Author: Antaranews.com

  • Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Mentawai, Sumbar (ANTARA) – Senja pecah di ufuk barat, semburatnya tandas pada helai-helai daun sagu kering di atap rumah. Dari celah rumbia itu, asap kayu bakar membumbung ke langit.

    Aman Lippat menyalakan lampu teras Uma seperti biasa di Dusun Maruibaga, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Anaknya merebus keladi di dapur yang membuat asap mengepul.

    Sebagai Sikerei, dukun tradisional Mentawai, Aman Lippat tidak terlalu bergantung dengan listrik kecuali untuk penerangan Uma, rumah panggungnya itu. Ia masih bergantung pada alam, namun anggota keluarganya yang lain tetap membutuhkan stopkontak untuk mengisi daya ponsel mereka.

    Langit sudah gelap, jalan perkampungan selebar 2,5 meter itu terlihat temaram. Hanya lampu-lampu dari rumah masyarakat yang jaraknya berjauhan, membantu penerangan saat melintas, termasuk rumah Aman Lippat.

    Hari itu, biasanya listrik diesel dari PLN sudah menyala sekitar pukul 17.00 WIB, namun hingga pukul 19.00 WIB dan langit sudah gelap, listrik belum menyala. Aman Lippat menyalakan lampu terasnya menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masih memiliki daya karena cuaca bagus tanpa hujan.

    Kepala Desa Matotonan, Ali Umran mengatakan, daya listrik dari mesin diesel PLN biasanya menyala mulai sore hingga tengah malam, sementara PLTS menyala mulai pukul 08.00 WIB.

    “Kami di sini memanfaatkan dua daya energi listrik, pertama ada PLTS dan mesin diesel PLN yang membantu warga sehari-hari meskipun belum maksimal,” katanya.

    Awalnya, masyarakat Matotonan hanya menggunakan lampu minyak tanah untuk membantu penerangan, tanpa daya listrik hingga tahun 2005.

    Kemudian tahun 2006, masyarakat mulai mencari solusi energi alternatif sendiri, di antaranya menggunakan panel tenaga surya dan aki untuk menyalakan listrik.

    Ketika itu hanya panel surya yang dapat menjadi alternatif tenaga listrik di Matotonan, karena jika menggunakan genset, warga kesulitan membawa bahan bakar minyak (BBM) ke desa karena akses terbatas.

    Akses satu-satunya ke Desa Matotonan hanya melewati sungai Sarereiket yang kini dapat ditempuh paling lama dua jam perjalanan dari Desa Ugai, dan ditambah dua jam perjalanan darat ke Muara Siberut.

    Sebelum tahun 2004, perjalanan ke Muara Siberut ditempuh menggunakan sampan sampai satu harian karena saat itu masyarakat belum mengenal mesin pompong. Kemudian 2010 jalan darat mulai dibangun menyambung dusun-dusun di pedalaman, namun hingga kini belum sampai ke Matotonan.

    Ali mengaku, karena akses jalan yang belum dibuka sekitar 9 kilometer lagi menuju Desa Matotonan itulah sehingga jaringan listrik ke Muara Siberut belum bisa dibangun.

    Pada tahun 2019 Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) diresmikan di desa itu. Alat-alat dan materialnya dibawa menggunakan helikopter.

    Proyek yang diklaim energi listrik berbahan bambu pertama di Asia Pasifik itu katanya mampu melayani 1.181 rumah tangga di tiga desa, dengan rata-rata 450 watt untuk tiap-tiap rumah.

    Namun apa mau dikata, pada tahun 2020 PLTBm mengalami kerusakan mesin sehingga tak bisa digunakan lagi. Jika ditotalkan, kata Ali Umran, PLTBm hanya dapat digunakan selama 6 bulan, setelah itu tidak sanggup lagi menyala.

    Sejak itulah, PLN mengoperasikan mesin diesel berbahan bakar solar yang terus menyala hingga kini.

    Pada tahun 2012, Desa Matotonan mendapatkan hibah PLTS dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan jumlah penerima saat itu 268 KK dan kapasitas 75kWp dengan 900 volt ampere yang direvitalisasi pada 2022.

