Aktivitas Gempa Hembusan Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Aktivitas Gempa Hembusan Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Warga Diimbau Waspada

Liputan6.com, Jakarta – Badan Geologi mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk waspada terhadap potensi erupsi freatik Gunung Tangkuban Perahu, meski gunung yang berada di Kabupaten Bandung itu per Selasa (3/6/2025), pukul 15.30 WIB, masih berstatus Normal (Level I). 

Kepala Badan Geologi M Wafid mengatakan dengan curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut turut meningkatkan potensi erupsi freatik karena terjadi kontak antara air dengan magma atau material panas di dalam gunung api.

“Perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah,” kata Wafid. 

Sementara itu, menurut laporan Petugas Pos Pantau Gunung Tangkuban Perahu Adzan Anugrah Indiarsyah, berdasarkan hasil pemantauan sepanjang Senin (2/6/2025), periode pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Tangkuban Perahu mengalami sebanyak 13 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.5-10 mm, dan lama gempa 30-50 detik, serta 134 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 1.5-12 mm, dan lama gempa 10-29 detik, lalu 3 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 1.5-2 mm, dan lama gempa 6-8 detik.

Atas catatan aktivitas itu, Adzan Anugrah mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu untuk tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas, serta tidak diperbolehkan menginap/berlama-lama berada di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

“Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik,” katanya.