Liputan6.com, Jakarta – Kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat banyak perusahaan kelimpungan. Namun, Apple dikabarkan sudah menyiapkan strategi cadangan yang membuatnya bisa menunda dampak tarif ini untuk sementara.
Dikutip dari Phone Arena, Selasa (5/4/2025), CEO Apple Tim Cook dilaporkan memang belum berhasil meyakinkan Donald Trump untuk mengecualikan bisnis Apple dari kebijakan tarif ini.
Alasannya, meski punya pabrik di berbagai negara, Apple tetap harus menghadapi biaya impor tinggi dari hampir semua lokasi produksinya.
Kendati demikian, menurut Mark Gurman dari Bloomberg, Apple sudah mempersiapkan langkah antisipasi terhadap kebijakan Presiden Donald Trump itu. Perusahaan disebut telah diam-diam menimbun stok produk di AS selama beberapa bulan terakhir.
Dengan demikian, saat tarif mulai berlaku pada 9 April, Apple masih bisa menjual produknya dengan harga lama tanpa kenaikan harga.
Strategi Ini Tidak Bisa Bertahan Lama
Sayangnya, ini cuma solusi jangka pendek. Begitu stok lama habis, Apple harus menghadapi kenaikan harga, yang bisa berdampak buruk pada peluncuran iPhone 17 nanti.
Saat iPhone 17, termasuk model iPhone 17 Air, dirilis tahun ini, Apple tidak bisa lagi mengandalkan produk lama yang sudah disimpan. Mau tidak mau, harga baru yang lebih tinggi bakal langsung diterapkan sejak peluncuran.
Bahkan, ini bisa jadi pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, harga iPhone versi reguler di Amerika Serikat mengalami kenaikan akibat tarif impor.
Selain itu, ada kemungkinan stok produk yang sekarang beredar di AS menjadi yang terakhir dengan label Made in China.
Pasalnya, China sekarang menghadapi tarif impor 54 persen, yang kemungkinan besar bakal mendorong Apple untuk mempercepat peralihan produksi ke India dan Vietnam.