TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mendukung langkah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang membuka akses pendidikan untuk masyarakat yang putus sekolah.
Menurut Anies, PKBM dapat membuka potensi masyarakat untuk kembali bekerja.
“Ketika seseorang tidak memiliki status sekolah formal, kesempatan hidupnya menjadi terbatas. Namun, dengan adanya ijazah, pintu peluang terbuka lebih lebar. Ini bukan tentang kurangnya potensi, karena 70 persen anak putus sekolah disebabkan oleh faktor ekonomi,” ujar Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
Hal tersebut diungkapkan Anies pada acara Nara Graduations di Auditorium Universitas Nasional, Jakarta.
Dirinya juga mengapresiasi dan penghormatan yang tinggi pada Nara Kreatif yang telah bekerja konsisten selama 12 tahun untuk membantu saudara-saudara di Indonesia yang putus sekolah.
Karena itu, lanjut Anies, PKBM seperti Nara Kreatif adalah mitra strategis pemerintah dalam menjalankan amanat konstitusi.
“Mereka layak mendapatkan kemudahan akses tempat dan perizinan karena telah membantu memastikan hak pendidikan bagi semua,” kata Anies.
Kegiatan ini dihadiri oleh 1.449 peserta didik aktif, termasuk didalamnya 778 peserta didik tahun ajaran 2023/2024 yang resmi lulus pada hari ini.
Lebih dari sekadar seremoni kelulusan, wisuda ini juga menandai perjalanan 12 tahun Nara Kreatif dalam memperjuangkan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Selama lebih dari satu dekade, Nara Kreatif terus membuka peluang bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan, membuktikan bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan untuk meraih mimpi mereka.
“Nara Kreatif hadir sebagai wadah untuk memberikan kesempatan kedua dalam meningkatkan kualitas hidup sekaligus mengembangkan karakter individu yang positif, dihargai oleh lingkungan sekitar, serta mampu memberikan kontribusi berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Founder Nara Kreatif, Nezatullah Ramadhan.
PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Nara Kreatif telah terakreditasi A dan telah membantu 5.672 penerima manfaat sejak 2013 hingga saat ini.
“Syarat menjadi peserta didik kami sangat sederhana, kemauan untuk belajar. Tidak ada persyaratan akademis atau biaya. Kami memfasilitasi semampu kami, karena setiap individu berhak mendapat kesempatan mengubah masa depannya,” kata Neza.
Dengan sinergi bersama kelurahan-kelurahan di DKI Jakarta, lanjutnya, Nara Kreatif menghadirkan ruang belajar yang aman dan nyaman di tengah masyarakat dengan metode ‘Jemput Bola’.
Selain itu, proses belajar mengajar di Nara Kreatif mengacu pada standar Kementerian Pendidikan dengan fleksibilitas yang adaptif secara offline dan online.
Selain itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E, Raden Gusti juga siap berkolaborasi dengan Nara akan mempercepat pencapaian target 50.000 peserta didik pada 2030. Pendidikan bukan sekadar angka, melainkan penyiapan SDM kompeten.
“Kami ingin Nara tidak hanya menjadi mitra, tetapi juga mendapat ruang partisipasi lebih luas dalam kebijakan pendidikan. Inisiatif seperti penyediaan ruang belajar bagi 1.000 peserta hari ini harus terus diperluas,” katanya.
Sejak didirikan pada tahun 2013, Nara Kreatif telah mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menyediakan program pendidikan kesetaraan, meliputi Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).
Dalam perjalanannya, Nara Kreatif telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan individu.
Tidak hanya korporasi, penyanyi multitalenta Indonesia – sekaligus pemilik Sekolah Anak Percaya bersama Yayasan Nara Kreatif, Andien Syah mengatakan, pendirian sekolah di lingkungan penuh tantangan menjadi momen paling berkesan.
“Prosesnya tidak mudah. Lokasi Sekolah Anak Percaya ada di kampung pemulung yang rawan banjir, ditambah hambatan ekonomi dan waktu belajar yang kerap ‘tersaingi’ kebutuhan bekerja. Tapi justru di situlah arti perjuangan. Kebahagiaan terbesar adalah melihat mereka bertahan dan lulus,” ujarnya.