Jakarta, Beritasatu.com – Kelasi Dua (KLD) Irza Mahendra yang meninggal dunia setelah dilantik sebagai prajurit muda TNI Angkatan Laut sangat ingin mudik ke kampungnya di Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi pada Lebaran 2025. Tetapi ajal memupuskan impian itu.
“Dia bilang nanti pas Lebaran dia pulang,” kata Nelly, seorang kerabat Irza seperti dikutip dari Jambilink, media jaringan Beritasatu.com, Senin (31/3/2025).
Irza tidak mau merepotkan orang tuanya untuk ke Surabaya, tempatnya menempuh pendidikan hingga dilantik, karena ongkosnya mahal.
“Kalau orang tua ke Surabaya, biayanya besar. Lebih baik uangnya ditabung saja buat kebutuhan Lebaran,” tutur Nelly menirukan pesan terakhir Irza.
Keluarga yang bangga Irza Mahendra sukses mewujudkan cita-cita menjadi prajurit TNI AL, sudah bersiap menunggu kepulangan buah hatinya itu untuk merayakan Lebaran 2025 bersama. Tetapi, takdir berkata lain.
Irza Mahendra meninggal dunia setelah dikukuhkan sebagai anggota muda TNI AL di Surabaya pada 25 Maret 2025. Irza mengembuskan napas terakhir dalam usia 21 tahun saat dirawat akibat terserang demam berdarah.
Irza Mahendra saat itu baru saja selesai mengikuti pendidikan prajurit TNI AL di Kodiklatal Surabaya. Tetapi, belum sempat menikmati kariernya, ajal sudah lebih dulu menjemput.
Irza sejak kecil bercita-cita menjadi tentara. Dia sudah dua kali gagal mengikuti seleksi TNI sejak 2022, namun semangatnya tak pernah sirna. Pada 2024, dia kembali mendaftar untuk kali ketiga dan gayung bersambut. Irza lolos.
Setelah meminta izin dari kedua orang tuanya, Irza berangkat ke Surabaya untuk menempuh pendidikan keprajuritan hingga resmi dilantik menjadi anggota muda TNI AL dengan pangkat kelasi dua, pangkat terendah untuk prajurit tamtama Angkatan Laut.
Ayah Irza Ahmad Syari’i yang merupakan seorang guru SD dan ibunya Sahriati, pedagang ikan di Pasar Bangko, sangat berduka atas kepergian putra bungsunya itu. Tetapi di lain sisi, mereka bangga melihat Irza sukses mencapai cita-citanya menjadi anggota TNI.
Di mata keluarga, Irza Mahendra dikenal sebagai sosok pendiam dan baik hati. Dia tidak pernah menyusahkan orang tuanya.
“Dia anak baik, sangat sayang sama ibunya. Kami semua masih tidak percaya,” ujar Nelly.
Jenazah Kelasi Dua Irza Mahendra sudah dimakamkan secara militer di Bangko, Jambi pada 30 Maret 2025. Isak tangis dan tembakan salvo mewarnai pemakaman sang prajurit muda.