Author: Beritasatu.com

  • Forum Sesepuh NU Rekomendasikan Pleno Penetapan Pj Ketua PBNU Ditunda

    Forum Sesepuh NU Rekomendasikan Pleno Penetapan Pj Ketua PBNU Ditunda

    Jombang, Beritasatu.com – Konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencapai babak baru setelah Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang terdiri dari kiai sepuh dan tokoh mustasyar memberikan rekomendasi penting. Forum yang berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, merekomendasikan agar rapat pleno penetapan penjabat (Pj) ketua PBNU yang baru ditunda.

    Penundaan ini didasarkan pada penilaian para sesepuh bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) oleh Syuriah NU tidak sesuai dengan peraturan organisasi (AD/ART).

    Penegasan Aturan Organisasi oleh Sesepuh

    Juru Bicara Forum Sesepuh dan Mustasyar NU, Mohammad Abdul Mu’id, menjelaskan bahwa mekanisme musyawarah internal organisasi harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum langkah penetapan Pj dilakukan.

    “Forum merekomendasikan agar rapat pleno menetapkan Pj tidak diselenggarakan sebelum forum dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi,” kata Mu’id usai pertemuan, Sabtu (6/12/2025).

    Meski demikian, Forum Sesepuh tidak menutup mata terhadap isu yang melatarbelakangi pemakzulan. Mereka mencermati adanya informasi tentang dugaan pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Gus Yahya yang juga perlu diklarifikasi secara menyeluruh melalui mekanisme internal.

    Para sesepuh mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan menjaga ketertiban. “Persoalan ini harus diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan proses eksternal demi menjaga kewibawaan jamiyah,” tegas Mu’id. 

    Forum juga mengusulkan agar Rais Aam dan ketua umum PBNU dipertemukan dalam satu forum untuk mencari solusi damai.

    Klarifikasi dan Ancaman Gus Yahya

    Di sisi lain, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengaku lega dapat bertemu jajaran Syuriah PBNU dalam forum Tebuireng untuk menyampaikan klarifikasi lengkap disertai dokumen.

    Gus Yahya menegaskan bahwa seluruh langkah yang diambil Syuriyah PBNU terkait pemakzulan dirinya bermasalah, terutama karena syuriah melakukan penghakiman tanpa memberikan kesempatan klarifikasi yang memadai.

    “Itu juga di luar wewenangnya. Semua yang dilakukan syuriah itu bermasalah,” tandasnya.

    Lebih lanjut, Gus Yahya memberikan ancaman keras jika syuriah tetap bersikukuh akan mengadakan rapat pleno untuk menetapkan Pj ketua umum PBNU. Ia menyatakan akan melawan keputusan tersebut dengan menggalang dukungan akar rumput.

    “Karena apa yang dilakukan syuriah semuanya salah, ya kita nanti akan koordinasi para kiai sepuh, PCNU maupun PWNU,” pungkas Gus Yahya, mengindikasikan kemungkinan koordinasi dengan pengurus cabang dan pengurus wilayah NU di daerah.

    Pertemuan di Tebuireng ini dihadiri tokoh-tokoh sentral NU, di antaranya KH Ma’ruf Amin (via Zoom), mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Pengasuh Pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, serta Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, menunjukkan keseriusan krisis internal yang tengah dihadapi organisasi.

  • 4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera Disegel, 8 Menyusul

    4 Subyek Hukum Terduga Penyebab Banjir Sumatera Disegel, 8 Menyusul

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengambil langkah tegas menyegel sejumlah subyek hukum yang diduga kuat menjadi pemicu terjadinya bencana banjir dan longsor di Sumatera. Hingga Sabtu (6/12/2025), sebanyak empat subyek hukum telah disegel dari total 12 yang diidentifikasi melakukan pelanggaran kehutanan.

    Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan penindakan ini adalah tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk menindak tegas perusak lingkungan.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” ujar Menhut Raja Juli Antoni kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).

    Daftar Subyek Hukum yang Disegel

    Menhut Antoni menjamin dirinya tidak akan berkompromi dengan pihak mana pun yang terbukti merusak hutan. Penegakan hukum ini dilakukan secara tegas dan tanpa pandang bulu.

    Empat subyek hukum yang telah disegel dan berada di wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Utara, Sumatera Utara, meliputi:

    Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan.PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Simangumban, Tapanuli Utara.PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Simangumban, Tapanuli Utara.PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Saipar Dolok Hole, Tapanuli Selatan.Penyelidikan DAS Batang Toru dan 8 Lokasi Menyusul

    Selain empat lokasi yang telah disegel, Menhut Antoni mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) terus melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.

