Author: Beritasatu.com

  • 3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang di Gunung Baliase, Pencarian Masih Berlanjut

    3 Pendaki Asal Tasikmalaya Hilang di Gunung Baliase, Pencarian Masih Berlanjut

    Luwu Utara, Beritasatu.com – Tiga pendaki asal Tasikmalaya, Jawa Barat dilaporkan hilang di Gunung Baliase, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sejak 20 November 2024. Hingga kini masih belum ditemukan. Proses penyisiran dan pencarian oleh tim penyelamat terus dilakukan.

    Ketiga pendaki yang hilang tersebut adalah Tantan Trianaputra (56) dari Kabupaten Sleman, Maman Permana (49), dan Yudiana (46) yang berasal dari Kota Tasikmalaya. Mereka dilaporkan hilang setelah melakukan ekspedisi ke Gunung Baliase, dan terakhir kali diketahui berada di sekitar area Pos Empat.

    Kordinator Siaga SAR Luwu Utara, Arhamdiansyah, menyatakan pencarian terus dilakukan bersama tim gabungan. Namun, hingga saat ini ketiga pendaki tersebut belum ditemukan.

    “Hari ini kami masih terus melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan, yang dibagi menjadi dua kelompok dengan menyusuri jalur Tambokke dan jalur Bantimurung. Namun, hingga saat ini hasil pencarian masih nihil, artinya mereka belum ditemukan,” ujar Arhamdiansyah, Sabtu (23/11/2024).

    Arhamdiansyah menjelaskan, ketiga pendaki yang hilang di Gunung  Baliase itu dikabarkan hilang di sekitar pos empat pada 20 November 2024, saat mereka dalam perjalanan turun. 

    Berdasarkan informasi yang diterima, posisi terakhir para pendaki tersebut diketahui berada sekitar 400 meter dari pos empat dalam kondisi sehat, dengan tujuan melanjutkan perjalanan menuju Desa Tambokke, Kabupaten Luwu Utara.

    Namun, hingga tanggal 20 November 2024, komunikasi dengan ketiga pendaki tersebut terputus, sehingga pihak terkait menerima laporan dari kelompok pencinta alam setempat dan segera melakukan pencarian.

    Hingga saat ini, pencarian terhadap ketiga pendaki asal Tasikmalaya yang hilang di Gunung Baliase, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

  • Banyak Pertimbangan, Naysilla Mirdad dan Arfito Hutagalung Tak Ingin Cepat-cepat Menikah

    Banyak Pertimbangan, Naysilla Mirdad dan Arfito Hutagalung Tak Ingin Cepat-cepat Menikah

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Naysilla Mirdad mengaku belum punya target menikah dalam waktu dekat dengan kekasihnya, Arfito Hutagalung, meskipun usia mereka telah matang. Hal itu diungkapkan Naysilla saat dijumpai di kawasan Senayan, Jumat (22/11/2024) malam.

    “Sejauh ini belum ada rencana (menikah) dalam waktu dekat. Karena memang kita masih mempertimbangkan semuanya,” ungkap Naysilla.

    Putri Jamal Mirdad dan Lydia Kandou itu berharap bisa berjodoh dengan Arfito. Apalagi keduanya sudah berpacaran selama 3 tahun.

    “Kalau sama yang sekarang ya harapannya ke sana, dan pastinya kita mengarah ke sana (pernikahan), karena memang sudah siap juga umur kami. Ya, tetapi balik lagi, segala rencana bisa kami rencanakan, tetapi keputusannya ada di tangan Tuhan,” lanjutnya.

    Diakui Naysilla, salah satu yang menjadi pertimbangannya untuk menikah adalah keluarga. Namun sampai saat ini keluarganya dan juga keluarga Arfito masih santai, sehingga keduanya pun minta didoakan agar bisa menikah.

    “Doain saja yang terbaik. Karena aku punya impian menikah sekali dan pernikahannya digelar secara sederhana saja. Aku suka yang lebih intimate agar bisa merasakan perhatian keluarga,” kata Naysilla megenai konsep pernikahan impiannya dengan Arfito. 

