APPBI: Mal yang Tak Beradaptasi Akan Ditinggalkan Pelanggan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pusat perbelanjaan yang tidak beradaptasi dengan perubahan zaman secara perlahan akan ditinggalkan pelanggan.
“Jika pusat perbelanjaan tidak memiliki ataupun tidak mampu menyediakan fasilitas, maka tidak akan dipilih dan akan ditinggalkan oleh para pelanggannya,” ujar Alphonzus kepada
Kompas.com
, Selasa.
Menurut Alphonzus, fungsi mal saat ini sudah jauh berkembang dibandingkan masa lalu yang hanya berfokus pada aktivitas jual beli.
“Sudah sejak lama fungsi utama pusat perbelanjaan bukan lagi hanya sekadar sebagai tempat berbelanja saja, terutama bagi pusat perbelanjaan yang berlokasi di kota-kota besar,” kata Alphonzus.
Ia menjelaskan, masyarakat kini mencari mal yang lebih dari sekadar tempat berbelanja.
Menurut dia, mal yang mampu bertahan justru adalah yang berhasil menawarkan pengalaman sosial, hiburan, hingga gaya hidup bagi pengunjungnya.
“Saat ini pusat perbelanjaan harus dapat menambahkan fungsi lain dari sekadar sebagai tempat berbelanja,” kata dia.
Alphonzus mencontohkan, sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta yang kini tetap ramai justru karena mampu bertransformasi menjadi ruang multifungsi.
“Pusat Perbelanjaan akan selalu berubah dari waktu ke waktu karena pusat perbelanjaan sangat erat dengan gaya hidup (
lifestyle
)yang cepat sekali berubah setiap waktu.,” ujarnya.
Sebelumnya, Ratu Plaza yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini tampak lengang.
Pantauan
Kompas.com
pada Selasa (14/10/2025) siang menunjukkan suasana di dalam mal terlihat sepi pengunjung. Jumlah kios yang tutup bahkan lebih banyak dibandingkan dengan kios yang masih beroperasi.
David (52), salah satu penjual di Ratu Plaza, mengatakan bahwa penurunan jumlah pengunjung mulai terasa pasca pandemi Covid-19.
“Abis covid setahu saya soalnya informasi dari beberapa orang seperti itu. Jadi hampir semua terdampak,” kata David.
Selain faktor pandemi, kebiasaan masyarakat yang kini lebih sering berbelanja secara daring juga kian memperburuk kondisi.
“Ya ada juga lah beberapa. Pengaruh juga lah dari
online
itu orang kan kadang lihat harga juga kadang di
online
itu lebih murah,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
APPBI: Mal yang Tak Beradaptasi Akan Ditinggalkan Pelanggan Megapolitan 14 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/14/68edfc6c1db34.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)