Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Apakah Labu Kuning Aman untuk Penderita Diabetes, Ini Jawabannya

Apakah Labu Kuning Aman untuk Penderita Diabetes, Ini Jawabannya

Jakarta, Beritasatu.com – Labu kuning (cucurbita moschata) sering dipilih sebagai bahan masakan dalam berbagai hidangan, terutama saat musim panen atau perayaan tertentu.

Selain kaya akan serat, vitamin, dan mineral, labu kuning juga memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dianggap sebagai pilihan sehat, terutama bagi penderita diabetes.

Namun, apakah labu kuning benar-benar aman dan bermanfaat bagi mereka yang perlu mengontrol kadar gula darah? Berikut adalah penjelasannya seperti dihimpun dari Healthcare, Jumat (1/11/2024).

Nilai Gizi Labu Kuning
Labu kuning merupakan makanan rendah kalori yang sarat nutrisi untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan, termasuk keseimbangan gula darah. Dalam 12 gram labu kuning matang terkandung beberapa zat gizi, berikut di antaranya:

– Kalori: 50
– Protein: 2 gram
– Lemak: 0 gram
– Karbohidrat: 11 gram (termasuk 3 gram serat dan 4 gram gula alami)
– Kalsium: 4% dari nilai harian (DV)
– Zat besi: 4% DV
– Vitamin C: 8% DV
– Vitamin A: 280% DV

Serat dalam labu kuning berperan penting dalam pengendalian gula darah. Satu porsi (120 gram) labu kuning mengandung sekitar 12% dari kebutuhan harian serat, yang membantu memperlambat penyerapan glukosa dan meningkatkan pengendalian gula darah.

Labu Kuning dan Diabetes
Penelitian menunjukkan, labu kuning memiliki manfaat potensial bagi pengelolaan diabetes. Sebuah studi pada hewan pada 2009 menemukan, senyawa dalam labu dapat meningkatkan resistensi insulin pada tikus penderita diabetes dengan merangsang produksi insulin secara alami.

Senyawa-senyawa tersebut, termasuk trigonelin dan asam nikotinat, diyakini berperan dalam menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.

Selain itu, studi lain pada tikus penderita diabetes tipe 2 menunjukkan kombinasi antara polisakarida labu dan senyawa dari tanaman pueraria lobata yang disebut puerarin dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan pengelolaan gula darah.

Walaupun hasil penelitian ini menjanjikan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk mengonfirmasi efek ini secara lebih meyakinkan.

Kesimpulan
Labu kuning merupakan makanan kaya nutrisi dan senyawa yang dapat mendukung manajemen gula darah. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan labu kuning dapat menurunkan gula darah, sehingga memiliki potensi dalam mengelola diabetes dan memperlambat perkembangan penyakit dalam beberapa kasus.

Namun, konsumsi labu kuning dalam bentuk makanan olahan yang tinggi gula, seperti minuman manis, kue, dan pai hari raya, tidak menawarkan manfaat yang sama seperti mengonsumsi labu dalam bentuk aslinya.

Meskipun sebagian besar penelitian dilakukan pada hewan, hasil temuan menunjukkan bahwa menambahkan labu kuning ke dalam pola makan dapat membantu mengelola kadar gula darah. Manfaat ini akan lebih optimal jika labu kuning dikonsumsi dalam porsi sedang dan dengan pengolahan minimal.