Alasan Pelatih Taekwondo Tak Melawan saat Dianiaya Pemotor Lawan Arah di Jagakarsa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang pelatih taekwondo, Bima (39) menjelaskan alasan tidak menyerang balik pengendara motor yang melawan arah di Jalan Sadar Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
Bima mengaku tidak ingin disebut arogan karena ilmu bela diri yang ditekuninya bukan untuk menyerang orang.
“Banyak pertimbangannya sih. Memang kami bela diri, kan, dilatih untuk berpikir logis. Sekeras apapun tekanannya, saya berpikir logis,” jelas Bima saat dihubungi, Jumat (28/11/2025).
Terlebih, saat itu Bima memakai baju yang memperlihatkan logo lembaga taekwondo tempat ia mengajar. Ia tak ingin mencoreng nama baik taekwondo.
Ia juga takut dicap arogan oleh orang lain jika mengetahui dirinya sebagai pelatih taekwondo.
“Karena saya juga waktu itu pakai baju seragam taekwondo, saya juga tidak mau menjelekkan nama yang saya pergunakan itu dengan saya melawan. Nanti, takutnya saya dikira saya arogan karena menggunakan seragam itu,” jelas dia.
Selain itu, ia juga ingin melindungi istrinya yang membonceng di belakang.
“Karena saya paham bela diri yang saya pakai, apa yang saya pelajari, itu memang bukan buat itu. Terus, di sisi lain, saya juga harus menjaga istri saya di situ,” ungkap dia.
Ia juga hanya melakukan pertahanan saat terus dipukuli pengendara motor.
“Saya juga defense kok. Saya ambil tangannya, saya banting, saya jatuhkan,” kata dia.
Bima dianiaya seorang pengemudi sepeda motor yang melawan arah di Jalan Sadar Raya, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
Saat itu Bima kaget ada pemotor yang berusaha mengambil badan jalan dari arah berlawanan. Sontak, ia mengeluarkan kata kasar dari mulutnya karena terkaget.
“Nah, di situ, saya karena spontan, ya kaget, saya teriaklah kata-kata kasar gitu,” ungkap Bima saat dihubungi, Jumat.
Pengemudi itu kemudian berteriak memanggil Bima. Saat mendekat, Bima langsung dipukul dengan helm dan mengakibatkan kacamata pecah serta kaca helmnya lepas.
“Saya samperin. Saya belum bicara apa-apa, saya ditanduk pakai helm,” jelas dia.
Saat Bima menunduk untuk mengambil kacamata yang jatuh, ia dipukuli oleh pelaku.
Bima sempat mengajak pelaku ke Polsek Jagakarsa untuk menyelesaikan masalah. Namun pengendara menolak dan langsung kabur.
“Dia bilang, ‘Laporkan saja, urus dulu itu lukamu,’ katanya gitu, ‘Urus dulu darahmu,’ katanya gitu,” sebut Bima.
Bima akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jagarkasa dan diarahkan untuk melakukan visum.
Hasilnya, terdapat luka memar di dada dan rusuk, dan lecet serta gores di kaki.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Alasan Pelatih Taekwondo Tak Melawan saat Dianiaya Pemotor Lawan Arah di Jagakarsa Megapolitan 28 November 2025
/data/photo/2025/11/28/692975fac9267.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)