    Bantuan itu diberikan dalam rangka meningkatkan akses masyarakat guna penerangan melalui peningkatan pemanfaatan energi tenaga surya dan mengurangi pemakaian BBM.

    Ali Umran menjelaskan, untuk pemeliharaan PLTS tersebut diserahkan kepada desa, maka warga sepakat membayar iuran tiap bulannya Rp5.000 per Kepala Keluarga (KK).

    “Tapi sekarang sudah tidak berjalan lagi iurannya, terakhir tahun 2024. Kadang listrik PLTS hidupnya sebentar, kadang sampai jam 8 malam, maka itu masyarakat malas membayar,” katanya.

    Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Barat, Erick Kurniawan menjelaskan, PLTS Matotonan merupakan bantuan dari Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) yang dibangun pada tahun 2012.

    PLTS dengan kapasitas 75 kWp itu kemudian direvitalisasi pada 2022 lalu dan sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

    Dari hasil sosialisasi yang dilaksanakan oleh Ditjen EBTKE sebelum serah terima PLTS dengan masyarakat, disepakati bahwa iuran yang dipungut akan menjadi dana operasional PLTS.

    Operasional/pemeliharaan PLTS sesuai dengan kesepakatan akan dilakukan oleh petugas yg ditunjuk oleh Desa, di mana petugas ini sudah diberikan bimtek PLTS oleh Ditjen EBTKE.

    “Jadi ini bukan iuran kebersihan. Iuran lebih untuk operasional dan perawatan PLTS yang sudah menjadi aset masyarakat setempat,” katanya.

    Ada banyak lokasi lain di Mentawai yang memiliki PLTS Terpusat di Desa.

    Setidaknya ada 25 lokasi PLTS Terpusat yang dibangun oleh Kementerian ESDM di kabupaten itu. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya untuk membangun PLTS ataupun pembangkit listrik tenaga energi lain untuk masyarakat di sana.

    Karena posisi daerah di khatulistiwa, secara umum potensi PLTS di Mentawai khususnya dan Sumatera Barat umumnya sangat baik dan direkomendasikan untuk dilaksanakan, katanya.


    Wujudkan elektrifikasi 100 persen

    Dari balik batang-batang sagu, Rena Saegeoni membersihkan panel-panel surya di PLTS Desa Matotonan. Langit masih mendung, hujan semalam menyisakan air pada 289 panel surya yang menghadap langit.

    Rena merupakan petugas dari desa yang menjaga PLTS tersebut. Ia menyalakan secara manual daya listrik tenaga surya setiap pukul 08.00 WIB.

    Kendati rumput ilalang sudah tinggi dan tanaman merambat di pagar dan plang penanda, tapi Rena tetap berupaya menjaga bagian panel dan ruangan baterai tetap bersih.

    Di dalam ruangan tersebut, terdapat 12 panel listrik berwarna kuning, di depannya ada meja dan kursi untuk beristirahat serta televisi layar datar.

    Di bagian ruangan lain terdapat tempat baterai-baterai untuk menyimpan daya dari tenaga matahari. Dari luar ruangan, seseorang memanggil Rena.

    Lelaki itu, Paulus Sabaggalet memakai ikat kepala khas Mentawai, dengan kalung manik-manik di lehernya. Konten kreator yang biasa dipanggil Uluik itu datang ke PLTS bertanya kepada Rena kapan listrik dinyalakan.

    Di rumahnya, Uluik sedang menggelar upacara memperingati kematian dalam rangka mengakhiri masa berkabung. Ia membutuhkan listrik untuk mengisi daya, khususnya mengisi baterai radio dua arah portofon yang biasa ia gunakan berkomunikasi dengan anggota keluarga.

    “Saat pergi ke hutan atau ke tempat peternakan babi, kami pakai HT untuk berkomunikasi karena sinyal internet sulit di sini, kebetulan baterai HT habis harus dicas lagi,” kata Uluik yang tinggal di Dusun Onga, Desa Matotonan.

