggung penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK, yang menurutnya merupakan bentuk kriminalisasi.

    “Saya mengimbau betul nih ke presiden terpilih yang baru, Pak Prabowo nih, benahin cepat-cepat ketatanegaraan dan hukum kita,” ujar Emir seusai mengikuti HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) malam.

    Emir berharap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mampu mencegah kasus serupa pada masa depan. Ia juga menyinggung pengalaman pribadinya terkait kasus dugaan suap dalam proyek pembangunan PLTU Tarahan di Lampung.

    “Tatkala politik dan hukum bisa dipermainkan. Saya gimana, orang enggak jelas dari Amerika tiba-tiba bilang kasih suap ke saya. Enggak pernah tahu-menahu, orang yang dibilang disebut juga enggak pernah muncul, dipanggil saksi enggak datang. KPK juga diam saja,” jelas Emir seraya berharap kepada Prabowo Subianto.

    Meski begitu, Emir menegaskan KPK dan Polri tetap diperlukan di Indonesia. Namun, ia meminta Prabowo memastikan kedua lembaga tersebut bekerja secara profesional tanpa intervensi politik.

    “KPK itu bagus, tetapi sebetulnya ‘the man behind the gun’ yang mesti dibereskan. Jadi tergantung orang-orangnya (pimpinan),” ujar Emir.

    Emir juga menyatakan dukungannya kepada Prabowo untuk memperbaiki tata kelola sistem hukum di Indonesia. Ia berharap Prabowo dapat menjaga integritas dan tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu dalam upayanya mencapai Indonesia Emas 2045.

    “Menjalankan hukum sebagaimana mestinya, dan Presiden Prabowo Subianto memperoleh rahmat loh dari Tuhan. Dia memegang pena presiden, pena emas untuk Indonesia Raya ke 2045,” pungkas Emir terkait kinerja KPK.

  • Politikus Senior Emir Moeis: Megawati dan Hasto Masih Layak Pimpin PDIP

    Politikus Senior Emir Moeis: Megawati dan Hasto Masih Layak Pimpin PDIP

    Jakarta, Beritasatu.com – Politikus senior PDIP Emir Moeis menegaskan Megawati Soekarnoputri masih layak menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Ia juga menyatakan Hasto Kristiyanto tetap pantas menjadi sekretaris jenderal partai berlambang banteng moncong putih tersebut, meskipun tengah menghadapi kasus hukum.

    Menurut Emir, hingga kini belum ada figur yang mampu menggantikan Megawati sebagai pemimpin utama PDIP.

    “Kalau yang mau gantikan ya harus sanggup seperti Bu Mega, dan sementara saya lihat masih bisa Bu Mega,” ujar Emir seusai menghadiri rangkaian HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) malam.

    Emir menyebut Megawati memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan NKRI, meskipun ia tidak lagi menjabat sebagai presiden. “Enggak menikmati hiruk pikuk bunga-bunga reformasi dan sebagainya. Namun, justru kita yang menjaga,” ujar mantan anggota DPR ini.

    Emir juga mengibaratkan Hasto sebagai jangkar kapal besar PDIP yang dinakhodai Megawati. Menurut Emir, Hasto berperan penting dalam menjaga stabilitas partai dan bangsa dari pengaruh negatif seperti kapitalisme, neoliberalisme, dan komunisme.

    “Bagaimanapun Pak Hasto itu pendamping Ibu, bagaikan jangkar. Ibu itu nakhoda, bukan hanya jangkar partai, tetapi NKRI, supaya kapal tidak oleng,” kata Emir terkait usulan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum PDIP kembali.

    Emir tetap optimistis Hasto dapat menjalankan tugasnya sebagai sekjen PDIP meski ia tengah terjerat kasus hukum terkait Harun Masiku. Bahkan, Emir membandingkannya dengan Nelson Mandela yang tetap memimpin Afrika Selatan dari dalam penjara.

    “Pak Hasto tetap harus jadi sekjen. Kalau kita dalam keadaan terpuruk, misalnya dia ditahan, dia tetap bisa jadi sekjen. Nelson Mandela saja dari penjara bisa mimpin Republik Afrika Selatan, kenapa kita enggak bisa?” pungkas Emir.

    Menanggapi dorongan politikus Effendy Simbolon agar Megawati mundur sebagai ketua umum PDIP, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengingatkan agar semua pihak menghormati proses internal partai.

    “Kita jangan berandai-andai. Kita saling menghormati dan menghargai proses internal ada di suatu partai,” ujar Puan seusai menghadiri HUT ke-52 PDIP.

    Puan menegaskan PDIP memiliki mekanisme tersendiri dalam merespons status hukum kader dan pergantian struktur organisasi partai. Menurutnya, pergantian kepemimpinan partai hanya dapat diputuskan melalui kongres PDIP, yang dijadwalkan berlangsung pada April 2025.

    “Jadi kita ikuti proses PDIP, prosesnya itu untuk internal ada di kongres,” tutup Puan terkait usulan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum PDIP kembali.

  • Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Survei dari platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent mengungkap, enam dari 10 perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) generasi Z atau gen Z karena beragam masalah pada 2024

    Melansir Euro News, Sabtu (11/1/2025), Alasan pemecatan terkait dengan kurangnya motivasi karyawan, kurang profesional, dan komunikasi yang buruk.

    Selain itu, beberapa pekerja Gen Z mereka kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

    Selain itu, laporan juga mengungkap banyak dari gen z yang mengeluh mengenai bagaimana cara menyesuaikan diri di tempat kerja. Para pemberi kerja menyebut akan ragu untuk memberikan pekerjaan untuk gen z.

    Hal ini diungkap dari survei lebih dari 1.000 human resources development (HRD) manager yang mengurus masalah perekrutan karyawan baru.

    Satu dari enam pemberi kerja enggan memberikan pekerjaan untuk gen Z terutama karena reputasi mereka yang merasa berhak atas sesuatu dan mudah tersinggung.

    Selain itu, laporan itu juga mengungkap gen z tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak baik dalam bekerja, dan secara umum tidak siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.

    Sementara, laporan terpisah pada April 2024 mengungkap, pekerja gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka.

    Menurut survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates, hampir 1.500 pencari kerja muda memberikan tanggapan. Hasilnya, 70% dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua dalam proses pencarian kerja.

    Sebanyak 25% lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak lainnya meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.

    Dosen senior Haas School of Business di University of California, Berkeley Holly Schroth menjelaskan, fokus gen Z hanya pada kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi saja.

    Namun, mereka tidak mendapatkan pengalaman kerja sehingga menyebabkan harapan yang tidak realistis  tentang tempat kerja dan cara menghadapi atasan.

    “Mereka (gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja,” kata Schroth dalam menanggapi PHK gen Z.