    Pendalaman dilakukan secara ilmiah dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan dari berbagai pihak terkait.

    “Selain 4 subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak 8 lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,” pungkas Antoni.

    Ia memastikan penyelidikan mendalam ini akan terus berlanjut. Hasil penyelidikan nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana, pengenaan denda administratif, atau pencabutan izin bagi pihak-pihak yang terbukti merusak hutan dan memicu bencana ekologis.

  • Korban Banjir Bandang Sumbar Sulit Dikenali, Identifikasi via DNA

    Korban Banjir Bandang Sumbar Sulit Dikenali, Identifikasi via DNA

    Padang, Beritasatu.com – Memasuki hari kesepuluh operasi pencarian korban banjir bandang di Sumatera Barat, tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di sejumlah wilayah terdampak, termasuk Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

    Kondisi jenazah yang ditemukan semakin memprihatinkan. Banyak korban tidak lagi dapat dikenali secara visual karena tubuh membusuk, tertimbun tanah dan lumpur, serta terendam air selama berhari-hari.

    Situasi tersebut membuat proses identifikasi kini sepenuhnya bergantung pada metode pencocokan DNA. Rumah Sakit Bhayangkara Padang, hingga Sabtu (6/12/2025), terus melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga kandung untuk mencocokkan jenazah yang dievakuasi dari lokasi bencana.

    Menurut pihak rumah sakit, hampir seluruh jenazah tiba dalam kondisi rusak parah. Selain ciri fisik yang hilang, kerusakan kulit dan pembengkakan membuat identifikasi melalui sidik jari tidak mungkin dilakukan.

    Di lapangan, tim evakuasi menghadapi medan yang semakin sulit. Banyak jenazah ditemukan terkubur lebih dari satu meter, tersangkut di akar pohon, atau hanyut ke aliran sungai yang sulit dijangkau.

    Untuk mempercepat proses pencarian, dua anjing pelacak (K9) dari Satuan Brimob Polda Sumbar dikerahkan untuk mengendus lokasi yang dicurigai menjadi tempat tertimbunnya korban.

    Pencarian dilakukan melalui penyisiran darat, susur sungai, serta penggalian manual di titik yang ditandai K9. D

    ansat Brimob Polda Sumbar Kombes Pol Lukman Syafri Dandel Malik mengatakan, bantuan anjing pelacak sangat membantu mengarahkan petugas menuju lokasi korban tertimbun.

    “Medan di lapangan sangat berat. Banyak korban yang tertimbun lumpur cukup dalam. K9 kami turunkan untuk mempercepat penemuan korban. Pencarian akan terus kami lakukan sampai operasi SAR nanti secara resmi ditutup,” ungkapnya, Sabtu (6/12/2025).

    Hingga hari ini, jumlah korban meninggal yang tercatat mencapai 226 orang. Dari jumlah tersebut, 198 telah berhasil diidentifikasi, sementara 28 lainnya masih menunggu proses identifikasi. Selain itu, 213 orang masih dilaporkan hilang, dan 20 korban sedang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

    Operasi pencarian dipastikan berlanjut mengingat banyak keluarga yang belum menemukan anggota keluarganya. Tim gabungan menegaskan komitmennya untuk terus bekerja maksimal meski medan semakin berat dan cuaca masih berpotensi hujan.

  • Ferry Irwandi Puji Peran TNI-Polri di Misi Kemanusiaan Sumatera

    Ferry Irwandi Puji Peran TNI-Polri di Misi Kemanusiaan Sumatera

    Medan, Beritasatu.com – Aktivis dan kreator konten, Ferry Irwandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih terbuka kepada aparat TNI dan Polri atas bantuan signifikan mereka dalam misi kemanusiaan penyaluran logistik untuk korban banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Apresiasi ini menyoroti efektivitas kolaborasi multipihak yang berjalan cepat di tengah situasi darurat.

    Ferry menyebutkan, aparat TNI dan Polri sangat sigap membantu membuka jalur daerah-daerah terpencil yang masih terisolir, memungkinkan ia dan tim relawan dari Kitabisa serta sejumlah Non-Governmental Organization (NGO) mendistribusikan bantuan.

