Antisipasi Bullying, Sekolah Rakyat di Pamekasan Berlakukan Penjagaan Malam Surabaya 18 Agustus 2025

Antisipasi Bullying, Sekolah Rakyat di Pamekasan Berlakukan Penjagaan Malam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Agustus 2025

Antisipasi Bullying, Sekolah Rakyat di Pamekasan Berlakukan Penjagaan Malam
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Maraknya Bullying menjadi salah satu antisipasi di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan.
Untuk mengantisipasinya, sekolah rakyat memberlakukan piket guru dan tenaga pendidik dengan sistem shift.
Kepala SRMP 29 Pamekasan Aisyah Minarni Mukti mengungkapkan, jika antisipasi bullying tidak hanya dibebankan kepada guru, wali asuh dan wali asrama saja. Tapi sejumlah tenaga pendidik lainnya juga dilibatkan.
“Kami sudah bersepakat, jika semua pihak akan tejadwal dengan sistem shift setiap hari,” kata Aisyah, Senin (18/8/2025).
Sehingga, lanjut Aisyah, setiap malam akan ada 9 sampai 11 orang yang menginap di sekolah selain tenaga keamanan.
Dikatakan, pemberlakukan shift tersebut utuk memperkecil hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama saat malam hari.
“Saya berlatar sebagai seorang guru dan pernah mengampu 32 saja tidak mudah apalagi sampai 50 orang, jadi perlu saling membantu antara guru dan tendik,” tuturnya.
Pihaknya sengaja memberlakukan shift agar keesokan harinya sebagian bisa beristirahat.
Sehingga, kegiatan belajar mengajar berjalan dengan kondisi yang aman.
“Pesan dari Menteri Syaifullah Yusuf jangan sampai ada pembulian. Sehingga kami sepakat untuk membuat shift piket setiap malam,” katanya.
Aisyah mengatakan kerawanan terjadi saat malam hari.
Sehingga shift diberlakukan saat malam hari.
Pihaknya menegaskan, seorang guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik siswa.
Dengan pendidikan dan pendampingan yang baik terhadap siswa akan mengantisipasi terjadinya bullying.
“Saya ingin semuanya bersinergi, sehingga guru pun selesai mengajar tidak langsung pulang,” katanya.
Sebanyak 50 siswa SRMP 29 Pamekasan terdiri dari 26 laki-laki dan 24 perempuan.
Mereka ditempatkan di asrama terpisah antara siswa dan laki-laki dan perempuan. Setiap kamar berisi rata-rata 6 orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.