Terlepas dari kurangnya inovasi AI oleh Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) ini tetap memiliki posisi kuat di bidang bisnis.
Menurut laporan, bisnis penjualan iPhone Apple tumbuh sekitar 13 persen dari tahun ke tahun, mencatat hasil terakhir pendapatan sebesar USD 44 miliar atau sekitar Rp 735 triliun.
Di sisi lain, hasil pendapatan dari penjualan Mac juga mengalami peningkatan karena munculnya Macbook Air jenis baru. Pendapatan Apple baru-baru ini pada sektor penjualan Mac telah mencapai USD 8,1 miliar sekitar Rp 133 triliun.
Selain itu, peningkatan penjualan Apple pada sektor langganan seperti Apple TV Plus, iCloud, dan Apple Music menjadi rekor terbaik sepanjang masa. Dengan peningkatan pendapatan sekitar 13 persen, omset pada sektor ini mencapai USD 27,4 miliar atau sekitar Rp 452 triliun.
Walaupun Apple tengah mengalami peningkatan keuntungan di berbagai sektor bisnis yang mereka jalani, belum lama ini keputusan kebijakan tarif Presiden Donald Trump cukup berpotensi merugikan perusahaan sekitar USD 900 juta (sekitar Rp 14,8 triliun).
Hal ini disinyalir sebagai akibat pengambilan kebijakan dalam produksi perangkat. Sebelumnya, Apple telah memindahkan pabrik produksi dari China ke India, memicu penerapan tarif yang diberlakukan oleh Donald Trump.
Sayangnya, penerapan tarif ini dapat lebih diperkeruh apabila Trump sepakat untuk menerapkan ancamannya pada Apple dengan kenaikan tarif 25 persen jika perusahaan masih bersikukuh tidak mau membawa produksi ke dalam negeri sendiri.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3574368/original/029364800_1631812536-000_9MU9UX.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)