Author: Beritasatu.com

  • Once Mekel Geram Penyanyi Digugat Royalti: Ini Tidak Adil!

    Once Mekel Geram Penyanyi Digugat Royalti: Ini Tidak Adil!

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi sekaligus anggota DPR  Once Mekel menyuarakan keprihatinan atas maraknya konflik antara penyanyi dan pencipta lagu terkait hak cipta dan royalti.

    Menurutnya, situasi ini telah berdampak buruk terhadap kreativitas pelaku seni serta menimbulkan kekhawatiran yang luas di kalangan musisi.

    “Ini sangat menghambat dan mengganggu proses kreativitas antara penyanyi dan pencipta lagu. Banyak penyanyi sekarang takut digugat, bahkan atas lagu yang sudah mereka nyanyikan bertahun-tahun lalu,” kata Once Mekel kepada wartawan di DPP PDI Perjuangan Jakarta, Sabtu (14/6/2025).

    Once Mekel menilai, persoalan hukum ini juga merugikan industri pertunjukan musik, karena muncul ketidakpastian hukum siapa pihak yang sebenarnya bertanggung jawab membayar royalti.

    “Aturan soal hak cipta sudah ada lewat UU Nomor 28 Tahun 2014, termasuk dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Permen, dan Keputusan Menteri terkait tarif royalti. Namun belum jelas soal siapa yang harus membayar apakah penyanyi atau promotor,” jelasnya.

    Menurutnya, secara logika dan etika, penyelenggara acara atau promotor yang mengundang penyanyi untuk tampil semestinya yang bertanggung jawab atas pembayaran royalti kepada pencipta lagu.

    “Yang tahu produksi acara itu promotor, bukan artis. Namun yang terjadi artis malah digugat. Ini tidak adil,” tegasnya.

    Once mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret melalui regulasi yang lebih tegas agar persoalan ini tidak terus berlarut. Menurutnya, DPR akan terus mendorong terbitnya produk hukum yang bisa melindungi kedua belah pihak secara adil.

    “Pemerintah harus tegas. Perlu produk hukum baru yang menyelesaikan ini agar dunia musik kita tetap sehat,” tutupnya.

  • Penonton BTV Semesta Berpesta Bandung Tak Sabar Lihat Yovie & Nuno

    Penonton BTV Semesta Berpesta Bandung Tak Sabar Lihat Yovie & Nuno

    Bandung, Beritasatu.com – Warga Kota Bandung larut dalam kemeriahan festival musik BTV Semesta Berpesta 2025 yang digelar di Lapangan Prabuwangi, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (14/6/2025). Festival ini menjadi ajang hiburan yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama para pecinta musik dari berbagai kalangan.

    Sejak siang hari, rakyat semesta, sebutan bagi pengunjung Semesta Berpesta, telah memenuhi area venue untuk menyaksikan deretan musisi dan band ternama yang dijadwalkan tampil mulai pukul 16.25 WIB.

    Salah satu pengunjung, Jessica (16), mengaku antusias mengikuti gelaran ini untuk kedua kalinya.

    “Ke Semesta Berpesta ini yang kedua kalinya. Dua tahun lalu pernah juga hadir yang venue-nya di Pussenif Bandung,” kata Jessica.

    Ia datang bersama keluarganya dan rela menunggu demi menyaksikan penampilan idolanya.

    “Aku nunggu Idgitaf, suka banget lagunya apalagi yang berjudul ‘Takut’. Pokoknya nanti mau asyik-asyikan bareng keluarga dan pengunjung lainnya,” ucapnya semangat.

    Dua pengunjung lainnya, Azmi (20) dan Nalia Arum (20), juga mengaku datang khusus untuk menyaksikan penampilan Yovie & Nuno, salah satu pengisi acara yang paling dinanti.

    “Kita nunggu Yovie & Nuno dong, karena lagu-lagunya enak. Kita kepingin seru-seruan, pastinya akan nyanyi bareng,” ujar keduanya.

