Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Regional 27 Oktober 2025

Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Oktober 2025

Arah CCTV Diubah Sebelum 15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota
Tim Redaksi
SAMARINDA, KOMPAS.com
— Polisi kembali mengungkap fakta baru dalam kasus kaburnya 15 tahanan dari ruang sel Polsek Samarinda Kota, Kalimantan Timur, pada Minggu (19/10/2025).
Arah kamera pengawas atau CCTV diketahui telah diubah terlebih dahulu oleh salah satu tahanan sebelum aksi pelarian dilakukan.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Agus Setyawan menjelaskan, rekaman CCTV yang berada di belakang sel seharusnya dapat memantau seluruh area.
Namun, pelaku mengelabui pengawasan dengan memanfaatkan kayu panjang untuk mengarahkan kamera ke atas.
Hal tersebut membuat jalur pelarian tidak lagi terekam.
“CCTV-nya sebenarnya berfungsi. Namun, pada saat tersangka pertama keluar, CCTV itu diarahkan ke atas. Jadi tidak menjangkau lagi tempat lubang dari dinding,” ujar Agus kepada wartawan, Senin (26/10/2025).
Dengan kondisi CCTV yang tidak lagi mengarah ke area yang krusial, para tahanan kemudian memulai upaya pelarian.
Mereka terlebih dulu menjebol bagian dinding toilet dengan memanfaatkan besi jemuran yang ada di dalam sel. Setelah lubang terbentuk, satu per satu tahanan keluar dan melarikan diri.
Agus melanjutkan, pelarian itu baru diketahui setelah petugas jaga melakukan pengecekan terhadap situasi ruang tahanan dan menemukan lubang pada dinding.
 
Pemeriksaan rekaman CCTV pun tidak memberikan petunjuk jelas karena kamera telah digeser.
“Pada saat kami ingin mengetahui bagaimana mereka keluar, ternyata CCTV sudah diarahkan ke atas. Itu perbuatan pelaku yang kabur pertama,” ucapnya.
Hingga kini, tim gabungan dari Polresta Samarinda dan Polda Kaltim telah berhasil menangkap kembali 12 tahanan.
Sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polisi juga masih mendalami apakah ada kelalaian dari petugas jaga yang menyebabkan para tahanan begitu leluasa melakukan aksi tersebut.
 
Evaluasi sistem pengamanan ruang tahanan pun tengah dilakukan, termasuk pengecekan seluruh fasilitas dan rencana penambahan perangkat keamanan tambahan.
“Kami akan terus melakukan pengejaran terhadap empat tahanan yang masih kabur. Selain itu, kami lakukan pembenahan pada sistem pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Agus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.