Author: Beritasatu.com

  • WTO Putuskan Uni Eropa Diskriminasi Kelapa Sawit Indonesia

    WTO Putuskan Uni Eropa Diskriminasi Kelapa Sawit Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia berhasil membuktikan adanya diskriminasi oleh Uni Eropa (UE) dalam sengketa dagang kelapa sawit di Badan Penyelesaian Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia atau Dispute Settlement Body World Trade Organization (DSB WTO). Hal ini menegaskan bahwa sebelumnya UE telah bersikap tidak adil terhadap Indonesia.

    “Keputusan ini membuktikan bahwa dalam kasus kelapa sawit dan biodiesel, Uni Eropa telah diakui melakukan diskriminasi terhadap Indonesia. Kemenangan ini adalah bukti bahwa negara kita bisa berjuang dan menang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kepada media di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (17/1/2025).

    Keputusan sengketa diskriminasi kelapa sawit Indonesia ini tertuang dalam laporan hasil putusan panel WTO (panel report) yang dipublikasikan pada 10 Januari 2025.

    Panel WTO menyatakan bahwa UE mendiskriminasi Indonesia dengan memberikan perlakuan kurang menguntungkan terhadap biofuel berbahan baku minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dibandingkan dengan produk serupa dari UE, seperti rapeseed dan bunga matahari. Selain itu, UE memberikan perlakuan istimewa terhadap produk sejenis yang diimpor dari negara lain, seperti kedelai.

    “Dunia harus menerima bahwa tidak hanya biodiesel berbasis rapeseed dan soybean yang diakui, tetapi juga biodiesel berbasis CPO,” jelas Airlangga.

    Kemenangan dari sengketa diskriminasi kelapa sawit Indonesia ini juga diperkirakan akan memengaruhi pelaksanaan European Union Deforestation Regulation (EUDR). Sebelumnya, Parlemen Eropa telah memperpanjang tenggat waktu implementasinya selama satu tahun. Menurut Airlangga, hal ini secara tidak langsung menunjukkan pengakuan UE atas tindak diskriminasi yang telah dilakukan.

    “Ini memberi peluang bagi Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat strategi agar sawit tidak lagi didiskriminasi,” kata Airlangga.

    Airlangga juga berharap kemenangan ini dapat mempercepat proses perundingan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA).

    “Dengan kemenangan ini, saya berharap kendala yang selama ini menghantui perundingan EU-CEPA bisa teratasi, sehingga kita dapat segera menyelesaikan kesepakatan tersebut,” tuturnya.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso, juga menyambut baik putusan panel WTO dalam sengketa dagang kelapa sawit ini. Menurutnya, keputusan tersebut menjadi dasar agar Uni Eropa tidak lagi memberlakukan kebijakan diskriminatif yang menghambat perdagangan global dengan dalih isu perubahan iklim.

    “Kami berharap di masa depan, negara mitra dagang lainnya tidak memberlakukan kebijakan serupa yang berpotensi menghambat arus perdagangan global,” ujar Budi.

    Panel WTO menilai bahwa UE gagal meninjau data yang digunakan untuk mengategorikan biofuel dari kelapa sawit sebagai bahan bakar berisiko tinggi alih fungsi lahan (high ILUC-risk).

    Selain itu, terdapat kekurangan dalam penyusunan dan penerapan kriteria serta prosedur sertifikasi low ILUC-risk dalam Renewable Energy Directive (RED) II. Karena itu, UE diwajibkan menyesuaikan kebijakan dalam Delegated Regulation yang dianggap melanggar aturan WTO.

    “Indonesia melihat kebijakan ini sebagai bentuk proteksionisme dengan alasan kelestarian lingkungan, yang sering dijadikan dalih oleh Uni Eropa,” tutup Budi dalam menanggapi hasil sengketa dari diskriminasi kelapa sawit Indonesia oleh UE.

  • Arahan Presiden Prabowo, Sejumlah Menteri Bahas Program Hilirisasi di Kantor Bahlil Lahadalia

    Arahan Presiden Prabowo, Sejumlah Menteri Bahas Program Hilirisasi di Kantor Bahlil Lahadalia

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah menteri menghadiri rapat perdana Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat (17/1/2025). Rapat ini bertujuan merumuskan langkah strategis untuk mempercepat program hilirisasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan rapat yang berlangsung selama dua jam tersebut menghasilkan empat poin utama yang menjadi fokus Satgas. Pertama, strategi hilirisasi nasional.