    “Semua hal yang kalian lihat, hal baik, semua hal positif itu tak lepas dari kolaborasi semua pihak termasuk pemerintah melalui TNI dan Polri. Mereka sangat membantu penyaluran donasi ini. Bahkan ke daerah-daerah yang terkecil dan terisolasi dari pulau mereka, mereka yang bantu buka jalur,” ungkap Ferry, melalui akun TikTok pribadinya, @irwandiferry, Sabtu (6/12/2025).

    Aparat TNI membantu distribusi penyaluran bantuan dari masyarakat Indonesia melalui donasi ke Ferry Irwandi. – (TikTok.com/@irwandiferry)

    Tantangan logistik dan transportasi menjadi hambatan utama dalam penanganan bencana ini. Bantuan yang terkumpul dari masyarakat Indonesia, dengan berat total mencapai 5 hingga 8 ton, tidak mungkin terdistribusi dengan cepat tanpa bantuan alat berat militer. Ferry menjelaskan bahwa aparat keamanan memainkan peran vital dalam mobilisasi bantuan.

    “Ini enggak gue lebih-lebihin, enggak dikurangin . Barang itu yang beratnya 5-8 ton besar dan enggak akan bisa terdistribusi dengan cepat kalau kita enggak ada bantuan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, Direktorat Polisi, termasuk saat kita mencari pesawat. Kita enggak akan bisa mencapai Gayo, Takengon tanpa bantuan helikopter dan pesawat Hercules mereka,” jelas streamer gim yang kini fokus pada isu sosial tersebut.

    Penggunaan alutsista seperti helikopter dan pesawat Hercules menjadi penentu kecepatan akses ke wilayah terisolasi, seperti Kabupaten Gayo Lues, yang sebelumnya dilaporkan terputus total.

    Misi Kemanusiaan Tanpa Birokrasi Ribet

    Lebih lanjut, Ferry Irwandi menggarisbawahi semangat persatuan yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat, mulai dari mahasiswa, netizen , NGO, hingga aparat negara. Ia memuji proses kolaborasi yang dinilai sangat taktis dan bebas dari birokrasi yang rumit.

    “Kita bersatu di sini, apa pun latar belakangnya, apa pun warna seragam kita, demi misi kemanusiaan semua berkolaborasi secara taktis tanpa birokrasi yang ribet, saling menjaga, saling bantu, dan berusaha sebanyak mungkin untuk menjaga para korban,” pungkasnya.

    Hingga berita ini diturunkan, Ferry menginformasikan ia dan seluruh tim tengah melanjutkan perjalanan misi kemanusiaan menuju tiga wilayah di Sumatera Barat yang dilaporkan masih terisolir dan minim bantuan.

  • RSUD Aceh Tamiang Beroperasi setelah Dibersihkan dan Listrik Pulih

    RSUD Aceh Tamiang Beroperasi setelah Dibersihkan dan Listrik Pulih

    Aceh Tamiang, Beritasatu.com – Kondisi RSUD Aceh Tamiang yang sebelumnya terendam banjir kini telah pulih. Lumpur yang menggenangi rumah sakit berhasil dibersihkan, sementara pasokan listrik kembali tersedia berkat pengoperasian genset yang didatangkan PLN.

    Kepala BNPB Suharyanto meninjau langsung rumah sakit tersebut pada Sabtu pagi dan melihat fasilitas kesehatan itu sudah bersih. Genset berkapasitas 100.000 watt juga telah berfungsi sehingga layanan medis dapat kembali berjalan.

    “Layanan kesehatan sudah dapat dinikmati saudara kita di Aceh Tamiang,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers, Sabtu (6/12/2025).

    Selain dukungan untuk Aceh Tamiang, BNPB juga mengirimkan genset berkapasitas 250.000 watt milik PLN ke Aceh Tengah. Genset seberat 2,8 ton itu diangkut menggunakan helikopter untuk mempercepat pemulihan layanan kesehatan di daerah tersebut.

    Genset itu akan dipasang di RSUD Aceh Tengah dan ditargetkan segera beroperasi. “Agar saudara kita di Aceh Tengah yang belum mendapatkan pelayanan maksimal karena belum ada sumber energi listrik, besok rumah sakit sudah berfungsi kembali,” jelas Muhari.

    Muhari menyebutkan jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Aceh mencapai 359 orang. Ia berharap korban yang masih dinyatakan hilang dapat segera ditemukan.

