TRIBUNJATIM.COM – Aji, pria yang hanyut di Sungai Ciliwung akhirnya selamat.
Nasib mujur seorang pria yang hanyut di Sungai Ciliwung viral di media sosial.
Pria tersebut sempat dikira mayat, namun berhasil selamat.
Peristiwa mendebarkan tersebut menimpa pria bernama Aji pada Minggu (26/1/2025).
Aji yang tinggal di Bogor tersebut hanyut di Sungai Ciliwung namun berhasil ditemukan selamat meski kondisinya memilukan.
Dikutip TribunJatim.com via penelusuran TribunnewsBogor.com dari postingan akun Instagram @bogordailynews, Aji dalam kondisi tak sadarkan diri saat pertama kali ditemukan.
Dalam keadaan lesu, Aji pun diselamatkan oleh warga.
Tak berselang lama, Aji berhasil siuman dan mengurai pengakuan mengejutkan kepada warga Lebak Kantin.
“Korban mengaku bernama Aji, berasal dari Garut,” tulis narasi dalam postingan viral.
Kepada warga, Aji pun menceritakan asal-usulnya.
Ternyata Aji selama ini tinggal di wilayah dekat Alun-alun Kota Bogor.
Penyebab Aji bisa hanyut di Sungai Ciliwung adalah karena ia ketiban apes saat hendak mandi.
Ya, Aji mengaku terpeleset dan terjatuh ke Sungai Ciliwung saat sedang mandi.
“Saat ditemukan korban tidak membawa identitas diri,” tulis narasi di video.
Pria di Bogor Hanyut (Instagram)
Dalam video terlihat Aji meringis kesakitan usai dievakuasi warga.
Aji yang tergeletak di pinggir Sungai Ciliwung pun tubuhnya langsung ditutupi dengan kain dan celana pendek.
Terlihat warga sekitar sedang berbincang setelah menyelamatkan Aji.
Berhasil selamat dari maut, Aji tampak kesakitan diduga karena sempat hanyut di aliran deras Sungai Ciliwung.
Kabarnya kini Aji telah dievakuasi oleh Babinsa Lebak Kantin.
Atas keberuntungan yang diperoleh Aji meski nyaris meregang nyawa, publik ramai berkomentar.
Khalayak di media sosial bersyukur karena Aji bisa selamat dari maut.
“Alhamdulillah selamat,”
“Alhamdulillaaah,”
“Kasarnya alhamdulillah masih selamat,”
Sementara itu, banjir bandang di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Jawa Timur, menghanyutkan rumah warga, Kamis (9/1/2025).
Tercatat sementara ini, ada 12 rumah terdampak yang mengalami rusak berat, dan rusak ringan.
Salah satu rumah yang terdampak milik Hariya (50).
Wanita paruh baya yang nyaris terhanyut banjir, karena terjebak di tengah derasnya air.
“Bu Hariya nyaris loncat ke sungai saat banjir. Bingung. Karena rumahnya sudah terhanyut jam 17.00 WIB,” jelas Juliati, warga sekitar yang rumahnya digunakan sebagai tempat evakuasi warga, Jumat (10/1/2025).
Ia menceritakan, Hariya berhasil diselamatkan setelah seorang pemuda bernama Yunus menerjang banjir.
Yunus membopong Hariya yang sudah panik, dan nyaris loncat ke sungai dengan air yang cukup deras.
“Pas dibopong sama Yunus,” katanya.
Menurut Juliati, semua warga histeris melihat Hariya yang berada di tengah banjir sendirian.
Lebih-lebih, wanita yang hidup sebatang kara itu terus menangis menyebut asma Allah, dan memanggil nama suaminya yang telah tiada.
“Tadi itu bilang begini, ‘Aku kok begini si posi,’” ujar Juliati menirukan Hariya yang berbicara bahasa Madura.
Ia mengatakan, saat Hariya berhasil diselamatkan, ia langsung mengatakan uang hasil bekerja memetik cabai di sawah terhanyut banjir bersama kasurnya.
“Kata Bu Hariya, uangnya Rp 700 ribu ada di bawah kasur terhanyut banjir,” urainya.
Saat berhasil dievakuasi, Hariya langsung dibawa oleh warga ke rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi dari air banjir.
Sari, adik Hariya kaget dan tersadar banjir melanda setelah tersenggol kayu besar yang dibawa banjir.
“Bu Sari itu kan kaget, bingung. Dan sadar saat tersenggol kayu,” ujarnya.
Warga terdampak saat kejadian berhasil dievakuasi ke rumah-rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di Dusun Peh, Desa Gunungsari, Kecamatan Maesan, Bondowoso, Kamis (9/1/2025).
Belasan rumah terendam banjir, dan ratusan kepala keluarga dievakuasi ke lokasi yang lebih tinggi.
Kabid PK2 BPBD Bondowoso, Yuliono Triandana mengatakan, rumah-rumah yang terdampak banjir yakni di RT 20/RW 06, Dusun Peh.
“Laporan yang kita dapat 12 rumah sampai sekarang. Kondisi kan malam hari, jadi belum diketahui pasti berapa total rumah terdampak,” ujarnya.
Kepala Dusun Krajan, Abdul Halim menyebutkan, ada total 30 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sekitr 200an, telah dievakusi ke tempat yang lebih aman.
“Ada ternak yang nyaris terseret,” ujarnya.
Ia menerangkan, banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dan sebelum itu di gunung terjadi hujan deras sejak pukul 11.00 WIB.
“Hujannya kalau di gunung (lereng Gunung Argopuro, red) sekitar pukul 11.00 WIB,” pungkasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