  • Kapolri Naikkan Pangkat AKP Ryanto Ulil Jadi Kompol Anumerta Usai Ditembak AKP Dadang

    Kapolri Naikkan Pangkat AKP Ryanto Ulil Jadi Kompol Anumerta Usai Ditembak AKP Dadang

    Jakarta, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaikkan pangkat AKP Ryanto Ulil Anshar menjadi kompol anumerta, setelah kasatreskrim Polres Solok Selatan itu tewas ditembak oleh Kabag Ops AKP Dadang Iskandar.

    Kapolri menaikkan pangkat AKP Ryanto Ulil menjadi kompol anumerta atau setingkat lebih tinggi dari sebelumnya, sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada korban. Kompol Anumerta Ryanto Ulil mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) karena dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas.

    ” Bapak kapolri memberikan KPLB pada korban yang gugur saat bertugas,” kata Irwasum Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).

    Polri menyatakan berduka atas penembakan yang menewaskan Kasatreskrim Polres Solok Selatan Ryanto Ulil Anshari. 

    Kenaikan pangkat luar biasa Kompol Anumerta Ryanto Ulil berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. 

    Keputusan itu diteken Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri Kombes Fadly Samad atas nama kapolri.

    Ryanto Ulil Anshar tewas ditembak AKP Dadang Iskandar di parkiran Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat (22/11/2024) dini hari. Peluru dari senjata api AKP Dadang mengenai pelipis dan pipi kanan korban hingga tewas di tempat.

    Kapolri memastikan penyidikan kasus penembakan itu akan dilakukan transparan. Ia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menindak tegas pelaku tanpa melihat pangkat yang melekat.

    “Apalagi kalau kemudian motifnya ternyata dilakukan terhadap hal-hal yang selama ini kita anggap menciderai institusi. Jadi saya minta siapapun, apapun pangkatnya, tindak tegas secara kode etik,” kata kapolri.

    Divisi Propam Mabes Polri telah mengerahkan tim untuk mengusut perbuatan pelanggaran etik AKP Dadang Iskandar. Kapolri mengatakan pengusutan secara pidana juga beriringan sedang dilakukan.

    “Propam sedang kita turunkan, yang jelas kalau hal-hal yang sifatnya bisa diproses dengan hal-hal yang bersifat etik, ini secara umum ya, ini akan kita lakukan dan tentunya semuanya bisa berjalan dengan baik. Namun terhadap pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi saya minta tindak tegas,” ujar kapolri.

  • Gen Z Terancam Kena TBC Akibat Kebiasaan Merokok

    Gen Z Terancam Kena TBC Akibat Kebiasaan Merokok

    Jakarta, Beritasatu.com – Rokok menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya risiko tuberkulosis (TBC). Karenanya, penting sekali bagi generasi z (gen z) untuk menjauhi kebiasaan merokok agar terhindar dari TBC.

    “Generasi Z adalah calon pemimpin bangsa. Mereka harus sehat, bebas TBC, dan jauh dari rokok,” kata Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Yani Panigoro  dalam talkshow bertema “Your Lungs, Your Choice: Membangun Generasi Muda untuk Bebas dari Rokok dan TBC” yang digelar di Jakarta, Jumat (22/11/2024).

    Sebagai organisasi yang mendukung pemerintah dalam menanggulangi TBC, PPTI rutin melakukan edukasi dan advokasi kepada masyarakat, termasuk Gen Z, untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya TBC.

    “Dengan pendekatan yang sesuai, edukasi mengenai TBC lebih mudah diterima oleh remaja,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis paru Agi Hidjri Tarigan menjelaskan, TBC adalah penyakit menular mematikan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain TBC sensitif obat, terdapat juga TBC resisten obat dan TBC XDR (resisten terhadap semua obat).

    “Perokok memiliki risiko dua kali lebih besar terkena TBC dibandingkan bukan perokok. Bahkan, perokok pasif memiliki risiko 4,5 kali lebih tinggi dibanding dengan orang yang tidak terpapar asap rokok,” jelas Agi.

    Asap rokok mengandung zat berbahaya yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan merusak silia di saluran pernapasan, membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi TBC.

    Menurut data Global TB Report 2023, Indonesia menjadi negara kedua dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India, dengan 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian setiap tahunnya.

