Author: Beritasatu.com

  • Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Pakai AstraPay, Gaya Hidup Go Green Makin Kekinian

    Jakarta, Beritasatu.com – Usia Bumi diperkirakan sudah 4,54 miliar tahun. Tak sadar kan bumi sudah setua itu? Layaknya manusia, semakin bertambahnya usia, ada saja penyakit yang diderita bumi. Mulai dari masalah banyak sampah, polusi udara, pencemaran lingkungan, penggundulan hutan, sampai pemanasan global.

    Dikutip dari laman International Finance Corporation, ada lebih dari 2 miliar ton limbah padat kota di dunia setiap tahunnya. Pada 2050, jumlahnya diprediksi meningkat 70%. Sebagian besar peningkatan ini katanya datang dari negara-negara berkembang. Berarti Indonesia juga, dong!

    Sebagaimana diketahui, tumpukan sampah ini menyumbang terjadinya pencemaran udara. Sampah yang dimusnahkan dengan cara dibakar dapat mengakibatkan kepulan asap yang bisa menyebabkan penyakit, seperti iritasi tenggorokan, batuk, sampai sesak napas. Asap dari pembakaran sampah juga mengakibatkan lapisan ozon semakin menipis. Akibatnya radiasi sinar ultraviolet (UV) menjadi semakin meningkat.

    Sampah juga menjadi salah satu penyebab banjir di perkotaan. Sampah yang menutupi gorong-gorong dan sungai, menyumbat aliran air. Ketika curah hujan sedang tinggi, tumpukan sampah ini menutupi jalannya air hingga terjadi luapan di area tersebut.

    Oleh karena itu, sudah saatnya bumi mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Gerakan untuk mencintai lingkungan atau go green, seyogianya semakin digencarkan oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

    Ramah Lingkungan yang Enggak Bikin Ribet

    Saat ini, berlaku ramah kepada lingkungan atau bumi sudah semakin mudah alias enggak ribet. Sadarkah kamu saat menggunakan layanan digital, seperti e-commerce atau dompet digital, kamu sudah ikut mengurangi sampah dan polusi udara.

    Dengan berbelanja di e-commerce berarti kamu tidak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk pergi ke pusat perbelanjaan, seperti supermarket, mal, atau pasar. Dengan tidak bepergian keluar, kamu telah mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan.

    Begitu juga dengan melakukan transaksi lewat dompet digital. Kamu tak perlu lagi cetak struk belanja yang biasanya akan berakhir di tong sampah. Hal ini bisa mengurangi produksi kertas dan penggundulan hutan, loh!

    Semudah itu bukan ramah terhadap lingkungan? Tindakan terpuji ini bisa dilakukan dengan menggunakan layanan yang lengkap dari AstraPay.

    Dengan AstraPay kamu bisa belanja di e-commerce tanpa repot. Sebab, AstraPay sudah mendukung pembayaran di Shopee, BliBli, dan Tokopedia. Selain itu AstraPay juga mendukung transaksi menggunakan QRIS.

    Dengan hanya beberapa ketukan di layar ponsel, pengguna dapat membayar tiket MRT atau Transjakarta cukup dengan memindai kode QR. Tak perlu lagi mengantre tiket atau kewalahan mencari uang tunai.

    Kamu juga bisa isi pulsa, membeli paket data, hingga membayar tagihan listrik, air, dan internet. Semuanya bisa kamu lakukan sambil rebahan di rumah tanpa gonta-ganti ke aplikasi lain.

    Layanan lainnya yang bisa kamu akses adalah pembelian kendaraan, pembayaran cicilan, hingga servis otomotif, semuanya tersedia lengkap di AstraPay.

    Hal yang menarik dari AstraPay adalah adanya cashback berupa AstraPoints atau diskon bagi setiap transaksi. Keuntungan ini bisa dirasakan baik oleh pengguna baru atau pengguna lama. Niat ramah terhadap lingkungan jadi meningkat, kan?

    Buat kamu yang masih ragu soal keamanan menggunakan layanan digital, kini saatnya buang keraguan tersebut. AstraPay mengandalkan teknologi enkripsi terkini untuk menjaga data dan transaksi penggunanya, sehingga meminimalisir risiko kejahatan digital.

    Antarmuka AstraPay juga ramah pengguna, sehingga memastikan siapa pun, termasuk mereka yang baru beralih ke dompet digital dapat menggunakannya dengan mudah dan nyaman.