    Ia menghampiri petugas PLTS ke gardunya karena terkadang sudah pukul 08.00 WIB tapi listrik belum menyala, atau karena daya belum cukup sampai ke rumah-rumah.

    Uluik berharap agar petugas terkait dapat menjalankan kedisiplinan waktu, karena listrik menyala dan mati masih belum maksimal dalam pengoperasiannya.

    Ia juga berharap waktu listrik menyala khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa bertambah dari sebelumnya.

    Bupati Mentawai Rinto Wardhana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen mewujudkan persentase elektrifikasi di Kepulauan Mentawai mencapai 100 persen.

    Tapi karena kemampuan dan keterbatasan anggaran, upaya tersebut, masih terus dioptimalkan, baik melalui program pusat maupun daerah.

    “Kondisi listrik kita sekarang di Mentawai hampir 60 persen, itu pun sering tidak hidup. Kita tetap berupaya memaksimalkan PLTS dan lobi ke pusat agar diberikan pembangkit yang lebih besar,” katanya.

    Penyebab listrik masih sangat terbatas, karena total pembangkit juga sangat terbatas, sehingga sering terjadi pemadaman bergilir.

    Selain itu, jalan yang belum tersambung ke dusun-dusun di pedalaman juga menjadi faktor belum bisa dibangun jaringan listrik.

    Di Desa Madobag sebelumnya masih menggunakan diesel dan listrik menyala terbatas, sekarang sudah bisa 24 jam karena jaringan sudah terkoneksi ke Muara Siberut. Sementara Desa Matotonan belum bisa tersambung akibat jalan yang tidak ada.

    Untuk mempercepat pembangunan kelistrikan, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan sinergi antara PLN, dinas-dinas terkait, serta masyarakat agar pasokan kelistrikan di Kepulauan Mentawai dapat terpenuhi.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Ajrun Karim menjelaskan, medan dan akses menuju lokasi yang butuh upaya besar menjadi kendala untuk melistriki daerah pedalaman.

    Kondisi kelistrikan di Mentawai secara rasio elektrifikasi PLN adalah 80,94 persen, namun secara rasio elektrifikasi desa sudah 100 persen.

    Desa yang masih belum teraliri listrik akan menjadi fokus utama pada tahun 2025.

    “Ada rencana kolaborasi dengan Kementerian ESDM, rencana lokasi adalah perairan tanpa ombak yang memungkinkan pembangunan PLTS terapung,” kata Ajrun saat menjelaskan pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Sikerei itu.

    Listrik di sejumlah titik di kepulauan itu memang sering terjadi padam secara bergilir, karena dua penyebab, yakni padam terencana dan padam tidak terencana.

    Padam terencana adalah pemadaman karena adanya pemeliharaan di sisi PLN untuk peningkatan keandalan atau perbaikan jaringan listrik, sedangkan pemadaman tidak terencana adalah karena pohon tumbang, kondisi cuaca, dan faktor alam lainnya.

    Sementara itu, terkait warga Desa Matotonan yang merasa pengoperasian PLTD terbatas, ia mengaku desa itu memang disuplai dari PLTD dengan mesin diesel yang sudah cukup berumur. Kadang ada kendala saat penyalaan mesin tersebut sehingga menyebabkan keterlambatan penyalaan.

    Untuk Matotonan memang masih belum optimal. Sebelumnya lokasi ini disuplai dari PLBTM yang dibangun oleh Kementerian ESDM, sekarang sudah digantikan dengan PLTD PLN sesuai pasokan PLTBm tersebut.

    Jadi, melistriki Mentawai, utamanya di kawasan pedalaman, perlu dilakukan perluasan jaringan, penambahan pembangkit dan sumber daya lainnya. Selain itu, tentu butuh sinergi berbagai pihak maupun potensi energi yang ada.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Inflasi Kaltara 1,99 persen, Pemkot gelar Gerakan Pangan Murah

    Inflasi Kaltara 1,99 persen, Pemkot gelar Gerakan Pangan Murah

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berkomitmen untuk menekan angka inflasi di Kaltara. Pada Juli lalu, tercatat inflasi Kaltara sebesar 1,99 persen dan tertinggi terjadi di Tanjung Selor 3,21 persen. Dengan dilaksanakannya Gerakan Bazar Pangan Murah pada Sabtu (2/8), diharapkan dapat menekan inflasi di Kaltara. (Cica Andriyani/Sandy Arizona/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenpar pantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Kemenpar pantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata menyatakan sampai detik ini terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini berstatus Awas.