    “Kita harus memutus rantai TBC dengan gaya hidup sehat, tidak merokok, dan menerapkan prinsip TOSS TBC (temukan, obati, sampai sembuh),” ajak Agi.

    Aktivis anti-rokok, Rama Tantra S Solikin juga menyoroti fakta bahwa Indonesia memiliki 70 juta perokok aktif, dengan 56,5% di antaranya berusia 15-19 tahun.

    “Kampus seharusnya menjadi kawasan tanpa rokok. Saatnya kita memutus mata rantai rokok,” tegas Rama.

    Faradiba Zalika Fatah, seorang penyintas TBC XDR, juga berbagi cerita perjuangannya melawan penyakit tersebut saat kuliah. Diceritakannya, efek samping pengobatan sangat berat, seperti mual dan muntah setiap hari. Namun, ia terus berjuang hingga sembuh total dengan dukungan keluarga.

    Dia juga menyerukan untuk menghentikan stigma terhadap penderita TBC.

    “Pasien TBC membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan untuk bisa sembuh. Jangan kucilkan mereka,” pesannya.

  • Ibu Rumah Tangga Desa Kemirigede Sukses Meraup Jutaan Rupiah dari Batik

    Ibu Rumah Tangga Desa Kemirigede Sukses Meraup Jutaan Rupiah dari Batik

    Blitar, Beritasatu.com – Kelompok ibu rumah tangga asal Desa Kemirigede, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, telah berhasil mengembangkan usaha membatik. Dari usaha ini, mereka mampu meraih omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

    Mujiati, salah satu anggota kelompok tersebut, bersama sembilan ibu rumah tangga lainnya mulai menekuni usaha kain batik sejak 2021. Ia menceritakan bahwa usaha ini bermula setelah adanya pelatihan pembuatan kain batik yang diselenggarakan oleh pemerintah desa setempat.

    Melihat potensi ekonomi yang bisa didapat, mereka kemudian mempraktikkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan tersebut.

    “Kami mendapatkan ilmu dari pelatihan itu, lalu kami terapkan. Untuk itu kami berpikir ini bisa menjadi peluang untuk menambah penghasilan,” tutur Mujiati saat ditemui Beritasatu.com di Desa Kemirigede, pada Sabtu, (23/11/2024).

    Mujiati menjelaskan, motif batik yang mereka buat terinspirasi dari keindahan alam sekitar, terutama bunga pinus yang ada di Taman Ayu Gogoniti, salah satu objek wisata unggulan di Desa Kemirigede.

    Selain itu, mereka juga mengangkat motif cakrapalah, yang menjadi salah satu ciri khas batik Kabupaten Blitar.

    “Kami terinspirasi dari alam, terutama bunga pinus yang banyak ditemukan di Gogoniti, yang juga menjadi ikon wisata di desa kami,” jelasnya.

    Per harinya, kelompok ibu-ibu ini mampu memproduksi hingga 10 lembar kain batik. Setiap lembar kain batik dijual dengan harga Rp 200.000.

    Batik karya mereka cukup diminati, tidak hanya oleh instansi pemerintahan di Kabupaten Blitar, tetapi juga dari luar daerah, bahkan luar pulau. 

    “Selain diminati oleh instansi-instansi di Blitar, kami juga menjual batik ini melalui media sosial. Dari situ, banyak peminat dari Malang, Surabaya, bahkan Kalimantan dan Bali,” ujarnya.

    Meski demikian, mereka juga menghadapi beberapa kendala dalam menjalankan usaha tersebut.

    Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah cuaca, terutama saat proses pengeringan kain setelah pewarnaan. Mereka masih mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan batik, sehingga cuaca sangat memengaruhi kelancaran produksi. 

    “Kendala cuaca sangat berpengaruh karena proses pengeringan tergantung pada sinar matahari. Jika cuaca panas, produksi kami bisa berjalan cepat. Namun, saat musim penghujan, penjemuran harus lebih hati-hati. Jika kain terkena gerimis sedikit saja, produk bisa gagal, sehingga kami harus lebih teliti dan hati-hati,” pungkas Mujiati.

    Dengan usaha batik ini, warga Desa Kemirigede juga dapat membuka lapangan pekerjaan di sekitarnya. Selain itu, mereka mampu menghasilkan omzet hingga Rp 25 juta per bulan.

