Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada Regional 6 Januari 2025

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Januari 2025

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga Diimbau Waspada
Tim Redaksi
LEMBATA, KOMPAS.com
 – Aktivitas vulkanik
Gunung Ile Lewotolok
di Kabupaten
Lembata
, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat. Warga sekitar maupun pengunjung diimbau waspada.
Kepala
Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid mencatat, pada 1-4 Januari 2025, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 10-100 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah timur, tenggara, barat dan barat laut.
Kemudian, pada 5 Januari 2025, teramati asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang tinggi mencapai 20-100 meter dari puncak, angin lemah ke arah tenggara.
Sementara hasil pengamatan kegempaan pada 1-4 Januari 2024, terekam 44 kali gempa embusan, 3 kali vulkanik dangkal, 8 kali vulkanik dalam, 6 kali tektonik lokal, dan 8 kali tektonik jauh.
“Pada 5 Januari 2024 hingga pukul 12.00 Wita, terekam 9 kali gempa embusan, 1 kali vulkanik dangkal, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali tektonik lokal dan 1 kali gempa tektonik jauh,” ujar Wafid dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).
Wafid mengungkapkan, secara umum, teramati adanya peningkatan aktivitas di kawah berupa embusan asap berwarna putih hingga kelabu dari sebelumnya hanya berwarna putih.
Perubahan warna asap ini mengindikasikan adanya material dari dalam kawah atau dinding kawah yang terbawa saat embusan terjadi.
Berdasarkan hasil pengamatan instrumental, hingga 5 Januari 2024, data seismik menunjukkan gempa embusan masih mendominasi aktivitas.
Meski begitu, peningkatan signifikan terjadi untuk gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
Selama periode Desember 2024, gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 43 kali dan vulkanik dalam 183 kali.
“Rata-rata harian untuk gempa vulkanik dangkal hanya satu kejadian per hari dan gempa vulkanik dalam berkisar 1-5 kejadian per hari,” ujarnya.
Menurutnya, kemunculan gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan yang signifikan pada tubuh Gunung Ile Lewotolok, yang berkaitan dengan suplai magmatik dangkal dan dalam.
Peningkatan aktivitas seismik ini belum teramati secara signifikan dari data deformasi, seperti pada hasil pengamatan deformasi dengan metode iltmeter, yang menunjukkan perubahan tilt yang masih perlahan atau kecil.
Demikian juga dari pengukuran jarak dengan EDM (Electronic Distance Measurement) menunjukkan adanya sedikit pemendekan nilai
tilt
atau kemiringan yang mengindikasikan perubahan deformasi inflasi atau penggembungan pada tubuh gunung itu.
Wafid menambahkan, berdasarkan data pemantauan instrumental Gunung Ile Lewotolok terkini, menunjukkan aktivitas kegempaan serta visual yang masih tinggi. Tingkat aktivitas gunung itu masih di level II waspada.
“Warga atau wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius bahaya yang sudah ditetapkan,” pintanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.