Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Ratusan warga antri menukar uang baru untuk Lebaran pada mobil Kas Keliling Bank Indonesia (BI) Kediri di Halaman Parkir Masjid Agung R.M.A.A. Tjokronegoro Ponorogo, Jl. K.H. Hasyim Asy’ari, Sukun, Kauman, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (5/3/2025) siang.
Pantauan di lokasi, BI Kediri menyediakan ratusan nomor antrean. Namun, mereka yang mendapatkan nomor antrean sebelumnya sudah mendaftar melalui Aplikasi PINTAR.
Rupanya mereka yang antri untuk mendapatkan uang baru Lebaran tidak hanya dari Bumi Reog. Namun juga dari luar Kabupaten Ponorogo. Bahkan diantaranya ada yang membawa anak kecil dan sedang dalam kondisi hamil.
“Saya dari Magetan mbak, kebagiannya di Ponorogo,” ungkap salah satu warga yang menukar uang baru, Kismala Rahmawati, Rabu (5/3/2025) sambil berkelakar .
Dia menjelaskan memang tradisi setiap lebaran adalah memberi “salam tempel” untuk keluarga yang berusia anak-anak dan melakukan silaturahmi ke rumahnya.
“Saya menukar uang Rp 4,3 juta, terdiri dari pecahan Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu. rp 5 ribu, Rp 2 ribu dan Rp 1 ribu,” kata warga Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jatim.
Dia mengaku baru tahun ini memanfaatkan fasilitas menukar uang baru di mobil kas keliling BI Kediri. Dia biasanya menukar di bank milik pemerintah lainnya.
“Jadi ada keluar jadwalnya hari Jumat kan. Kemudian bisa mendaftar hari Senin. Saya tunggu-tunggu, pasang alarm di kalender biar tidak lupa. Pasalnya pukul 12.00 WIB masuk aplikasi pintar,” tegasnya.
Kismala menjelaskan bahwa aplikasi PINTAR sempat lemot. Sehingga dia sempat memilih penukaran di Kota Madiun habis dan mencoba di Kabupaten Ponorogo.
“Saya asli Magetan, yang terdekat kebetulan Madiun dan Ponorogo. Jadi ya pilih saja Ponorogo. Antrenya lumayan lah, 30 menit,” tambahnya.
Sementara warga lain, Vera Novia dengan kondisi hamil 7 bulan tetap ikut antri penukaran uang lebaran.
“Ya biasanya sering tukar uang baru lebaran tetapi di Bank. Ini kas keliling baru pertama kali,” tegasnya.
Dia mengaku walaupun hamil tetap antri lantaran butuh. Juga untuk orang tuanya yang membutuhkan.
“Soalnya butuh, ya ndak papa antri. Kan sebagian uang untuk orang tua. Orang tua sudah sepuh (tua) kalau mendaftar lewat online tidak bisa,” urainya.
Warga Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim ini mengaku memilih untuk menukar langsung di mobil kas keliling.
“Kalau yang di pinggir jalan itu kan ada jasanya,” pungkasnya.