Author: Beritasatu.com

  • Tampilkan Data Hoaks, Google Harus Tanggung Jawab!

    Tampilkan Data Hoaks, Google Harus Tanggung Jawab!

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Eksekutif Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi/Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mendesak Google bertanggung jawab karena menampilkan data hoaks terkait nilai tukar rupiah hari ini jadi Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Dia mengaku, informasi pengukuran Google selama ini selalu dijadikan patokan hampir semua orang di semua negara. Jika informasi yang diberikan salah, dapat membuat orang bingung dan menimbulkan keresahan, bahkan kegaduhan.

    “Google juga harus bertanggung jawab karena dalam hal ini ikut menyebarkan berita hoaks tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang salah,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah ini berbanding terbalik pada saat perdagangan, Jumat (31/1/2025) yang melemah 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.297 per dolar AS.

    “Terlalu lama respons perbaikannya. Padahal info yang salah ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu,” tambah Pratama.

    Pratama menduga ada empat kemungkinan yang menyebabkan Google error. Pertama karena kesalahan teknis.

    “Platform penyedia informasi nilai tukar, seperti Google, mungkin mengalami bug atau kesalahan teknis dalam sistemnya yang menyebabkan nilai tukar ditampilkan secara tidak akurat,” ujarnya.

    Kedua, menurut Pratama, sumber data yang berbeda. Google kemungkinan mengambil data dari sumber atau penyedia informasi nilai tukar mata uang yang berbeda.

    Ketiga, typo atau kesalahan input yang mengakibatkan Google eror. “Data bisa jadi salah input atau terjadi kesalahan manusia dalam memasukkan angka di sistem, yang mengakibatkan informasi yang salah pada pengguna,” ungkapnya.

    Keempat, peretasan yang menyebabkan manipulasi atau penyalahgunaan sistem. Dalam praktiknya, Google jarang berhasil di-hack.

    “Mungkin saja ada upaya peretasan manipulasi atau penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu yang menyebabkan nilai tukar tidak akurat,” katanya.

  • Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

    Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Universitas Indonesia (UI) Yudho Giri Sucahyo menilai, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat di Google pada Sabtu (1/2/2025), kemungkinan hanya kesalahan algoritma.

    “Semoga ini hanya kesalahan algoritma atau kesalahan kodifikasi di database yang dapat ditangani dengan cepat,” kata Yudho kepada Beritasatu.com terkait menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar di Google.

    Kurs pada hari ini mencapai Rp 16.312 per dolar AS, tetapi di Google hanya Rp 8.000-an per dolar AS.

    “Pada akhirnya kembali ke prinsip dasar bahwa Google mengambil data dari berbagai sumber secara interoperabilitas yang kemudian diformulasikan dan disimpan dalam database,” kata Prof Yudho.

    “Tentu saja apa yang ada di Google hanya acuan yang kalau pada akhirnya kita bertransaksi keuangan (misalnya ke money changer) maka sumber acuan konversinya bukan Google,” tambahnya.

    Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, BI tengah melakukan koordinasi dengan Google Indonesia terkait keanehan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menguat pada Sabtu (1/2/2025).

    Dikatakan, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

    “Terkait informasi nilai tukar rupiah terkini, dapat kami sampaikan level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” tambah Ramdan.

  • Nilai Tukar Rupiah Error, Google Tuding Masalah di Pihak Ketiga

    Nilai Tukar Rupiah Error, Google Tuding Masalah di Pihak Ketiga

    Jakarta, Beritasatu.com – Perusahaan teknologi Google merespons nilai tukar rupiah yang menguat atas dolar Amerika Serikat (AS) di layanan tersebut. Google menyebut ada masalah yang memengaruhi nilai tukar rupiah di Google Search.

    Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan mengatakan, data konversi nilai tukar rupiah yang ada di Google Search berasal dari sumber pihak ketiga.

    “Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” ucap Feli kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

    Ia menambahkan, ketiga nilai tukar rupiah di Google error, maka perusahaan secepatnya menghubungi penyedia data.

    “Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” ucapnya.

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar AS. Penguatan rupiah ini berbanding terbalik pada saat perdagangan, Jumat (31/1/2025) yang melemah 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.297 per dolar AS. 

    Melansir Bloomberg, rupiah pada Sabtu (1/2/2025) masih tertekan atas dolar AS karena berkurang 48,5 poin atau 0,30% menjadi Rp 16.304 per dolar AS.

