Author: Antaranews.com

  • Dasco ungkap partai-partai tengah simulasikan sistem pemilu-pilkada

    Dasco ungkap partai-partai tengah simulasikan sistem pemilu-pilkada

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa partai-partai politik tengah melakukan simulasi pemilihan umum (pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (pilkada), saat merespons adanya usulan pilkada secara tidak langsung.

    Nantinya, kata dia, seluruh partai politik akan mengumumkan hasilnya dan usulan rancangannya terhadap sistem pemilu.

    “Masing-masing partai nanti akan memaparkan apa yang sudah dirancang,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.

    Setelah melakukan simulasi, menurut dia, berbagai partai politik tersebut akan memutuskan sikap untuk sistem penyelenggaraan pemilu atau pilkada ke depannya.

    “Sama-sama kita akan putuskan dengan ketentuan dan aturan yang akan dibuat dalam menghadapi pilkada maupun pemilu,” katanya.

    Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan agar memisahkan antara pemilu nasional yang memilih Presiden-Wakil Presiden, Anggota DPR, dan Anggota DPD, dengan pemilu lokal/daerah yang memilih Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, DPRD Provinsi, DPRD Kota, dan DPRD Kabupaten.

    Selain itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar pun mengusulkan agar pilkada menggunakan sistem pemilihan yang tidak langsung, atau kepala daerah ditunjuk langsung oleh Presiden.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR: Transformasi energi peluang besar perluas lapangan kerja

    Anggota DPR: Transformasi energi peluang besar perluas lapangan kerja

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XII DPR RI Yulisman mengatakan transformasi energi bukan hanya soal pengurangan emisi, melainkan peluang besar untuk menciptakan nilai tambah dan memperluas lapangan kerja di tanah air.

    “Transformasi energi bukan hanya soal pengurangan emisi, tetapi peluang besar untuk menciptakan nilai tambah dan memperluas lapangan kerja,” kata Yulisman dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

    Mengutip Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kata dia, pengembangan energi bersih dan hilirisasi dapat menciptakan 6,2 juta lapangan kerja baru dan menarik investasi hingga Rp1.682 triliun dalam sepuluh tahun ke depan.

    Untuk itu, dia menggarisbawahi sektor energi diproyeksikan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia.

    Dia pun menegaskan dukungan Komisi XII DPR RI terhadap kebijakan percepatan investasi energi melalui regulasi yang pro-bisnis, insentif fiskal yang tepat, dan pengawasan berbasis transparansi.

    Menurut dia, tren global menuju energi hijau juga merupakan momentum emas bagi Indonesia untuk menarik minat investor internasional.

    “Dengan potensi energi terbarukan yang mencapai 3.600 gigawatt, kita harus memastikan roadmap ini berjalan tepat waktu agar Indonesia menjadi pemain utama di Asia Tenggara,” ujarnya.

    Dia lantas memaparkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang diatur melalui Perpres Nomor 22 Tahun 2017 yang menetapkan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

    Selain itu, lanjut dia, pemerintah telah menetapkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) untuk mengatur pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk tahun 2025-2035.

    “Sinkronisasi implementasi antara RUEN dan RUKN dinilai krusial agar transisi energi berjalan terukur,” ucapnya.

    Dia menyinggung pula target pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 5,3 GW dan PLTA 10 GW pada 2030 untuk memperkuat ekosistem energi bersih.

    Dia menilai langkah tersebut juga mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik, yang diproyeksikan menjadi salah satu penopang hilirisasi dan pengurangan impor energi.

    “Jika eksekusi proyek dilakukan tepat waktu, Indonesia tidak hanya memenuhi target EBT, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menciptakan dampak ekonomi yang inklusif,” tuturnya.

    Terakhir, dia menekankan perlunya insentif fiskal, kepastian hukum, dan penguatan infrastruktur untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif.

    “Pemerintah harus memastikan roadmap ini jelas dan implementasinya terukur, sehingga manfaat ekonomi dan lapangan kerja segera dirasakan masyarakat,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Adaptasi pilar informasi bangsa menuju relevansi digital

    Adaptasi pilar informasi bangsa menuju relevansi digital

    Jakarta (ANTARA) – Tiga pilar informasi bangsa—TVRI, RRI, dan Perum LKBN Antara—kini dihadapkan pada tantangan krusial, digempur badai disrupsi digital yang menuntut perubahan besar.

    Sebagai media publik, mereka memikul mandat konstitusional menghadirkan informasi berkualitas, memperkuat budaya, dan menjaga keberagaman.