    Rapat merumuskan langkah strategis untuk mendukung program hilirisasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. “Kami telah merumuskan langkah-langkah strategis untuk menjalankan perintah Bapak Presiden dalam meningkatkan investasi dan hilirisasi,” ungkap Bahlil di Jakarta.

    Kedua, kontribusi pada ekonomi domestik. Program hilirisasi diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan nilai tambah dari potensi komoditas dalam negeri.

    Ketiga, sumber pembiayaan dalam negeri. Satgas juga membahas sumber pembiayaan yang dapat mendukung keberlanjutan program ini.

    “Arahan Presiden Prabowo Subianto adalah memastikan pembiayaan dilakukan di dalam negeri,” tambah Bahlil.

    Keempat, kantor Kementerian ESDM sebagai posko. Kementerian ESDM ditetapkan sebagai posko utama Satgas hingga 2029 untuk memantau dan mengoordinasikan program hilirisasi dan ketahanan energi.

    Hadir dalam rapat tersebut sejumlah menteri, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nusron Wahid, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri BUMN Erick Thohir.

    Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025
    Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan pembentukan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Satgas ini dipimpin Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan mandat untuk mempercepat hilirisasi dan meningkatkan ketahanan energi nasional.

    Dengan pembentukan satgas ini, pemerintah berharap program hilirisasi dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi, dan ketahanan energi nasional.

  • Wakil Ketua DPR Dasco dan Dubes Singapura Bahas Energi Baru Terbarukan

    Wakil Ketua DPR Dasco dan Dubes Singapura Bahas Energi Baru Terbarukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menerima Duta Besar Singapura HE Mr Kwok Fook Seng di Gedung DPR/MPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2025). Dasco mengaku dirinya dan Dubes Singapura membahas sejumlah hal khususnya khususnya soal kerja sama energi baru terbarukan (EBT).

    “Tadi kita bicara energi terbarukan, bicara soal pangan, soal kerja sama di berbagai bidang,” kata Dasco seusai pertemuan tersebut.

    Menurut Dasco, pihak Singapura juga sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diwakili menko perekonomian, menteri ESDM, dan menteri investasi untuk membahas kerja sama EBT tersebut.

    “Singapura juga sudah ketemu juga dengan menko perekonomian, dengan menteri ESDM, menteri investasi dan membicarakan banyak hal termasuk investasi,” tutur Dasco.

    Hanya saja, Dasco memastikan belum ada pembicaraan soal kesepakatan kerja sama dalam pertemuannya dengan perwakilan Singapura. Menurutnya, hal yang dibahas dalam pertemuan itu hanya sebatas koordinasi terkait masa depan energi baru terbarukan.

    “Tentu saja pembicaraan kerja sama itu nanti dilakukan, tadi kita baru membicarakan berbagai hal tentang bagaimana koordinasi-koordinasi, bagaimana tentang masa depan energi baru terbarukan,” ungkap Dasco.

    Dasco juga memastikan pertemuan itu hanya membahas energi baru terbarukan dan tidak ada pembahasan soal program makan bergizi gratis (MBG) dalam pertemuan tersebut. “Kita enggak ngomongin MBG,” tegas Dasco.

  • Kasus Meningkat, Pemda DIY Percepat Vaksinasi PMK Sapi Perah dan Sapi Potong

    Kasus Meningkat, Pemda DIY Percepat Vaksinasi PMK Sapi Perah dan Sapi Potong

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY telah menerima 11.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Kementerian Pertanian. Vaksinasi langsung digencarkan dengan prioritas sapi perah dan sapi potong di lima wilayah DIY untuk menekan penyebaran penyakit.

    Kepala DPKP DIY Syam Arjayanti menyatakan, 11.000 dosis vaksin ini merupakan tahap awal dari pengajuan 113.450 dosis vaksin PMK yang diajukan ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian.

    “Kasus PMK di DIY meningkat, tetapi belum tersedia anggaran memadai pada awal Januari 2025. Karena itu, kami meminta tambahan 113.450 dosis. Tahap pertama telah didistribusikan ke kabupaten/kota di DIY, fokus pada sapi perah dan sapi potong,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).

