Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai pemangkasan anggaran Rp 306,69 triliun dari APBN dan APBD 2025 bisa berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat khususnya di sektor biro perjalanan wisata, transportasi, dan UMKM pariwisata.
Sekretaris Jenderal DPP Asita Budijanto Ardiansyah mengatakan pariwisata Indonesia saat ini belum sepenuhnya pulih, sehingga pemangkasan anggaran khususnya untuk perjalanan dinas dikhawatirkan bisa menambah beban sektor tersebut.
“Kita tahu bahwa tahun kemarin beberapa bulan sempat mengalami deflasi, sehingga daya beli masyarakat menjadi turun. Jadi kalau kemudian swasta ini lemah dan pemerintah juga memangkas anggarannya dalam arti pemerintah tidak belanja, saya khawatir tingkat perekonomian kita juga akan mengalami stagnasi,” katanya kepada Beritasatu.com, Sabtu (8/2/2025).
“Jadi dengan adanya pemangkasan anggaran ini, Asita berharap tentu saja kalau ada relokasi memang untuk hal-hal yang sangat penting yang kita bisa maklumi bahwa hal itu diadakan untuk menyubsidi hal-hal yang lebih,” terang Budi.
Asita meminta pemerintah memerhatikan dampak pemangkasan anggaran atau efisiensi terhadap keberlangsungan sektor pariwisata Tanah Air.