    Selain menikmati penampilan musik, Azmi dan Nalia juga mengapresiasi suasana festival yang terasa tertib, nyaman, dan sejuk.

    “Enak ya suasananya sejuk, enggak panas, terus pas masuk juga tertib, enggak antre lama. Sangat nyaman dan semoga tidak hujan. Pokoknya kita seru-seruan,” ucap Nalia. 

  • Ribuan Warga Serbu Indo Defence, Anak-anak Antusias Coba Alutsista

    Ribuan Warga Serbu Indo Defence, Anak-anak Antusias Coba Alutsista

    Jakarta, Beritasatu.com – Pameran pertahanan internasional Indo Defence 2025 menjadi magnet ribuan warga pada hari terakhir penyelenggaraan, Sabtu (14/6/2025). Digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, ajang ini terbuka untuk umum dan menjadi hiburan edukatif keluarga pada akhir pekan.

    Pengunjung dari berbagai kalangan tampak antusias menjajal alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih dari berbagai negara. Mulai dari senapan tempur, drone militer, kendaraan taktis (rantis), hingga tank dan pesawat tanpa awak dipamerkan langsung kepada publik.

    Mayoritas pengunjung datang bersama anak-anak untuk mengenalkan dunia pertahanan sejak dini. Salah satunya, Siti (45), warga Kemayoran, Jakarta Pusat, yang membawa dua anaknya untuk melihat langsung alutsista yang selama ini hanya mereka lihat di televisi.

    “Pengin lihat alutsista karena mereka selama ini hanya melihat melalui televisi,” ungkapnya kepada Beritasatu.com.

    Anak-anak terlihat riang mencoba simulator drone dan menaiki kendaraan tempur yang tersedia di beberapa booth pameran. Salah satu stan teramai adalah milik PT Ralika Group, produsen lokal yang menampilkan teknologi drone pendeteksi musuh serta berbagai kendaraan taktis.

    Selain produsen dalam negeri, Indo Defence 2025 juga diikuti perusahaan dari 42 negara, dengan total 1.180 peserta pameran, terdiri dari 659 perusahaan asing dan 521 perusahaan nasional.

    Pameran dibuka untuk umum mulai pukul 10.00 hingga pukul 19.00 WIB, dengan tiket masuk seharga Rp 50.000. Meski berbayar, animo masyarakat tetap tinggi karena pengalaman yang ditawarkan jarang ditemui di tempat lain.

    Mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability”, Indo Defence 2025 tak hanya menjadi ajang pamer teknologi, tetapi juga memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral di bidang pertahanan, maritim, dan dirgantara.

    Pameran ini menjadi bukti antusiasme masyarakat terhadap dunia pertahanan. Selain itu juga wadah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan kapabilitas militer yang terus berkembang.

  • Kosmetik Ilegal Berbahaya Asal Filipina Marak di Sangihe

    Kosmetik Ilegal Berbahaya Asal Filipina Marak di Sangihe

    Sangihe, Beritasatu.com – Kosmetik ilegal asal Filipina masih marak beredar di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Produk-produk tanpa izin edar ini dilaporkan telah menyebar hingga ke luar wilayah Sulawesi Utara. Harga yang murah dan klaim hasil instan membuat kosmetik ini diminati, meskipun mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan.

    Pengawas farmasi dan makanan ahli muda Loka pengawas obat dan makanan (POM) di Sangihe, Frisca Caroline Poputra mengungkapkan, beberapa merek kosmetik luar negeri yang beredar di pasaran, termasuk yang bermerek Brilian asal Filipina, telah terbukti mengandung zat berbahaya.

    “Produk seperti kosmetik bermerek Brilian dari Filipina telah kami uji dan hasilnya mengandung bahan berbahaya yang dilarang dalam produk kosmetik. Karena itu, kami tidak memberikan izin edar di Indonesia,” tegas Frisca Caroline Poputra, Sabtu (14/6/2025).

    Menurut Frisca, setiap tahun pihaknya menangani kasus peredaran kosmetik ilegal di wilayahnya. Penanganan dilakukan secara bertahap mulai dari pengawasan, pembinaan, hingga penindakan hukum. Proses hukum terhadap pelaku terus dilakukan hingga vonis dijatuhkan oleh pengadilan.