  • Selesaikan Rangkaian Ibadah Haji, Ivan Gunawan Cukur Gundul Rambutnya

    Selesaikan Rangkaian Ibadah Haji, Ivan Gunawan Cukur Gundul Rambutnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Ivan Gunawan telah menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji 2025. Dalam unggahan di media sosialnya, Ivan memperlihatkan penampilan barunya dengan kepala plontos setelah menjalani tahalul atau mencukur rambut sebagai bagian dari rukun haji.

    “Selamat hari raya Iduladha. Masyaallah atas izin Allah saya jadi haji mabrur. Semoga saya bisa mendapatkan hidayah dan syafaat dari Allah,” tulis Ivan dalam unggahannya, Jumat (6/6/2025).

    Ivan mengaku telah menyempurnakan semua rukun haji. Khusus untuk tahalul, Ivan memutuskan mencukur habis rambutnya hingga botak.

    “Menyempurnakan ibadah haji. Begini toh rasanya jadi @wendicagur,” tambah Ivan sambil menyindir sahabatnya, Wendy Cagur, yang memang dikenal berkepala plontos.

    Ivan juga mengungkapkan, setelah mencukur rambut, ia merasa tubuhnya lebih sensitif terhadap suhu dingin.

    “Lagi tidur berasa kok dingin banget, enggak tahunya nyadar ternyata gue botak, makanya dingin banget, masyaallah,” ucapnya.

    Ivan Gunawan berangkat menunaikan ibadah haji pada 27 Mei 2025. Ia mengaku selalu mengucap syukur selama menjalankan ibadah di tanah suci dan berharap dapat kembali ke Indonesia sebagai haji mabrur yang diampuni dosa-dosanya oleh Allah Swt. 

  • Film Jalan Pulang: Kisah Luna Maya Lawan Teror dan Kutukan Mistis

    Film Jalan Pulang: Kisah Luna Maya Lawan Teror dan Kutukan Mistis

    Jakarta, Beritasatu.com – Film Jalan Pulang siap menyapa para penggemar film horor, mengisahkan kisah perjuangan seorang ibu (Luna Maya) yang berupaya melindungi sang anak dari teror mistis dan kutukan masa lalu.

    Disutradarai oleh Jeropoint dan diproduksi oleh Leo Pictures, film ini menampilkan tiga ratu horor Indonesia, yaitu Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya Namya.

    Produser Agung Saputra mengakui, menggabungkan tiga pemain terbaik film horor Indonesia tersebut menjadi kekuatan utama dalam produksi film ini.

    “Kehadiran Luna Maya, Shareefa Daanish, dan Taskya memperkuat skenario dan alur cerita agar menghasilkan visual menark karena masing-masing memiliki kekuatan dalam memerankan karakter, terutama Luna yang dikenal sebagai pengganti almarhum Suzana,” jelas Agung Saputra saat konferensi pers di Jakarta belum lama ini.

    Luna Maya, mewakili para pemain, mengaku tertarik bergabung dalam proyek yang disutradarai Jeropoint ini karena menilai film ini punya jalan cerita yang menarik.

    “Kalau bicara film horor, jarang sekali yang benar-benar memiliki cerita kuat. Mungkin ada, tapi secara pribadi saya belum pernah menemukan cerita seperti ini, yaitu karakter yang mencari jawaban melalui perjalanannya. Itu menarik,” kata Luna.

    Jalan Pulang bercerita tentang perjuangan seorang ibu bernama Lastini yang mencurigai sang putri (Saskia Chadwick) terkena gangguan makhluk halus saat ulang tahun di tahun kabisat.

    Selain itu, Lastini juga menerima pesan dari sang mantan suami yang dibunuh oleh putrinya tersebut, untuk mencari orang yang dapat menyembuhkan putrinya agar terbebas dari kutukan masa lalu.

    Bersama kedua anaknya yang lain, Lia (Taskya Namya) dan Rama (Raffan Al Aryan), Lastini hanya dalam waktu lima hari berusaha mencari sosok yang bisa sang putri. Akankah mereka berhasil bertahan dan kembali ke jalan pulang?

    Film Jalan Pulang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis, 19 Juni 2025.

  • Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas Dikeroyok di Sel Polisi Denpasar

    Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas Dikeroyok di Sel Polisi Denpasar

    Denpasar, Beritasatu.com – Seorang pria pedofil tewas diduga dikeroyok tahanan lain di dalam sel Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar. Padahal, korban baru saja masuk ke Mako Tahanan Polresta Denpasar pada Rabu (4/6/2025).

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy mengatakan, korban berinisial AI (34) merupakan tahanan kasus pencabulan anak di bawah umur. AI diduga meninggal dunia diduga dikeroyok tujuh orang tahanan.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polresta Denpasar dari 11 orang diidentifikasi, ada sekitar tujuh orang yang kita duga melakukan tindakan pengeroyokan terhadap korban,” kata Ariasandy di Denpasar, Jumat (6/6/2025) dilansir Antara.

