Author: Beritasatu.com

  • KPK Sebut Pihak Terjaring OTT Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang

    KPK Sebut Pihak Terjaring OTT Bengkulu Bertambah Jadi 8 Orang

    Jakarta,  Beritasatu.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, pihak yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu (23/11/2024) malam bertambah menjadi delapan orang dari sebelumnya tujuh orang.

    “Sampai saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK terkait OTT Bengkulu,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/11/2024) dilansir Antara.

    KPK telah menerbangkan delapan orang tersebut ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    Dalam OTT di Bengkulu tersebut, penyidik menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai dan dokumen. Namun, belum memerinci jumlah uang yang disita. “Turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik,” ujarnya.

    Salah satu pihak yang turut menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK adalah Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah.

    Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dengan pakaian serta hitam, mengenakan masker, dan topi putih. Dia tiba pada pukul 14.39 WIB dengan dikawal oleh personel KPK dan polisi.

    Setibanya di lokasi, yang bersangkutan langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar kepada awak media yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK. Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.

    Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan soal tim penyidik KPK yang menangkap tujuh orang dalam OTT di Bengkulu.

    Alex mengatakan OTT Bengkulu dilakukan terkait dugaan pungutan terhadap pegawai. “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Alex.

  • Menkes: Komplikasi Serius Terjadi pada 70 Persen Pasien Diabetes yang Terlambat Ditangani

    Menkes: Komplikasi Serius Terjadi pada 70 Persen Pasien Diabetes yang Terlambat Ditangani

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, diabetes yang terlambat ditangani menyebabkan komplikasi serius, seperti ketoasidosis diabetik (KAD). Adapun 70% pasien diabetes yang terlambat ditangani merupakan komplikasi serius. 

    “KAD atau komplikasi serius ini terjadi pada 70% pasien diabetes yang terlambat ditangani. Jika sudah dalam kondisi itu, risiko kematiannya jauh lebih besar. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting,” kata Menkes dalam peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Minggu (24/11/2024) dilansir Antara.

    Dia mengatakan, penanganan diabetes sejak dini jauh lebih murah dan efektif dibandingkan penanganan pada tahap lanjut. 

    Menkes juga menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan diabetes pada anak-anak, mengingat kekhawatiran peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia.

    “Saya kaget ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal,” ujar Budi Gunadi Sadikin.

    Menkes Budi mengungkapkan, diabetes tipe 1 yang terlambat ditangani dapat berakibat fatal dan bisa menyebabkan kematian.

    Dalam upaya menangani masalah ini, Menkes mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif pemerintah yang dipelopori Presiden Prabowo Subianto, yaitu program skrining kesehatan untuk masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak.

    “Saya sudah memutuskan untuk memasukkan skrining diabetes ini untuk kelompok anak-anak, agar masalah ini bisa terdeteksi lebih dini dan penanganannya lebih cepat,” kata Menkes.

    Dia mengatakan, untuk menangani diabetes sejak dini, ke depan puskesmas juga dapat melayani penderita diabetes dengan pemberian insulin. Saat ini pihaknya sedang mengkaji dan melakukan penelitian terkait kesiapan puskesmas untuk memberikan insulin kepada penderita diabetes.

    “Kami sedang melakukan kajian dan penelitian, karena diabetes kalau terlambat ditangani bisa bahaya. Sementara jika deteksi lebih dini, jauh lebih murah dan lebih cepat sembuh,” ujar Menkes 

  • Chat Nissa ‘Sabyan’ kepada Ayus yang Selingkuhi Ririe Fairus: Sayang Jangan Lupa Jaga Kesehatan

    Chat Nissa ‘Sabyan’ kepada Ayus yang Selingkuhi Ririe Fairus: Sayang Jangan Lupa Jaga Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Jejak digital isi chat Nissa “Sabyan” dengan Ahmad Ayus yang telah menceraikan selebgram Ririe Fairus kembali terungkap. Namun, chat terkait hubungan gelap Nissa dengan Ayus itu terjadi saat itu Ayus masih berstatus suami Ririe Fairus.