    “Kami percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, pariwisata Flores akan pulih kembali dan tetap menjadi destinasi unggulan Indonesia,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

    Widiyanti menyatakan Kementerian Pariwisata memantau perkembangan situasi bersama otoritas terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah setempat.

    Kementerian juga berkoordinasi dengan pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel, pemandu wisata, dan operator perjalanan untuk memastikan adanya respons yang cepat dan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang terdampak.

    Upaya lain yang dilakukan yakni Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sudah mengaktifkan Tourist Information Center (TIC) dan kanal komunikasi untuk membantu wisatawan yang membutuhkan informasi atau pendampingan lebih lanjut.

    “Wisatawan yang membutuhkan bantuan informasi dan panduan perjalanan terkini dapat menghubungi hotline informasi pariwisata BPOLBF di 0811-3879-4555,” ucapnya.

    Widiyanti turut membeberkan sejumlah informasi pemberangkatan jalur udara dan destinasi yang berhubungan dengan aksesibilitas yang ditutup.

    Ia mengatakan bahwa Bandar Udara Gewayantana Larantuka masih terjadwal. Adapun destinasi yang berhubungan di sekitar Larantuka di antaranya Pantai Kawaliwu, Pantai Onga Misi, Gereja Katedral Reinha Rosari, dan Istana Raja Larantuka.

    Kemudian Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Kabupaten Sikka saat ini operasionalnya masih ditutup hingga Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 06.00 WITA.

    “Keputusan ini diambil sehubungan adanya deposit abu vulkanik di area sisi udara (airside), yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Adapun destinasi yang berada di sekitar Maumere yaitu Pantai Koka, Gunung Egon, Desa Doka, Pantai Tanjung, Gereja Tua Sikka, Gunung Rokatenda,” katanya.

    Berikutnya di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman Ende seluruh penerbangan dibatalkan. Sejumlah destinasi yang berada di sekitar Ende di antaranya Rumah Pengasingan Soekarno, Danau Kelimutu, Taman Renungan, dan Serambi Soekarno.

    Widiyanti turut menyebut Bandar Udara So’a Bajawa hingga saat ini belum ada konfirmasi. Destinasi di sekitar Bajawa seperti Kampung Adat Bena Wolobobo, Taman Laut 17 Pulau Riung, dan Puncak Gunung Inerie.

    Kabar dari Bandar Udara Frans Sales Lega Ruteng, katanya, juga belum ada konfirmasi. Dengan destinasi yang berada di sekitar Ruteng di antaranya Wae Rebo, Rana Mese (Manggarai Timur), gereja-gereja tua, Pulau Mules, Kampung Adat Todo, Kampung Adat Ruteng Pu’u.

    Sedangkan kabar dari Bandar Udara Komodo Labuan Bajo ada 23 penerbangan yang dibatalkan.

    Ia pun menekankan bahwa keselamatan masyarakat dan wisatawan menjadi prioritas utama dalam mengatasi dampak dari erupsi. Sementara masyarakat atau wisatawan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, menunda kunjungan ke destinasi rentan, dan rutin memeriksa perubahan pola operasional penerbangan selama status “Awas” masih diberlakukan.

    “Saya mengimbau masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata untuk terus waspada dengan memantau informasi dan mengikuti arahan resmi dari otoritas terkait,” ujarnya.

    Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hadiri Haul Ponpes Buntet, Kapolri: Polri dan ulama saling melengkapi

    Hadiri Haul Ponpes Buntet, Kapolri: Polri dan ulama saling melengkapi

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Polri dan ulama saling melengkapi dan Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Pondok Pesantren (Ponpes) Buntet di Cirebon, Jawa Barat, semakin memperkokoh sinergitas antara ulama dan umaro.

