Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Usai mencetak dwigol untuk Timnas ke gawang Arab Saudi, nama Marselino Ferdinan kian harum.
Mantan pemain Persebaya ini layak menjadi contoh riil dalam pengembangan sepakbola nasional.
Anggota Komisi X DPR RI Lita Mahfud Arifin memberi apresiasi khusus untuk penampilan Marselino di Timnas. Lita yang merupakan anggota DPR dari Dapil I (Surabaya-Sidoarjo) ikut bangga.
Bahkan tidak hanya Marselino, Rizki Ridho juga merupakan talenta didikan Persebaya.
Lita yang bangga dengan Surabaya dan Persebaya memberi waktu khusus untuk mengunjungi Persebaya Future Lab.
Sebuah divisi Pesebaya yang khusus menggembleng talenta muda berbakat. Kamis (21/11/2024) tadi, Lita melihat talenta muda internal Pesebaya latihan.
“Ketika membahas naturalisasi di Komisi X, kami menekankan bahwa pembinaan usia muda harus dapat porsi lebih besar. Bicara soal pembinaan, Persebaya bisa menjadi contoh yang baik,” kata Lita di Surabaya.
Persebaya sudah terbukti selama bertahun-tahun mampu melahirkan talenta muda yang berkontribusi besar untuk Timnas. Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho tentu salah satu contoh aktual.
Lita pun terus memantau dan menyaksikan latihan anak-anak di Persebaya Future Lab. Politisi perempuan Nasdem ini mengaku sejak lama ingin mengunjungi Persebaya Future Lab.
Dia ingin pembinaan pemain-pemain muda Persebaya bisa menjadi contoh secara nasional.
Lab pembinaan sepakbola Persebaya ini dipimpin pelatih, Ganesha Putra. Di situ, Lita berdiskusi panjang mengenai talenta muda sepakbola. Bagiamana membina hingga talenta yang dimilikinya bisa jauh berkembang.
“Kebetulan saya pulang ke Dapil dan salut dengan Lab Pesebaya ini. Program yang didukung Pemkot Surabaya untuk menyiapkan pembinaan talenta-talenta mudanya. Saya dititipi pesan coach Ganesha, bahwa membangun olahraga adalah membangun manusianya,” kata Lita.
Artinya tidak sekadar berfokus pada prestasi, tapi harus diawali dengan memperbanyak partisipasi. Mengajak dan menghadirkan sebanyak mungkin orang untuk terlibat dalam sebuah olahraga.
Partisipasi itu disiapkan lewat sebuah kompetisi yang konsisten. Bisa digelar melibatkan sekolah-sekolah.
Ketika kolam partisipasinya terus diperluas, maka kesempatan menemukan talenta terbaik dan kompetitif. Termasuk DBL Indonesia untuk pembinaan basket.
Dengan menciptakan partisipasi lewat sebuah kompetisi yang konsisten, prestasi akan dengan sendirinya mengikuti.
Tentu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan-Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Federasi harus sejalan dengan konsep itu.
“Teman-teman Komisi X juga sudah sepakat bakal menghadirkan DBL Indonesia dan Persebaya dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama membahas dengan stakeholder terkait. Harus lahir Marselino dan Rizki Ridho lebih banyak lagi,” kata Lita.