  • Ririe Fairus Ungkap Nissa ‘Sabyan’ Pernah Minta Maaf karena Berselingkuh dengan Ayus

    Ririe Fairus Ungkap Nissa ‘Sabyan’ Pernah Minta Maaf karena Berselingkuh dengan Ayus

    Jakarta, Beritasatu.com – Mantan istri Ayus, Ririe Fairus, mengungkapkan Nissa “Sabyan” pernah meminta maaf kepadanya atas perbuatan yang menyebabkan keretakan rumah tangga Ririe dengan Ayus. 

    “Ya, pernah lah minta maaf. Maafin, sekarang mah sudah maafin. Dahulu juga maafin. Iya (tidak bisa langsung memaafkan). Manusiawi dong. Ya sudah, mau diapain? Ya jalani saja,” ujar Ririe dalam podcast bersama Patricia Gouw yang dikutip dari Beritasatu.com, Sabtu (23/11/2024).

    Ririe juga mengatakan, sebelum keputusan perceraian, dia sempat menyelidiki hubungan yang mencurigakan antara Ayus dan Nissa. Setelah mengumpulkan informasi dari teman-teman sekitar, Ririe pun akhirnya mengonfirmasi kebenaran perselingkuhan tersebut dengan Ayus.

    Ririe menjelaskan, dirinya tidak mau langsung menuduh Ayus karena berselingkuh dengan Nissa “Sabyan”. Akhirnya sang suami, kala itu mau mengakui perbuatannya. Bahkan, Nissa “Sabyan” pun juga meminta maaf kepadanya.

    “Aku tanyakan sama orang sekeliling dia dahulu untuk memastikannya. Aku menegurnya pun baik-baik. Ini beneran? Alhamdulillah, mantan suami aku orang yang enggak pernah bohong. Kalau memang suka, ya suka, dia enggak menyangkal,” jelas Ririe.

    Meski terluka, Ririe kini berusaha menerima kenyataan mengenai pernikahan baru Ayus dan Nissa. Demi anak-anaknya, dia bertekad untuk tetap menjaga hubungan baik meskipun pernikahannya dengan Ayus telah berakhir.

    “Bersama demi anak yang kita cinta. Mungkin cerita kita sudah selesai, tetapi cerita keluarga ini akan terus berlanjut, demi dua malaikat kecil yang paling kita cintai,” ujarnya.

    Ririe Fairus mengatakan bahwa berpisah bukan berarti tidak peduli. Menurutnya, mereka tetap menjadi satu tim dan akan bekerja sama untuk menciptakan dunia penuh cinta bagi anak-anak mereka. 

    Meskipun Ayus kini sudah memiliki kehidupan baru, Ririe menyebut ada satu ikatan yang tak akan pernah berubah, yaitu anak. Dirinya pun mengaku sedikit lega lantaran Nissa Sabyan meminta maaf kepada dirinya dan mengakui segala kesalahan karena telah menjadi diri dalam rumah tangganya dengan Ayus.

  • Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan Jadi Sorotan, Mantan Personel Sabyan Gambus Ikut Dihujat Netizen

    Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan Jadi Sorotan, Mantan Personel Sabyan Gambus Ikut Dihujat Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan kini menjadi perbincangan hangat dan sorotan netizen. Tak hanya keduanya, mantan personel Sabyan Gambus juga kini menjadi target hujatan. Banyak netizen yang merasa kecewa dengan pernikahan mereka karena dianggap telah merusak rumah tangga Ayus dengan Ririe Fairus.

    Hal ini dirasakan oleh mantan personel Sabyan Gambus, Sofwan Yusuf. Media sosialnya kini ramai karena  menjadi salah satu target hujatan netizen.

    “Ganti saja vokalisnya, bisa enggak? Sekalian si Ayusnya enggak cocok, soalnya lagu-lagu islami, tetapi kelakuannya enggak ada islami-islaminya,” tulis netizen yang dikutip dari akun @sofwan_Sabyan, Sabtu (23/11/2024).