    Para pelaku berinisial ADS, KAJ, JR, DMWK, PPM, KS, dan IGARP. Rata-rata pelaku merupakan tahanan kasus narkotika. Ariasandy menejelaskan insiden tersebut terungkap ketika pada Rabu sekitar pukul 20.30 Wita, petugas piket mendapatkan laporan dari salah satu penghuni sel ada penghuni sel yang jatuh di kamar mandi.

    Anggota jaga pada saat itu kemudian memeriksa si korban yang dikatakan jatuh oleh rekannya. Ia menyebutkan, saat itu masih bernapas dan dilarikan ke RS Bhayangkara.

    “Setelah itu, kita lakukan pemeriksaan terhadap semua tahanan yang ada di dalam sebagai saksi. Ada 11 orang tahanan yang diperiksa,” katanya.

    Aryasandi menambahkan, setelah dilakukan penyelidikan, kasus tersebut ditingkatkan menjadi penyidikan. Belum diketahui apa motif pengeroyokan tersebut. “Motif masih didalami. Yang jelas dari hasil sidik tujuh orang terindikasi diduga melakukan pengeroyokan,” kata Sandy.

    Selain memeriksa tahanan, penyidik Propam dan Polresta Denpasar juga melakukan pemeriksaan terhadap para petugas jaga di tahanan yang bertugas saat kejadian. Menurut Sandy, apabila ada pelanggaran yang dilakukan petugas akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.

    “Anggota yang jaga saat itu kita minta keterangan dari Propam Polda maupun Polresta. Apabila kita temukan kelalaian pasti kita akan tindak tegas sesuai aturan,” pungkasnya.

  • Kemenaker Evaluasi Job Fair di Bekasi, Pelaksanaan Akan Diperketat

    Kemenaker Evaluasi Job Fair di Bekasi, Pelaksanaan Akan Diperketat

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menanggapi kericuhan yang terjadi dalam pelaksanaan job fair di Bekasi pada 27 Mei 2025. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat para pencari kerja saling berdesakan, mendorong, bahkan ada yang terinjak hingga pingsan.

    Menanggapi insiden tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Anwar Sanusi mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi, terutama dari sisi tata kelola dan koordinasi.

    “Kami sudah melakukan evaluasi, terutama terkait dengan tata kelola. Karena memang sesuai dengan permenaker, terkait dengan pelaksanaan job fair harus dikoordinasikan dengan Kemenaker,” ujar Anwar Sanusi dalam program Beritasatu Utama, Jumat (6/6/2025).

    Anwar menekankan pentingnya penyampaian informasi yang benar dan tepat kepada masyarakat, agar pelaksanaan job fair benar-benar memberikan manfaat bagi para pencari kerja. Ia juga menyoroti pentingnya pelaksanaan yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang memadai.

    “Karena bagaimanapun juga kan ini memberikan informasi kepada masyarakat. Ini kan informasinya harus sampai dan akhirnya masyarakat mendapatkan manfaat. Tentunya harus kita lakukan sesuai dengan tata kelola, SOP yang misalnya (tempatnya) memadai. Kalau tidak, tentunya akan terjadi hal yang tidak kita inginkan, kumpulan orang begitu banyak, waktunya sangat sempit, tempatnya juga sangat sempit,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan kepala dinas ketenagakerjaan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota agar pelaksanaan job fair di masa mendatang bisa lebih tertib dan terorganisasi.

    Lebih lanjut, Anwar Sanusi juga mengusulkan agar ke depan pelaksanaan job fair tidak hanya dilakukan secara luring (offline), tetapi juga bisa mengandalkan portal-portal daring yang sudah tersedia.

    Fenomena ini tidak terlepas dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut Ekonom Indef Eko Listiyanto, maraknya PHK terjadi akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan sejak awal tahun. Menurutnya, efisiensi yang dilakukan sudah berlebihan.

    “Efisiensi yang dilakukan ternyata bukannya meningkatkan produktivitas, baik di birokrasi apalagi perekonomian. Banyak sektor yang justru kolaps terbawa oleh nuansa belanja hemat ala kementerian,” kata Eko. 

  • Ayumi Hamasaki Bantah Rumor Elon Musk Ayah Anak-anaknya

    Ayumi Hamasaki Bantah Rumor Elon Musk Ayah Anak-anaknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bintang pop Jepang, Ayumi Hamasaki, membantah rumor yang menyebut Elon Musk sebagai ayah dari anak-anaknya.