    Diketahui sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google mendadak menguat menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS. Kabar ini menjadi buah bibir di berbagai WhatsApp Group (WAG). Namun, ada indikasi Google sedang error yang menampilkan nilai tukar rupiah yang menguat.

  • 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Google Error Tampilkan Nilai Tukar Rupiah, Termasuk Diretas

    4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Google Error Tampilkan Nilai Tukar Rupiah, Termasuk Diretas

    Jakarta, Beritasatu.com – Google diduga sedang mengalami eror karena menampilkan kurs nilai tukar rupiah menjadi Rp 8.170 per dolar AS. Ada empat kemungkinan yang menyebabkan Google error.

    Direktur Eksekutif Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi/Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mengungkapkan, kemungkinan pertama adalah karena kesalahan teknis.

    “Platform penyedia informasi nilai tukar, seperti Google, mungkin mengalami bug atau kesalahan teknis dalam sistemnya yang menyebabkan nilai tukar ditampilkan secara tidak akurat,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

    Kedua, menurut Pratama, sumber data yang berbeda. Google kemungkinan mengambil data dari sumber atau penyedia informasi nilai tukar mata uang yang berbeda.

    Ketiga, typo atau kesalahan input yang mengakibatkan Google error. “Data bisa jadi salah input atau terjadi kesalahan manusia dalam memasukkan angka di sistem, yang mengakibatkan informasi yang salah pada pengguna,” ungkapnya.

    Keempat, peretasan yang menyebabkan manipulasi atau penyalahgunaan sistem. Dalam prktiknya, Google jarang berhasil di-hack.

    “Mungkin saja ada upaya peretasan manipulasi atau penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu yang menyebabkan nilai tukar tidak akurat,” katanya.

    Pratama menyarankan, untuk mengetahui nilai tukar yang sebenarnya, sebaiknya memeriksa beberapa sumber terpercaya lainnya, seperti bank sentral, lembaga keuangan besar, atau layanan finansial lainnya yang sering diperbarui data nilai tukarnya.

    “Untuk tahu penyebab pastinya, Google harus melakukan audit digital forensik di sistemnya sehingga bisa segera melakukan perbaikan dan langkah-langkah mitigasi lainnya,” pungkasnya terkait Google error.

  • Google Error, Rupiah Sulit Menguat

    Google Error, Rupiah Sulit Menguat

    Jakarta, Beritasatu.com – Mata uang rupiah mendadak menguat melalui pencarian Google pada hari ini, Sabtu (1/2/2025) sore di angka Rp 8.170,65 per dolar AS.

    Founder WH Project William Hartanto mengatakan, kondisi mata uang rupiah yang tertera di Google hanya kesalahan teknis atau eror semata. Pasalnya, data-data saham di Amerika Serikat (AS) juga mengalami penurunan.

    “Itu kemungkinan eror. Kabarnya data saham-saham AS di Google juga pada turun,” tandas William kepada Beritasatu.com di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    William meyakini kondisi nilai rupiah yang beredar tersebut hanya kesalahan teknis akibat Google eror.

    Merujuk data Investing.com yang ia lihat, mata uang rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 16.295 per Jumat (31/1/2025).

    Menurutnya, saat ini rupiah sulit mengalami penguatan dalam waktu dekat. Dia menyebut, pelaku pasar masih khawatir dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengancam negara BRICS.

    Pada Senin (6/1/2025), Brasil mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, kelompok negara berkembang yang dibentuk pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, yang kemudian diperluas dengan bergabungnya Afrika Selatan pada 2010.

    Dengan keanggotaan Indonesia, BRICS kini mencakup kekuatan besar dunia serta negara-negara yang berpengaruh di benua masing-masing, dengan total populasi mencapai sekitar 3,5 miliar jiwa, atau 45% dari populasi dunia, dan ekonomi gabungan 28% dari ekonomi global.

    “Agak sulit untuk rupiah menguat dalam waktu dekat karena masih ada kekhawatiran pasar dengan Trump mengancam negara BRICS. Ini membuat minat terhadap dolar AS naik lagi,” pungkasnya dalam menanggapi nilai tukar rupiah yang menguat karena dugaan Google eror.

  • Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Kemensos: Sedang Tahap Pengkajian

    Kakek Prabowo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Kemensos: Sedang Tahap Pengkajian

    Banyumas, Beritasatu.com – Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, diusulkan sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya dalam pembangunan ekonomi dan pemerintahan Indonesia.

    Usulan ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanudin Iskandar dalam dialog bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Pendopo Si Panji, Banyumas, Sabtu (1/2/2025).

    “Kami memiliki tanggung jawab untuk mengangkat tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa, terutama yang berasal dari Banyumas. RM Margono adalah sosok yang layak diberikan gelar pahlawan nasional atas dedikasinya dalam membangun ekonomi negara dan kontribusinya dalam pemerintahan,” ujar Iwanudin.

    RM Margono Djojohadikusumo dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) pada 1946. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

    Sebagai ekonom dan tokoh pemerintahan, RM Margono berperan dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional pascakemerdekaan, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk RM Margono sedang dalam tahap pengkajian.

    “Sangat layak dan itu sedang berproses. Awalnya dari Jawa Timur usulannya, sekarang sudah masuk ke Pak Bupati Banyumas, nanti diproses di daerah, dibawa ke provinsi, lalu ke Kementerian Sosial,” ungkapnya terkait usulan kakek Prabowo yang diusulkan sebagai pahlawan nasional.

    Gus Ipul menjelaskan pemberian gelar Pahlawan Nasional harus melalui tahapan akademik dan seminar guna memastikan kontribusi tokoh yang diusulkan.

    “Dari sisi peran dan kontribusinya, sudah sangat layak. Namun, prosesnya harus dimulai dari masyarakat, bukan pemerintah,” tambahnya.

    Gus Ipul juga menegaskan usulan ini berasal dari masyarakat, termasuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, yang telah melakukan kajian awal.

    “PWI Jawa Timur bersama beberapa pakar mengadakan diskusi, lalu menyampaikan hasilnya ke kami. Sekarang ini sedang dikaji lebih lanjut di tingkat daerah,” jelasnya.

    Untuk mendukung usulan ini, sejumlah seminar akademik akan digelar dalam waktu dekat. “Saya pastikan tahun ini ada seminar-seminar untuk membahas usulan gelar pahlawan nasional bagi RM Margono,” kata Gus Ipul.

    RM Margono Djojohadikusumo lahir di Banyumas dari keluarga pejabat pemerintahan. Ia dikenal sebagai tokoh yang berperan besar dalam stabilisasi ekonomi Indonesia di awal kemerdekaan.

    Setelah perjalanan panjang dalam dunia ekonomi dan pemerintahan, kakek Prabowo yang diusulkan sebagai pahlawan nasional, RM Margono wafat pada 25 Juli 1978 di Jakarta dan dimakamkan di Dawuhan, Banyumas.

  • Sebut Nilai Tukar Rupiah Rp 8.100-an Per Dolar AS, BI Desak Google Lakukan Koreksi

    Sebut Nilai Tukar Rupiah Rp 8.100-an Per Dolar AS, BI Desak Google Lakukan Koreksi

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, BI tengah melakukan koordinasi dengan Google Indonesia terkait keanehan pada nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menguat pada Sabtu (1/2/2025).

    Nilai itu bukan merupakan sebenarnya. Kurs pada hari ini mencapai Rp 16.312 per dolar AS, sedangkan di Google hanya Rp 8.000-an per dolar AS.

    Dikatakan, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” kata Ramdan.

    “Terkait informasi nilai tukar rupiah terkini, dapat kami sampaikan level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” kata Ramdan.

    Diberitakan, dolar anjlok dalam mesin pencari Google Search. Nilai tukar itu jauh di bawah harga asli tukar dolar ke rupiah versi Bank Indonesia (BI), Sabtu (1/2/2025).

    Nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar AS. Penguatan rupiah di Google ini berbanding terbalik dengan data Bloomberg, rupiah pada Sabtu (1/2/2025) masih tertekan atas dolar AS karena berkurang 48,5 poin atau 0,30% menjadi Rp 16.304 per dolar AS.

    Sementara itu, data terakhir BI yang tercatat pada 31 Januari 2025 menunjukan jika kurs jual rupiah berada di posisi Rp 16.340,3 per dolar AS dan kurs beli di Rp 16.177,70 per dolar AS.    