    “Mas Ayus sayang, kamu jangan lupa jaga kesehatan ya,” kata Nissa ‘Sabyan’ kepada Ayus dikutip dari channel YouTube pada 2021, Sabtu (23/11/2024).

     Chat dari Nissa “Sabyan” kepada Ayus pun mendapat respons. “Iya, terima kasih ya perhatiannya. Aku semakin cinta sama dik Nissa,” ujar Ayus.

    Nissa “Sabyan” seakan tidak memedulikan kondisi Ayus yang sudah memiliki istri dan anak tersebut. Ia seolah-olah ingin mengambil hati Ayus dengan sepenuh hati. “Iya mas Ayus,” kata Nissa ‘Sabyan’.

    “Semua demi cinta,” tandasnya dengan memberikan simbol love dua kali.

    Sementara, Ririe Fairus mengaku, belum berkomunikasi dan bertemu lagi dengan mantan suaminya, Ahmad Ayus, maupun Nissa “Sabyan” setelah kabar pernikahan mereka tersebar.

    “Belum, belum ada pertemuan lagi setelah kabar pernikahan mereka. Lagi pula, tidak terlalu penting juga buat bertemu, untuk apa? Kami sudah menjalani hidup masing-masing,” kata Ririe dalam sebuah wawancara di akun YouTube dikutip pada Minggu (24/11/2024).

    Isi chat Nissa “Sabyan” kepada Ayus saat masih menikah membuat Ririe Fairus merasa diselingkuhi. Adapun pernikahan Nissa “Sabyan” dan Ahmad Ayus telah dilakukan pada 4 Juli 2024.

  • Ririe Fairus Pilih Menghindar Saat Ayus dan Nissa ‘Sabyan’ Berkunjung Menemui Anak-anak

    Ririe Fairus Pilih Menghindar Saat Ayus dan Nissa ‘Sabyan’ Berkunjung Menemui Anak-anak

    Jakarta, Beritasatu.com – Ririe Fairus mengungkapkan, dirinya berusaha menghindar ketika mantan suaminya, Ayus dan Nissa “Sabyan” datang ke rumah untuk bertemu dengan anak-anak mereka. 

    “Kalau mereka (Ayus dan Nissa) datang untuk menemui anak-anak, saya lebih memilih keluar rumah dan menghindar,” kata Ririe dikutip dari kanal YouTube pada Minggu (24/11/2024).

    Ririe juga mengungkapkan, ia lebih memilih berkomunikasi lewat telepon dan tidak ingin bertemu langsung dengan mantan suaminya dan Nissa “Sabyan”.

    Ririe juga menegaskan, ketika berkomunikasi dengan Ayus hanya untuk membahas kepentingan anak-anaknya. Namun, untuk urusan lainnya, Ririe Fairus memilih tidak berkomunikasi dan menghindari Ayus dan Nissa “Sabyan”. 

    “Kalau komunikasi sih lewat telepon, itu pun hanya untuk urusan anak-anak. Kalau dengan dia (Nissa), saya tidak pernah, buat apa juga?” tegas Ririe.

    Ia juga menyadari, takdir telah mempertemukan anak-anaknya dengan ibu sambungnya, yaitu Nissa “Sabyan”. Sebelumnya, vokalis Sabyan Gambus itu merupakan sahabat dekatnya, tetapi pada akhirnya menjadi orang ketiga dalam pernikahannya dengan Ayus.

    “Ini sudah takdirnya, mau bagaimana lagi,” tambahnya.

    Nissa dan Ayus dikabarkan telah menikah pada 4 Juli 2024 di rumah Nissa yang berada di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

    Pernikahan sederhana itu dihadiri hanya oleh keluarga terdekat, dengan Ayus memberikan mas kawin berupa cincin emas seberat 3 gram dan uang tunai senilai Rp 200.000.