    Sejumlah netizen menganggap personel dan mantan personel Sabyan Gambus sebagai pihak yang bersalah karena dianggap membiarkan perselingkuhan antara Ayus dan Nissa terjadi, yang berujung pada hancurnya rumah tangga Ayus dan Ririe Fairus.

    “Ingat ya, teman-temannya pun sama saja kayak Nissa dan Ayus ini, sama-sama jahat,” ujar netizen lainnya.

    “Mas, kenapa enggak mengingatkan kawan-kawannya? (Nissa dan Ayus) satu band-nya supaya dipikir dahulu sebelum berbuat, karena ini bawa citra Islam,” tambah seorang netizen.

    Beberapa netizen bahkan berpendapat bahwa personel, mantan personel, serta manajemen Sabyan Gambus turut menanggung dosa dan karma atas perbuatan Ayus dan Nissa, yang mereka anggap telah menzalimi orang lain.

    “Lo semua kena dosanya bang, karena lo membiarkan mereka menzalimi orang lain. Lo sepanggung se-band, tetapi lo enggak nasehati mereka,” tulis netizen tersebut.

    Ada pula yang menyarankan agar grup musik ini bubar, daripada terus dijuluki sebagai “grup band pelakor syariah”.

    “Harusnya diboikot, jangan kasih panggung lagi biar dapat sanksi sosial dan bisa mikir. Bubar deh kalian,” tandas netizen lainnya.

    Meskipun para personel dan mantan Sabyan Gambus dihujat netizen, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Nissa maupun Ayus terkait pernikahan mereka yang berlangsung pada 4 Juli 2024 lalu.

  • Permintaan AKP Ryanto kepada Keluarga Sebelum Meninggal atas Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

    Permintaan AKP Ryanto kepada Keluarga Sebelum Meninggal atas Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

    Makassar, Beritasatu.com – Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar pernah mengutarakan niatnya untuk mundur dari kepolisian kepada ibunya, Cristina Yun Abubakar, sebelum meninggal atas kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan. Almarhum sempat pulang bulan lalu untuk menyampaikan niatnya mengakhiri masa lajang.

    Keinginan untuk mundur dari AKP Ryanto Ulil Ashar itu diutarakan sebelum menjadi korban polisi tembak polisi di Solok Selatan yang disampaikan oleh paman almarhum, Danial Fery Mangin pada rumah duka yang berada di kompleks BTN Antang Jaya, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/11/2024).

    Danial mengatakan, almarhum sempat mengutarakan keinginannya kepada ibunya untuk mundur dari kepolisian karena beratnya mengemban tugas.

    “Almarhum ini orangnya paling baik, penyayang, taat beribadah, tugas loyal sekali. Orang Makassar bilang dia berani, biar besar resikonya. Cuma pesannya, menurut mamanya dia mohon doa karena tugasnya katanya berat ‘doakan saya’, itu dia bilang,” ujar paman almarhum, Danial Fery Mangin.

    Namun, niatan almarhum itu di respons ibunya dengan memberikan semangat untuk tetap tegar dan sabar.

    “Sempat bilang juga ke mamanya ‘boleh saya keluar polisi?’. Namun, mamanya bilang ‘jangan, sabar saja ya nak’,” tuturnya.

    Selain itu, almarhum yang dikenal cukup dekat dengan keluarga besar lainnya yang telah memiliki niat dalam waktu dekat untuk mengakhiri masa lajang. Niatan itu disampaikan AKP Ryanto sebelum meninggal akibat kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan saat terakhir pulang ke Kota Makassar.

    “Alamarhum masih lajang dan memang berencana mau menikah. Calonnya dari Jakarta,” tandasnya.

    Saat ini jenazah almarhum disenayamkan di rumah duka. Rencananya AKP Ryanto Ulil Ashar akan dikebumikan pada hari Minggu di pemakaman yang tidak jauh dari kediaman almarhum akibat mengembuskan nafas terakhir atas kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.