  • TNI Kerahkan 30.000 Prajurit dan 70 Alutsista Tangani Bencana Sumatera

    TNI Kerahkan 30.000 Prajurit dan 70 Alutsista Tangani Bencana Sumatera

    Jakarta, Beritasatu.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus memperkuat operasi kemanusiaan dalam penanganan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (6/12/2025). Ia hadir bersama Kadispenal Laksma TNI Tunggul serta perwakilan Dinas Penerangan TNI AD dan TNI AU.

    Freddy menyebutkan, total 30.864 prajurit telah dikerahkan ke wilayah terdampak. Untuk mendukung mobilisasi logistik dan personel, TNI menurunkan 70 alutsista berbagai jenis.

    “Jumlah pesawat angkut 18 pesawat, helikopter 36 helikopter, Kapal TNI yang dilibatkan ada 16 kapal, 14 KRI dan 2 ADRI,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa percepatan distribusi bantuan terus dilakukan melalui udara dan laut. Total bantuan yang dikirim dari Lanud Halim Perdanakusuma ke sejumlah pangkalan aju mencapai 271,39 ton, ditambah bantuan airdrop sebesar 26,22 ton.

    Sementara itu, distribusi lewat jalur laut telah mencapai 968 ton. Secara keseluruhan, bantuan logistik yang tiba di wilayah bencana berjumlah 1.265,61 ton.

    Pada sektor infrastruktur, TNI mempercepat pembangunan akses jalan yang terputus dengan mendirikan jembatan Bailey. Hingga kini, terdapat 18 jembatan yang sedang ditangani, terdiri atas enam unit di Aceh, dua di Kabupaten Bireuen, dan empat unit lain yang masih dalam pengerjaan. Di Sumatera Barat terdapat delapan titik pembangunan jembatan, dan di Sumatera Utara empat titik.

    Freddy menambahkan bahwa TNI juga mengoperasikan 21 dapur umum dan dapur lapangan untuk menjamin ketersediaan konsumsi harian para pengungsi. Selain itu, sembilan unit mobil Reverse Osmosis (RO) dikerahkan guna menyediakan pasokan air bersih di lokasi terdampak dan wilayah yang mengalami keterbatasan sumber air.

    “Ketersediaan pangan dan air bersih menjadi prioritas agar masyarakat dapat bertahan di masa darurat ini,” ujarnya.

    TNI juga ikut memulihkan layanan kesehatan, termasuk membantu membuka kembali akses ke rumah sakit di Aceh Tamiang yang sempat tertutup banjir.

    “Alhamdulillah, upaya perbaikan layanan publik terus dilaksanakan oleh prajurit-prajurit kita di lapangan,” tambah Freddy.

    Freddy menegaskan komitmen TNI dalam menjalankan tugas kemanusiaan. “Ujian musibah ini bukan hanya duka dari saudara-saudara kita yang terdampak, tetapi ini adalah duka kita bersama. Saya pastikan negara hadir, TNI hadir, untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

    Ia juga menekankan bahwa seluruh langkah TNI dilakukan untuk memastikan pemulihan berlangsung cepat dan merata. “Kami tidak hanya mengirim bantuan, tetapi memastikan setiap bantuan benar-benar sampai dan membawa manfaat bagi warga,” tegas Freddy.

  • Mana yang Lebih Populer di Indonesia Tahun Ini?

    Mana yang Lebih Populer di Indonesia Tahun Ini?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar kripto global terus bergerak cepat, dan dua nama besar Solana (SOL) dan Ethereum (ETH) tetap menjadi pusat perhatian. Solana kini muncul sebagai pesaing kuat berkat kecepatan tinggi dan biaya transaksi rendah. Sementara Ethereum mempertahankan dominasinya melalui stabilitas jangka panjang, likuiditas besar, dan dukungan institusional. Di Indonesia, perdebatan mengenai mana yang lebih populer semakin menarik.

    Apakah SOL dengan ekosistemnya yang agresif mampu menggeser posisi ETH, ataukah Ethereum tetap menjadi pilihan utama investor lokal? Dengan meninjau data global dan tren regional, artikel ini menyajikan analisis mendalam mengenai preferensi pasar Indonesia tahun ini.

    Menguatnya Solana: Kecepatan, Biaya Rendah, dan Aktivitas Jaringan yang Meningkat

    Solana mengalami pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2025. Menurut CoinGecko, volume perdagangan global SOL melonjak dari US$ 124,4 miliar pada 2024 menjadi US$ 156,0 miliar pada 2025, kenaikan sekitar 25,4%.

