TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif mendapatkan keluhan masyarakat terkait jalan rusak.
Demikian yang disampaikan, pria yang kerap disapa Gus Haiz kepada Tribunjateng, Senin (18/11/2024).
Dia mengatakan bahwa mendapatkan keluhan itu ketika melaksanakan reses untuk pertama kalinya di periode 2024-2029.
Kegiatan yang digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kecamatan Nalumsari, Mayong, dan Welahan ini dilaksanakan Sabtu-Senin 16 – 18 November 2024.
Pria yang kerab disapa Gus Haiz itu menyampaikan tujuan reses adalah untuk menyerap dan menindaklanjuti aspirasi konstituen serta aduan dari masyarakat guna memberikan pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen di wilayah dapil masing-masing sebagai wujud perwakilan rakyat.
“Saya bersyukur, karena ini reses perdana saya di periode baru ini. Kami berdialog, mengusulkan, dan menampung aspirasi dari masyarakat,” kata Gus Haiz kepada Tribunjateng, Senin (18/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa persoalan infrastrukur jalan desa, masalah air yang terhambat, sampai dengan anggaran hibah bagi pendidikan keagamaan.
“Rata-rata tidak luput dari persoalan jalan, di beberapa dari dapil kami harus diperbaiki terlebih di betonisasi. Selain itu, soal anggaran hibah pendidikan keagamaan minta untuk tetap diperjuangkan,” ungkapnya.
Persoalan jalan desa kata dia, Pemerintah desa bisa membangun jalan dengan anggaran desa atau mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara.
DPRD akan mengawal rehabilitasi infrastruktur di Kabupaten Jepara agar dapat meningkatkan mobilitas masyarakat serta meningkatkan perekonomian.
Tekait persoalan air yang terhambat, DPRD akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pembuatan sumur dalam seperti, program Pamsimas.
Program ini dinilai mampu mengatasi apabila terjadi kekeringan.
Kemudian, terkait anggaran hibah bagi pendidikan keagamaan, Gus Haiz akan segera koordinasikan dengan Pemkab Jepara untuk lebih memprioritaskannya.
Sebab, menurutnya, anggaran tersebut tidak pernah diprioritaskan oleh pihak Pemda Jepara.
“Karena Pemda menganggap hibah keagamaan tidak prioritas. Sehingga, bisa mengancam bagi lembaga pendidikan keagamaan swasta yang selama ini diperjuangkan oleh DPRD Jepara,” tambahnya.
Gus Haiz akan memastikan penyebab dari persoalan tersebut serta mengupayakan agar masyarakat dapat terfasilitasi dengan baik. (Ito)