Namun, Qodari merasa aneh ketika Anies yang mendapatkan banyak manfaat politik dari Prabowo justru memberi penilaian sangat rendah di forum debat terbuka.
“Kok di debat terbuka gitu, tega-teganya ngasih angka 11 dari 100 alias 1,1 kepada Pak Prabowo. Ya wajar kalau Pak Prabowo tersinggung,” katanya.
Qodari bahkan mengulangi pertanyaannya dengan nada tegas.
“Saya ulang ya. Apa yang sudah diberikan? Tolong anak abah, jawab apa yang sudah diberikan oleh Anies kepada Prabowo?” tegasnya.
“Nggak ada. Sorry ya. Iya jawabannya nggak, itu jawabannya Prabowo,” timpalnya.
Qodari juga menyinggung sikap Anies yang kerap menekankan pentingnya etika dalam politik.
“Terus kan etika, etika apa dia bilang? Oh ya. Etika dasmu,” kuncinya.
Sebelumnya, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut dirinya tidak menyimpan dendam terhadap Anies Baswedan.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dikatakan Yudi, ucapan Prabowo itu bisa saja menjadi sinyal politik baru di tengah situasi yang tampak tenang.
Ia menyebut dinamika politik kerap berubah secara tak terduga.
“Turbulensi politik terkadang terjadi di saat situasi tenang,” ujar Yudi di trheads (7/10/2025).
Ia juga menyinggung pernyataan Prabowo yang terkesan ramah terhadap Anies.
Yudi pun mempertanyakan apakah hal tersebut merupakan tanda bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan diajak bergabung ke pemerintahan.