    Dunia sudah berubah total; model penyiaran satu arah tergerus konten berbasis algoritma personal, audiens berbondong-bondong pindah ke platform mobile, dan kepercayaan publik menuntut transparansi serta partisipasi aktif.

    Tantangan utama bagi mereka bukan sekadar bertahan, melainkan tetap relevan dan menjadi lokomotif informasi publik di era multiplatform yang hiruk pikuk ini.

    Sayangnya, TVRI, RRI, dan LKBN Antara belum sepenuhnya masuk radar pasar sebagai institusi media menjanjikan secara komersial. Ini wajar, sebab ketiganya memang tidak didesain sebagai korporasi media biasa yang mengejar profit, melainkan sebagai pelayan publik dengan misi kebangsaan luhur.

    Ironisnya, ketiga lembaga ini memiliki modal raksasa yang unik, namun semua itu bisa jadi tak berarti jika transformasi tak kunjung dilakukan.

    TVRI, misalnya, punya jaringan siaran nasional tak tertandingi dan studio daerah di tiap provinsi, ditambah koleksi konten budaya kaya yang belum tergarap maksimal. RRI punya basis audio luas, menjangkau masyarakat 3T, dengan potensi podcast lokal yang sangat mengena.

    LKBN Antara adalah satu-satunya kantor berita nasional yang punya legitimasi dan akses langsung ke lembaga negara dan media lokal, menjadikannya gudang informasi otentik tak ternilai.

    Ketiga lembaga ini masih terjebak logika administratif yang kerap bertabrakan dengan semangat inovasi media digital serba cepat.

    Sumber pendanaan mayoritas dari APBN membuat mereka tidak fleksibel merespons dinamika pasar.

    Namun, solusinya bukan berarti melepas APBN atau menyingkirkan birokrasi; apalagi privatisasi. Yang dibutuhkan adalah rekayasa kelembagaan cerdas: hibridisasi antara kekuatan negara dan kelincahan korporasi. Dengan begitu, mereka bisa bergerak lincah tanpa kehilangan jati diri publik.

    Aset digital

    Bagi pilar informasi bangsa ini, transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi soal keberanian mengubah orientasi dan mentalitas secara total.

    Bayangkan TVRI menjadi Netflix-nya konten budaya Indonesia—menayangkan serial dokumenter Nusantara atau sinema pendek lokal via aplikasi streaming modern. RRI bisa membangun ekosistem podcast edukatif atau drama radio digital. Konten live audio interaktif juga bisa jadi senjata baru.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sidang tuntutan Fariz RM terkait kasus narkoba ditunda lagi

    Sidang tuntutan Fariz RM terkait kasus narkoba ditunda lagi

    Jakarta (ANTARA) – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) kembali menunda sidang Fariz Roestam Munaf (Fariz RM) terkait kasus penyalahgunaan narkoba yang seharusnya digelar Senin (28/7) ini menjadi Senin (4/8) depan.

    “Sidang ditunda seminggu, yakni Senin 4 Agustus 2025,” kata Hakim Lusiana Amping di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Lusiana mengatakan perkara ini ditunda lantaran jaksa penuntut umum (JPU) menyatakan belum siap.

    Dengan demikian, sidang ini ditunda kedua kalinya yang sebelumnya seharusnya digelar Senin (21/7) menjadi Senin (28/7).

    Sementara itu, Fariz RM mengaku akan mengikuti prosedur saat ditanyakan apakah ada rasa kekecewaan saat mengetahui sidangnya ditunda kembali.

    “Saya mengikuti prosedur,” ucap Fariz.

    Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan, Fariz RM akan menjalani sidang pembacaan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).

    Dalam surat dakwaan, jaksa menyebut Fariz dan sopirnya, Andres Deni Kristyawan (ADK) diduga melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta dalam tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum, berupa menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I.

    Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Kedua, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang mengadili oleh karena terdakwa ditahan di daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan tempat kediaman sebagian besar saksi-saksi yang dipanggil lebih dekat pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman.

    Perbuatan terdakwa merupakan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

    Sebelumnya, pada Selasa (18/2), polisi menangkap sang musisi di Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat berdasarkan keterangan ADK bahwa Fariz juga memesan barang haram itu kepada ADK.

    Polisi kemudian menetapkan keduanya sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan narkotika yakni ADK dan Fariz RM (FRM).

    Barang bukti yang disita dari Fariz RM yakni narkoba jenis ganja dan sabu.