    Rumor ini bermula dari pernyataan penulis Ashley St Claire dalam wawancara dengan The New York Times pada akhir Mei, yang menyebut Elon Musk sebagai ayah dari anak ‘seorang bintang pop Jepang’.

    Lewat akun Instagram pribadinya, Ayumi Hamasaki, dengan tegas membantah rumor tersebut. Ia mengatakan Elon Musk bukan ayah dari kedua anaknya yang masih kecil.

    “Saya memperhatikan rumor ini cukup lama, dan saya rasa sudah waktunya bagi saya untuk berbicara. Elon Musk bukanlah ayah dari salah satu atau kedua anak saya,” kata Ayumi, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (6/6/2025).

    Ayumi menambahkan, meski orang lain mungkin menganggap rumor hubungannya dengan Elon Musk masuk akal, namun rumor tersebut tetap tidak benar.

    “Saya mengerti jika orang lain bisa berpikir itu terlihat seperti hal yang akan saya lakukan. Tapi saya tegaskan rumor itu tidak benar,” tegasnya.

    Sebelumnya, Ayumi pernah menikah dengan aktor dan model asal Austria, Manuel Schwarz, dari tahun 2011 hingga 2012. Setelah bercerai, pada 2015 ia menikah kembali  dengan mahasiswa kedokteran Amerika, Tyson Bodkin hingga 2016.

    Pelantun hit Seasons dan Blue Bird tersebut menyampaikan, rumor hubungannya dengan Elon Musk ini ia bantah agar tak merugikan kedua anaknya di masa depan.

    “Ketika anak-anak saya sudah cukup besar untuk mulai mencari-cari di Google, saya tidak ingin mereka mengetahui rumor-rumor itu dan menganggapnya benar, jadi saya dengan tegas membantahnya,” pungkas Ayumi.

  • https://www.beritasatu.com/ekonomi/2893993/bank-mandiri-perkuat-komitmen-sosial-lewat-program-kurban-di-iduladha-1446-h

    https://www.beritasatu.com/ekonomi/2893993/bank-mandiri-perkuat-komitmen-sosial-lewat-program-kurban-di-iduladha-1446-h

    https://www.beritasatu.com/ekonomi/2893993/bank-mandiri-perkuat-komitmen-sosial-lewat-program-kurban-di-iduladha-1446-h

  • Wamendikdasmen Atip: Kurban Iduladha, Ujian Memberi yang Terbaik

    Wamendikdasmen Atip: Kurban Iduladha, Ujian Memberi yang Terbaik

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, memaknai berkurban di Iduladha  adalah ujian untuk memberikan yang terbaik, bukan justru menyerahkan sesuatu yang tersisa.

    Pernyataan tersebut disampaikan Atip saat memimpin salat Iduladha 1446 Hijriah di kompleks Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Wamendikdasmen menyampaikan khutbah yang menekankan makna terdalam berkurban sebagai bentuk ketaatan tertinggi kepada Allah dan keberanian menyerahkan yang terbaik demi kebaikan banyak orang.

    Atip membuka khutbah dengan kisah dua putra Nabi Adam, Habil dan Qabil, yang menjadi pelajaran abadi tentang keikhlasan dan ketakwaan. Ia juga menggarisbawahi keteladanan keluarga Nabi Ibrahim, sebagai narasi spiritual yang merekam puncak ketaatan, keikhlasan, dan visi kemanusiaan.

    “Kurban sejati bukan tentang menyembelih hewan semata. Ini tentang keberanian memberi apa yang paling kita cintai karena Allah memerintahkannya, dan karena orang lain lebih membutuhkan,” jelas Atip, Jumat (6/6/2025).

    “Ibrahim tidak meminta sesuatu untuk dirinya sendiri. Ia berdoa untuk generasi dan umat. Kurban adalah pengingat hidup kita bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang masa depan yang kita siapkan untuk orang lain,” tambahnya.

    Atip juga mengingatkan hidup adalah rangkaian pengorbanan. Kurban sejati adalah memberikan yang terbaik yang dimiliki bukan yang tersisa, karena ada orang lain yang jauh lebih membutuhkan.

    “Setiap individu sesungguhnya telah dikaruniai kelebihan oleh Allah untuk dibagikan kepada sesama,” tutup Wamendikdasmen Atip.

  • Rencana Rumah Subsidi Diperkecil, Ara Akan Diskusi dengan Hashim

    Rencana Rumah Subsidi Diperkecil, Ara Akan Diskusi dengan Hashim

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menanggapi penolakan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo terkait wacana pengurangan ukuran rumah subsidi. Ia menegaskan, dirinya akan berdiskusi langsung dengan Hashim untuk membahas rencana tersebut.