    Ia menegaskan, Loka POM bekerja berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, di mana pelaku yang terbukti mengedarkan kosmetik ilegal bisa dikenakan hukuman penjara hingga 12 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

    “Tidak semua kosmetik luar negeri berbahaya. Apabila ada produk luar yang ingin diedarkan di Indonesia, dapat mengajukan izin edar. Namun, semua tetap harus melalui pengujian terlebih dahulu,” tambah Frisca.

    Loka POM Sangihe juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan produk murah yang tidak memiliki label resmi dari BPOM. Masyarakat juga didorong untuk aktif melaporkan apabila menemukan peredaran kosmetik ilegal maupun pelanggaran lain di bidang obat dan makanan.

  • Profil Ahmad Dhani, Pendiri Dewa 19 yang Kini Berkiprah di DPR RI

    Profil Ahmad Dhani, Pendiri Dewa 19 yang Kini Berkiprah di DPR RI

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi legendaris yang dikenal sebagai pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, kini resmi menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Ia mewakili daerah pemilihan Jawa Timur I dari Fraksi Partai Gerindra.

    Sosok yang sebelumnya dikenal luas di dunia musik ini kini mengemban tugas legislatif di Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan, kebudayaan, dan riset. Pilihan ini bukan tanpa alasan, mengingat rekam jejak panjang Ahmad Dhani dalam industri kreatif Tanah Air.

    Profil Ahmad Dhani

    Lahir di Surabaya pada 26 Mei 1972, Ahmad Dhani Prasetyo menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Surabaya dan melanjutkan kuliah di Universitas Pancasila.

    Namanya melesat sejak mendirikan grup musik Dewa 19 pada akhir 1980-an, yang kemudian menjadi salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.

    Tak hanya sebagai musisi, Dhani juga sukses sebagai produser dan pendiri Republik Cinta Management, yang menaungi banyak artis dan band ternama. Ia juga membentuk beberapa grup musik lainnya seperti Ahmad Band, The Rock, dan TRIAD.

    Awal Kiprah Politik

    Perjalanan Ahmad Dhani menuju Senayan tidaklah instan. Ia mulai menapaki dunia politik sejak lebih dari satu dekade lalu. Dukungan terbukanya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 menjadi titik awal keterlibatannya secara langsung dalam panggung politik nasional.

    Meski sempat gagal dalam beberapa pencalonan sebelumnya, akhirnya pada Pemilu 2024 Ahmad Dhani berhasil mengamankan kursi legislatif.

    Berbekal pengalamannya di industri musik dan manajemen hiburan, Dhani datang ke DPR RI dengan misi khusus. Ia menyuarakan perlunya pembaruan regulasi yang selama ini dianggap merugikan pelaku seni, termasuk isu penting seputar hak cipta dan tata kelola industri musik.

    Kiprah di Komisi X DPR RI

    Sebagai anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani berfokus pada isu-isu strategis seperti pendidikan, kebudayaan, dan riset. Ia aktif dalam berbagai rapat kerja yang membahas rencana pendidikan nasional serta program pembinaan pemuda dan olahraga.

    Dhani juga menyoroti pentingnya memperkuat posisi pelaku seni dalam kebijakan pemerintah. Ia menyatakan akan memperjuangkan hak-hak seniman dan menjamin keberlangsungan industri kreatif yang sehat di Indonesia. Salah satu isu yang ia angkat adalah perlunya revisi undang-undang hak cipta agar lebih berpihak pada para kreator.

    Isu dan Dinamika di Parlemen

    Selama masa tugasnya, Ahmad Dhani sempat menjadi sorotan akibat pernyataannya dalam sebuah rapat kerja yang dianggap menyinggung kelompok tertentu.

    Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pun memberikan sanksi teguran serta meminta klarifikasi dan permintaan maaf. Dhani telah menyampaikan klarifikasi dan menyatakan komitmennya untuk menjaga etika parlemen.