    Fariz disangkakan Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman lima sampai 20 tahun penjara.

    Musisi Fariz RM pernah beberapa kali terlibat kasus narkoba yakni pada 2008, 2014, 2018 dan 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wapres Gibran sebut kasus karhutla menurun 85 persen dalam 10 tahun

    Wapres Gibran sebut kasus karhutla menurun 85 persen dalam 10 tahun

    Riau, Pekanbaru (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menilai kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia telah menurun hingga 85 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun lebih sejak 2014.

    “Saya lihat dari tahun 2014 sampai tahun ini, kasus-kasus kebakaran hutan ini sudah sangat menurun sekali. Sudah menurun hampir 80-85 persen,” kata Wapres Gibran usai meninjau Posko Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin.

    Dalam kunjungannya meninjau bekas lokasi karhutla, Wapres mengapresiasi kinerja tim gabungan, baik dari BNPB dan BPBD, Satgas Karhutla, serta Forkopimda yang telah mengantisipasi agar karhutla di Riau segera padam.

    Menurut Gibran, operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan tim gabungan hingga water bombing telah berhasil mengendalikan titik api yang tersebar.

    “Kalau dilihat sewaktu kita landing, keadaannya kan sudah mendung, ya. Ini karena ada proses modifikasi cuaca dan juga rutin ada water bombing. Jadi saya lihat untuk di Riau ini sudah cukup terkendali,” kata Gibran.

    Terkait dengan pelaku pembakaran hutan dan lahan, Gibran memaparkan ada 51 tersangka dari 41 kejadian yang sudah diamankan Polda Riau.

    Gibran pun menekankan kepada kepala daerah untuk menegakkan hukum yang berlaku, serta mengimbau perusahaan maupun petani untuk tidak melakukan pembukaan lahan sawit.

    “Saya sudah diskusi dengan Pak Gubernur, masalah regulasi harus ditegakkan lagi. Jangan lagi ada pembukaan-pembukaan lahan yang tidak sesuai dengan aturan. Kita ingin aturan ditegakkan. Kita tidak ingin kejadian-kejadian seperti ini terulang lagi,” kata Gibran.

    Berdasarkan keterangan dari BNPB, Riau telah menetapkan status tanggap darurat karhutla dengan kurun waktu 22 Juli sampai 4 Agustus 2025.
    Adapun Satgas Karhutla tetap bersiaga seiring dengan masih berlangsungnya puncak musim kemarau di sejumlah wilayah.

    Khusus untuk Provinsi Riau, curah hujan pada 10 hari pertama Agustus diperkirakan sangat rendah, yakni 20–50 milimeter terutama di wilayah utara dan barat. Pada dasarian kedua dan ketiga, curah hujan diperkirakan meningkat hingga 150 milimeter per 10 hari.

    Meski terjadi peningkatan curah hujan, indeks FFMC/Fine Fuel Moisture Code menunjukkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah masih tergolong sangat tinggi dan akan mulai signifikan pada 30 Juli 2025, lalu menurun setelah 3 Agustus.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AD siap bantu pemerintah produksi obat murah untuk masyarakat

    TNI AD siap bantu pemerintah produksi obat murah untuk masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan TNI AD siap membantu pemerintah memproduksi obat murah untuk masyarakat.

    Hal tersebut dikatakan Wahyu merespon soal nota kesepahaman yang telah ditandatangani Kementerian Pertahanan dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) tentang kerja sama pembuatan obat murah.

    “TNI AD pada prinsipnya jika itu sudah jadi kebijakan semua matra tentu harus siap dan pasti mendukung kebijakan tersebut,” kata Wahyu kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

    Menurut Wahyu, sedari awal TNI AD melalui laboratorium farmasinya telah aktif memproduksi obat berkualitas. Namun produksi itu tidak dilakukan secara besar-besaran karena hanya untuk kebutuhan prajurit saja.

    Dengan adanya kerja sama ini, Wahyu memastikan pihaknya akan mempersiapkan fasilitas laboratorium dan kualitas SDM yang layak untuk memproduksi obat dalam jumlah besar.

    Kementerian Pertahanan mengerahkan TNI untuk memproduksi obat dengan harga terjangkau dalam jumlah besar guna dikonsumsi masyarakat.

    “Pengerahan TNI ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan obat nasional serta menekan harga obat di pasaran,” kata Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).

    Dia menjelaskan nantinya obat dalam jumlah besar itu akan dibuat oleh laboratorium farmasi yang berada di bawah naungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

    “Kita konsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat,” kata Sjafrie kepada awak di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.

