TRIBUNNEWS.COM – Anak perempuan Kapolsek Negara Batin AKP Anumerta Lusiyanto meminta bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto atas tewasnya sang ayah dalam penembakan di Way Kanan, Lampung.
Melalui akun media sosial Tiktok @.sabils, anak AKP Lusiyanto, Salsabila, mengaku akan terus berjuang mencari keadilan untuk ayahnya yang gugur diduga ditembak oknum TNI saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025).
Bila, sapaan akrab Salsabila, menyebut dirinya menuntut hukuman seadil-adilnya untuk pelaku penembakan.
Ia menuntut pelaku bisa dihukum seberat-beratnya, bahkan hukuman mati, karena sudah menembak ayahnya yang sedang bertugas menggerebek judi sabung ayam.
Bila meminta tolong kepada Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI agar kasus ini menjadi perhatian.
“Kepada Bapak Presiden Prabowo mohon agar kasus ini menjadi perhatian. Para pelaku yang telah menembak alm. Papa saya harus ditindak tegas dan jangan dikasih ampun!” tulisnya, Sabtu (22/3/2025).
“Mohon kepada Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI hukum mati para pelaku tersebut,” sambungnya.
RUMAH KAPOLSEK – Penampakan rumah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, polisi yang gugur karena kasus penembakan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, ternyata sangat sederhana. (TikTok romi_indra_setiawan)
Bila berharap kasus ini terus dikawal, musabab kata dia, hukuman mati saja tidak bisa mengembalikan nyawa ayahnya ke dunia.
Ia mengenang sosok sang ayah yang telah meninggal diduga karena ditembak oknum anggota TNI.
Bila menceritakan, dirinya dan sang ayah, Lusiyanto, sudah tak bertemu selama satu tahun, dan ia mengaku sangat rindu.
Akan tetapi, momen pertemuan yang dirindukan itu justru terjadi saat Lusiyanto telah meninggalkannya untuk selama-lamanya.
“Satu tahun Bila nggak peluk Papa, satu tahun Bila nggak cium Papa. Kemarin pas pulang Bila peluk Papa, badan Papa sudah kaku,” tulisnya, dikutip dari akun TikTok @.sabils, Minggu (23/3/2025).
“Tapi, badan Papa bersih, wajah Papa bercahaya dan senyum. Bila pegang Papa dari ujung kepala sampai ujung kaki Papa karena Bila kangen banget. Bila peluk Papa, Bila cium Papa, sekangen itu Bila, Pa, benar-benar kangen,” imbuhnya.
Bila mengatakan ayahnya sudah berjanji akan merayakan hari lebaran Idul Fitri di kampung halaman.
Selain itu, ia juga menceritakan ayahnya berjanji akan menghadiri wisudanya pada Mei 2025 mendatang.
“Papa juga janji mau datang wisuda Bila di bulan Mei. Kata Papa ‘Iya, Sayang, Papa usahain ya, kita nabung dulu biar bisa ke wisuda Bila dan kita jalan-jalan di sana’,” katanya.
Menurut Bila, selama ini Lusiyanto selalu mengusahakan apapun untuknya supaya bisa sekolah yang tinggi.
Nyambi jadi sopir travel
Bahkan, Lusiyanto juga bekerja sampingan dengan menjadi sopir travel untuk membiayai pendidikan putri tercinta.
“Papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi sopir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila, karena Papa nggak mau anak Papa dikasih uang haram, makanya Papa selalu kerja siang malam tanpa kenal lelah,” urai Bila.
Hati Bila sangat hancur tatkala ia mengetahui ayahnya tewas ditembak saat sedang bertugas.
Ia bersaksi mendiang ayahnya adalah sosok orang yang baik.
“Pa, sakit sekali rasanya hati Bila. Hancur banget, Pa. Bila tau, Pa, Bila harus ikhlas dan menerima semua ini, karena Papa meninggal dengan cara yang baik di bulan yang baik, bahkan sampai saat Papa meninggal Papa masih dalam keadaan berpuasa. MasyaAllah sekali, Pa, Allah maha baik, semua orang mengenang kebaikan Papa semua orang menjadi saksi kalau Papa orang baik,” tutur Bila.
Lusiyanto selalu mengajarkan anaknya untuk selalu berbuat baik meski orang lain menjahatinya.
“Papa selalu ajarkan kebaikan ke Bila untuk jadi manusia yang jujur, bahkan Papa selalu ingetin Bila buat nggak bales kejahatan dengan kejahatan. Papa selalu bilang harus jadi orang baik walaupun orang jahat sama kita, tapi kita nggak boleh bales jahat,” tulisnya.
Bila juga menjelaskan, Lusiyanto tidak ingin memberi uang haram kepada anaknya, sehingga ia rela bekerja tanpa lelah dari siang hingga malam.
“Papa nggak pernah dzolim sama orang, papa nggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapapun. Bahkan papa kalau bantu orang benar-benar ikhlas karena papa tau yang papa bantu juga mereka susah,” lanjutnya.
Bila pun menyinggung berbagai fitnah yang kini tengah menghujani almarhum.
Menurutnya tuduhan-tuduhan kepada Lusiyanto tidak benar adanya.
“Itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk Papa. Semiga Allah memberikan jalan yang terbaik, Pa. InsyaAllah kebenaran akan terungkap,” kata Bila.
Putri tercinta AKP Anumerta Lusiyanto tersebut menegaskan ia tak akan gentar dan tak takut kepada orang yang telah berbuat kejam kepada ayahnya.
“BIla harus menegakkan keadilan untuk Papa. Bila nggak peduli sebesar dan sekuat apa power mereka, Bila juga punya kekuatan dan keyakinan karena Bila yakin Allah akan menunjukkan kebesaran-Nya dan mukjizat-Nya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, insiden penembakan tiga anggota kepolisian ini terjadi saat polisi melakukan penggerebekan judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) sore.
Pada kejadian tersebut, tiga anggota polisi yang tewas ditembak yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polsek Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.
(Tribunnews.com/Rakli)