    Meskipun pemberitaan Ayus dan Nissa “Sabyan” semakin tersebar, Ririe memilih untuk menghindarinya setelah mengetahui pernikahan mantan suaminya, Ririe Fairus berupaya untuk menjaga hatinya agar tidak tersakiti lagi.

  • Razia di Kampung Narkoba di Lampung Timur, Polisi Temukan Gubuk untuk Pesta

    Razia di Kampung Narkoba di Lampung Timur, Polisi Temukan Gubuk untuk Pesta

    Lampung Timur, Beritasatu.com – Petugas Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lampung Timur melakukan razia narkoba di sejumlah kampung narkoba, Sabtu (23/11/2024). Polisi menemukan sejumlah gubuk yang dijadikan tempat pesta narkoba. Selain itu, polisi juga menangkap satu orang pria pelaku penyalahguna narkoba.

    Kampung narkoba yang dirazia ada di wilayah Kecamatan Melinting dan Kecamatan Gunung Pelindung. Di lokasi razia, polisi bersama petugas Badan Nasional Narkotika (BNN) Lampung Timur bergerak cepat ke lokasi-lokasi yang disinyalir sebagai tempat pesta narkoba.

    Dari sejumlah lokasi yang dirazia, tim gabungan mengamankan seorang pria yang diduga sebagai penyalah guna narkoba.

    Selain itu, tim gabungan juga menyita barang bukti berupa 17 bungkus plastik klip bening bekas pakai, tiga alat isap sabu-sabu dan tiga buah pipa kaca atau pirek.

    Barang bukti tersebut ditemukan tim gabungan di sejumlah gubuk di area perkebunan yang digunakan sebagai tempat narkoba.

    Selain untuk memberantas peredaran narkoba, operasi penegakan hukum di sejumlah kampung narkoba ini merupakan langkah serius yang dilakukan Polres Lampung Timur untuk memutus rantai peredaran narkoba. Selain itu, Polres Lampung Timur menindak tegas pelaku peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

    Kepala Satresnarkoba Polres Lampung Timur Iptu Hendra Abdurahman mengayakan, selain untuk memberantas peredaran narkoba, kegiatan tersebut juga dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    “Razia narkoba di Lampung Timur dilakukan di lima lokasi yang telah teridentifikasi sebagai lokasi rawan penyalahgunaan narkoba, khususnya di Kecamatan Melinting dan Kecamatan Gunung Pelindung,” kata Hendra.

    Hendra menjelaskan, dari hasil razia, selain menyita sejumlah plastik klip bekas sabu-sabu dan alat isap sabu, pihaknya menangkap satu orang pria yang hasil tes urine menunjukkan positif mengonsumsi narkotika.

    “Pelaku tersebut langsung ke Polres Lampung Timur untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Hendra

    Hendra menambahkan, razia tersebut mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat di sekitar lokasi razia. “Warga menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Polres Lampung Timur dalam menangani masalah narkoba yang meresahkan,” imbuh Hendra.

    Polres Lampung Timur berkomitmen akan terus menggencarkan razia narkoba di sejumlah kampung narkoba. 
     

  • Kompolnas Sambangi Mapolda Sumbar untuk Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi

    Kompolnas Sambangi Mapolda Sumbar untuk Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi

    Padang, Beritasatu.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)  menyambangi markas Polda Sumatera Barat pada Minggu (24/11/2024) pagi untuk mengawal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan. Kasus polisi tembak polisi ini menewaskan Kasatreskrim Polres Solok Selatan Komisaris Polisi Anumerta Ryanto Ulil Anshar

    Kedatangan Kompolnas yang dipimpin Ketua Harian Irjen (Purn) Arif Wicaksono disambut langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan jajarannya. 

    Dalam pernyataannya, Irjen (Purn) Arif Wicaksono menyampaikan kunjungan tersebut bertujuan mendalami fakta dan kronologi kasus kematian Kompol Ryanto Ulil Anshar yang ditembak oleh koleganya AKP Dadang Iskandar. 