    Umumnya, kata dia, ragam laboratorium farmasi itu hanya memproduksi obat untuk kebutuhan medis anggota TNI saja. Kini, laboratorium milik TNI itu akan memproduksi obat untuk kebutuhan masyarakat umum.

    Sjafrie memastikan, kualitas obat-obatan buatan TNI sesuai dengan standar yang berlaku dan dijual di seluruh Koperasi Merah Putih.

    Di saat yang sama Kepala BPOM Taruna Ikrar akan mengawasi proses pembuatan obat agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

    Menurut Ikrar, TNI merupakan mitra yang tepat dalam membuat obat karena kualitas hasil produksinya telah teruji dengan baik.

    Selain itu, Ikrar mengaku BPOM sangat terbantu dari segi jumlah sumber daya manusia yang memproduksi obat.

    Dengan bantuan dari TNI yang mempunyai personel yang banyak itu, Ikrar yakin kebutuhan obat di seluruh wilayah akan terpenuhi.

    Taruna berharap kerja sama ini dapat menghasilkan jumlah obat yang banyak serta terjangkau bagi seluruh masyarakat

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • TNI AD buka peluang beli UCAV dari Turki untuk perkuat pertahanan

    TNI AD buka peluang beli UCAV dari Turki untuk perkuat pertahanan

    Jakarta (ANTARA) – TNI AD membuka peluang untuk membeli pesawat tempur nirawak atau Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) buatan Baykar, Turki untuk mendukung operasional tugas prajurit di lapangan.

    Peluang pembelian UCAV itu terjadi kala Kepala Staf TNI Angkatan Dara (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengunjungi perusahaan produsen Bayraktar itu untuk melihat model UCAV di Turki, Jumat (25/7).

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan peluang itu terbuka karena UCAV sangat membantu kerja TNI AD.

    Dia menjelaskan, alat yang kerap disebut drone ini membantu pasukan untuk mengawasi wilayah perbatasan yang sulit dijangkau.

    Tidak hanya itu, drone juga dapat mempermudah tugas pasukan dalam mengawasi dan menjalankan operasi di beberapa wilayah konflik seperti Papua.

    “Drone juga dapat membantu dalam operasi militer selain perang (OMSP) atau misi kemanusiaan yang sering dijalankan TNI AD,” kata Wahyu kepada Antara di Jakarta, Senin

    Wahyu melanjutkan, dalam OMSP drone dapat dipakai untuk membantu prajurit mencari korban bencana alam di medan yang sulit. Drone juga dapat digunakan untuk meninjau lokasi bencana untuk memperhitungkan estimasi kerugian.

    Walau demikian, Wahyu memastikan pihaknya belum bisa menentukan unit apa saja yang akan dibeli dan berapa jumlahnya.

    “Kita harus memerlukan kajian dan diskusi lebih dalam tentang pembelian ini. Harus ada kajian untuk memastikan teknologi drone sesuai dengan kondisi medan yang ada di Indonesia,” kata Wahyu

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri imbau alumni IPDN berpegang teguh pada keilmuan

    Mendagri imbau alumni IPDN berpegang teguh pada keilmuan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk bekerja secara profesional dan berpegang teguh pada keilmuan, serta harus punya kemampuan berpikir ilmiah yang berbasis pada data dan teori-teori yang telah teruji.

    Tito berpesan agar alumni IPDN yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat bekerja berdasarkan keilmuan, termasuk dalam menyusun kebijakan.

    “Oleh karena itulah, selama empat tahun dididik di IPDN ini adik-adik yang dilantik ini harus siap dengan kemampuan sebagai seorang praktisi di lapangan, tapi juga memiliki kemampuan intelektual sebagai ilmuwan dengan kemampuan metodologi yang diajarkan,” kata Tito saat melantik Pamong Praja Muda lulusan IPDN Angkatan XXXII Tahun 2025 di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin.

    Ia menjelaskan, alumni IPDN tidak hanya dididik untuk menjadi praktisi di bidang pemerintahan, tetapi juga seorang saintis. Oleh karena itu, alumni IPDN diberikan gelar akademik Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan.

    Mendagri menuturkan, IPDN merupakan kawah candradimuka bagi para praja yang dididik untuk menjadi penyelenggara pemerintahan yang profesional sekaligus motor penggerak birokrasi.

    Ia berharap alumni IPDN mampu menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan pemerintahan.