    “Polri dan ulama memiliki peran dan fungsi yang saling melengkapi dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Kapolri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Kapolri yang menghadiri Haul Ponpes Buntet mengatakan kegiatan tersebut sebagai sarana memperkokoh nilai-nilai keislaman, kebudayaan pesantren, dan semangat kebersamaan dalam mempererat sinergisitas antara ulama dan umaro guna mewujudkan bangsa Indonesia yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghofur.

    Haul digelar di Ponpes Buntet dipimpin oleh KH Adib Rofi’uddin Izza. Turut hadir Ketua MPR Ahmad Muzani, Wamennaker Immanuel Ebenezer Gerungan, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, para kiai, sesepuh dan warga Pondok Buntet.

    Sementara itu, pejabat utama Mabes Polri yang hadir yakni Irwasum Komjen Dedi Prasetyo, Kabaintelkam Komjen Syahardiantono, Kadivpropam Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Irjen Asep Hendradiana, serta Wakabareskrim Irjen Asep Edi Suheri.

    “Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan, doa, dan rasa syukur atas jasa para sesepuh dan warga Buntet Pesantren yang telah wafat, ” kata Kapolri.

    Acara haul diisi dengan pembacaan ayat suci Al Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, selain ada sambutan para kiai, hingga pimpinan lembaga dan organisasi. Kapolri menilai ada peran yang sama antara Polri dan ulama.

    Kapolri memohon doa dan mengajak seluruh kiai, ustaz, ulama, santri dan santriwati untuk mendukung setiap langkah dan upaya Polri dalam menyukseskan program pemerintah demi mewujudkan visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

    Pewarta: Asep Firmansyah
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab Jayapura: Efisiensi anggaran agar pemerintah kreatif membangun

    Pemkab Jayapura: Efisiensi anggaran agar pemerintah kreatif membangun

    Sentani (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Pemkab (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua menyatakan bahwa efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat dijadikan sebagai strategi menumbuhkan kreativitas birokrasi untuk membangun daerah.

    Bupati Jayapura Yunus Wonda di Sentani, Sabtu, mengatakan kebijakan efisiensi bukan sekedar pemotongan belanja, tetapi merupakan upaya untuk mendorong aparatur sipil negara agar bekerja lebih cerdas, inovatif, dan fokus pada kebutuhan mendasar masyarakat.

    “Efisiensi ini bukan berarti kita tidak bekerja, justru dalam situasi keterbatasan kita dituntut lebih kreatif dan tanggap menyusun program yang benar-benar menyentuh rakyat,” katanya.

    Menurut Yunus, efisiensi anggaran dilakukan dengan memangkas kegiatan-kegiatan seremonial, perjalanan dinas yang tidak mendesak, serta pengadaan barang yang tidak mendukung langsung pelayanan publik atau peningkatan ekonomi masyarakat.

    “Prioritas utama anggaran tahun ini tetap difokuskan pada program strategis seperti pendidikan, kesehatan, penyediaan air bersih, pemberdayaan UMKM, serta pembangunan infrastruktur dasar di distrik dan kampung terpencil,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, ia mengimbau seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah agar tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tetapi membangun kolaborasi dengan mitra swasta, lembaga donor, hingga pemerintah pusat untuk mendatangkan investasi maupun program afirmatif ke Kabupaten Jayapura.

    “Kita harus ubah pola pikir, jangan selalu mengeluh soal kurangnya dana, terpadu bangun jaringan kerja dan tunjukkan kinerja kita agar pihak luar mau membantu, banyak cara membangun tanpa harus selalu memakai uang besar,” katanya lagi.

    Dia menambahkan, ia mencontohkan pelaksanaan sejumlah program di bidang pertanian dan pariwisata yang berhasil dijalankan dengan dukungan kemitraan dan gotong royong masyarakat, tanpa mengandalkan anggaran besar dari kas daerah.

    “Efisiensi anggaran diharapkan menjadi momentum reformasi tata kelola pemerintahan di Kabupaten Jayapura menuju birokrasi yang lincah, adaptif dan berorientasi pada hasil nyata di lapangan,” ujarnya lagi.

