Kejadian tersebut dibenarkan oleh Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Baron, Surisdiyanto. Ia memastikan insiden berlangsung di Pantai Drini dan tidak menimbulkan korban jiwa.
“Benar, kejadian terjadi di Pantai Drini. Saat itu kondisi gelombang laut sedang pasang dengan ketinggian sekitar 1 hingga 2 meter, sehingga air laut terlihat lebih tinggi dari biasanya,” jelas Surisdiyanto.
Ia menambahkan, berdasarkan pemantauan SAR Satlinmas, cuaca pada Senin siang terpantau cerah berawan, namun disertai angin laut yang cukup kencang. Kondisi tersebut memicu gelombang tinggi dan arus balik yang berbahaya, terutama di area pantai selatan Gunungkidul.
Surisdiyanto pun mengimbau wisatawan agar lebih waspada, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru, di mana jumlah kunjungan wisata diperkirakan meningkat signifikan.
“Kami mengingatkan wisatawan untuk selalu mematuhi rambu-rambu larangan, tidak berenang di zona berbahaya, dan memperhatikan arahan petugas SAR. Pantai selatan Gunungkidul memiliki karakter ombak besar dan arus balik yang bisa muncul tiba-tiba,” tegasnya.
SAR Satlinmas juga meminta orang tua untuk tidak lengah mengawasi anak-anak saat bermain di tepi pantai serta segera melapor kepada petugas jika melihat tanda-tanda kondisi laut membahayakan.
Dengan meningkatnya aktivitas wisata jelang pergantian tahun, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan menjadi kunci agar liburan di pantai selatan Gunungkidul tetap aman dan nyaman.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5458755/original/096187500_1767089425-ayah_selamatkan_anaknya_yang_tenggelam.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)