    Hal ini mengingat peran penting ASN sebagai salah satu kekuatan bagi negara-negara untuk bertahan, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, IPDN sebagai salah satu lembaga pendidikan ASN memiliki peran yang sangat penting.

    “Karena IPDN lulusannya diharapkan akan dapat menjadi motor penggerak sekaligus agen perubahan untuk menciptakan para ASN yang profesional,” jelasnya.

    Ia mengungkapkan, alumni IPDN tidak hanya dididik secara akademik, tetapi juga mental, ideologi, karakter, dan fisik agar mampu bekerja di semua medan.

    Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara yang luas dengan jumlah penduduk yang melimpah. Kondisi ini memberikan tantangan terhadap pengelolaan administrasi pemerintahan Indonesia.

    “Kita ada pulau, ada gunung, ada kota, ada desa, ada hutan, dan semua harus siap untuk ditempatkan di semua medan tersebut,” tutur Mendagri.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tarian Burung Raja Udang di Festival Marunda raih rekor MURI

    Tarian Burung Raja Udang di Festival Marunda raih rekor MURI

    Jakarta (ANTARA) – Tarian Burung Raja Udang oleh 685 penari saat Festival Marunda 2025 di Rusunawa Marunda, Kecamatan Cilincing Jakarta Utar, mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Minggu (27/7).

    “Alhamdulillah Festival Marunda berjalan dengan baik dan lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena semakin banyak pihak yang terlibat,” kata Kepala Unit Pengelola (UP) III Rusun Marunda, Cilincing Burhanudin di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan persiapan yang dilakukan untuk menggelar Festival Marunda ini dilakukan dengan panjang dan melalui rapat koordinasi yang berkelanjutan.

    “Di saat pelaksanaan berhasil mencatatkan rekor MURI dan ini tentu membanggakan bagi kami,” katanya.

    Ia menyebutkan ada 86 anak Rusun Marunda yang menjadi penari saat penampilan Tarian Burun Raja Udang dan ini merupakan kebanggaan bagi warga rusun.

    Sementara itu sisanya, para penari merupakan anak-anak teater di Jakarta Utara yang diasuh oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara.

    Menurut dia, keberhasilan Festival Marunda 2025 bukan hanya dilakukan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) dan warga Rusunawana Marunda saja tapi kombinasi semua pihak mulai dari Kementerian PPPA, SKPD, UKPD, LSM, NGO dan lainnya.

    “Kalau hanya UPRS dan warga saja tentu festival ini tidak semeriah itu,” kata dia.

    Ia mengungkapkan Festival Marunda ini digelar sebagai ruang kreatifitas masyarakat untuk menambah pendapatan mereka sehingga peluang ekonomi terbuka dengan membuka usaha di aneka agenda yang diadakan.

    Dengan adanya festival, maka warga dapat membuka usaha yang dapat menambah pendapatan mereka dan muaranya tentu mereka bisa membawa pembayaran sewa rumah susun tepat waktu.

    Menurut dia, melalui Festival Marunda ini pihaknya ingin menggerakkan ekonomi mikro dan juga melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka lebih berdaya dan memiliki kemampuan secara ekonomi.

    “Targetnya nanti setelah ekonomi mereka membaik, mereka bisa keluar dari rumah susun dan memiliki rumah sendiri,” kata dia.

    Pagelaran Festival Marunda 2025 dilaksanakan bertepatan dengan peringatan menuju lima abad DKI Jakarta serta Hari Manggrove International dan perayaan Hari Anak Nasional.

    Ruang bersama

    Sebelumnya Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan Festival Marunda merupakan ruang bersama yang dapat mewujudkan kecintaan terhadap budaya, lingkungan, sekaligus memperkuat pemberdayaan perempuan serta anak yang ada di Rusunawa Marunda.

    Afan menjelaskan, Rusunawa Marunda dihuni lebih dari 9.000 warga dan didominasi oleh perempuan dan juga anak-anak.

    Menurutnya, Ruang Bersama Indonesia hasil sinergi pemerintah pusat, daerah, dan swasta ini diharapkan menjadikan masyarakat bisa menjadi lebih kreatif, produktif sekaligus bisa lebih berdaya saing.

    “Pemprov DKI terus berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah anak dan perempuan dengan melakukan berbagai macam upaya kerja sama kemitraan dan juga lintas sektor,” katanya.

    Ia menegaskan, Marunda mempunyai potensi yang tinggi, mulai dari kerajinan batik Marunda yang sudah dikenal luas.

