Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT – Suami istri, Diana (43) dan Saifullah (48) masih dihantui tanda tanya besar penyebab kematian putranya, Soleh Darmawan.
Warga Jalan Swadaya Raya, RT 002 RW 021, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi itu, sekali tidak tahu apa yang terjadi di Kamboja tempat anaknya bekerja.
Dari awal, Soleh pamit bekerja ke luar negeri tujuan Thailand. Keluarga baru tahu Soleh kerja di Kamboja diduga jadi operator judi online (judol) setelah pemulangan jenazah.
Diana menceritakan, perjuangan memulangkan jenazah Soleh banyak dibantu teman-teman kuliah putranya yang mendampingi menyisir kedutaan besar.
“Saya diantar sama teman kuliahnya Soleh, saya kan kagak ngerti, saya diajak ke Kedutaan Thailand pas di Kedutaan Kamboja baru terkonfirmasi dia (Soleh) di Kamboja,” kata Diana.
Di Kedutaan Besar Kamboja, Diana meminta bantuan agar dibantu mencari keberadaan anaknya yang sudah dinyatakan meninggal dunia.
“Jadinya kan saya datang ke Kedutaan Kamboja, dikasih nomor KBRI orang Indonesia yang kerja di sana, KBRI Kamboja. Terus di WA (WhatsApp) tuh sama teman kuliahnya anak saya, bener ada data nama Soleh udah meninggal,” terangnya.
Dibantu pihak KBRI Indonesia untuk Kamboja, Diana difasilitasi untuk pemulangan jenazah putranya ke tanah air.
Tapi setelah jenazah dipulangkan, tanda tanya besar makin menghantui keluarga karena sampai sekarang tidak ada data yang dapat menjelaskan penyebab kematian Soleh.
“Penyebabnya itu enggak tahu saya, kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya nggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya. Jadi orang tua juga sakit, kesihan, kalau anaknya dibohongin kayak gitu,” ucapnya.
Diana berusaha menghubungi pihak perusahaan yang selama ini berkomunikasi dengan keluarga, termasuk meminta dokumen rekam medis yang bisa menjelaskan penyebab kematian Soleh.
Hanya saja, dokumen yang dikirim ke keluarga diduga berisi rekam medis Soleh berbahasa Kamboja yang tidak diketahui artinya.
Diana berharap, pemerintah dapat membantu kasus yang menimpa putranya. Agar tidak ada tanda tanya yang menghantui keluarga.
“Saya mau ikutin aja yang terbaik kalau pemerintah mau bantu,” ucap Diana.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