    Pewarta: Agustina Estevani Janggo
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bank Indonesia gagas Festival Salawaku, buka peluang UMKM naik kelas

    Bank Indonesia gagas Festival Salawaku, buka peluang UMKM naik kelas

    ANTARA – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Maluku Utara menyelenggarakan Festival Salawaku di Kota Ternate pada 1-3 Agustus. Acara yang diikuti oleh sebanyak 29 pelaku UMKM ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi pelaku UMKM yang menjadi peserta untuk terus berkembang dan naik kelas sehingga bisa mengembangkan produk untuk mengisi pasar lokal hingga global. (Harmoko Minggu/Sandy Arizona/Rinto A Navis)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bulog sasar 18,3 juta penerima bantuan SPHP

    Bulog sasar 18,3 juta penerima bantuan SPHP

    Kabupaten Tangerang (ANTARA) – Perum Bulog mengatakan sebanyak 18,3 juta penerima manfaat di Indonesia menjadi sasaran penyaluran program bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada periode 2025.

    Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Tangerang, Sabtu mengatakan dari sasaran 18,3 juta penerima manfaat sekitar 1,3 juta ton beras.

    “Kami diperintahkan untuk menyalurkan beras SPHP ini ke seluruh Indonesia sejumlah 1,3 juta ton beras,” ujar dia.

    Ia mengatakan untuk pelaksanaan penyaluran bantuan pangan SPHP itu dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan melibatkan unsur TNI/Polri dan Koperasi Merah Putih melalui stimulus perekonomian periode bulan Juni dan Juli 2025.

    Upaya pemerintah dalam menyalurkan bantuan pangan berupa beras SPHP tersebut dilakukan sebagai menanggulangi terjadinya kenaikan harga pangan di tengah masyarakat, ujar dia.

    Lebih lanjut, ia mengatakan program SPHP itu menjadi solusi agar perolehan beras tetap dengan harga terjangkau, maksimal Rp12.500 per kilo gram (kg) atau Rp62.500 untuk 5 kg.

    “Tujuannya untuk apa? Yaitu untuk menurunkan fluktuatif harga betas dan untuk mengisi kekosongan beras-beras yang ada di pasaran,” katanya.

    Rizal mengatakan berdasarkan hasil pantauan lapangan, khususnya di wilayah Banten, distribusi beras SPHP berjalan optimal dan sesuai aturan berlaku. Di mana terdapat sekitar 8.000 ton beras SPHP akan diberikan untuk penerima manfaat bantuan pangan bulan Juni dan Juli 2025.

    “Untuk Banten sekitar 8.000 ton beras SPHP akan disalurkan dan untuk Tangerang Raya sendiri ada 5.000 ton beras,” ujar dia.

    Ia juga mengatakan untuk memastikan bantuan pangan tersebut tepat sasaran, Bulog menggunakan aplikasi khusus sebagai penyaluran kepada penerima manfaat. Mereka masing-masing akan memiliki kode (barcode) yang nantinya bisa dipindai dan data penerima dicocokkan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Tentu dalam penyaluran SPHP ini kita jaga dan awasi bersama teman-teman TNI/Polri. Supaya tidak disalah gunakan oleh oknum-oknum tertentu, jangan sampai ini bisa kejadian seperti tahun-tahun lalu,” ujar dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menhub: Tim audit independen dibentuk evaluasi KA Argo Bromo Anggrek

    Menhub: Tim audit independen dibentuk evaluasi KA Argo Bromo Anggrek

    Kementerian Perhubungan akan membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang terjadi pada Jumat, (1/8) di Subang

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan tim audit independen segera dibentuk untuk mengevaluasi penyebab KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi – Gambir yang mengalami anjlok, di emplasemen jalur sekitar Stasiun Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat.

    “Kementerian Perhubungan akan membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab anjloknya Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang terjadi pada Jumat, (1/8) di Subang,” kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Menhub memantau langsung proses evakuasi penumpang, pemulihan jalur, serta investigasi awal KA Argo Bromo Anggrek.

