Beberapa warga meyakini bahwa Aul hanya muncul pada malam hari, terutama ketika kabut tebal menyelimuti lereng gunung Slamet. Ada juga cerita yang menyebutkan bahwa makhluk ini menghindari keramaian dan lebih sering terlihat di daerah terpencil.
Beberapa pelaku pendakian mengaku pernah mendengar suara lolongan aneh yang tidak seperti serigala biasa. Meski demikian, tidak pernah ada laporan tentang Aul yang menyerang manusia.
Keberadaan Aul juga sering dikaitkan dengan mitos leluhur tentang penjaga hutan atau roh pelindung alam. Beberapa ritual tradisional di sekitar gunung Slamet konon dilakukan untuk menghormati atau menangkal gangguan dari makhluk ini.
Beberapa orang bahkan mengaitkannya dengan makhluk halus atau penunggu gunung. Hingga kini, Aul tetap menjadi bagian dari cerita rakyat Indonesia.
Kisahnya memperkaya khazanah mitologi Nusantara yang penuh dengan makhluk-makhluk misterius. Meski hanya dianggap sebagai legenda, nama Aul masih sering disebut dalam percakapan masyarakat sekitar gunung Slamet.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4598881/original/063994000_1696426007-WhatsApp_Image_2023-10-04_at_20.25.49.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)