    Sebagai perbandingan, Ethereum hanya meningkat 9,7% pada periode yang sama, dari US$ 603,0 miliar menjadi US$ 661,8 miliar. Perbedaan laju pertumbuhan ini menunjukkan betapa cepatnya Solana menarik perhatian para trader dan pengguna aplikasi Web3 di seluruh dunia.

    Keunggulan teknis Solana semakin memperkuat posisinya. Berdasarkan laporan AInvest, jaringan Solana dapat memproses ribuan transaksi per detik (TPS) secara stabil, bahkan melampaui 65.000 TPS dalam kondisi optimal, jauh di atas kemampuan Ethereum layer-1.

    Biaya transaksi di jaringan Solana juga sangat rendah, sehingga menjadi pilihan ideal untuk aplikasi yang membutuhkan throughput tinggi, seperti DEX, DeFi, atau game Web3. Inilah alasan mengapa Solana sempat menjadi chain dominan di sektor DEX pada kuartal pertama 2025, bahkan melampaui volume perdagangan Ethereum di beberapa periode.

    Popularitas Solana kemudian berkembang cepat di komunitas ritel dan trader aktif, terutama di kawasan Asia Tenggara. Banyak investor yang mengutamakan efisiensi biaya dan kecepatan eksekusi mulai memprioritaskan SOL untuk kebutuhan trading harian.

    Tidak heran jika perdagangan SOL yang makin diminati menjadi salah satu tren besar pasar kripto global tahun ini. Kecepatan jaringan, biaya minim, serta ekosistem aplikasi yang berkembang membuat Solana menjadi alternatif menarik bagi investor yang mencari fleksibilitas dan efisiensi tinggi.

    Ethereum: Stabilitas, Likuiditas Besar, dan Kepercayaan Institusional

    Meski Solana berkembang pesat, Ethereum tetap menjadi tulang punggung ekosistem kripto secara global. Kapitalisasi pasar ETH jauh lebih besar dibandingkan SOL, dan Ethereum terus dianggap sebagai aset yang relatif stabil.

    Laporan Gate Square pada 2025 menegaskan bahwa dominasi Ethereum masih kuat karena banyak proyek besar, protokol DeFi mapan, dan stablecoin utama yang beroperasi di jaringan Ethereum. Likuiditas yang tinggi membuat Ethereum menjadi pilihan utama bagi transaksi bernilai besar maupun aktivitas institusional.

    Banyak perusahaan besar dan lembaga keuangan lebih memilih Ethereum sebagai fondasi smart contract dan layanan blockchain mereka. Bahkan ketika Solana sempat mengungguli volume DEX dalam periode tertentu, Ethereum tetap unggul untuk transaksi besar dan investasi jangka panjang berkat reputasinya yang konsisten.

    Di Indonesia, Ethereum juga mempertahankan pengaruh kuatnya. Banyak investor menganggap ETH sebagai aset kripto yang relatif lebih stabil dan memiliki tingkat likuiditas yang dapat diandalkan.

    Selain itu, exchange lokal dan platform DeFi yang beroperasi di Indonesia umumnya memiliki dukungan penuh untuk jaringan Ethereum, sehingga perdagangan ETH yang semakin diminati di Indonesia menjadi fenomena yang wajar, terutama bagi investor yang mencari kenyamanan, keamanan likuiditas, dan kejelasan ekosistem.

    Pengaruh Tren Global terhadap Preferensi di Indonesia

    Indonesia termasuk dalam lima negara dengan penggunaan kripto tertinggi di dunia, menurut laporan Dapp Expert. Lonjakan adopsi digital, banyaknya pengguna muda, serta ketersediaan platform lokal membuat Indonesia menjadi pasar penting bagi perkembangan aset kripto seperti Solana dan Ethereum.

    Tren global Solana yang menonjol karena kecepatan dan biaya rendah beresonansi kuat dengan investor ritel di Indonesia. Banyak pengguna lokal yang lebih sensitif terhadap biaya transaksi mulai mempertimbangkan SOL untuk aktivitas DEX, transfer aset, dan penggunaan aplikasi Web3 lainnya.

    Solana juga menjadi tempat lahirnya banyak memecoin baru dan aplikasi sosial yang sangat disukai oleh pengguna Gen Z Indonesia.

