TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Astra International kembali menyelenggarakan program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards untuk memberikan apresiasi kepada generasi muda Indonesia yang berprestasi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Program ini membuka kesempatan kepada anak bangsa untuk melanjutkan inisiatif yang telah dilakukan, baik di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.
Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, mengatakan program Satu Indonesia Awards tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-16.
“Melalui kegiatan SATU Indonesia Awards, Astra mengajak seluruh anak bangsa untuk bergerak bersama-sama, berkontribusi positif untuk hari ini dan masa depan Indonesia. Memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat dan pembangunan daerah di sekitarnya,” tutur Boy saat Kick Off 16th SATU Indonesia Award 2025 Satukan Gerak Terus Berdampak, Menara Astra, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Periode pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 28 Februari – 28 Juli 2025. Penerima apresiasi tingkat nasional dan masing-masing akan mendapatkan dana pembinaan kegiatan sebesar Rp 65.000.000 dan pembinaan kegiatan.
Pada tahun 2025 ini, SATU Indonesia Awards memasuki tahun pelaksanaan ke-16 sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010.
Juri 16th SATU Indonesia Awards 2025 Dian Sastrowardoyo, berharap peserta yang ikut SATU Indonesia Awards tahun ini bisa lebih banyak dari tahun lalu.
“Harapannya semakin banyak pendaftar, tahun lalu ada lebih dari 16.000 yang ikut, tahun ini semoga lebih banyak dari tahun lalu,” ungkap Dian.
Head of Brand Communications Astra Yudha Prasetya, menyebut ada lima penilaian yang membuat perdebatan dewan juri cukup ketat saat melakukan penyaringan pemenang.
“Pertama, yang kita lihat motif dari penciptaan ide. Tahun ini di motif kita tambahkan penilaian, kita mau lihat dari program ini apakah ada metodologi berbeda. Kedua obstacle atau rintangan. Ketiga out come atau impact-nya seberapa besar.”
“Keempat seberapa besar cakupan dari impact yang dihasilkan. Kelima, ini bobot yang paling besar itu adalah keberlanjutan atau sustainability,” ujar Yudha.