    Menteri PKP menyatakan, rancangan perubahan spesifikasi rumah subsidi masih dalam tahap pembahasan internal dan belum menjadi keputusan final.

    “Kau jangan adu-adu saya sama Pak Hashim. Pak Hashim orang yang saya hormati. Pak Hashim ketua satgas yang banyak membantu saya,” kata Maruarar Sirait, Jumat (6/6/2025).

    “Beliau orang yang sangat saya hormati dan sudah sangat membantu saya. Jadi jangan kalian adu-adu saya sama Pak Hashim,” lanjutnya.

    Menteri yang akrab disapa Ara ini menegaskan, semua kebijakan strategis termasuk wacana pengurangan luas rumah subsidi akan dibahas bersama Hashim Djojohadikusumo.

    “Semua didiskusikan. Masa sama ketua satgasnya tidak didiskusikan. Pasti ya. Kita diskusikan sama semuanya,” jelasnya.

    Menurutnya, rencana pengurangan ukuran rumah subsidi ini merupakan upaya menyesuaikan tingginya harga lahan di wilayah perkotaan. Ia ingin agar rumah subsidi tetap dapat dibangun di lokasi strategis, dekat dengan pusat kota.

    Menteri Ara meminta publik untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa pengurangan ukuran akan berdampak negatif terhadap kualitas rumah layak huni. Ia memastikan desain baru rumah subsidi tetap akan menarik dan memenuhi standar kenyamanan.

    “Nanti kita kasih lihat desainnya. Bagus, menarik. Kalau ada isu kumuh, emang yang 60 meter enggak ada yang kumuh? Nanti kita lihat,” ujarnya.

  • Haedar Nashir: Kurban Upaya Bebaskan Diri dari Ketamakan Duniawi

    Haedar Nashir: Kurban Upaya Bebaskan Diri dari Ketamakan Duniawi

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menekankan, ibadah kurban dalam momentum Iduladha tidak hanya bermakna penyembelihan hewan secara fisik, tetapi lebih dalam merupakan bentuk pengorbanan untuk membebaskan diri dari keterikatan pada pesona duniawi.

    Dalam ceramahnya pada Jumat (6/6/2025), Haedar mengutip salah satu ayat Al-Qur’an, Lan yanala Allaha luhumuha wa la dimauuha wa lakin yanaluhu at-taqwa minkum, yang menegaskan bahwa bukan daging maupun darah hewan kurban yang sampai kepada Allah, melainkan ketakwaan dari hamba-Nya.

    “Maka makna terdalamnya apa yang kita miliki dalam kehidupan ini baik harta, kekuasaan, dan segala kesenangan yang kita peroleh sebenarnya nisbi, maka Allah Swt mengajarkan pada kaum beriman berkurbanlah, manfaatkan harta dan segala hal duniawi itu untuk kepentingan beribadah dan kemaslahatan orang banyak, bukan untuk dimiliki, ditumpuk-tumpuk bahkan dengan rasa rakus ingin hidup serba gelimang duniawi,” tutur Haedar.

    Menurutnya, berkurban adalah latihan spiritual untuk melepaskan keterikatan terhadap harta dan kekuasaan. Proses ini merupakan wujud ketundukan total kepada Allah Swt, sekaligus langkah konkret dalam mengedepankan kemaslahatan umat.

    Haedar juga mengingatkan tentang kecenderungan manusia yang tidak pernah puas dengan dunia. Dorongan untuk menguasai, menumpuk kekayaan, dan mengejar jabatan sering kali membuat manusia terjerumus ke dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

    “Manusia yang rakus, dengan segala pesona duniawi, Ia tidak akan pernah cukup sampai Tuhan menghentikan ajalnya. Al-hâkumut-takâtsur, ḫattâ zurtumul-maqâbir,” ungkapnya.

    Ia pun mengajak umat Islam untuk menjadikan momen Iduladha sebagai refleksi diri, apakah selama ini hidup telah dijalani dengan penuh ketakwaan atau justru dikuasai oleh ambisi dan keserakahan. Menurut Haedar, nilai kurban sejatinya dapat menjadi jalan menuju kehidupan yang cukup, moderat, dan bermanfaat, baik secara duniawi maupun ukhrawi.

    “Lepas segala kepentingan demi kebenaran, kebaikan, dan keluhuran, dan untuk kemaslahatan hidup orang banyak. Jika itu bisa dipenuhi, maka berkurban berarti telah membebaskan kita dari segala pesona duniawi itu untuk hidup yang cukup dan moderat tetapi membawa kemaslahatan duniawi dan ukhrawi,” tutup Haedar.