    Menariknya, keterlibatannya di Komisi X juga menjadi perbincangan publik karena ia berada satu komisi dengan Once Mekel, rekan sesama musisi yang pernah terlibat konflik soal hak cipta lagu Dewa 19.

    Namun kini keduanya menjalani peran sebagai legislator dalam forum yang sama, sebuah gambaran menarik tentang dinamika politik di tengah latar belakang industri kreatif.

    Keterlibatan Ahmad Dhani di DPR RI menandai babak baru dalam kariernya sekaligus membawa warna berbeda dalam komposisi anggota legislatif. Sebagai figur dari dunia seni yang kini berada di parlemen, ia membawa harapan baru bagi pelaku industri kreatif Indonesia.

  • Dance Competition K-Pop pada Semesta Berpesta Bandung Bikin Heboh

    Dance Competition K-Pop pada Semesta Berpesta Bandung Bikin Heboh

    Bandung, Beritasatu.com – Suasana BTV Semesta Berpesta Bandung 2025 kian meriah saat memasuki Sabtu (14/6/2025) sore, di Lapangan Prabuwangi Park, Arcamanik. Salah satu acara yang paling mencuri perhatian pengunjung adalah dance competition bernuansa K-Pop yang dikemas unik dengan permainan ala Squid Games.

    Kompetisi menari ini terbuka untuk umum dan berhasil menyedot antusiasme tinggi dari kalangan remaja, baik pria maupun wanita. Para peserta diminta menarikan koreografi boyband atau girlband K-Pop yang diputar, lalu harus berhenti secara tiba-tiba ketika terdengar instruksi dari MC, mirip konsep ikonik di serial Squid Games.

    “Seru banget. Deg-degan pas disuruh freeze tiba-tiba, kayak di Squid Games beneran,” ujar salah satu peserta.

    Peserta yang berhasil menirukan gerakan dengan akurat akan maju ke babak berikutnya hingga final diadakan di panggung kecil BTV.

    Dance competition ini merupakan bagian dari rangkaian panjang acara BTV Semesta Berpesta Bandung 2025 yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Kegiatan dibuka dengan sesi zumba yang diikuti oleh ratusan pengunjung, khususnya ibu-ibu dari sekitar Bandung.

    Pada sore hari menjadi puncak kemeriahan dengan penampilan musik dari Juni Amorisa, disusul Dongker, dan aksi lighting show spektakuler pukul 18.00 WIB.

    Pada malam harinya, panggung utama dimeriahkan oleh The SIGIT, Idgitaf, Yovie & Nuno, dan Guyon Waton yang menjadi penutup acara sekitar pukul 21.35 WIB.

  • Ratusan Siswa Serbu Kapal Perang KRI Teluk Wondama 527 di Ternate

    Ratusan Siswa Serbu Kapal Perang KRI Teluk Wondama 527 di Ternate

    Ternate, Beritasatu.com – Ratusan siswa dari berbagai sekolah di Kota Ternate, Maluku Utara, menyerbu kapal perang KRI Teluk Wondama 527 saat kapal perang milik TNI Angkatan Laut itu bersandar di Dermaga Ahmad Yani, Sabtu (14/6/2025).

    Kunjungan ini merupakan bagian dari Operasi Trisila 2025, yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengunjungi kapal tempur TNI AL tersebut.

    Dalam kunjungan terbuka ini, para pelajar diajak menjelajahi berbagai bagian kapal, termasuk anjungan kapal yang menjadi pusat kendali navigasi. Mereka bahkan diberi kesempatan mencoba sejumlah alat tempur yang ada di ruang komando.

    “Senang banget. Baru pertama kali lihat langsung kapal perang, alat-alatnya keren semua,” ujar Gracelia Anggi Tapilatu, salah satu siswa.

    Tak hanya siswa, warga umum juga memanfaatkan momen langka ini. Orang tua membawa anak-anak mereka untuk naik ke atas kapal dan berfoto. “Biasanya cuma lihat dari jauh. Ini pertama kali saya dan anak-anak bisa naik kapal perang. Jadi pengalaman yang luar biasa,” ucap Gebrina, warga Ternate.