    “Kedatangan kami ke Sumbar bersama tim untuk mendalami dan mencari fakta sebenarnya dari kasus ini. Kami ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Kami sudah menerima data awal dari berbagai sumber, termasuk media dan laporan internal,” ujar Arif Wicaksono. 

    Pada kesempatan tersebut Kompolnas mengakui sudah bertemu langsung dengan AKP Dadang Iskandar. Menurutnya, AKP Dadang berada dalam kondisi sehat walaupun sempat tidak mau makan.

    Selain mengunjungi Mapolda Sumbar, tim Kompolnas juga dijadwalkan mendatangi lokasi kejadian kasus polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan untuk melakukan investigasi lebih mendalam. Hasil dari penyelidikan ini nantinya akan dilaporkan kepada Ketua Kompolnas Irjen (Purn) Budi Gunawan sebagai dasar pengambilan langkah selanjutnya. 

    “Kami ingin melihat secara langsung langkah-langkah yang telah diambil kapolda Sumbar dan jajarannya. Sebagai pengawas eksternal Polri, kami berkoordinasi dengan Irwasum dan Bidang Propam sebagai pengawas internal. Kami akan memastikan semua informasi terverifikasi, termasuk kondisi kejadian. Kami ingin membuktikan dan melihat fakta yang ada,” ucap Irjen Arif.

    Kasus polisi tembak polisi ini menjadi perhatian publik karena melibatkan sesama aparat penegak hukum dan Kompolnas berkomitmen untuk memastikan proses hukum berjalan transparan dan akuntabel. 

  • Menkes Dorong Puskesmas Layani Penderita Diabetes dengan Insulin

    Menkes Dorong Puskesmas Layani Penderita Diabetes dengan Insulin

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap puskesmas di Indonesia dapat segera melayani penderita diabetes. Menkes menyatakan saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang mengkaji kesiapan puskesmas dalam mendistribusikan dan memberikan insulin.

    “Kami sedang melakukan kajian dan penelitian. Diabetes, jika ditangani sejak dini, jauh lebih murah dan cepat sembuh,” ujar Budi dalam peringatan Hari Diabetes Sedunia di RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Minggu (24/11/2024) dilansir Antara.

    Menurut Menkes, penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik (KAD), yang sering terjadi pada pasien diabetes yang terlambat ditangani.

    “KAD ini terjadi pada 70% pasien yang terlambat dirawat, dan risiko kematiannya lebih tinggi. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting,” tambahnya.

    Menkes menekankan pentingnya keterlibatan puskesmas dalam melayani penderita diabetes. Ia meminta rumah sakit rujukan seperti RSCM untuk mendukung persiapan sarana dan pelatihan tenaga medis di puskesmas.

    “Jangan hanya rumah sakit saja yang ditingkatkan, justru puskesmas harus diampu hingga siap,” katanya.

    Sebagai langkah awal, program deteksi dini diabetes secara nasional akan dimulai pada 2025 dengan sejumlah puskesmas terpilih menjadi pilot project.

    Jika berhasil, insulin akan didistribusikan lebih luas. Meski demikian, Menkes mengakui istribusi insulin menghadapi tantangan terkait fasilitas penyimpanan khusus dan pelatihan tenaga medis.

    “Saya minta ahlinya untuk menurunkan kompetensi ke dokter umum di puskesmas. Mereka harus bisa mendeteksi dengan benar dan menata laksana penderita diabetes,” ungkapnya.

    Menkes Budi berharap langkah ini akan meningkatkan akses penderita diabetes ke perawatan yang tepat waktu, sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat komplikasi diabetes yang terlambat ditangani.

    “Kami ingin meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes di Indonesia dengan memastikan mereka mendapatkan perawatan lebih dini dan lebih baik,” tegas Menkes.

