Anggota Propam Polda NTB Tewas Saat Berenang di Vila di Gili Trawangan, Polisi Janji Transparan
Tim Redaksi
LOMBOK UTARA, KOMPAS.com
– Seorang anggota Propam
Polda NTB
,
Brigadir Muhammad Nurhadi
, dilaporkan meninggal dunia saat berenang di sebuah vila privat di
Gili Trawangan
, Lombok Utara, Rabu malam, 16 April 2025.
Kematian Nurhadi menyisakan tanda tanya dan misteri karena kolam tempatnya tenggelam dan ditemukan di dasar kolam tergolong dangkal, hanya 1,2 meter, untuk tubuh anggota polisi yang tingginya lebih dari 1,6 meter ini.
“Aparat kepolisian akan membuka seterang-terangnya kasus ini, kami akan transparan dalam mengungkap kasus ini,” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Muhammad Kholid, Sabtu (3/5/2025).
Kholid juga mengatakan, sesuai dengan informasi dari dokter forensik yang melakukan ekshumasi, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil otopsi kurang lebih dua minggu.
“Hasilnya kami tunggu dari tim dokter forensik. Itu juga bukti transparansi Polda NTB terhadap kasus tersebut, yang awalnya keluarga menolak untuk otopsi,” kata Kholid.
Keluarga belum bisa menerima kematian Nurhadi, tetapi tak bisa berbuat banyak karena masih berduka.
Nurhadi meninggalkan seorang istri dan dua orang anaknya yang masih kecil.
Dewi Safitri, sang kakak, kepada wartawan usai pembongkaran makam dan otopsi jenazah adiknya mengaku menunggu keputusan dan hasil dari kepolisian.
“Kami menunggu saja, apa yang kami rasakan sama seperti yang diberitakan itu,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa istri almarhum masih sangat terpukul, termasuk dirinya yang tidak berani melihat jenazah sang adik sebelum dimakamkan karena terpukul.
“Saya hanya melihat jenazahnya sekilas ketika itu, jadi tidak tahu ada luka atau apa. Saya syok, kaget, dan bingung,” kata Dewi.
Dewi mengatakan kecurigaan keluarga sama seperti yang diberitakan belakangan ini, hanya saja tetap harus menunggu hasil penyelidikan dari polisi.
“Harapan kami ingin tahu penyebab kematian dan kami juga yakin banyak yang ingin tahu,” katanya.
Meski kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial, kasus ini bagai ditelan gelombang di kawasan wisata Gili Trawangan.
Semua seolah tutup mulut dan mengaku tidak tahu peristiwa
kematian Brigadir Nurhadi
.
Saat Kompas.com menuju tempat kejadian perkara (TKP), tentu tidak mudah karena harus menyeberang pulau, kawasan Gili Trawangan yang cukup ramai pada Jumat (2/5/2025).
Saat tiba di The Beach House tepat pukul 16.40 Wita, Nurhadi dilaporkan tengah berenang di vila privat milik Beach House.
General Manager Beach House, Dewa Wija, yang coba ditemui untuk konfirmasi terkait aktivitas korban saat menginap dengan atasannya berpangkat Kompol dan seorang rekan polisinya yang lain berpangkat Aipda, sebelum dilaporkan meninggal dunia karena tenggelam, tidak bisa menemui Kompas.com karena tengah beristirahat.
Namun, Wija menjawab pertanyaan melalui ponselnya.
“Silakan langsung ke Polres dan Polda,
enggeh
,” katanya singkat.
Penerimaan pihak hotel sangat baik, petugas hotel bahkan memberikan minuman selamat datang dengan gelas kecil yang menarik, menunjukkan bahwa hotel tersebut memiliki layanan yang baik.
Ditanya apakah Nurhadi menginap dengan rekan-rekannya dan berapa lama, Wija membenarkan dan hanya memesan kamar semalam di vila privat.
“Benar
booking
-nya semalam, sudah kami sampaikan semua detail waktu kami di BAP,” katanya.
Menelusuri lokasi tempat korban meninggal, Kompas.com mendapat informasi bahwa Nurhadi bersama dua rekan polisinya, Nurhadi dan atasannya, menginap di vila privat Tekek yang memiliki kamar lengkap dengan kolam renangnya.
Adapun rekannya yang berpangkat Aipda berinisial HC memesan di lokasi yang berbeda, tetapi bersebelahan.
Ketika kejadian, tidak banyak petugas hotel yang mengetahuinya karena vila privat.
Hampir semua yang ditanya mengaku sedang tidak bertugas saat kejadian, termasuk
security
hotel.
“Nah, kebetulan kawan saya yang bertugas sedang di Mataram, kalau saya tidak bertugas,” kata salah seorang
security
The Beach House.
Tidak hanya orang yang berada di sekitar hotel, warga sekitar juga mengaku tidak tahu kejadian itu.
Kejanggalan kematian Nurhadi menyebabkan aparat kepolisian tidak tinggal diam.
Upaya penyidikan telah dilakukan, pemanggilan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan terkait kematian sang Brigadir.
Berikut kronologi yang diperoleh berdasarkan versi polisi. Awalnya, Rabu (16/5/2025) pukul 16.40 Wita, Nurhadi bersantai di areal vila dan mulai berenang di kolam yang berada di areal vila sekitar pukul 17.00 Wita, sendirian.
Tiba-tiba, salah seorang rekan korban atau atasannya, Kompol YG, melihat korban berada di dasar kolam ketika dia memasuki areal vila dan langsung mengevakuasi korban ke pinggir kolam.
YG kemudian menghubungi Aipda HC, yang kemudian HC memanggil pihak hotel untuk meminta bantuan.
Pihak hotel menghubungi Klinik Warna Medica Gili Trawangan pukul 21.20 Wita untuk melakukan tindakan medis.
Tim medis tiba pukul 21.24 Wita dan melakukan tindakan pertolongan pertama.
Mereka memberi pertolongan pertama berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) selama 20-30 menit, tetapi korban tidak merespons.
Selanjutnya, dilakukan pemasangan infus dan pemberian injeksi epinefrin serta melakukan RJP ulang selama 10 menit, tetapi pasien tidak merespons.
Kemudian, diberikan Automatic External Defibrillator, tetapi tidak ada respons dari pasien.
Pasien kemudian dievakuasi menuju Klinik Warna Medica untuk dilakukan pengecekan EKG (Elektrokardiogram).
Dr. I Gede Rambu Parimarta yang dikonfirmasi Kompas.com ke Klinik Warna Medica, Jumat sore (2/5/2025), membenarkan korban dibawa ke klinik tersebut dan ditangani langsung dokter Lingga Krisna dan perawat Rendi Ade Saputra.
“Waktu itu hasil pengecekan EKG flat, sudah tidak terdeteksi detak jantung dari pasien. Kemudian, pukul 22.14 Wita, Brigadir Nurhadi dinyatakan meninggal dunia,” kata Rambu.
Jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Anggota Propam Polda NTB Tewas Saat Berenang di Vila di Gili Trawangan, Polisi Janji Transparan Regional 4 Mei 2025
/data/photo/2024/12/02/674d7b878df3a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)