Jakarta, Beritasatu.com – Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini umum terjadi pada anak usia 5-14 tahun. Apakah orang yang pernah kena penyakit gondongan bisa tertular lagi?
Gondongan mudah ditularkan melalui air liur, batuk, bersin, dan saat berbagi barang pribadi. Gondongan utamanya memengaruhi kelenjar ludah, yang juga dikenal sebagai kelenjar parotis.
Kelenjar ini bertanggung jawab atas produksi air liur. Terdapat tiga set kelenjar ludah di setiap sisi wajah, yang terletak di belakang dan di bawah telinga. Gejala khas gondongan adalah pembengkakan kelenjar ludah.
Salah satu gejala yang paling umum pada anak-anak, yakni sering merasakan nyeri pada saluran telinga bagian luar, kemudian menyebar ke sekitarnya. Selain itu, anak-anak juga akan mengalami gejala lainnya, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, dan kurang tidur.
Tidak sedikit penelitian menyebutkan gondongan hanya didapat sekali seumur hidup. Lantas, apakah orang yang pernah terkena penyakit gondongan bisa tertular lagi? Ini penjelasannya yang dikutip dari Vinmec, Kamis (14/11/2024).
Setelah terinfeksi gondongan, akan ada antibodi penetral di dalam tubuh. Antibodi ini dipertahankan dalam konsentrasi rendah tetapi memiliki efek perlindungan, memberikan kekebalan seumur hidup.
Namun, bukan berarti kekebalan tubuh tersebut membuat Anda bisa bersentuhan dengan orang yang terinfeksi tanpa khawatir. Setiap orang harus mengambil tindakan proaktif untuk melindungi kesehatan mereka sendiri.
Orang yang pernah menderita gondongan biasanya terlindungi seumur hidup dari infeksi gondongan berikutnya yang berarti gondongan untuk kedua kalinya jarang terjadi.
Sementara itu, tidak semua orang yang terpapar virus gondongan merasakan sakit. Jika seseorang telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin gondongan, kecil kemungkinannya akan terkena penyakit gondongan. Namun, seseorang yang belum divaksinasi harus mewaspadai gejala gondongan.
Vaksin gondongan belum terbukti efektif dalam mencegah penyakit setelah terpapar, tetapi vaksinasi pada orang yang rentan terpapar akan mengurangi risiko penyakit dari kemungkinan terkena gondongan di masa depan.
Jika gejala muncul (umumnya 16 hari hingga 18 hari setelah terpapar), orang tersebut tidak boleh pergi ke sekolah atau bekerja setidaknya selama sembilan hari dan harus menghubungi penyedia layanan kesehatan.