Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Anak Ranakah Turun ke Level Normal

Aktivitas Vulkanik Menurun, Status Gunung Anak Ranakah Turun ke Level Normal

Masih banyak hal mengenai Gunung Anak Ranakah selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut fakta-fakta menarik Gunung Anak Ranakah yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Jadi Lokasi Pertambangan Batu dan Pasir

Mengutip dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ESDM, masyarakat setempat umumnya melakukan pertambangan batu dan pasir dari Gunung Anak Ranakah untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Kedua bahan bangunan ini adalah hasil endapan awan panas dan lava Gunung Anak Ranakah.

Pemanfaatan lain dari Gunung Anak Ranakah adalah sebagai penghasil energi panas bumi yang menggerakan turbin pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pembangkit listrik di Desa Ulumbu atau Pocok Leok. Energi listrik yang dihasilkan sebesar 200 MegaWatt. Pengelolaan pembangkit listrik ini telah diserahkan kepada Pertamina

2. Sejarah Keberadaan Gunung Anak Ranakah

Gunung Anak Ranakah terbentuk pada 28 Desember 1987. Kemunculannya di antara pegunungan Mandosawu dan pegunungan Ranakah yang sebelumnya merupakan gunung api yang sudah tidak aktif selama beberapa abad terakhir.

Catatan erupsi Gunung Anak Ranakah dimulai setelah letusan pertama terjadi pada tanggal 28 Desember 1987 hingga awal Januari 1988. Lokasi Gunung Anak Ranakah berdekatan dengan permukiman penduduk dan lahan pertanian, khususnya di bagian kaki dan lereng bawah.

3. Gunung Anak Ranakah Sebagai Hulu Sungai

Komplek Gunung Ranakah adalah hulu bagi tiga daerah aliran sungai yang saling berbatasan pada bagian puncak Gunung Ranakah tersebut yaitu, Daerah Aliran Sungai (DAS) Reo Waepesi yang berada disisi lereng sebelah utara komplek gunung dimana aliran utamanya mengalir ke arah utara pulau dan bermuara ke Laut Flores di daerah pesisir Reo.

Sedangkan DAS Laku Toka serta DAS Nawu yang berada pada sebelah selatan lereng pegunungan ini masing-masing mengalirkan air sungainya ke arah selatan pulau dan bermuara ke Laut Sawu di daerah pesisir Nanga Labang.