    Wakil Komandan Satgas Operasi Trisila 25, Kolonel Laut (P) Yohanes Upang, menyebutkan, kegiatan ini merupakan bagian dari misi edukasi maritim dan pendekatan TNI AL ke masyarakat. Selain open ship, mereka juga menggelar bakti sosial, pembersihan pantai, masjid, gereja, serta promosi TNI AL ke SMA-SMA.

    “Kapal ini milik rakyat Indonesia. Kami ingin anak-anak mengenal Angkatan Laut, bahkan mungkin tertarik menjadi prajurit ke depannya,” ujarnya.

    KRI Teluk Wondama 527 merupakan jenis Landing Ship Tank (LST), yaitu kapal perang yang dirancang untuk membawa pasukan dan kendaraan tempur langsung ke wilayah pendaratan. 

    Setelah Ternate, kapal ini akan melanjutkan pelayaran ke Pulau Morotai, masih dalam rangkaian Operasi Trisila yang berlangsung selama 37 hari di wilayah perairan timur Indonesia.

  • Suami Curi Rp 160 Juta, Chikita Meidy Siap Maafkan demi Anak

    Suami Curi Rp 160 Juta, Chikita Meidy Siap Maafkan demi Anak

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Chikita Meidy siap membuka pintu maaf untuk suaminya, Indra Adhitya Rachim, yang diduga telah mencuri uang usaha skincare miliknya senilai Rp 160 juta.

    “Jika suami saya bertanggung jawab dan menyesali semua perbuatannya, tentu pintu maaf akan kembali,” kata Chikita Meidy dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (14/6/2025).

    “Javier (anak Chikita Meidy dan Indra Adhitya Rachim) dan saya berdiri demi keadilan,” lanjutnya.

    Chikita Meidy merasa, membangun rumah tangga adalah saling membantu satu dengan yang lain.

    “Rumah tangga itu membersamai, bukan untuk saling saingan,” ujarnya.

    Chikita Meidy terpaksa membongkar kelakuan buruk suaminya agar rumah tangganya bisa kembali seutuhnya seperti sedia kala.

    “Kenapa aku tenang? Karena, aku mempunyai keluarga yang kuat. Dan, kenapa aku harus speak up? Karena, aku juga mau keluargaku utuh kembali,” ucapnya.

    Chikita Meidy mengaku, ikhlas atas kehilangan uang Rp 160 juta yang dicuri oleh suaminya tersebut.

    “Uang itu bisa dicari guys. Buat yang bertanya aku kenapa? Insyaallah baik-baik saja. Aku dan Javier beserta keluargaku lagi berjuang untuk membersihkan @vierology dari harta haram,” tutupnya.

  • BTV Semesta Berpesta 2025 di Bandung Sediakan Kantong Parkir Luas

    BTV Semesta Berpesta 2025 di Bandung Sediakan Kantong Parkir Luas

    Bandung, Beritasatu.com – Festival musik BTV Semesta Berpesta 2025 yang digelar di Lapangan Prabuwangi, Arcamanik, Bandung, pada Sabtu (14/6/2025), menyediakan lahan parkir luas demi kenyamanan para pengunjung. Lokasi parkir berada tepat di sebelah area acara, memudahkan pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.

    General Manager Sales B-Universe, Dida Warih menyampaikan, kantong parkir ini dapat menampung hingga ribuan kendaraan roda dua dan empat. Fasilitas tersebut disiapkan agar pengunjung tidak perlu repot mencari tempat parkir di luar area festival.

    “Kantong parkir ada persis di sebelah event kita, jadi cukup luas dan bisa menampung banyak kendaraan,” ujar Dida.

    Penyediaan lahan parkir yang memadai merupakan bagian dari upaya penyelenggara untuk menciptakan pengalaman yang nyaman bagi seluruh pengunjung.

    “Kami ingin semua pengunjung merasa nyaman sejak datang. Jadi, tidak perlu bingung atau jauh-jauh mencari parkiran,” tambahnya.