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google mendadak menguat menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS. Kabar tersebut ramai diberitakan di berbagai WhatsApp Group (WAG). Namun, ada indikasi Google sedang eror yang menampilkan nilai tukar rupiah yang menguat.

  • Keanehan Nilai Tukar Rupiah di Google, Guru Besar UI: Semoga Ditangani dengan Cepat

    Nilai Tukar Rupiah di Google Rp 8.100-an per Dolar AS Bukan Level Seharusnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada Sabtu (1/2/2025), bukan merupakan sebenarnya. Kurs pada hari ini mencapai Rp 16.312 per dolar AS.

    “Terkait informasi nilai tukar rupiah terkini, dapat kami sampaikan level nilai tukar USD/IDR Rp 8.100-an sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya,” kata Ramdan.

    Dikatakan, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per dolar AS pada 31 Januari 2025. “Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” tambah Ramdan.

    Diberitakan, dolar anjlok dalam mesin pencari Google Search. Nilai tukar itu jauh di bawah harga asli tukar dolar ke rupiah versi Bank Indonesia (BI), Sabtu (1/2/2025).

    Nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah di Google ini berbanding terbalik dengan data Bloomberg, rupiah pada Sabtu (1/2/2025) masih tertekan atas dolar AS karena berkurang 48,5 poin atau 0,30% menjadi Rp 16.304 per dolar AS.

    Sementara itu, data terakhir BI yang tercatat pada 31 Januari 2025 menunjukan jika kurs jual rupiah berada di posisi Rp 16.340,3 per dolar AS dan kurs beli di Rp 16.177,70 per dolar AS.    

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google mendadak menguat menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS. Kabar tersebut ramai diberitakan di berbagai WhatsApp Group (WAG). Namun, ada indikasi Google sedang eror yang menampilkan nilai tukar rupiah yang menguat.

  • Tak Hanya Dolar AS, Nilai Tukar Euro terhadap Rupiah Juga Error di Google

    Tak Hanya Dolar AS, Nilai Tukar Euro terhadap Rupiah Juga Error di Google

    Jakarta, Beritasatu.com – Layanan Google yang eror membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat lebih dari 50%. Tak hanya dolar, nilai tukar rupiah ke euro juga tercatat menguat.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, nilai tukar rupiah terhadap euro hari ini, Sabtu (1/2/2025) hingga pukul 19.06 WIB tercatat Rp 8.348 per euro.

    Sementara itu, menurut layanan finansial dari perbankan swasta, nilai tukar rupiah terhadap euro tercatat sebesar Rp 16.889.

    Sebelumnya, viral nilai tukar rupiah hari ini di Google yang menguat lebih dari 50% dari dolar Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (1/2/2025).

    Nilai tukar rupiah hari ini di Google yang diduga eror tercatat Rp 8.170 per dolar AS.

    Nilai tukar rupiah hari ini di Google mendadak menguat menjadi buah bibir di berbagai WhatsApp Group (WAG). Namun, ada indikasi Google sedang eror yang menampilkan nilai tukar rupiah yang menguat.

    Beritasatu.com telah berusaha mengonfirmasi terkait kabar Google eror. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari Google.

  • Dolar Anjlok di Google Search, Ini Harga Asli Tukar Dolar ke Rupiah Versi BI

    Dolar Anjlok di Google Search, Ini Harga Asli Tukar Dolar ke Rupiah Versi BI

    Jakarta, Beritasatu.com – Dolar anjlok dalam mesin pencari Google Search. Nilai tukar itu jauh di bawah harga asli tukar dolar ke rupiah versi Bank Indonesia (BI), Sabtu (1/2/2025). Nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Penguatan rupiah di Google ini berbanding terbalik dengan data Bloomberg, rupiah pada Sabtu (1/2/2025) masih tertekan atas dolar AS karena berkurang 48,5 poin atau 0,30% menjadi Rp 16.304 per dolar AS.

    Sementara itu, data terakhir BI yang tercatat pada 31 Januari 2025 menunjukan jika kurs jual rupiah berada di posisi Rp 16.340,3 per dolar AS dan kurs beli di Rp 16.177,70 per dolar AS.    

    Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google mendadak menguat menjadi Rp 8.170,65 per dolar AS. Kabar tersebut ramai diberitakan di berbagai WhatsApp Group (WAG). Namun, ada indikasi Google sedang eror yang menampilkan nilai tukar rupiah yang menguat.