Sisa sepanjang16,52 kilometer masih terhambat karena adanya penolakan pembebasan lahan dari warga yang tinggal di sepanjang bantaran kali
Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung yang kini masih menyisakan sekitar 16 kilometer (km) harus selesai pada tahun 2028.
“Dari 33 km yang belum 16 km, itu harus selesai. Kemarin dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) paling tidak tahun 2028 harus selesai,” ujar Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin Ningrum usai dilantik di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Merujuk data, dari rencana normalisasi sepanjang 33,69 kilometer, sudah diselesaikan sekitar 17,17 kilometer.
Sisa sepanjang16,52 kilometer masih terhambat karena adanya penolakan pembebasan lahan dari warga yang tinggal di sepanjang bantaran kali.
Ika mengatakan sebagai langkah percepatan normalisasi Ciliwung, Gubernur Jakarta Pramono Anung hingga akhir tahun 2025 harus mengeluarkan 14 penetapan lokasi (penlok) untuk 16 km area yang belum dinormalisasi.
“Sekarang sudah keluar tiga penlok. Nanti bertahap Pemprov DKI bersama Kementerian PU, pembebasan lahannya Pemprov DKI, fisiknya di Kementerian PU. Tiga penlok itu Cawang, Jakarta Timur; Pegadegan, Jakarta Selatan; dan Cililitan, Jakarta Timur,” jelas dia.
Adapun terkait pembebasan lahan untuk normalisasi sungai, sambung Ika, Gubernur Jakarta, telah bertemu Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid bersama Kementerian PU.
“Jadi bisa mempercepat koordinasi antara Pemprov DKI, Kementerian PU dan ATR/BPN. Sekarang Wakil Menteri PU sedang mempersiapkan sinergi dengan Pemprov DKI dan Kementerian PU,” ujar Ika.
Normalisasi sungai menjadi salah satu upaya Pemprov DKI mengantisipasi banjir di Jakarta. Selain normalisasi sungai, Pemprov DKI juga membangun waduk dan polder.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.