    Namun demikian, Ethereum tetap relevan dan digemari oleh investor yang lebih mengutamakan kestabilan. Banyak dari mereka menggunakan ETH sebagai jembatan investasi ke berbagai ekosistem seperti DeFi, NFT, atau platform staking institusional.

    Penggunaan ETH sebagai aset dasar  dalam portofolio membuatnya tetap populer di Indonesia meskipun kemunculan kompetitor seperti Solana semakin kuat.

    Solana dan Ethereum bagi Investor Indonesia

    Tanpa menggunakan tabel, perbandingan antara Solana dan Ethereum dapat dipahami melalui dua karakter utama: kecepatan vs stabilitas. Solana menawarkan biaya rendah, transaksi cepat, dan ekosistem aplikasi yang berkembang dinamis, menjadikannya pilihan menarik bagi pengguna yang aktif, suka bereksperimen, dan sensitif terhadap biaya.

    Sementara itu, Ethereum menawarkan likuiditas tinggi, reputasi kuat, serta adopsi institusional keunggulan yang membuatnya cocok bagi investor yang menyukai kestabilan dan ingin membangun portofolio jangka panjang.

    Dengan karakteristik tersebut, banyak investor Indonesia akhirnya memilih pendekatan campuran, menggunakan Solana untuk aktivitas yang cepat dan intensif, tetapi tetap memegang Ethereum sebagai aset inti. Pendekatan ini dianggap lebih seimbang karena memanfaatkan keunggulan kedua blockchain sambil mengelola risiko volatilitas.

    Persaingan antara Solana dan Ethereum pada 2025 memperlihatkan bahwa tidak ada pemenang mutlak, keduanya menempati fungsi berbeda dalam ekosistem kripto. Solana terus menarik minat karena efisiensi dan kecepatannya, terutama di kalangan investor muda dan trader aktif.

    Sementara itu, Ethereum tetap disukai karena stabilitasnya, adopsi institusional, serta ekosistem yang lebih mapan dan terpercaya.

    Di Indonesia, tren global pada akhirnya berpengaruh kuat terhadap preferensi lokal. Solana memang sedang naik daun dan popularitasnya terus berkembang, namun Ethereum tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang memprioritaskan keamanan jangka panjang dan likuiditas besar.

    Dengan memahami karakter masing-masing aset, investor Indonesia dapat memilih strategi sesuai profil risiko dan tujuan keuangan mereka.

  • KH Miftachul Akhyar Absen di Tebuireng, Kisruh PBNU Kian Menghangat

    KH Miftachul Akhyar Absen di Tebuireng, Kisruh PBNU Kian Menghangat

    Jombang, Beritasatu.com — Dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memasuki babak baru setelah pertemuan penting yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/12/2025). Namun forum yang diharapkan menjadi ruang klarifikasi antara para ulama sepuh dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), berlangsung tanpa kehadiran Rais Aam Syuriah NU, KH Miftachul Akhyar.

    Menurut keterangan resmi, Rais Aam berhalangan hadir karena menghadiri haul di Lasem. Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar, juga tidak dapat datang lantaran berada di Jakarta. Alhasil, Rais Syuriah KH Mohammad Nuh ditugaskan untuk mewakili pimpinan Syuriah dalam forum tersebut.

    “Rais Aam tidak bisa hadir karena berbarengan dengan acara haul di Lasem. Sedangkan wakil Rais Aam berada di Jakarta. Karena keduanya berhalangan, saya diutus untuk mewakili,” ujar Mohammad Nuh di Tebuireng.

    Syuriah Tegaskan Sikap: Minta Gus Yahya Mundur

    Dalam forum tersebut, Mohammad Nuh mengatakan dirinya hanya menjalankan mandat untuk menyampaikan perkembangan dan keputusan Syuriah terkait polemik PBNU. Ia menilai forum Tebuireng merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya di Ploso, dan menjadi ruang dialog untuk menjernihkan situasi organisasi.

    “Tugas saya menyampaikan apa adanya yang sedang terjadi,” ujarnya.

    Nuh menegaskan bahwa sikap Syuriah tetap sama: mendesak agar Gus Yahya mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatan ketua umum PBNU. Ia menekankan bahwa keputusan itu bukan persoalan personal, melainkan bentuk akuntabilitas organisasi.

    “Keputusan yang sudah diambil di rapat harian Syuriah itu sudah final. Konteksnya adalah kesalahan dan sanksi yang harus diberikan. Oleh karena itu diberikan sanksi mundur atau diberhentikan,” tegasnya.