    Kemudian, ada budi daya mangrove, wisata rohani rumah tahfidz, Masjid Al Alam, wisata alam Pantai Marunda, hingga Rumah Si Pitung yang menyimpan kekayaan sejarah.

    “Saya harap Festival Marunda ini menjadi agenda rutin tahunan yang dapat mempererat ikatan sosial antar warga dan menarik minat wisatawan untuk mengenal potensi Marunda, guna menggerakkan potensi ekonomi lokal,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota Komisi III tegaskan tak ada jadwal pembahasan revisi UU MK

    Anggota Komisi III tegaskan tak ada jadwal pembahasan revisi UU MK

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan menegaskan tidak ada jadwal pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK) yang bergulir di parlemen imbas terjadinya polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah.

    Sebab, kata dia, revisi UU MK tidak masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) prioritas tahunan DPR RI.

    “Kalau revisi Undang-Undang MK itu sampai hari ini kan masih tetap Undang-Undang MK-nya, di dalam prolegnas juga enggak ada, tidak ada jadwal untuk mengubah MK itu karena harus ada di prolegnas atau putusan Mahkamah Konstitusi sendiri untuk diajukan. Sampai kemarin belum ada,” kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Meski demikian, dia menekankan bahwa DPR RI memiliki kewenangan fungsi pengawasan untuk dapat melakukan evaluasi terhadap MK agar tugas, pokok, dan fungsi yang dijalankannya tidak keluar dari konstitusi.

    “Yang kami lakukan adalah dalam konteks ketatanegaraan kita agar semua lembaga yang dibentuk di republik ini, baik karena konstitusi maupun undang-undang, setia lah dia pada tupoksi-nya, setia lah dia pada jabatan dan fungsinya,” ucapnya.

    Untuk itu, dia menepis apabila ada evaluasi yang dilakukan Komisi III DPR RI terhadap kinerja MK sebagai bentuk “cawe-cawe”.

    “Kalau kemudian MK lari atau keluar dari fungsinya, siapa yang ngawasi dia? Kan enggak boleh, setiap lembaga harus ada yang mengawasinya, setidak-tidaknya dirinya. Nah, ketika dirinya enggak lagi bisa ngawasinya, maka masyarakat lah yang mengawasinya. Nah, masyarakat mengawasinya siapa? Wakilnya adalah DPR, itu lah yang mewakili masyarakat,” tuturnya.

    Dia lantas berkata, “Karena itu kami bersuara, suara kami ini adalah suara kita semua agar MK setia lah pada jalurnya on the track itu.”

    Dia pun menilai evaluasi yang dilakukan DPR tak melulu harus dikonotasikan negatif, tetapi dapat pula dipandang sebagai jalan keluar sekaligus pengingat apabila terdapat kesalahan yang dilakukan oleh lembaga negara.

    “Ketika ada yang salah dievaluasi, itu jalan keluarnya itu keniscayaan. Jadi kalau kami bersuara keras untuk mengingatkan MK, nah itu fungsi kami untuk mengingatkan itu. Tidak berarti kami di atasnya MK, tapi semua kita saling mengingatkan lah,” ujarnya.

    Dia kemudian melanjutkan, “Apakah DPR akan bereaksi? Sudah bereaksi. Kami akan ingatkan ini agar (MK) tetap lah di jalurnya.”

    Sebelumnya, Selasa (8/7), Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menegaskan bahwa DPR RI tidak akan menggulirkan pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2020 tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK) imbas terjadinya polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pelaksanaan pemilu nasional dan pemilu daerah.

    Sebab, kata dia, pembahasan revisi UU MK telah digulirkan oleh DPR RI periode 2019-2024.

    “Undang-Undang MK tidak ada revisi. Kan itu sudah direvisi periode anggota DPR lima tahun yang lalu,” kata Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    Dia menyebut pembahasan revisi UU MK yang bergulir kala itu telah sampai pada pengambilan persetujuan Tingkat I untuk dibawa ke paripurna guna disetujui menjadi undang-undang, namun revisi UU MK akhirnya menjadi RUU operan atau carry over untuk dibahas oleh DPR RI periode 2024-2029.

    “Itu sudah tinggal Rapat Paripurna Tingkat II saja, tinggal paripurna. Jadi kita tinggal tunggu saja, bamus (badan musyawarah), tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan dari pimpinan, kalau ada kan dia di rapim (rapat pimpinan), kemudian dibamuskan, tapi belum ada terkait dengan (revisi UU MK), belum ada pembicaraan,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.