  • Rasa Cinta Adik Ayus untuk Ririe Fairus: Sampai Selamanya Kami Tetap Sayang sama Kakak

    Rasa Cinta Adik Ayus untuk Ririe Fairus: Sampai Selamanya Kami Tetap Sayang sama Kakak

    Jakarta, Beritasatu.com – Fadilah Nova, adik Ayus, mengaku masih ingat kebaikan Ririe Fairus, istri Ayus sebelum mereka bercerai. Pernyataan ini kembali muncul setelah Ayus menikah dengan Nissa ‘Sabyan’ pada 4 Juli 2024 

    “Saya sampai kapan pun tetap menyayangi Kak Ririe (Ririe Fairus),” kata adik Ayus, Fadilah Nova dikutip dari channel YouTube pada 2021, Sabtu (23/11/2024).

    Tidak hanya Fadilah Nova saja yang tetap menyayangi Ririe Fairus sampai kapan pun, melainkan semua keluarga besar Ayus.

    “Semua keluarga abang saya, seluruh keluarga besar sayang sama Ririe karena melalui dia, keadaan ekonomi abang saya bisa berubah, dia wanita yang baik, bisa menerima abang saya dengan tulus, wanita yang tidak pernah marah,” jelasnya lagi.

    Ia mengatakan, sebelum bercerai dari abangnya, Ayus, Ririe Fairus sudah memaafkan Ayus dan Nissa ‘Sabyan’ atas perbuatan keduanya yang berselingkuh di belakang iparnya itu.

    “Memang di awal pertama mereka selingkuh, kak Ririe sebagai istri sudah memaafkan Ayus sebagai suaminya dan bahkan sudah memaafkan Nissa sebagai selingkuhan abang saya,” ungkapnya.

    Menurut Fadilah Nova, meski Ayus dan Nissa ‘Sabyan’ sudah dimaafkan oleh keluarga Ayus dan Ririe Farius. Namun, keduanya masih saja melakukan perselingkuhan di belakang Ririe Fairus.

    “Keluarga syok, sebelumnya saya sudah bicarakan dengan Nissa dan bicarakan baik-baik. Namun, Nissa tetap ngotot untuk melanjutkan hubungan dengan abang saya, Ayus,” tandasnya.

    Sebelumnya, keburukan dari Nissa ‘Sabyan’ itu kembali diungkap netizen setelah dirinya memutuskan menikah dengan Ayus pada 4 Juli 2024.

    Terungkapnya pernikahan keduanya, bermula dari Kepala Kantor Unit Agama (KUA) Drs H Ahmad Ahmad Sumroni menyebut pernikahan Ahmad Fairuz atau Ayus dengan Khoirunnisa atau Nissa ‘Sabyan’ digelar secara sederhana.

    “Pernikahan mereka (Nissa ‘Sabyan’ dan Ayus) sederhana. Mereka menikah di kediaman perempuan dalam hal ini saudari Khoirunnisa,” kata Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pondok Gede Drs H Ahmad Sumroni dikutip dari channel Youtube, Kamis (21/11/2024).

  • AKP Dadang Iskandar Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Segera Dipecat dari Polri

    AKP Dadang Iskandar Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana, Segera Dipecat dari Polri

    Padang, Beritasatu.com – AKP Dadang Iskandar dijerat dengan pasal pembunuhan berencana karena menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar. Kabag ops Polres Solok Selatan itu juga segera menjalani sidang pemecatan dari anggota Polri.

    Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, AKP Dadang Iskandar dijerat pasal berlapis terkait pembunuhan berencana hingga penganiayaan.

    “Pasal yang disangkakan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana, subsider Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan subsider lagi Pasal 351 tentang penganiayaan,” katanya dalam konferensi pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024).

    AKP Dadang Iskandar dijerat pasal pembunuhan berencana karena menembak AKP Ryanto di parkiran Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari. Penembakan itu setelah Ryanto tidak mau membebaskan sopir truk material tambang galian C yang ditangkap tim Satreskrim Polres Solok Selatan.

    Setelah menghabisi AKP Ryanto, Dadang Iskandar kemudian menembak rumah dinas kapolres Solok Selatan. AKBP Arief Mukti, kapolres Solok Selatan saat itu ada di dalam rumah, tetapi selamat dari proyektil peluru.

    KP Dadang Iskandar yang dijerat pasal pembunuhan berencana kini  sudah dijadikan tersangka dan ditahan di Mapolres Sumbar.

    Hasil penyidikan sementara diketahui Dadang Iskandar menjadi pelindung atau beking tambang ilegal di Solok Selatan.