    Rencana dropping selanjutnya meliputi 34.035 dosis pada Februari 2025, 11.345 dosis masing-masing pada Maret, Juli, dan September 2025, serta 34.035 dosis pada Agustus 2025. Vaksinasi sapi menjadi prioritas, sedangkan vaksinasi kambing dan domba akan melibatkan bantuan dari Bank Indonesia, Bank BPD DIY, dan Baznas.

    Koordinasi dengan Berbagai Pihak
    Syam menjelaskan pentingnya sinergi dengan dokter hewan dan pemangku kepentingan lain untuk mempercepat vaksinasi. 

    “Kami butuh bantuan untuk vaksinasi karena populasi ternak cukup besar. Juga diperlukan obat-obatan dan vitamin untuk meningkatkan stamina ternak. Kami berkoordinasi dengan peternak untuk mempercepat vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak agar kasus tidak menyebar,” tambahnya.

    Meski belum menutup lalu lintas ternak, vaksinasi difokuskan pada daerah sehat (zona hijau). “Kami serahkan prioritas vaksinasi kepada kabupaten/kota, mengingat belum bisa menjangkau seluruh populasi ternak di DIY. Kami juga berharap dukungan CSR untuk memperluas cakupan vaksinasi,” tandasnya soal vaksinasi PMK di wilayahnya.

    Status Tertular dan Langkah Penanganan
    Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 708 Tahun 2024, DIY berstatus tertular PMK, bukan wabah. Oleh karena itu, karantina wilayah belum diterapkan. Namun, langkah-langkah seperti peningkatan biosekuriti, pemberian vitamin, isolasi ternak terpapar, hingga penutupan sementara pasar hewan tetap dilakukan.

    “Peternak tidak perlu panik karena PMK bisa diobati. Kami mendorong peternak untuk mulai membeli vaksin secara mandiri, dengan biaya sekitar Rp 30.000 per dosis yang diberikan dua kali setahun,” ungkap Syam terkait vaksinasi PMK.

    Hingga 15 Januari 2025, tercatat 2.329 kasus PMK di DIY. Sebanyak 20 ternak sembuh, 166 mati, dan 53 dipotong paksa. Kasus aktif tersisa 2.090, mayoritas sapi. Sejak Desember 2024, sebanyak 1.314 ternak telah divaksin, mencakup 16% dari total populasi sapi potong (285.060 ekor) dan sapi perah (2.992 ekor).

    Dengan cakupan vaksinasi yang masih rendah, Pemprov DIY terus mendorong percepatan vaksinasi demi melindungi ternak dan menekan penyebaran PMK.

  • Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ibu, Jumlah Pengungsi Capai 207 Jiwa

    Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ibu, Jumlah Pengungsi Capai 207 Jiwa

    Jailolo, Beritasatu.com – Sejak Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, menetapkan status tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu pada Rabu (15/1/2025), jumlah warga yang mengungsi terus bertambah.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat, jumlah pengungsi awalnya sebanyak 120 jiwa yang bertempat di gedung gereja Desa Tongute Sungi, Kecamatan Ibu. Hingga Jumat (17/1/2025), jumlah tersebut meningkat menjadi 207 jiwa dari 82 kepala keluarga (KK). Para pengungsi ini berasal dari Desa Sangaji Neku, salah satu dari enam desa yang masuk dalam zona merah erupsi Gunung Ibu.

    Heti Carue, salah satu warga Desa Sangaji Neku yang mengungsi, mengaku bahwa kondisi di desanya sudah tidak nyaman akibat debu vulkanik dan aktivitas erupsi. “Banyak debu yang mengganggu kesehatan, terutama anak-anak. Kami bahkan tidak bisa ke kebun untuk mencari makanan,” ungkap Heti pada Jumat (17/1/2025).

    Selain debu, Heti juga menceritakan pengalaman saat erupsi Gunung Ibu terjadi di malam hari. Lava pijar yang terlontar dari puncak gunung membuat warga khawatir, ditambah getaran yang menyebabkan dinding rumah bergetar. “Kami langsung memutuskan untuk mengungsi,” tambahnya.

    Namun, kebutuhan pengungsi belum sepenuhnya terpenuhi. Heti menyebutkan perlengkapan bayi seperti susu dan makanan anak-anak masih menjadi kebutuhan mendesak yang belum tersedia.