    Belum Ada Keputusan Final dari Forum Tebuireng

    Meski pembahasan berlangsung intens, forum ulama sepuh belum mengeluarkan keputusan apa pun. Pertemuan masih berada pada tahap penyampaian keterangan dan tanya jawab antar pihak untuk memperjelas duduk perkara.

    Mohammad Nuh juga mengungkapkan bahwa Syuriah akan menggelar pleno pada 9 Desember 2025 untuk menentukan penjabat (Pj) ketua umum PBNU apabila keputusan pemberhentian Gus Yahya disahkan.

    Gus Yahya: “Monggo…”

    Menanggapi ketidakhadiran KH Miftachul Akhyar, Gus Yahya menyampaikan dirinya tidak mempermasalahkannya dan menyerahkan sepenuhnya kepada para ulama sepuh.

    “Monggo jika tidak hadir, nanti apa kata pinisepuh, kiai sepuh,” ujarnya singkat.

    Pertemuan di Tebuireng menjadi salah satu titik krusial menjelang pleno Syuriah yang dapat menentukan arah kepemimpinan PBNU ke depan.

  • Ancaman Trauma Pascabencana, Psikolog: Korban Butuh Dukungan Mental

    Ancaman Trauma Pascabencana, Psikolog: Korban Butuh Dukungan Mental

    Jakarta, Beritasatu.com — Bencana alam seperti banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya menimbulkan kerugian materi dan fisik. Lebih dari itu, dampak psikologis terhadap korban pun membutuhkan perhatian serius.

    Menurut psikolog klinis Nena Mawar Sari, korban bencana rentan mengalami trauma berat, sehingga peran dukungan emosional dan sosial menjadi sangat penting untuk pemulihan jangka panjang.

    Nena menyampaikan bahwa bantuan kepada korban seharusnya tidak hanya meliputi makanan, obat-obatan, dan logistik. “Menurut saya yang dibutuhkan pertama adalah dukungan emosional. Ini bentuknya berupa layanan psikologis yang membuat mereka merasa punya ruang aman untuk bercerita, perasaannya tervalidasi, dan bisa mengembalikan sisi trauma yang mungkin terjadi,” ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (6/12/2025). 

    Dukungan semacam itu perlu hadir segera, agar efek jangka panjang seperti depresi, kecemasan, atau stres pascabencana bisa dikelola dengan baik.

    Lebih dari Sekedar Logistik: Butuh Rasa Aman dan Kebersamaan

    Korban bencana juga sangat membutuhkan informasi transparan tentang lokasi posko bantuan dan kontak darurat, agar tidak merasa terabaikan. Nena menekankan arti penting komunitas dalam memulihkan kesehatan mental.

    “Komunitas yang bisa mengakomodasi, kita bisa kerja sama bekerja sama dan tidak merasa sendirian,” katanya, merujuk aksi sederhana seperti memasak bersama atau bergotong-royong membersihkan rumah.

    Gejala Trauma: Begitu Banyak Bentuknya

    Trauma pascabencana bisa muncul dalam berbagai bentuk, baik psikologis maupun fisik. Menurut Nena, beberapa korban bisa mengalami ingatan berulang tentang kejadian mengerikan, mimpi buruk, hingga penurunan konsentrasi dan kesulitan tidur.

    Gejala fisik pun bisa muncul, seperti gemetar, rasa ingin pingsan saat melihat atau mendengar peristiwa serupa, hingga gangguan kesehatan fisik. Pada kasus lebih parah, bisa berkembang menjadi fobia, depresi, atau gangguan mental serius.

    Anak-anak yang menjadi korban juga tidak luput dari dampak. Untuk mereka, metode pemulihan yang direkomendasikan berbeda, yakni melalui terapi bermain maupun terapi bernyanyi, sehingga beban traumanya bisa disalurkan dengan cara yang lebih ringan dan sesuai usia.

    Peran Terapi, Support Group, dan Layanan Profesional

    Penanganan awal yang bisa dilakukan mencakup terapi kelompok ( support group ) atau konseling individual untuk memulihkan rasa aman. Untuk korban anak, terapi bermain atau bernyanyi sangat direkomendasikan. Nena menekankan bahwa intervensi ini sebaiknya dilakukan oleh psikolog atau konselor terlatih agar hasilnya efektif.

