TRIBUNJAKARTA.COM – Bocah perempuan berinisial AF (13) di Batam, ditemukan tetangganya di dalam rumah kontrakannya dengan kondisi leher dirantai dan tubuh penuh luka.
Baju bocah tersebut dibasahi darah yang mengalir deras dari kepalanya.
Tetangga yang melihat kondisi mengenaskan AF sangat syok.
“Ya Allah Syifa, kau diapakan mama kau sampai kaya gini Syifa?” ucap tetangga AF.
AF dengan nafas terengah-engah mengaku sudah tidak kuat.
Tetangga bocah malang itu lalu berusaha melepaskan jeratan rantai di leher korban.
“Aku udah enggak kuat,” ucap AF.
“Kok diapain? Kau dipukul dihajar? Ini kenapa dirantai?” kata tetangga AF.
“Buka, bukain udah kecekek,” ujar AF dengan suara yang sangat pelan.
Karena kesulitan membuka rantai yang mencekik leher AF, wanita tersebut lalu berusaha keluar rumah kontrakan meminta bantuan.
Namun AF sempat melarang, ia sangat ketakutan.
“Apalah Mamamu Syifa, kayak mana ini bukanya,” kata tetangga AF.
“Jangan, jangan tolong, takut,” kata AF.
Video yang merekam saat AF dievakuasi tetangganya virla di media sosial.
Dianiaya Ibu Kandung
AF kini mendapat pendampingan oleh penyuluh Pekerja Sosial (Peksos) UPTD PPA Kota Batam.
Pendampingan dilakukan untuk memulihkan psikologi dan mental anak tersebut, sehingga tidak mengalami trauma.
“Ya, sudah kita serahkan ke Pesksos UPTD PPA Batam supaya dilakukan pendampingan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bengkong, Iptu Marihot Pakpahan, Kamis (14/11/2024).
Selanjutnya, penyuluh Peksos UPTD akan melakukan assessment tentang mental anak tersebut agar tidak mengalami trauma atas peristiwa penganiayaan yang dialaminya.
AF ternyata dianiaya dengan sadis oleh ibu kandungnya sendiri berinisial JBD (37).
JBD lalu ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Sejauh ini pelaku masih kooperatif dalam pemeriksaan, namun jika dibutuhkan ahli kejiwaan, maka akan kita datangkan,” kata Marihot.
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku awalnya mau mendidik anaknya agar dapat menghafal ayat-ayat pendek Al-Quran.
“Jadi karena anaknya ini tidak menghafal ayat pendek Al-Quran, sudah diperingatkan ibunya berulang kali,”
“Kemudian pas saat itu si anak mengambil handphone ibunya untuk belajar melihat YouTube, namun pas ditanya ibunya, handphone dimana, ternyata disembunyikan anaknya. Kejadian itu pun menyulut amarah si ibu,” ujar Marihot berdasarkan keterangan pelaku dari hasil interogasi.
Pelaku lalu memukul korban menggunakan sapu dan rantai besi, serta leher korban dililit sebanyak dua kali menggunakan rantai besi.
Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Bengkong.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kepala sebelah kiri bocor, luka lecet di pelipis sebelah kanan, luka lebam di mata sebelah kiri.
Kemudian luka lecet di tangan sebelah kanan, luka lecet di bagian leher dan merasakan sakit di jari tangan sebelah kanan dan kiri.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya