PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ungkap urgensi menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu, 21 Juni 2025 malam waktu setempat.
Trump menyebut bahwa urgensi penyerangan tersebut untuk mengakhiri perang antara Iran dan Israel. “Ini mengakhiri perang dengan cara yang berbeda,” katanya, dalam pertemuan puncak NATO pada Rabu, 25 Juni 2025, mengutip pemberitaan Reuters.
Menurut orang nomor satu di Negeri Paman Sam tersebut, menghancurkan fasilitas nuklir Iran merupakan versi lain serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
“Jika Anda melihat Hiroshima, jika Anda melihat Nagasaki, itu juga mengakhiri perang,” ujar dia dengan tegas.
Lebih lanjut, Trump menyebut penyerangan AS kepada Iran sebagai ‘serangan yang sukses’ karena diyakini fasilitas nuklir milik Teheran hancur usai digempur dengan bom seberat 60.000 kilogram.
Akan tetapi, laporan badan intelijen mengutarakan bahwa fasilitas ini tak hancur seutuhnya. Disebutkan juga bahwa serangan tersebut sebenarnya hanya menunda pengembangannya selama beberapa bulan.
Laporan tersebut diragukan Trump. Namun dirinya menyebut sebagai informasi awal, dengan kata lain bisa saja Washington akan menilai proyek pengembangan nuklir negara di Timur Tengah ini masih berjalan.
Gencatan Senjata
Saat ini, setelah berbalas serangan rudal selama 12 hari sejak tanggal 13 Juni 2025 lalu, dilaporkan bahwa Iran dan Israel sedang gencatan senjata. Pengumuman ini digagas oleh Presiden AS tersebut.
Namun saat gencatan senjata, masing-masing pihak menuduh pihak musuh menyerang. Hal itu sontak menimbulkan amarah Trump yang kesal dengan perilaku kedua negara.
Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutarakan siap berdialog terkait fasilitas nuklir Iran di perundingan internasional.***