    Kebijakan puskesmas yang melayani penderita diabetes akan meningkatkan kualitas hidup penderita, sekaligus memastikan mereka mendapatkan perawatan lebih dini dan lebih baik.

  • OTT di Bengkulu, KPK Endus Dugaan Pungutan ke Pegawai untuk Pilkada 2024

    OTT di Bengkulu, KPK Endus Dugaan Pungutan ke Pegawai untuk Pilkada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pemprov Bengkulu. OTT KPK di Bengkulu terkait pungutan kepada pegawai yang diduga untuk mendanai Pilkada 2024

    “Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, Minggu (24/11/2024).

    Alex belum menerangkan lebih detail konstruksi perkara terkait OTT KPK di Bengkulu yang diduga terkait Pilkada 2024. KPK berencana menyampaikan rilis resmi atas kegiatan penindakan kali ini pada sore nanti.

    Sebelumnya, KPK mengaku telah mengamankan tujuh orang dan sejumlah uang dalam OTT di Bengkulu. KPK belum menyampaikan secara resmi terkait nominal uang yang diamankan dari OTT tersebut. Lembaga antikorupsi itu masih menghitung terlebih dahulu nominal uang yang diamankan.

    “Turut diamankan sejumlah uang,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, Minggu (24/11/2024).

    KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk memeriksa dan menentukan status hukum para pihak yang terjaring OTT. Status mereka akan disampaikan ke publik. “Untuk lengkapnya akan disampaikan secara resmi oleh lembaga sore/malam nanti,” ujar Tessa mengenai OTT KPK di Bengkulu yang diduga terkait Pilkada 2024.

  • Kakek di Lampung Selatan Belasan Kali Perkosa Cucu Tiri hingga Hamil 5 Bulan

    Kakek di Lampung Selatan Belasan Kali Perkosa Cucu Tiri hingga Hamil 5 Bulan

    Lampung Selatan, Beritasatu.com – Seorang kakek di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan tega memerkosa cucu tirinya yang berusia 14 tahun. Akibat diperkosa belasan kali oleh pelaku, korban saat ini hamil dengan usia kandungan lima bulan.

    Kakek berusia 51 tahun warga Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan ditangkap petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lampung tanpa perlawanan di rumahnya pada Jumat (22/11/2024).

    Kekerasan seksual yang dialami remaja putri berinisial MR ini terungkap setelah korban menceritakan perbuatan bejat pelaku kepada ayah kandungnya. Mendapat laporan korban, ayah korban kemudian melaporkan perbuatan bejat pelaku ke Polsek Sidomulyo pada Rabu (20/11/2024).

    Kasatreskrim Polres Lampung Selatan AKP Dedi Ardi Putra mengatakan kakek yang memerkosa cucu tirinya dilakukan sebanyak 12 kali sejak Agustus 2023 hingga Juli 2024 di Kecamatan Sidomulyo

    “Pelaku melakukan perbuatan bejatnya disaat istrinya sedang tidak berada di rumah. Saat melakukan perbuatan bejatnya, pelaku memaksa korban untuk melayani nafsu syahwatnya dan mengancam korban untuk tidak menceritakan kepada orang tuanya,” ungkap AKP Dedi, Sabtu (23/11/2024).

    Kasus kakek perkosa cucu tiri ini dipicu lantaran sering melihat korban berpakaian seksi saat berada di rumah.

    “Pelaku juga melakukan ancaman fisik dan verbal kepada korban,” lanjut Dedi.

    Cucu tiri yang diperkosa kakeknya adalah pelajar kelas VIII sekolah menengah. Akibat kasus kakek perkosa cucu tiri, korban kini dalam pendampingan petugas Unit PPA Polres Lampung Selatan untuk pemulihan psikologis dan pemulihan trauma yang dialaminya.

