Antrean Hingga 350 Meter di Samsat Purwokerto: Demi Pembebasan Denda Pajak Kendaraan Bermotor

Antrean Hingga 350 Meter di Samsat Purwokerto: Demi Pembebasan Denda Pajak Kendaraan Bermotor

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Warga memanfaatkan program diskon pajak kendaraan bermotor di kantor Samsat Cepat Jalan Gatot Soebroto Purwokerto, Selasa (8/4/2025).

Tak pelak, antrean panjang pun terlihat di lokasi tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat di Samsat Purwokerto di Jalan M Yamin. 

Sejak pagi hari, warga rela antre panjang hingga 350 meter. 

Antrean sudah mengular sejak pukul 06.30, bahkan meluber hingga traffic light perempatan Jalan Gerilya dan Jalan M Yamin. 

Di kantor Samsat Jalan M Yamin, jalur antrian dibuat hingga empat lajur sejajar demi mengurai kepadatan.

Program diskon pajak atau pemutihan ini menjadi angin segar bagi pemilik kendaraan.

Terutama mereka yang memiliki tunggakan pajak bertahun-tahun. 

Seperti yang diceritakan oleh Taufik Johani, warga Kecamatan Banyumas sekaligus kolektor dan pedagang motor Vespa lawas.

Dia berangkat dari rumah pukul 06.30 dan baru selesai pukul 10.00. 

“Antreannya di Samsat drive thru Jalan Gatot Soebroto sampai depan Rumah Dinas Dandim atau simpang SMA Negeri 2 Purwokerto,” katanya kepada Tribunjateng.com, Selasa (8/4/2025). 

Pemutihan tunggakan pajak ini menurutnya sangat membantu.

Apalagi bagi dirinya yang mengoleksi dan bisnis jual beli kendaraan-kendaraan tahun lama dan banyak yang sudah lama mati pajak.

“Kalau dulu, motor yang off lima tahun, kena bayarnya tunggakan pajak lima tahun plus pajak jalan, dihitung dobel.”

“Sekarang cuma bayar pokoknya satu kali.”

“Contohnya Vespa saya yang off lima tahun, dulu dihitung bisa bayar Rp1,2 juta, sekarang cuma Rp750 ribu, lumayan banget bedanya,” katanya. 

Dia menyebut, program ini sangat membantu pelaku jual beli motor tua seperti dirinya. 

Ia memiliki kendaraan restorasi yang sudah mati pajak sejak 21 tahun lalu akan segera dia urus pembayaraan pajaknya dengan memanfaatkan program diskon dari Samsat.

Ia juga memiliki Vespa yang terakhir bayar pajak itu pada 2004. 

“Kalau bayar normal sudah tekor duluan, tapi sekarang masih masuk akal.” 

“Bisa saya jual lagi dengan harga masuk akal juga,” imbuhnya. (*)