Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Anak Bos Rental yang Tewas Ditembak Mengadu ke Dedi Mulyadi Bandung 15 Januari 2025

Anak Bos Rental yang Tewas Ditembak Mengadu ke Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Januari 2025

Anak Bos Rental yang Tewas Ditembak Mengadu ke Dedi Mulyadi
Editor
KOMPAS.com
– Tiga anak bos rental yang menjadi korban penembakan di Rest Area KM 45 tol Tangerang-Merak menemui Gubernur Jawa Barat terplih,
Dedi Mulyadi
.
Mereka adalah Agam muhammad (26) dan Rizky Agam (24) yang merupakan anak Ilyas Abdurrahman (korban tewas) dan seorang lagi merupakan anak Ramli Abu Bakar (korban kritis).
Pertemuan itu diunggah Dedi Mulyadi di akun Instagramnya, dedimulyadi71 dan
Kompas.com
mendapat izin untuk mengutipnya.
Pada pertemuan tersebut, Dedi menjelaskan, tiga orang pelaku sudah ditangkap. Menurut keterangan pimpinan TNI AL, ketiga pelaku sudah ditahan dan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, KUHPidana, di Pengadilan Militer.
“Kenapa masih tegang? Sekarang yang dianggap masih ada kejanggalan apa? Apa yang dikeluhkan sekarang?” kata Dedi.
Salah seorang anak korban, Rizky menjawab, dari pihak keluarga ingin tetap mengawal kasus ini sampai tuntas. Keluarga ingin pelaku dapat hukuman terberat.
“Dihukum sesuai perilaku,” kata Rizky.
Dedi menimpali, perbuatan para pelaku yakni menggunakan mobil milik orang lain, mempertahankan dengan menggunakan senjata api, hingga melakukan penembakan secara sengaja yang berakibat satu korban meninggal dan satu terluka berat. “Artinya ada nyawa yang dihilangkan,” kata dia.
Menurut Dedi, dari sisi personal pelaku sebagai anggota TNI, fungsi-fungsi sebagai anggota tidak berjalan. Anggota TNI, tegas dia punya Saptamarga.
“Saptamarga itu kan bersumpah pada negara, untuk menjaga keutuhan NKRI, yang didalamnya menjaga martabat dan keselamatan warga,” jelas Dedi.
Dia kembali menanyakan keraguan apa lagi yang ada di benak keluarga korban. Terlebih sudah dilakukan rekonstruksi pada kasus ini.
“Di rekonstruksi apa yang membuat kamu hatinya enggak lega?,” tanya Dedi.
Rizky mengatakan, saat rekonstruksi pihak keluarga korban tidak diperlihatkan wajah para pelaku. “Mukanya ditutup,” tegas dia.
Dedi kemudian menjelaskan, kalau di kasus pidana umum biasanya wajah pelaku diperlihatkan. Nah, masalahnya kalau di pidana militer wajah pelaku harus ditutup atau tidak. “Nanti saya lihat KUHPidana militernya. Apa harus ditutup atau tidak,” kata Dedi.
Lebih lanjut, Dedi mempersilakan publik menilai ketika para pelaku ditutup wajahnya saat rekonstruksi. Apakah itu ketentuan dari KUHPidana militer atau bukan,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.