    Kepala BPBD Halmahera Barat, Gunawan MT Ali, menyatakan bahwa enam desa di kaki Gunung Ibu telah dinyatakan sebagai zona merah. Pemerintah terus berupaya melakukan evakuasi dan memberikan sosialisasi kepada warga tentang bahaya erupsi.

    “Sebagian warga masih menyiapkan barang-barang untuk dibawa ke pengungsian. Kami terus melakukan pendekatan kekeluargaan untuk memastikan mereka bersedia dievakuasi,” jelas Gunawan.

    Pemerintah daerah juga mendapatkan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI. Tim BNPB telah berada di lokasi untuk memantau, mendampingi, dan membantu penanganan logistik seperti makanan dan minuman bagi para pengungsi.

    Hingga saat ini, aktivitas erupsi Gunung Ibu masih berlangsung dengan status Level IV (Awas). Warga diminta untuk tidak berada dalam radius 5 kilometer dari kawah dan memperhatikan perluasan sektoral sejauh 6 kilometer.

    Pemerintah berharap evakuasi dapat dilakukan dengan lancar untuk melindungi warga dari bahaya erupsi Gunung Ibu yang terus berlanjut.

  • Satgas Hilirisasi Sebut Penggunaan Biodiesel sesuai dalam Peta Jalan Ketahanan Energi

    Satgas Hilirisasi Sebut Penggunaan Biodiesel sesuai dalam Peta Jalan Ketahanan Energi

    Jakarta, Beritasatu.com – Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyampaikan, penggunaan biodiesel berbahan dasar minyak kelapa sawit (CPO) merupakan bagian dari strategi peta jalan ketahanan energi.

    “Kami telah merencanakan berbagai langkah terkait energi. Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, kami fokus pada penguatan kedaulatan energi. Salah satu langkahnya adalah memanfaatkan biodiesel berbasis CPO. Saat ini, kami sudah mencapai B40 pada 2025, dan akan terus ditingkatkan menuju B50,” ujar Ketua Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2025).

    Menurut ketua Satgas Hilirisasi, terkait dengan biodiesel, campuran yang digunakan memerlukan komponen metanol dan etanol.

    “Tentu saja, dalam campuran biodiesel tersebut diperlukan metanol dan etanol. Misalnya, untuk B40, kami memerlukan 2,3 juta ton metanol. Sesuai arahan presiden, kami akan membangun fasilitas produksi metanol di Bojonegoro, Jawa Timur, dengan menggunakan bahan baku gas,” jelasnya.

    Bahlil menambahkan, etanol untuk biodiesel ini akan diproduksi dari tanaman tebu yang sebagian akan ditanam di Jawa dan Merauke, Papua Selatan.

    “Tujuan kami adalah memastikan bahwa seluruh komponen biodiesel ini diproduksi secara domestik. Ini bagian dari rencana kami dalam peta jalan ketahanan energi,” ucapnya.

    Presiden Prabowo Subianto telah resmi membentuk Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dipimpin oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan melibatkan sejumlah menteri serta pemimpin lembaga lainnya.

    Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengungkapkan bahwa pembentukan satgas bertujuan untuk mempercepat hilirisasi di berbagai sektor serta memperkuat ketahanan energi nasional.

    Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Prabowo pada 3 Januari, juga menyebutkan bahwa langkah ini akan difokuskan pada sektor-sektor, seperti mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, pertanian, kehutanan.

    Kemudian, Satgas Hilirisasi, juga akan fokus pada sektor kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan nilai tambah komoditas-komoditas yang diproduksi di dalam negeri, termasuk penggunaan biodiesel.

  • KPR FLPP Jadi Salah Satu Fokus Pemerintah dalam Peta Jalan Program 3 Juta Rumah

    KPR FLPP Jadi Salah Satu Fokus Pemerintah dalam Peta Jalan Program 3 Juta Rumah

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengungkapkan, program KPR FLPP menjadi salah satu fokus dari peta jalan program tiga juta rumahyang sedang disiapkan.

    “Salah satunya adalah fokus pada program kredit pemilikan rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) yang sangat membantu rakyat untuk memiliki rumah. Berdasarkan data dari BP Tapera, sejak Pemerintahan Presiden Prabowo dimulai pada akhir Oktober 2024 sampai 5 Januari saja total sudah sekitar 65.000 unit yang sudah berjalan, baik sudah akad atau yang ready stock,” kata Ara dikutip dari Antara, Jumat (17/1/2025).

    Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) sedang menyiapkan peta jalan (road map) sebagai rencana besar kerja dalam 5 tahun Kabinet Merah Putih ke depan.

    Ara mengatakan, peta jalan yang fokus pada KPR FLPP ini juga merupakan langkah strategis dalam mencapai target program 3 juta rumah per tahun dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di sektor perumahan.

    Selain itu, dirinya juga akan terus mendorong penetapan proyek strategis nasional (PSN) untuk pembangunan perumahan di perkotaan yang terintegrasi dengan moda transportasi umum.

    “Sedangkan untuk Pak Wamen saya minta fokus terhadap langkah-langkah menarik investor luar negeri dalam pembangunan rumah,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menyampaikan, Kementerian PKP juga tengah menyelesaikan penetapan para pejabat eselon I yang akan memimpin masing-masing unit kerja yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Laksana lewat Peraturan Menteri PKP Nomor 1 Tahun 2024.

    “Nantinya setelah adanya pengisian jabatan eselon I ini maka akan dapat segera ditetapkan pembagian anggaran Kementerian PKP di masing-masing unit kerja, termasuk penetapan alokasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),” kata Fahri dalam merespons KPR FLPP untuk program tiga juta rumah.

  • Polisi Pakai Lie Detector Periksa Dosen Penyuka Sesama Jenis yang Lecehkan 15 Mahasiswa di NTB

    Polisi Pakai Lie Detector Periksa Dosen Penyuka Sesama Jenis yang Lecehkan 15 Mahasiswa di NTB

    Jakarta, Beritasatu.com – Polisi masih mengusut kasus dosen pria penyuka sesama jenis di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dosen berinisial LRR itu diduga melecehkan 15 mahasiswanya.

    Polda NTB meminta dukungan tim Laboratorium Forensik Polri untuk membantu menangani kasus dugaan pelecehan seksual sesama jenis oleh dosen LRR. Polisi akan menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan untuk memeriksa LRR.

    “Kami akan meminta bantuan ke labfor terkait penggunaan lie detector terhadap terduga terlapor,” kata Direskrimum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat di Mataram, dikutip dari Antara, Jumat (17/1/2025).

    Penggunaan alat canggih milik Polri tersebut untuk memastikan terduga pelaku jujur dalam pemberian keterangan kepada polisi.

    Dari hasil pemeriksaan sementara, Syarif mengatakan LRR terkesan tidak jujur memberikan keterangan, sehingga dibutuhkan pemeriksaan menggunakan lie detector dari Labfor Polri.

    Sejauh ini, polisi telah mengantongi keterangan empat orang korban, termasuk pelapor kasus dosen penyuka sesama jenis lecehkan mahasiswa.

    Polisi berencana akan merekonstruksi kasus apabila penyidik sudah mengantongi keterangan terduga pelaku dalam pemeriksaan kedua.

    Polda NTB juga berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram dan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB dalam upaya untuk melihat indikasi pidana dari kasus tersebut.

    “Kalau sudah dirasa cukup, kami akan gelar (perkara) untuk menentukan tindak lanjut penanganan,” ucapnya.

    Polda NTB menangani kasus dugaan dosen penyuka sesama jenis lecehkan mahasiswa berdasarkan laporan salah seorang korban pada 26 Desember 2024.

    Korban yang melapor merupakan bekas mahasiswa dari LRR, dosen yang mengajar di beberapa universitas di Kota Mataram.

    Dalam laporan itu, korban mengaku menerima perilaku pelecehan seksual dari LRR pada medio September 2024 saat ada kegiatan di paguyuban milik pelaku.

  • Puluhan Santri di Sampit Jadi Korban Pencabulan, Polisi Tetapkan Senior sebagai Tersangka

    Puluhan Santri di Sampit Jadi Korban Pencabulan, Polisi Tetapkan Senior sebagai Tersangka

    Kotawaringin Timur, Beritasatu.com – Sebanyak belasan santri di pondok pesantren di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diduga menjadi korban pencabulan atau sodomi oleh seorang santri seniornya.

    Kasus ini terungkap, setelah salah satu santri yang menjadi korban mengadu kepada orang orang tuanya lantaran sudah tidak sanggup lagi menerima perbuatan yang dilakukan oleh pelaku selama tinggal di asrama.