    Pihak penyelenggara juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan keamanan setempat terkait rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan selama acara berlangsung.

    Festival Semesta Berpesta 2025 di Bandung yang mengusung tema “Sound of the Universe” akan menghadirkan musisi dari berbagai genre, mulai dari Guyon Waton, Yovie & Nuno, The Sigit, IDGITAF, dan Dongker.

  • KPK Buka Peluang Panggil Gubernur BI Terkait Kasus Dana CSR

    KPK Buka Peluang Panggil Gubernur BI Terkait Kasus Dana CSR

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  membuka peluang memanggil Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi dana CSR BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

    Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan pemanggilan Perry Warjiyo bisa saja dilakukan tergantung kebutuhan dari penyidik dalam menangani kasus tersebut.

    “Semua tergantung kebutuhannya dari penyidik ya, apakah diperlukan pemeriksaan atau tidak,” ujar Setyo di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Jumat (13/6/2025).

    Setyo memastikan tidak ada kendala apa pun jika penyidik membutuhkan keterangan Perry Warjiyo untuk membuat terang kasus dana CSR BI. Dia menegaskan pemanggilan saksi atau pihak terkait dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi, sangat tergantung pada kebutuhan penyidik.

    “Enggak ada (kendala), sementara tidak ada, cuma kan nanti disesuaikan, perlu tidaknya itu pertimbangan penyidik, penyidik independen,” tandas Setyo.

    KPK terus memeriksa dan mendalami keterangan para saksi terkait kasus korupsi dana CSR BI ini, termasuk melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, seperti Gedung Bank Indonesia (BI) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, dan kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta kediaman rumah anggota DPR Heri Gunawan.

    Hanya saja, hingga saat ini, KPK belum mengumumkan tersangka dalam kasus ini. Bahkan, kasus ini sempat mendapat sorotan publik karena KPK dinilai lambat dalam menangani kasus dugaan korupsi ini.

    Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan alasan hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana CSR BI. Selain memiliki kompleksitas tersendiri, KPK juga mengaku sedang mendalami keterangan setiap informasi dan keterangan yang diperoleh penyidik untuk membuat terang kasus korupsi CSR BI.

    “Ya tentu setiap penanganan perkara punya kompleksitasnya masing-masing. KPK terus mempelajari dan mendalami setiap informasi dan keterangan yang diperoleh oleh tim penyidik sehingga membuat terang penanganan perkara ini,” ujar Budi di gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/5/2025).

    Budi menegaskan KPK selalu berkomitmen melakukan penegakan hukum secara efektif agar bisa memberikan kepastian hukum termasuk dalam kasus korupsi CSR BI. 

    “KPK juga tentunya berharap proses penegakan hukum pada perkara CSR Bank Indonesia ini dapat dilakukan secara efektif sehingga bisa segera memberikan kepastian status hukum kepada pihak-pihak terkait dan tentunya juga dalam upaya optimalisasi asset recovery bisa dilakukan dengan optimal,” jelas dia.

    KPK, kata Budi, terus bekerja untuk membuat terang kasus CSR BI. Pada waktunya, kata dia, KPK akan mengumumkan konstruktif kasus CSR BI secara komprehensif serta para tersangka.

    “KPK pada waktunya tentu akan menyampaikan secara lengkap konstruksi perkaranya dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam dugaan tindak pidana korupsi tersebut,” tandas dia.

    Dalam kasus ini, KPK menduga adanya aliran dana suap ke anggota Komisi XI DPR periode 2019-2024, yakni Satori dari Fraksi Nasdem dan Heri Gunawan atau Hergun dari Fraksi Partai Gerindra. 

    Aliran dana CSR tersebut masuk melalui yayasan yang dibangun oleh orang terdekat Satori dan Hergun, tidak langsung ke rekening pribadi Satori dan Hergun. Satori dan Hergun telah diperiksa KPK, namun hingga kini belum ditetapkan sebagai tersangka karena penyidik masih mendalami alat bukti.