Air di Rumah Warga Rawa Bebek Jakut Sering Mati Imbas Proyek Galian Megapolitan 3 Oktober 2025

Air di Rumah Warga Rawa Bebek Jakut Sering Mati Imbas Proyek Galian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        3 Oktober 2025

Air di Rumah Warga Rawa Bebek Jakut Sering Mati Imbas Proyek Galian
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga mengaku air di rumahnya sering mati karena adanya proyek galian di RW 11, Jalan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Airnya juga mati, biasanya seminggu. Ini udah ada dua tahun proyek, air jadi sering mati,” ucap salah satu warga bernama Katiyem (66) saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi, Jumat (3/10/2025).
Katiyem mengatakan, apabila air di rumahnya menyala kerap kali tak jernih dan juga berbau karena proyek galian.
Karena itu, Katiyem sangat merasa dirugikan oleh proyek galian tersebut.
Warga lain bernama Ismadi (66) juga mengaku, air di rumahnya sering mati imbas proyek tersebut.
“Air sering mati, sekali mati bisa seminggu. Nanti ada tukang PAM dibenarin lagi, nanti digali lagi, airnya enggak jalan lagi,” jelas Ismadi.
Ketika mati, Ismadi terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan mandi dan masak. Tak jarang pula, ia terpaksa tidak mandi karena keterbatasan air.
“Kadang beli airnya, kadang enggak mandi,” ucap Ismadi.
Untuk diketahui, proyek galian di Jalan Rawa Bebek 1 dan 2 sudah berlangsung selama dua tahun.
Galian yang dilakukan untuk mendukung proyek pengolahan air limbah menjadi air bersih yang digagas pemerintah pusat.
Proyek galian ini memang dilakukan hampir di seluruh wilayah Penjaringan.
Namun, di wilayah lain hanya beberapa RT yang terdampak. Sementara di RW 11, ada sekitar 21 RT yang terdampak galian.
Lamanya pengerjaan proyek tersebut membuat warga terganggu. Sebab, mendatangkan berbagai dampak mulai dari ekonomi hingga kesehatan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.