    Orang tua korban yang mengetahui hal ini kemudian mendatangi Polres Kotawaringin Timur dan melaporkan perbuatan pelaku pada Selasa (14/1/2025).

    Tidak membutuhkan waktu lama, Polisi yang menerima laporkan dari orang tua santri ini pun langsung bergerak cepat untuk mengamankan pelaku untuk dilakukan pemeriksaan.

    Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Rezky Maulana Zulkarnain mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku merupakan seorang santri senior berinisial R (18 tahun) yang diberi kepercayaan Pondok Pesantren sebagai pendamping santri baru di asrama. Namun kepercayaan tersebut digunakan pelaku untuk melancarkan aksi bejadnya.

    “Saat ini pelaku sudah kami amankan bersama sejumlah barang bukti, pelaku juga telah ditetapkan sebagai tersangka, dari pengakuan pelaku. Ia melakukan perbuatannya ini sejak Oktober 2024.  Namun keterangan pelaku ini masih terus kami dalami,” kata Rezky. Kamis (16/1/2025).

    Rezky Maulana Zulkarnaen juga mengatakan, dalam menjalankan aksinya, pelaku terlebih dahulu melakukan intimidasi dan pengancaman terhadap korban sehingga korban tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menduga kemungkinan besar korban lebih dari satu orang.

    “Dari modus yang dilakukan ini, pelaku melakukan paksaan, intimidasi dan pengancaman terhadap korban, dan ada juga dengan bujuk rayu,” ungkap Rezky.

    Dalam penanganan kasus pencabulan ini, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Dinas DP3AP2KB Kotawaringin Timur lantaran kasus ini melibatkan anak di bawah umur.

    Sementara itu, untuk membantu menangani trauma para korban pencabulan yang merupakan santri di Sampit, Polres Kotawaringin Timur bekerja sama dengan Biro SDM Polda Kalteng untuk memberikan pendampingan dan trauma healing.

  • Cara Membedakan SIM Asli dan Palsu, Ini yang Perlu Diperhatikan

    Cara Membedakan SIM Asli dan Palsu, Ini yang Perlu Diperhatikan

    Jakarta, Beritasatu.com – Cara membedakan surat izin mengemudi (SIM) asli atau palsu bisa dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda di bawah ini. SIM merupakan dokumen penting bagi pengendara sepeda motor sebagai bukti sah bahwa seseorang memiliki izin untuk mengemudi kendaraan.

    Dengan berkembangnya teknologi, kini muncul banyak SIM palsu yang beredar di masyarakat. Dilansir dari Auto2000, berikut adalah beberapa cara mudah untuk membedakan SIM asli dan palsu.

    1. Cek nomor SIM pada aplikasi Digital Korlantas Polri

    Salah satu cara yang paling mudah untuk mengecek keaslian SIM adalah dengan memeriksa nomor SIM yang tertera pada bagian atas kartu. Anda dapat menggunakan aplikasi Digital Korlantas Polri untuk mengecek apakah nomor SIM terdaftar dalam database resmi. Jika nomor tersebut terdaftar, berarti SIM tersebut asli. Sebaliknya, jika tidak terdaftar, bisa dipastikan SIM tersebut palsu.

    2. Cek lambang hologram Polri

    Pada SIM asli, terdapat lambang hologram Polri yang berfungsi sebagai pengaman. Lambang ini biasanya akan berkilau dan memantulkan cahaya dengan efek warna pelangi. Hal ini tidak akan terlihat pada SIM palsu, yang biasanya memiliki lambang hologram yang redup dan tidak memantulkan cahaya.

    3. Perhatikan latar belakang pasfoto

    Cara lainnya adalah dengan memperhatikan latar belakang pada pas foto yang ada di SIM. SIM asli memiliki latar belakang pas foto yang jelas dan dilengkapi dengan lambang Polri yang tajam dan jelas. Sedangkan pada SIM palsu, biasanya lambang Polri pada latar belakang foto tidak terlihat jelas atau bahkan kabur.

    Dengan mengetahui cara membedakan di atas, Anda dapat lebih mudah membedakan SIM asli dan palsu. Jika ragu, sebaiknya segera lakukan pengecekan langsung ke Samsat atau melalui layanan verifikasi yang disediakan Polri. Keamanan Anda dan orang lain saat berkendara sangat bergantung pada keabsahan SIM yang dimiliki.