  • 7 Kasus Polisi Tembak Polisi yang Menggemparkan Tanah Air, Motifnya dari Tambang hingga Asmara

    7 Kasus Polisi Tembak Polisi yang Menggemparkan Tanah Air, Motifnya dari Tambang hingga Asmara

    Jakarta, Beritasatu.com – Penembakan AKP Ryanto Ulil Anshar oleh AKP Dadang Iskandar di Solok Selatan, Sumatera Barat menambah daftar kasus polisi tembak polisi di Indonesia. Kekerasan yang mencoreng korps kepolisian dipicu beragam motif.

    Kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan menjadi sorotan publik. Polda Sumbar sudah menahan Dadang Iskandar dan menjeratnya dengan pasal pembunuhan berencana. Dadang juga segera dipecat dari kepolisian.

    Berikut deretan kasus polisi tembak polisi di Indonesia:

    Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
    Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar di parkiran Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) dini hari. Ryanto tewas di tempat dengan luka tembak di pelipis dan pipi kanan.

    Penembakan ini diduga karena buntut penangkapan pelaku tambang galian C yang diduga dibekingi oleh Dadang Iskandar. Tersangka kesal dengan Ryanto yang tidak mau membebaskan pelaku yang ditangkap oleh anak buahnya sehingga nekat menembak korban.

    AKP Ryanto Ulil Anshar menjadi korban dalam kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan. – (Beritasatu.com/Irfandi)

    Setelah menembak Ryanto, AKP Dadang juga menembaki rumah dinas kapolres Solok Selatan. 

    Penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Dkk
    Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabara atau Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang saat itu menjabat kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Brigadir J merupakan ajudan Ferdy Sambo.

    Ferdy Sambo kemudian divonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas pembunuhan terhadap Brigadir J.  Namun, di tingkat kasasi, Mahkamah Agung meringankan hukuman Ferdy Sambo menjadi penjara seumur hidup.

    Anggota Densus 88 Ditembak Rekannya di Bogor 

    Anggota Densus 88 Antiteror Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tewas diduga ditembak oleh rekannya berinisial Bripda IMS dan Bripka IG di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023) dini hari. 

    Kasus itu bermula saat mereka sedang berkumpul di kamar diduga sambil minum minuman keras, kemudian memperlihatkan senjata api. Tiba-tiba senjata meletus dan mengenai korban.

    Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah
    Personel Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan Aipda Ahmad Karnain tewas ditembak oleh Aipda Rudi Suryanto yang menjabat kanit provos di polsek setempat. Penembakan itu terjadi di kediaman korban di Lampung Tengah pada 4 September 2022, diduga karena pelaku sakit hati ke korban.

    Rudi Suryanto divonis 12 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena terbukti melakukan pembunuhan berencana.

    Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur
    Anggota Polres Lombok Timur Briptu Khairul Tamimi alias Momon tewas ditembak oleh rekannya sesama polisi Brigadir MN. Korban ditembukan tewas di rumahnya di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada Senin (25/10/2021).

    Penembakan itu bermotif asmara. Pelaku sakit hati karena korban diduga memiliki hubungan terlarang dengan istrinya.

    Polisi Tembak Polisi di Donggala
    Aipda NS ditembak oleh rekannya sendiri Aiptu P di Polsek Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada 8 November 2019. Keduanya sempat cekcok lalu berujung penembakan.

    Setelah menembak korban, Aiptu P menembak dirinya sendiri.

    Polisi Tembak Polisi di Mapolsek Cimanggis
    Anggota Direktorat Polisi Air Baharkam Polri Brigadir Rangga Tianto menembak mati Bripka Rahmat Effendy di Mapolsek Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat pada pada 25 Juli 2019.

    Penembakan itu bermula dari ditangkapnya remaja pelaku tawuran berinisial FZ yang merupakan keponakan Rangga Tianto. Rangga kemudian datang ke Mapolsek Cimanggis meminta FZ dibebaskan, tetapi Rahmat tidak mau. Akhirnya Rahmat diberondong tembakan oleh Rangga.

    Demikian deretan kasus polisi tembak polisi yang menggemparkan publik Tanah Air.