    Dia mengatakan penanganan insiden tidak hanya berfokus pada pemulihan teknis, namun akan evaluasi secara menyeluruh.

    Kementerian Perhubungan juga berkomitmen untuk melanjutkan pengawasan ketat terhadap proses pemulihan dan memastikan agar operasional kereta api khususnya pada jalur terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, aman, dan andal.

    “Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” ujar Menhub.

    Menhub menyampaikan sejak awal kejadian langkah cepat dan terukur langsung dilakukan. Koordinasi intensif antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan personel tetap menjadi prioritas utama.

    “Atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim di lapangan yang telah bekerja tanpa henti selama lebih dari 16 jam. Ini adalah bukti nyata bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas kami,” ucap Menhub.

    Menhub menambahkan insiden ini menjadi pengingat penting bahwa sistem perkeretaapian nasional harus terus ditingkatkan secara proaktif dan berkelanjutan.

    “Kami tidak hanya berkomitmen untuk memperbaiki, tetapi juga untuk mencegah. Keselamatan harus menjadi budaya dalam setiap aspek penyelenggaraan transportasi,” tegasnya.

    Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono menjelaskan insiden tersebut menyebabkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir) serta sekitar 4 kilometer prasarana, mulai dari titik sinyal blok hingga area wesel.

    Evakuasi sarana dilakukan secara bertahap sejak Jumat (1/8) malam hingga Sabtu (2/8) pagi, melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan.

    “Dapat kami sampaikan hingga Sabtu (2/8) pukul 07.09 WIB, seluruh proses evakuasi sarana telah berhasil diselesaikan,” tutur Allan.

    Allan menyebut begitu proses evakuasi dimulai, tim teknis langsung melakukan pemulihan jalur, mencakup pelurusan rel, penggantian stang penggerak, detektor, serta bantalan rel yang mengalami kerusakan.

    Saat ini, jalur yang terdampak telah berhasil dibuka kembali dan sudah dapat dilalui kereta api, meskipun dengan pembatasan kecepatan sebagai langkah pengamanan.

    “Kereta api sudah bisa melintas di jalur yang terdampak. Namun, demi menjamin keselamatan, diberlakukan pembatasan kecepatan secara bertahap,” kata Allan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamentan: Pembangunan pertanian menjawab tiga fokus utama pemerintah

    Wamentan: Pembangunan pertanian menjawab tiga fokus utama pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan seluruh program pembangunan pertanian mengarah pada tiga fokus utama pemerintah sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Program pemerintah difungsikan untuk tiga tujuan utama, yang pertama adalah investasi, yang kedua adalah penciptaan lapangan pekerjaan, dan yang ketiga adalah pengentasan kemiskinan,” kata Wamentan saat meresmikan sekaligus meninjau fasilitas biogas PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) di Blitar, Jawa Timur, sebagaimana keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menyampaikan pembangunan pertanian termasuk penguatan industri susu menjadi salah satu contoh konkret bagaimana sektor pertanian dapat mendorong peningkatan investasi nasional, tidak hanya dari luar negeri tetapi juga dari pelaku usaha lokal.

    Selain investasi, lanjutnya, pembangunan pabrik susu juga menciptakan lapangan kerja baru baik dalam skala industri maupun di sektor kemitraan peternak lokal yang menjadi bagian dari rantai pasok produksi.

    “Jika soal pabrik susu investasi menjadi bagian dari target makin banyak investasi di Indonesia. Investasi tidak harus dari asing, tapi dari lokal juga boleh,” ujar Wamentan.

    Program pembangunan pertanian juga diarahkan untuk menurunkan angka kemiskinan, dengan memperluas akses ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan produksi dan distribusi komoditas hasil pertanian.

    Wamentan memastikan langkah tersebut telah sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pertanian sebagai sektor strategis penggerak utama ekonomi rakyat Indonesia.

    “Kalau ada pabrik investasi susu di satu tempat maka di situ ada penciptaan lapangan kerja, baik di pabriknya maupun kemitraan yang diharapkan mitranya lebih banyak,” ucap Wamentan.

