Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Aksi nyata Lensa Anak Terminal bagi anak-anak kurang diuntungkan terminal Depok

Aksi nyata Lensa Anak Terminal bagi anak-anak kurang diuntungkan terminal Depok

Kegiatan belajar LAT diadakan pada setiap akhir pekan pada hari Sabtu. memberikan teori seputar kreativitas visual dan kelas eksplorasi agar anak-anak dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui praktik, seperti memotret ataupun merespon foto mereka melalui tulisan cerita, gambar, dan kolase. (fotoList)

Aksi nyata Lensa Anak Terminal bagi anak-anak kurang diuntungkan terminal Depok
Dalam Negeri   
Editor: Widodo   
Rabu, 11 Desember 2024 – 22:03 WIB

Elshinta.com – Depok – Bertempat di Kolong Jembatan Arif Rahman Hakim Depok, Lensa Anak Terminal (LAT) menyelenggarakan kegiatan puncak Pameran LAT ketiga yang berlangsung semenjak 30 November hingga 8 Desember 2024.

Dalam kegiatan ini, ditampilkan karya visual dari anak-anak kurang beruntung (underprivileged children), yang berada di Lingkungan Teriminal Depok, Stasiun Depok Baru.

Rangkaian kegiatan juga menghadirkan beberapa pembicara: Sonny Santriady, Regina Safri, Sutrisno Jambul, Zulfa Nisa, Stephanie Edelweis, Rafii Fujiberkah, Alberta Christina Pertiwi, Yohana, Tien Suryantini, dan Ladifta Arindra.

“Selama tiga tahun, LAT telah mengampu pembelajaran kepada lebih dari 35 anak secara berkelanjutan. Sayangnya, terdapat anak-anak yang harus berhenti di dalam pembelajaran tersebut dikarenakan oleh minimnya minat dalam meneruskan pembelajaran, benturan terhadap nilai domestik di lingkungan rumah tangga, atau terjadi perpindahan demografis.

Bersyukurnya, di tahun ke-3 ini terdapat 15 anak-anak yang berhasil untuk menyelesaikan pembelajaran untuk mengembangkan binder sebagai medium berkesenian dan bersiap untuk pameran. Mereka berada di dalam rentang usia 10-15 tahun. Ke depannya, kami mengupayakan agar lebih banyak anak-anak di sekitar Terminal Depok untuk berpartisipasi di dalam kegiatan pembelajaran LAT,“ ujar Setyo Manggala Utama, pendiri LAT.

“Peserta pameran merupakan para kelompok pekerja anak temporer yang bekerja sebagai pengamen, ojek payung, dan penjaja makanan yang menjadikan area Terminal Depok sebagai tempat berkumpul dan bekerja. Di samping kesenjangan yang dialami, mereka juga memiliki akses terhadap ruang hijau dan fasilitas bermain yang terbatas. Lewat Pameran Fotografi yang ke-3 LAT memperkenalkan ruang terbuka yaitu “Stana Karsa” hasil kerja bakti LAT bersama warga sekitar, sebagai tempat berkumpul, bermain dan belajar. Besar harapannya “Stana Karsa” menjadi tempat diskusi tumbuhnya kolaborasi antar komunitas, terutama konunitas di Kota Depok,” seru Al Fanny Panestika sebagai co-founder LAT.

“Kegiatan belajar LAT diadakan pada setiap akhir pekan pada hari Sabtu, dimulai dari sekitar pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Terdapat dua metode kegiatan yang kami terapkan, yakni kelas wawasan untuk memberikan teori seputar kreativitas visual dan kelas eksplorasi agar anak-anak dapat mengembangkan kreatifitasnya melalui praktik, seperti memotret ataupun merespon foto mereka melalui tulisan cerita, gambar, dan kolase,” tambah Ridwan Kusuma, co-founder LAT.

“Saya merasa bangga diijinkan berkontribusi dalam kegiatan mulia bersama LAT, membantu teman-teman di Depok, agar mereka bisa mandiri, berdaya dan menjadi percaya diri, bahwa mereka juga mampu menghasilkan karya yang hebat dan berharga. Kegiatan LAT ini sangat menginspirasi saya, untuk terus berkolaborasi dan mengajak komunitas saya untuk memberikan makna kehidupan, karena ada banyak sahabat-sahabat kurang beruntung di luar sana, yang membutuhkan kehadiran nyata kita bersama mereka,” tutup Putie Hikari, Founder Jejak Baik. (Dd)

Sumber : Sumber Lain