Cilegon, Beritasatu.com – Sejumlah pengguna jasa penyebrangan melakukan aksi protes di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak pada Rabu (25/12/2024). Keributan ini dipicu adanya peraturan yang menurut para pengguna jasa tidak adil.
Salah seorang keamanan Pelabuhan Merak tak luput dari protes para pengguna jasa. Para pengguna jasa menuding bahwa pihak ASDP telah bersikap tidak adil karena telah mendahulukan kendaraan Rutan Kelas 1 Palembang yang baru saja datang, tetapi sudah didahulukan masuk ke dalam kantung parkir yang langsung masuk ke kapal penyeberangan.
Keributan itu memicu kemarahan para pengguna jasa lainnya, bahkan ada pengguna jasa yang seharusnya diberangkatkan pada pukul 11.21 WIB, tetapi hingga sore hari belum juga kunjung diberangkatkan ke Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Salah seorang pengguna jasa Ardi asal Jakarta mengungkapkan, dirinya bersama keluarga sudah masuk ke area kantung parkir Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak sejak pagi hari, tetapi hingga sore belum juga diberangkatkan.
“Kita dari pukul 11.00 pagi sampai jam 15.30 WIB belum juga masuk kapal. Alasannya karena jumlah kendaraan yang mau menyebrang.” kata Ardi saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Rabu (25/12/2024).
Ardi meminta kepada pihak operator Pelabuhan Merak dalam hal ini ASDP Cabang Merak dan BPTD Kelas 2 Banten untuk mengevaluasi sistem pemberangkatan para pengguna jasa yang dinilai masih karut marut.
“Sistemnya perlu dibenahi. Contohnya tadi banyak orang yang melakukan protes. Mereka curiga kenapa mobil yang dimasukkan (ke dalam kapal) di sebelah kiri terus lancar, sementara antrean yang di sebelah kanan enggak pernah jalan sama sekali.” tandasnya.
Para pengguna jasa juga sempat memberhentikan mobil yang dinilai menjadi penyebab kericuhan ini terjadi. Sang sopir mobil Rutan Kelas 1 Palembang juga tak luput dari ocehan para pengguna jasa. Setelah diperiksa mobil Rutan Kelas 1 Palembang tersebut tidak dalam bertugas membawa narapidana. Kemarahan para pengguna jasa pun semakin memanas.