    Sudaryono juga menyoroti pentingnya pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi energi terbarukan atau biogas, serta penguatan kemitraan peternak rakyat dengan industri pengolahan susu lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Limbah letong (kotoran sapi) telah lama jadi masalah. Dan Alhamdulillah, per hari ini fasilitas pengolahan limbah Greenfields telah selesai. Jadi limbah letong jika difermentasi dan diproses akan berubah menjadi gas (biogas) yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik serta kebutuhan rumah tangga,” katanya.

    Ia menambahkan, pengelolaan limbah peternakan yang terintegrasi dengan pemanfaatan energi terbarukan adalah bagian dari transformasi pertanian dan peternakan modern.

    “Mari kita terus kolaborasi dan berinovasi untuk mewujudkan pertanian yang efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan demi ketahanan pangan dan energi bangsa,” kata Wamentan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KAI beri waktu 7×24 jam pembatalan tiket imbas Argo Bromo Anggrek anjlok

    KAI beri waktu 7×24 jam pembatalan tiket imbas Argo Bromo Anggrek anjlok

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan waktu 7×24 jam dari jadwal keberangkatan untuk melakukan pembatalan tiket, imbas anjloknya rangkaian KA 1 (Argo Bromo Anggrek) di Stasiun Pegadenbaru Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    “Proses pembatalan tiket diberikan perpanjangan batas waktu 7×24 jam dari jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket,” kata VP Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Oleh karena itu, dia mengatakan bagi pelanggan yang ingin melakukan refund tiket maupun ubah jadwal perjalanan, KAI mengimbau untuk segera mendatangi loket pembatalan di stasiun keberangkatan.

    Anne juga menyatakan pihaknya menyediakan pusat kontak pelanggan atau contact center KAI 121 melalui telepon di nomor 021-121 atau melalui WhatsApp di nomor 0811-1211-1121 jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut terkait status perjalanan atau pembatalan tiket.

    KAI menyatakan dampak dari insiden yang terjadi pada Jumat (1/8) itu menyebabkan pembatalan beberapa perjalanan kereta api.

    Pada 1 Agustus 2025 sebanyak 24 perjalanan KA dibatalkan, sementara pada 2 Agustus 2025 jumlah pembatalan perjalanan meningkat menjadi 54 perjalanan KA.

    Diperkirakan pada tanggal 3 Agustus 2025 dua perjalanan KA masih akan dibatalkan.

    Selain itu, KAI juga mengalihkan rute sejumlah kereta api dengan pola operasi memutar, dengan 42 perjalanan kereta api yang dialihkan dari jalur Cirebon – Pegadenbaru – Cikampek/pergi pulang (PP) menjadi Tegal/Cirebon – Purwokerto – Kroya – Banjar – Bandung – Cikampek.

    KAI berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api di seluruh Indonesia.

    Seluruh upaya perbaikan dan pemulihan layanan akan terus dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan dan kelancaran operasional.

    Selain itu, KAI memohon maaf atas pembatalan dan keterlambatan yang dialami oleh pelanggan.

    “Kami sangat menghargai kesabaran pelanggan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami berkomitmen untuk memulihkan layanan ini secepatnya dengan tetap mengutamakan keselamatan,” kata Anne.

    Meski begitu, ia menyatakan tim teknis KAI yang terdiri atas 200 personel bersama jajaran manajemen dan pemangku kepentingan terkait telah bekerja tanpa henti sehingga jalur tersebut dapat dilalui kembali dengan kecepatan terbatas.

    “Kami berhasil mengembalikan jalur ini ke kondisi aman,” ujar Anne.

    Ia menambahkan, setelah berhasil dilakukan perbaikan jalur rel kereta api di Stasiun Pegadenbaru, KA Argo Lawu menjadi kereta pertama yang melintas dengan kecepatan terbatas.

    “Perjalanan kereta pertama yang melintas di jalur tersebut adalah KA Argo Lawu (KA 14) dengan relasi Gambir – Solo Balapan, yang berhasil berangkat pada pukul 10.57 WIB dengan kecepatan terbatas 10 km/jam,” kata Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.