Tokyo (ANTARA) – Angka pengangguran Jepang pada Agustus 2025 naik menjadi 2,6 persen dari 2,3 persen pada bulan sebelumnya, menandai level tertinggi dalam 13 bulan, ungkap data pemerintah negara itu pada Jumat (3/10).
Jumlah individu yang bekerja turun 0,3 persen menjadi 68,1 juta orang yang disesuaikan secara musiman, sementara jumlah individu yang tidak bekerja naik 9,1 persen menjadi 1,79 juta, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.
Dari jumlah orang yang tidak bekerja, 770.000 individu meninggalkan pekerjaan mereka dengan sukarela, naik 13,2 persen dari bulan sebelumnya, sementara 430.000 orang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), naik 19,4 persen, kata kementerian itu.
Data terpisah dari Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang menunjukkan rasio ketersediaan lapangan kerja rata-rata di Jepang pada Agustus turun 0,02 poin dari Juli menjadi 1,20, yang berarti ada 120 lowongan kerja untuk setiap 100 pencari kerja.
Rasio lapangan kerja terhadap pelamar terbaru turun untuk pertama kalinya dalam dua bulan, setelah banyak perusahaan menunda rekrutmen karena kendala anggaran yang disebabkan oleh kesulitan dalam menerapkan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
