Alasan Gunungkidul Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis Yogyakarta 14 Januari 2025

Alasan Gunungkidul Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        14 Januari 2025

Alasan Gunungkidul Belum Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com

Program Makan Bergizi Gratis
(MBG) di Kabupaten
Gunungkidul
, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih tertunda pelaksanaannya.
Hal ini disebabkan oleh adanya proses perbaikan minor pada Dapur Sehat yang akan digunakan untuk menyediakan makanan tersebut.
“Untuk saat ini, kami masih melakukan persiapan. Memang dapur kami belum bisa dioperasikan karena masih ada pembenahan minor,” ujar Komandan Kodim 0730 Letkol Inf Roni Hermawan, saat ditemui usai peresmian unit pemadam kebakaran di Kantor BPBD Gunungkidul, Wonosari, Selasa (14/1/2025).
Roni menjelaskan bahwa beberapa perbaikan yang harus diselesaikan meliputi keretakan pada bangunan di sekitar Kantor Kodim 0730.
“Sampai dengan Januari, saat masa penghujan, tanah di Gunungkidul yang mengandung kapur membuat lantai terangkat ketika tersiram air,” tambahnya.
Selain itu, Roni juga menyoroti perlunya perbaikan pada akses jalan masuk ke Dapur Sehat.


FITRI RACHMAWATI S.SOS Perwakilan siswa aktif membantu persiapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di Sekolah Mereka, di SMK 1 Mataram, Senin (13/1/2025) untuk 977 siswa.
Ia menyebutkan bahwa akses jalan tersebut memerlukan pengerasan, dan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul untuk menyelesaikan masalah ini.
Kekurangan lainnya yang dihadapi adalah minimnya unit armada untuk distribusi makanan.
“Saat ini kami baru memiliki dua armada, yang mampu memuat 1000-1500 boks makanan,” ungkap Roni.
Ketika Dapur Sehat sudah beroperasi, program ini akan melayani sekitar empat sekolah
pilot project
program MBG, yaitu:
Selain itu, program ini juga ditujukan bagi ibu hamil, menyusui, serta balita yang berada di sekitar Dapur Sehat.
“Kami akan melayani dalam radius 3-5 kilometer, sehingga dibutuhkan armada tambahan,” jelas Roni.
Terkait waktu pelaksanaan program, pihaknya belum dapat memberikan kepastian.
“Saya akan secepatnya melaksanakan program ini. Saya tidak mau menunda-nunda karena ini adalah program dari Presiden Prabowo Subianto, jadi saya tetap harus mendukung,” tegasnya.
Sebelumnya, SMK N 3 Wonosari di Gunungkidul terpilih sebagai salah satu sekolah
pilot project
untuk
program Makan Bergizi Gratis
(MBG) yang digagas oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekolah ini telah melakukan berbagai persiapan, termasuk menyerahkan data jumlah murid yang akan menerima program tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.