    Di tengah perhatian besar terhadap penyaluran logistik, Nena mengingatkan, kondisi mental sering kali terabaikan, padahal luka batin bisa lebih dalam dan tahan lama dibandingkan luka fisik. Pemulihan trauma bukan proses singkat, melainkan perjalanan panjang yang membutuhkan empati, dukungan sosial, dan akses layanan profesional.

  • Perkuat Data Sektor Ramah Lingkungan, SE2026 Soroti Air, Limbah, dan Energi Terbarukan

    Perkuat Data Sektor Ramah Lingkungan, SE2026 Soroti Air, Limbah, dan Energi Terbarukan

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) akan menjadi instrumen penting untuk memotret perkembangan sektor-sektor usaha ramah lingkungan yang terus tumbuh di tengah meningkatnya kebutuhan akan ekonomi hijau. Pendataan menyeluruh ini mencakup usaha pengelolaan air, pengolahan limbah, daur ulang, energi baru terbarukan (EBT), hingga aktivitas remediasi lingkungan.

    Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa kebutuhan akan data yang lebih detail terkait ekonomi berkelanjutan telah menjadi perhatian nasional.

    “SE2026 tidak hanya mendata pelaku usaha secara umum, tetapi juga akan memberikan gambaran komprehensif mengenai kapasitas dan kontribusi sektor ramah lingkungan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

    Pengelolaan Air dan Limbah Jadi Fokus

    Sektor pengelolaan air bersih dan air limbah memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas lingkungan, terutama di wilayah perkotaan. SE2026 akan memetakan usaha pengolahan dan distribusi air, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga perusahaan penyedia layanan sanitasi. Selain itu, usaha pengelolaan sampah dan daur ulang juga menjadi perhatian utama. Usaha di bidang pengumpulan sampah, pemilahan, pengolahan limbah B3, dan industri daur ulang plastik, kertas, serta logam akan diidentifikasi secara rinci.

    “Kegiatan daur ulang sedang tumbuh pesat karena dorongan ekonomi sirkular. SE2026 membantu melihat skala industrinya, tantangan operasional, hingga peluang peningkatan nilai tambah,” ujar Amalia.

    Energi Baru Terbarukan Didorong Meluas

    Sektor energi bersih menjadi salah satu prioritas. Melalui SE2026, BPS akan memetakan pelaku usaha pembangkit listrik tenaga surya, angin, biomassa, biogas, serta teknologi penyimpanan energi. Pendataan juga mencakup perusahaan penyedia jasa instalasi EBT dan produsen panel surya atau komponen pendukungnya.

    Data tersebut dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan transisi energi, termasuk insentif bagi pelaku usaha EBT dan penguatan rantai pasok dalam negeri.

    “Ketersediaan data yang akurat sangat menentukan percepatan penggunaan energi terbarukan, terutama untuk mendukung target penurunan emisi,” lanjut Amalia.

    Aktivitas Remediasi Mendapat Perhatian

    SE2026 juga berfokus pada usaha yang bergerak dalam remediasi lingkungan, seperti restorasi lahan bekas tambang, pembersihan tumpahan minyak, jasa audit lingkungan, serta pemulihan kualitas tanah dan air. Selama ini, data mengenai sektor ini masih tersebar dan belum terstandar.

    Dengan pendataan menyeluruh, pemerintah dapat memperoleh gambaran kapasitas industri remediasi sekaligus mengidentifikasi kebutuhan investasi di daerah-daerah rawan pencemaran.

    Sediakan Dasar Kebijakan Ekonomi Hijau

    Data SE2026 akan menjadi rujukan penting bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan berbasis bukti, khususnya terkait transformasi ekonomi hijau. Kebijakan yang tepat membutuhkan data yang lengkap dan mutakhir. SE2026 dapat membantu pemerintah merumuskan strategi lingkungan, termasuk perencanaan infrastruktur air bersih, pengelolaan limbah, dan pengembangan EBT.

    Dukung Dunia Usaha dan Investor

    Hasil SE2026 juga dapat dimanfaatkan dunia usaha, investor, serta akademisi. Data usaha ramah lingkungan dapat menjadi indikator peluang bisnis, potensi pasar, hingga kebutuhan pembiayaan usaha hijau di berbagai daerah.

    “Kami berharap pendataan ini menjadi momentum untuk memperkuat ekosistem ekonomi berkelanjutan di seluruh Indonesia,” tutup Amalia.